Farida Hayati
metode yang digunakan peneliti untuk
melakukan suatu penelitian yang memberikan
arah terhadap jalannya penelitian
Ditetapkan berdasarkan tujuan dan hipotesis
penelitian
Desain Penelitian
Mrpkan karakteristik suatu penelitian yang
membedakannya dengan penelitian lain.
Masalah penelitian mungkin saja sama, tetapi desain
penelitian dapat berbeda, karena desain penelitian
ditentukan oleh peneliti.
Desain penelitian menentukan:
1. Apa yang akan dilakukan peneliti terhadap
subjek penelitian (melakukan intervensiatau
observasi)
2. Jika peneliti melakukan intervensi terhadap
subjek penelitian, desain penelitian
menentukan apakah ada kelompok kontrol
dalam penelitian dan bagaimana menentukan
efek intervensi
Desain penelitian menentukan:
3. Apa yang akan dilakukan peneliti thd data
hasil penelitian (menganalisis hubungan antar
variabel atau hy menampilkan data scr
deskriptif )
4. Metode u/ menentukan hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen
(retrospektif, potong lintang atau prospektif )
5. Uji satistik yang akan digunakan untuk
menganalisis data
Desain penelitian observasional analitik yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antar
variabel dimana variabel independen dan variabel
dependen diidentifikasi pada satu satuan waktu
Peneliti tidak melihat hubungan berdasarkan
perjalanan waktu
Skema desain cross sectional
Penelitian dilakukan satu waktu
Faktor resiko (+)
Kontrol
Faktor resiko (+) Sehat / tidak mengalami
masalah kesahatan dan
keperawatan pada aspek
Faktor resiko (-) yang sedang diteliti
Time series
1. Desain pre and post test control group
Random
alokasi R1 : O1 -----------> X1 ----------> O2
R2 : O1 ----------> X0 -----------> O2
R : Responden
O1 : Pre test pada kedua kelompok sebelum perlakuan
O2 : Post test pada kedua kelompok setelah perlakuan
X1 : Ujicoba/intervensi pada kelompok perlakuan sesuai protocol
X0 : Kelompok kontrol dgn intervensi standar atau tanpa intervensi
2. Desain Post test only control group
Random
alokasi R1 ------------> X1 -----------> O2
R2 ------------> X0 -----------> O2
R : Responden
O2 : Post test pada kedua kelompok setelah perlakuan
X1 : Ujicoba/intervensi pada kelompok perlakuan sesuai protocol
X0 : Kelompok kontrol dgn intervensi standar atau tanpa intervensi
3. Desain Solomon four group
Responden dibagi mjd 4 kelp dengan cara
randomisasi.
2 kelp pertama (kelp 1 dan 2) : kelp
perlakuan dan kelp kontrol. Pada kedua
kelp ini dilakukan pretest dan post test
Pada kelp 3 dan 4 tdk dilakukan pre test
(Kelp 3 diberikan perlakuan sedangkan
kelompok 4 sebagai kelompok kontrol).
3. Desain Solomon four group
Tujuan penggunaan 2 kelp tambahan
tanpa pre test : meningkatkan validitas
internal terutama pd penelitian dimana
pengalaman responden mengikuti pre test
mempengaruhi hasil post test
Pada bbrp kasus peningkatan nilai post
test tdk hanya disebabkan oleh efek
perlakuan tetapi juga oleh pengalaman
menjawab pre test.
Skema desain Solomon four group
Random
R1 : O1 -----------> X1 ----------> O2
alokasi
R2 : O1 ----------> X0 -----------> O2
R
R3 : ---------------> X1 ----------> O2
R4 : ---------------> X0 -----------> O2
R : Responden penelitian
O1 : Pre test pada kelompok 1 dan 2 sebelum perlakuan
O2 : Post test pada keempat kelompok setelah perlakuan
X1 : Ujicoba/intervensi pada kelompok perlakuan sesuai protocol
X0 : Kelompok kontrol tanpa intervensi
4. Desain Pre test and post test
nonequivalent control group
Hampir sama dgn desain pre and post test
control group, perbedaan hanya terdapat
pada randomisasi
Pada desain pre test and post test
nonequivalent control group peneliti tidak
melakukan randomisasi
Shg beresiko terjadi ketidakseimbangan
karakteristik antara kelp perlakuan dan
kontrol (kriteria inklusi yang tepat dapat
meminimalisir )
Skema desain pre test and post test
nonequivalent control group
Tdk ada
Randomisasi
R1 : O1 -----------> X1 ----------> O2
R2 : O1 ----------> X0 -----------> O2
R : Responden
O1 : Pre test pada kedua kelompok sebelum perlakuan
O2 : Post test pada kedua kelompok setelah perlakuan
X1 : Ujicoba/intervensi pada kelompok perlakuan sesuai protocol
X0 : Kelompok kontrol dgn intervensi standar atau tanpa intervensi
5. Desain Post test-only nonequivalent
control group
Hampir sama dengan desain post test only
control group pada penelitian eksperimen
murni (perbedaan hanya pada
randomisasi)
Pada desain post test-only nonequivalent
control group peneliti tidak melakukan
randomisasi
Skema desain post test-only nonequivalent
control group
Tdk ada
Randomisasi
R1 -----------> X1 ----------> O2
R2 -----------> X0 -----------> O2
R : Responden
O2 : Post test pada kedua kelompok setelah perlakuan
X1 : Ujicoba/intervensi pada kelompok perlakuan sesuai protocol
X0 : Kelompok kontrol dgn intervensi standar atau tanpa intervensi
6. Desain Pre and post test
without control
Pada desain ini tidak ada kelp kontrol
Peneliti hanya melakukan intervensi pada
satu kelompok tanpa pembanding
Efektifitas perlakuan dinilai dengan
membandingkan nilai post test dan pre
test.
Skema desain Pre and post test
without control
R------->O1------>X1------>O2------>O3-------> O4 dst