Anda di halaman 1dari 46

ASKEP RENTAN ANAK & REMAJA

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pendahuluan

usia anak adalah periode yang sangat mene


ntukan kualitas seorang manusia dewa
Healthy Enviroments for Children (WHO), be
rtujuan meningkatkan kesadaran semua piha
k untuk tersedianya lingkungan yang sehat b
agi anak
WHO menyebutkan bahwa tak kurang dari
lima juta anak meninggal tiap tahun akibat
penyakit yang terkait dengan lingkungan.
Child Protective Service menyebutkan dite
mukan 3,25 juta anak mengalami pengani
ayaan dan pengabaian di Amerika Serikat
prevalensi cacingan tertinggi ditemukan pa
da anak balita dan anak SD sekitar 60-70
%.
Masalah kesehatan yang sering timbul pad
a anak usia sekolah meliputi kesehatan u
mum(penyakit infeksi, penyakit akibat lingk
ungan), gangguan perkembangan , perluka
an dan kecelakaan serta penerlantaran da
n penganiayaan.
ANALISIS DAN APLIKASI KONSEP AT RISK PADA AGREGAT ANAK USIA
SEKOLAH

Konsep at risk dalam epidemiologi merupakan suatu produ


k dari ilmu pengetahuan kedoteran yang berhubungan
dengan insiden, distribusi dan proses pengontrolan pe
nyakit dalam populasi www.sedl.org/rural/atrisk/concep
t.html
Resiko diidentifikasi oleh definisi dan hasil peluang penguk
uran. Resiko didefinisikan dalam hubungan antar keja
dian khusus misalnya : resiko terjadinya penyakit spesi
fik atau factor – factor yang terlibat dalam kejadian yan
g berhubungan dengan kecelakaan lalu lintas
Risk merupakan peluang untuk mendapatkan suatu
kejadian. Risk factor merupakan faktor paparan
khusus seperti paparan pada rokok, stress yan
g berlebihan, tingkat kebisingan yang tinggi ata
u paparan pada bahan kimia. Faktor resiko meli
puti karakterisitik umur, jenis kelamin, atau fakt
or genetic ( Nies, 2001).
menurut Mulhall resiko adalah kemungkinan seseor
ang bebas dari suatu kondisi tetapi dia terpapar
pada factor – factor resiko tertentu, berikutnya
akan mendapatkan kondisi tersebut ( Wiarsih, d
alam JKI vol. 11, Maret 2003)
Dari pernyataan – pertanyaan mengenai d
efinisi konsep “at risk” seorang individu, ke
lompok atau masyarakat mempunyai suat
u kemungkinan untuk terpapar oleh bebera
pa penyakit disebabkan karena factor – fac
tor yang mendukung kearah kejadian peny
akit.
Factor factor resiko yang menyebabkan terjadinya suatu penyakit meliputi
factor paparan yang spesifik seperti terpapar asap rokok, stress yang
berlebihan, kebisingan yang melebihi ambang batas, lingkungan kimia.
Dari hal tersebut didapatkan suatu paparan adalah segala sesuatu yang m
empengaruhi individu dari lingkungan luar individu dan dari dalam lingkung
an individu.
Faktor intrinsik meliputi ; factor karaktristik(umur, jenis kelamin, genetics, p
erubahan gaya hidup misalnya pola diet).
Faktor ekstrinsik ; lingkungan (suber paparan). Dimana factor – factor ini te
rdapat dalam factor lingkungan yang dapat dijabarkan sebagai suatu kondi
si – kondisi yang memberikan suatu peluang bagi penyakit agar individu m
enjadi sakit.
Aplikasi konsep at risk pada agregat anak sekolah
Anak sekolah dikategorikan sebagai populasi beresiko oleh karena pa
paran penyakit terhadap lingkungan anak, sistem imun anak sekolah t
idak/belum dapat bekerja beradaptasi secara cepat terhadp perubaha
n dalam lingkungan yang diakibatkan oleh suatu penyakit, berbeda de
ngan orang dewasa yang mempunyai daya adaptasi yang lebih baik d
aripada anak sekolah. Anak-anak mempunyai keterbatasan secara fi
sik (ukuran fisik), kekuatan (power) dan masih tergantung pada oran
g lain khususnya orang tua (Nies and McEven, 2001).
Anak sekolah mempunyai resiko kesehatan berkaitan dengan peruba
han status kesehatan anak pada fungsi penglihatan, pendengaran da
n gangguan bicara, kesehatan gigi, penerlantaran dan penganiayaan
anak, penggunaan obat-obatan, penyakit menular, koondisi penyakit k
ronis , masalah perilaku dan praktek hidup sehat ; tidur, nutrisi dan lati
han (aktivitas).
Sekolah merupakan tempat penting sebagai sumb
er penularan penyakit infeksi. Infekasi penyakit me
nular yang dapat terjadi di lingkungan sekolah adal
ah demam berdarah dengue, infeksi tangan dan m
ulut, campak, rubella, cacar air, gondong dan infek
si mat.
Anak-anak mempunyai resiko untuk terjadi perluka
an dan kecelakaan
Anak beresiko penyakit akibat lingkungan seperti p
enyakit paru , stress, penyakit telinga dan tumor o
tak, leukemia dan kematian.
Anak sekolah juga beresiko untuk diterlantarkan d
an dianiaya oleh orang tua, pengasuh, orang lain.
MANFAAT KONSEP AT RISK

Secara epidemiologi dapat memperkirakan


variable paparan yang dapat menyebabka
n suatu penyakit dan kemudian mengisolas
ikan factor resiko yang saling berhubungan
dengan masalah kesehatan di individu, kel
uarga, kelompok dan masyarakat dengan
menghubungan dengan konsep triagle pen
yakit yaitu host, agent dan lingkungan
DAMPAK LABEL
Dampak positif : Bagi orang tua yang berpi
kir positif maka label resiko dipandang seb
agai suatu tantangan untuk meningkatkan
perilaku yang positif untuk mengontrol ana
k sekolah dari paparan penyakit tertentu de
ngan cara melakukan screening dan stimul
asi tumbuh kembang anak secara teratur, i
munisasi secara lengkap, memberikan asu
pan nutrisi yang adekuat untuk perkemban
gan dan pertumbuhan anak sekolah, meng
gunakan pola pengasuhan anak yang adek
uat serta memberikan suatu proteksi terha
dap resiko terjadinya kecelakaan dan injuri.
Dampak negatif ; bagi perawat memonitor
kondisi anak sekolah dan lingkungannya
Dan mengidentifikasi lingkungan tersebut
mempunyai resiko terjadinya masalah kese
hatan anak., sekanjutnya dapat didesain in
tervensi keperawatan untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan anak
sekolah.
Dampak negatif : bagi orang tua anak deng
an usia sekolah, maka kecenderungan unt
uk membatasi gerak dari anak dalam kegia
tan social mereka, hal ini bertentangan den
gan tugas perkembangan individu dari ana
k sekolah yang memberikan sutau tanggun
g jawab dalam membangun interaksi deng
an kelompoknya. Sehingga menimbulkan
masalah – maslaah fisik dan psikologis sep
erti perasaan terasing dari kelompok, frust
asi, penurunan nafsu makan, penurunan pr
estasi sekolah, perasaan minder, rendah di
ri dan lain- lain.
Intervensi keperawatan

Pencegahan primer
Pencegahan sekunder
Pencegahan tertier
Rekomendasi
Membentuk UKS dengan upaya kesehatan yang komprehensif
untuk mencegah dan mengatasi masalah- masalah penyak
it menular, penyakit akibat lingkungan, child abuse dan neg
lect serta kecelakaan/injuri pada anak sekolah., dengan pe
ndekatan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Peningkatan pemberdayaan masyarakat dengan membentuk le
mbaga-lembaga social masyarakat yang peduli dengan ke
sehatan anak
Monitoring dan evalusia pelaksanaan Perundangan-undangan y
ang terkait dengan kesehatan anak usia sekolah.
Anak sekolah merupakan kelompok beresiko karena sistem imun dalam tubu
h tidak dapat bekerja beradaptasi secara cepat terhadap perubahan dal
am lingkungan yang diakibatkan oleh suatu penyakit karena anak-anak,
mempunyai keterbatasan secara fisik (ukuran fisik), kekuatan (power) d
an masih tergantung pada orang lain khususnya orang tua.
Label resiko akan memberikan suatu dampak positif ataupun negative tergant
ung dari persepsi individu yang mendapat label tersebut namun karena
adanya keadaan anak sekolah yang belum memiliki integritas secara m
andiri maka support system disekitar akan mempengaruhi label yang di
sandangnya, antara lain yaitu orang tua.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat komunitas meliput
i upaya pencegahan primer, sekunder dan tertier.
Rekomendasi yang diberikan kepada pemerintahan adalah pengembangan U
KS secara komprehensif, pemeberdayaan masyarakat (LSM peduli kes
ehatan anak) dan monitoring dan evaluasi pelaksanaan undang-undan
dan program pemerintah tentang kesehatan anak
Remaja
Remaja

- Merupakan fase peralihan dari anak menjadi dewasa


- Menurut WHO, usia 12-24 dan belum menikah
- Terjadi perubahan: Anatomi fisiologi, lingkungan, kognitif, kebutuhan
biologis, dan emosional.
Fase Remaja

Early adolescence (11-14 y.o)


 Change of primary puberty & it
s responses
Middle adolescence (15-17 y.o)
 Transition of orientation where
those are more dominant than others
Late adolescence (18-20 y.o)
 Transition of adult, where they
starting to look for suitable jobs
(Crockett and Peterson, 1993)
Perubahan Fisik

Weight
Height
female, approx. at 17-18 y.o
male, approx. at 19-20 y.o
Body Proportion
Internal Organs
Sexual Organs
maximum size reached, but still yet mature
up ‘till late adolescence.
Karakteristik Perubahan
Female Male
•Breast develops •Growth of testical
•Pubic hair grows •Pubic hair
•Body gowth • Body growth
•Menarche • Transitional of penis, prostatic
•Axillar hair glands
• First ejaculation
•Beard, mustache, hairy face
•Axilla hair
Perubahan Emosi

kemarahan, ketakutan, kecemburuan, rasa


ingin tahu, kesedihan & ekspresi kebahagi
aan, passion dan ekspresi kasih sayang.
Psychosocial Findings (Ericsson)

Identity vs Role
developmental task: to be independent wit
h his/her own identity
Problems:
Moody
Decision making
Identity taking
Havighurst’s Psychosocial tasks

1. Adapting changes physically & psychologic


ally.
2. Learning in socializing as men or women
3. Having their emotional independency
4. To be good and responsible citizen
5. Having their independency and certainty
in economic status
Grouping
Close friends : 2-3, same sex, same in inte
rest
Small group : consist of 2 groups, possibly
heterosex
Large group : some groups, low intersocial
interaction
Organized group : made by formal conside
ration
Gang : rejection by antisocial attempt grou
p
Penerimaan & Penolakan
Tergantung pada:

Kesan pertama
Reputasi
Kesesuaian kinerja
Perilaku sosial, yang diidentifikasi melalui k
erja sama, tanggung jawab, perhatian, kebi
jaksanaan,
Kematangan emosi
Interests

Social interest
Educational interest
Religion and worship interest
Sexual interest
Social Interest

Liburan
Pesta
Keingintahuan pada barang baru (narkoba,
aktivitas seksual, alkoholisme)
Berbagi masalah
Membantu orang lain
Kritik
Pertimbangan sekitarnya
Minat pendidikan
Dipengaruhi melalui lapangan kerja

Minat agama
Menjelajahi agama sebagai dorongan emo
sional dan intelektual

Minat seksual
Sebagai peningkatan dalam kebutuhan sek
sual mereka mulai mengumpulkan lebih ba
nyak informasi dari sumber di tempat lain
Problems

Developmental
Nutritional
Reproduction
STD & HIV/AIDS
Drugs and alcoholism
Sexual harassment, adultery, pornography,
etc
Peran Perawat

Assessing
Diagnosing
Planning
Implementing
Evaluating
Pengkajian

Age
Education status
Social/extra campus activity
Health problem finding (past and present ill
ness)
Spare time activity
Local habit
Planning

Health Promotion
Health Prevention
Curative level
Rehabilitative level
Intervensi-implementasi

Tidak secara formal


Tidak dalam kinerja mengajar
Beri mereka bukti nyata
Evaluasi

Cognitive
Affective
Psychomotor
through…
Structure
Process
Output/outcome
Pencegahan Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
P4GN

Tujuan :
Membentuk masyarakat/organisasi yg kompete
n dalam berpartisipasi mengenali keberadaan dan damp
ak napza
Komponen :
Tokoh masyarakat, pemuda (kartar), PKK, Tena
ga kesehatan (perawat komunitas), LSM-LSM dan BNP.
Kegiatan :
Demand Reduction (Preventif, Kuratif, Rehabilitatif)
Supply Control (Pengawasan, Pemberantasan, Harm Re
duction)
Kegiatan P4GN

Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang napza


dan bahayanya.
Meningkatkan komitmen dan kerja sama lintas sektor.
Meningkatkan keamanan lingkungan, pengawasan untu
k tidak memberi ruang gerak bagi para pengedar napza.
Membangun sistem pelaporan, informasi, tentang masal
ah napza di lingkungan masing-masing dengan tenaga
kesehatan dan aparat penegak hukum.
Meningkatkan kegiatan agama dan kegiatan yang positif
di lingkungan masing-masing.
Perencanaan

Menentukan prioritas
Menentukan kriteria hasil
Menentukan rencana tindakan
Implementasi
Dokumentasi

Perencanaan pada askep klien di komunitas


: empowerment, negotiation dan networking
Pelaksanaan & Evaluasi

KOGNITIF
AFEKTIF
PSIKOMOTOR
PERUBAHAN FUNGSI
KEMANDIRIAN
EMPOWERING, NETWORKING, NEGOTI
ATION
DATA YANG TERKUMPUL : TUJUAN DAN
PENCAPAIAN TUJUAN
Sekian, Terima Kasih
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai