Anda di halaman 1dari 100

HAK PASIEN DAN KELUARGA

Bab 2. HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

1. Hak pasien
2. Informed consent
3. Penelitian
4. Donasi organ

30 standar, 100 ELEMEN PENILAIAN


CEKLIS
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
HAK PASIEN DALAM UURS
Bagian Keempat
Hak Pasien
Pasal 32
Setiap pasien mempunyai hak:
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
2. memperoleh informasi tentang hak dan
kewajiban pasien
3. memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur,
dan tanpa diskriminasi
4. memperoleh layanan kesehatan yang bermutu
sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
5. memperoleh layanan yang efektif dan
efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi
6. mengajukan pengaduan atas kualitas
pelayanan yang didapatkan
7. memilih dokter dan kelas perawatan
sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
8. meminta konsultasi tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di
dalam maupun di luar Rumah Sakit;
9. mendapatkan privasi dan kerahasiaan
penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya;
10.mendapat informasi yang meliputi diagnosis
dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis, alternatif tindakan, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
11.memberikan persetujuan atau menolak atas
tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
12.didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
13. menjalankan ibadah sesuai agama atau
kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya
14. memperoleh keamanan dan keselamatan
dirinya selama dalam perawatan di Rumah
Sakit

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


15. mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
Rumah Sakit terhadap dirinya;
16. menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak
sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya;
17. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit
apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata ataupun pidana
18. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak
sesuai dengan standar pelayanan melalui media
cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN

Pasal 3
 (1) Rahasia kedokteran mencakup data dan
informasi mengenai:
a. identitas pasien;
b. kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis, pengobatan
dan/atau tindakan kedokteran; dan
c. hal lain yang berkenaan dengan pasien.
 (2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat bersumber dari pasien,
keluarga pasien, pengantar pasien, surat
keterangan konsultasi atau rujukan, atau sumber
lainnya.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Patient's Responsibilities / Tanggung Jawab Pasien
PASIEN W
1. memberikan informasi yg akurat dan lengkap ttg keluhan sakit sekarang,
riwayat medis yg lalu, hospitalisasi, medikasi/pengobatan dan hal-hal lain yg
berkaitan dgn kes pasien.
2. Mengikuti rencana pengobatan yg diadviskan oleh Dr termasuk instruksi
para perawat dan profesional kes yg lain sesuai perintah Dr
3. Memperlakukan staf RS dan pasien lain dgn bermartabat dan hormat serta
tidak melakukan tindakan yg akan mengganggu pekerjaan RS
4. Menghormati privasi orang lain dan barang milik RS
5. Tidak mbawa alkohol, obat2 yg tdk mendpt persetujuan/ senjata ke dlm RS
6. Menghormati bahwa RS adalah area bebas rokok
7. Mematuhi jam kunjungan dari RS
8. Meninggalkan barang berharga di rumah dan membawa hanya barang-
barang yg penting selama tinggal di RS
9. Memastikan bahwa kewajiban finansial atas asuhan pasien dipenuhi
sebagaimana kebijakan RS
10. Bertangg-jwb atas tindakan2nya sendiri bila mereka menolak pengobatan
atau advis Dr nya
GAMBARAN UMUM

Untuk meningkatkan hak pasien di RS :


1. mendefinisikan hak tersebut,
2. mendidik pasien dan staf tentang hak
tersebut. Pasien diberitahu hak mereka dan
bagaimana harus bersikap.
3. Staf dididik untuk mengerti dan
menghormati kepercayaan dan nilai-nilai
pasien dan memberikan pelayanan
dengan penuh perhatian dan hormat
sehingga menjaga martabat pasien.

3
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
UU PK PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
ATAU KEDOKTERAN GIGI

 Pasal 45
 (1) Setiap tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter
atau dokter gigi terhadap pasien harus
mendapat persetujuan.
 (2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan setelah pasien mendapat
penjelasan secara lengkap.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Lanjutan….
 (3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya
mencakup :
◦ a. diagnosis dan tata cara tindakan medis;
◦ b. tujuan tindakan medis yang dilakukan;
◦ c. alternatif tindakan lain dan risikonya;
◦ d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan
◦ e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
 (4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan baik
secara tertulis maupun lisan.
 (5) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang mengandung
risiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan tertulis yang
ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.
 (6) Ketentuan mengenai tata cara persetujuan tindakan kedokteran atau
 kedokteran gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat
(4), dan ayat (5) diatur dengan Peraturan Menteri.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Persetujuan (Consent)
1. General consent (persetujuan Umum)
◦ Persetujuan perawatan dan pegobatan
2. Informed consent

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


CONTOH GENERAL CONSENT

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.1
RS bertangg-jwb utk memberikan proses yg mendukung
hak pasien dan keluarganya selama dalam yan.

 Elemen Penilaian HPK.1.


 1. Para pemimpin rumah sakit bekerjasama untuk melindungi dan
mengedepankan hak pasien dan keluarga.
 2. Para pemimpin rumah sakit memahami hak pasien dan keluarga
sesuai dengan undang-undang dan peraturan dan dalam hubungannya dengan
komunitas yang dilayaninya (lihat juga TKP.6, EP 1).
 3. Rumah sakit menghormati hak pasien, dan dalam beberapa situasi hak dari
keluarganya, untuk mendapatkan hak istimewa dalam menentukan informasi
apa saja yang berhubungan dengan pelayanan yang boleh disampaikan
kepada keluarga atau pihak lain, dalam situasi tertentu.
 4. Staf memahami kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan hak
pasien dan dapat menjelaskan tanggung jawab mereka dalam melindungi hak pasien.
 5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan dan mendukung hak pasien
dan keluarga dalam pelayanan rumah sakit.
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.1
RS bertangg-jwb utk memberikan proses yg mendukung hak
pasien dan keluarganya selama dalam yan.

Regulasi RS :
 Pedoman/panduan/Kebijakan tentang hak pasien dan keluarga yang
mendukung dan melindungi hak pasien dan keluarga
Dokumen
 Persetujuan pelepasan informasi apa saja yang berhubungan
dengan pelayanan yang boleh diketahui keluarganya/ pihak lain
(dapat menjadi bagian dari persetujuan umum/general
consent)
Implementasi
1. Pemahaman pimpinan RS tentang hak pasien dan keluarga sesuai
peraturan perundang-undangan
2. Pemahaman staf pelayanan atas hak pasien dan keluarga

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN

Pasal 8
 (1) Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar
permintaan pasien sendiri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 dapat dilakukan
dengan pemberian data dan informasi kepada
pasien baik secara lisan maupun tertulis.
 (2) Keluarga terdekat pasien dapat
memperoleh data dan informasi kesehatan
pasien, kecuali dinyatakan sebaliknya oleh
pasien.
 (3) Pernyataan pasien sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diberikan pada waktu
penerimaan pasien
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
CONTOH KALIMAT
PERSETUJUAN PELEPASAN INFORMASI (HPK 1. EP3)
Dapat menjadi bagian dari persejuan umum (general consent)

 Saya memahami informasi yang ada didalam diri Saya,


termasuk Diagnosis, hasil laboratorium dan hasil tes
diagnostik yang akan di gunakan untuk perawatan
medis, akan dijamin kerahasiaannya oleh RS
 Saya memberi wewenang kepada RS untuk
memberikan informasi tentang tentang rahasia
kedokteran saya bila diperlukan untuk memproses
klaim asuransi termasuk namun tidak terbatas pada
askes ,jamkesmas, jamkesda, perusahaan dan atau
lembaga pemerintah lainnya
 Saya tidak memberikan/memberikan (coret salah
satu) wewenang kepada RS untuk memberikan
tentang data dan informasi kesehatan saya kepada
keluarga terdekat saya

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.1.1.1.
Rumah sakit mempunyai proses untuk merespon terhadap permintaan
pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan
dengan agama dan kepercayaan pasien.

Elemen Penilaian HPK.1.1.


 Terdapat proses untuk mengidentifikasi dan menghormati
nilai-nilai dan kepercayaan pasien dan bila mungkin, juga
keluarganya (lihat juga PPK.3.1, EP 1 dan PP.7, EP 1) .
 Staf mempraktekan proses tersebut dan memberikan
pelayanan yang menghormati nilai-nilai dan kepercayaan
pasien
Elemen Penilaian HPK 1.1.1.
 Rumah sakit mempunyai proses untuk merespon
permintaan yang bersifat rutin maupun kompleks yang
berkenaan dengan agama atau dukungan spiritual.
 Rumah sakit merespon permintaan untuk keperluan
dukungan agama dan spiritual pasien
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.1.1.1.
Rumah sakit mempunyai proses untuk berespon terhadap permintaan
pasien dan keluarganya untuk pelayanan rohani atau sejenisnya
berkenaan dengan agama dan kepercayaan pasien.

Regulasi RS :
1. Panduan Pelayanan Kerohanian
2. SPO pelayanan kerohanian
3. Formulir permintaan pelayanan kerohanian

PROSES
1. Proses identifikasi yang menyangkut juga agama dan kepercayaan
pasien
2. Proses staf pelayanan menyediakan pelayanan kerohanian sesuai
permintaan pasien atau keluarga
3. Bukti bahwa RS telah memberikan pelayanan kerohanian
(keagamaan atau spiritual)

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Pelayanan me Standar HPK.1.2.
Pelayanan menghormati kebutuhan privasi
pasiennghormati kebutuhan privasi pasien.
Elemen Penilaian HPK.1.2.
1. Staf mengidentifikasi harapan dan kebutuhan
privasi selama pelayanan dan pengobatan.
2. Keinginan pasien untuk privasi dihormati
pada setiap wawancara klinis, pemeriksaan,
prosedur/pengobatan dan transportasi.

1. Prosedur dan formulir keinginan privasi pasien


2. Pelaksaan yang memperhatikan privasi pasien
dlm anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberian
terapi dan transportasi
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
CONTOH KALIMAT
IDENTIFIKASI PRIVASI
Dapat menjadi bagian dari persejuan umum (general consent)

KEINGINAN PRIVASI

 Saya mengijinkan/ tidak mengijinkan


(coret salah satu) Rumah Sakit memberi akses
bagi: Keluarga dan handai taulan serta orang orang
yang akan menengok/menemui saya. (sebutkan
nama/profesi bila ada permintaan khusus): ………
 Saya menginginkan/tidak menginginkan privasi
khusus (coret salah satu). Sebutkan bila ada
permintaan privasi khusus :……

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.1.3.
Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi
barang milik pasien dari pencurian atau kehilangan

Elemen Penilaian HPK.1.3.


1. Rumah sakit telah menentukan tingkat tanggung jawabnya terhadap barang
milik pasien.
2. Pasien memperoleh informasi tentang tanggung jawab rumah sakit dalam
melindungi barang milik pribadi.
3. Barang milik pasien dilindungi apabila rumah sakit mengambil alih tanggung
jawab atau apabila pasien tidak dapat melaksanakan tanggung jawabnya

1. Proses mengkomunikasikan tanggung jawab dan mengambil tanggung jawab


milik pasien emergensi, pasien bedah rawat sehari, pasien rawat inap dan
pasien yang tidak mampu mengamankan barang miliknya dan mereka yang
tidak mampu membuat keputusan mengenai barang pribadinya
2. Proses mencatat nilai barang tersebut dan memastikan barang tersebut tidak
akan hilang atau dicuri.
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.1.3.
Rumah sakit mengambil langkah untuk melindungi
barang milik pasien dari pencurian atau kehilangan

 Regulasi RS tentang tanggung jawab


terhadap barang milik pasien.
 SPO dan formulir penyimpanan
 Proses Penyampaian informasi tentang
tanggung jawab RS terhadap barang milik
pasien
 Proses perlindungan barang milik pasien
pada saat pasien tidak mampu
bertanggung jawab atas barang miliknya
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
CONTOH PERNYATAAN DALAM GENERAL
CONSENT…..
◦ BARANG BERHARGA MILIK PRIBADI

 Saya telah memahami bahwa rumahsakit tidak bertanggung jawab


atas semua kehilangan barang-barangmilik saya dan saya secara
pribadi bertanggung jawab atas barang-barang berharga yang saya
miliki termasuk namun tidak terbatas pada uang, perhiasan, buku cek,
kartu kredit, handphone atau barang lainnya. Dan apabila saya
membutuhkan maka saya dapat menitipkan barang barang tersebut
kepada rumah sakit
Saya juga mengerti bahwa saya harus memberitahu/ menitipkan pada
RS jika saya memiliki gigi palsu, kacamata, lensa kontak, prosthetics
atau barang lainnya yang saya butuhkan untuk diamankan

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.1.4
Pasien dilindungi dari kekerasan fisik
Elemen Penilaian HPK.1.4
1. Rumah sakit mempunyai proses untuk
melindungi pasien dari kekerasan fisik
2. Bayi, anak-anak, manula dan lainnya yang
kurangi / tidak mampu melindungi dirinya
sendiri menjadi perhatian dalam proses ini.
3. lndividu yang tidak memiliki identitas
diperiksa
4. Lokasi terpencil atau terisolasi di monitor

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.1.4
Pasien dilindungi dari kekerasan fisik

Regulasi RS :
1. Kebijakan/Panduan/SPO perlindungan terhadap kekerasan fisik

Dokumen implementasi :
1. Daftar pengunjung RS Diluar jam kunjungan

Proses
 Cara RS untuk melindungi pasien dari kekerasan fisik
 Cara RS untuk melindungi terutama bayi, anak, manula dan pasien yang
tidak mampu melindungi dirinya sendiri
 Penggunaan identitas pengunjung RS dan mekanisme pengawasannya
 Pengawasan terhadap lokasi pelayanan yang terpencil atau terisolasi

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.1.6
lnformasi tentang pasien adalah rahasia
Elemen Penilaian HPK.1.6
 1. Pasien diinformasikan tentang kerahasiaan informasi dan tentang
pembukaan dan kerahasiaan informasi mengenai pasien dalam
undang-undang dan peraturan
 2. Pasien diminta persetujuannya untuk membuka informasi yang tidak
tercakup dalam undang-undang dan peraturan.
 3. Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien.

Regulasi RS :
1. Regulasi tentang perlindungan terhadap kerahasian informasi pasien
Proses
1. Penjelasan ke pasien tentang rahasia kedokteran dan proses untuk membuka
rahasia kedokteran sesuai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan
2. Permintaan persetujuan pasien untuk membuka informasi yang bukan
merupakan rahasia kedokteran
3. Upaya RS untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
UU No 29 tahun 2004: pembukaan informasi yang tidak
memerlukan persetujuan pasien pada keadaan-keadaan:

a) Untuk kepentingan kesehatan pasien


b) Memenuhi permintaan aparatur penegak
hukum dalam rangka penegakan hukum,
misalnya dalam bentuk visum et repertum
c) Atas permintaan pasien sendiri
d) Berdasarkan ketentuan undang-undang,
misalnya UU Wabah dan UU Karantina

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.2
Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga berpartisipasi dalam
proses pelayanan.

Regulasi RS :
 Kebijakan/Panduan/SPOkomunikasi efektif untuk mendorong
keterlibatan pasien dan keluarganya dalam proses pelayanan
 Kebijakan/Panduan/SPO cara memperoleh second opinion di dalam
atau di luar RS

Bukti Pr0ses :
 Bukti pelaksanaan pelatihan
 Sertifikasi pelatihan staf tentang komunikasi pemberian informasi
dan edukasi yang efektif

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


PENTINGNYA SECOND
OPINION
 Kesalahan diagnosis dan penatalaksaan
pengobatan dokter sering terjadi di belahan
dunia manapun, termasuk di Indonesia
 Perbedaan pendapat para dokter dalam
mengobati penderita adalah hal yang biasa
terjadi, dan hal ini mungkin tidak menjadi
masalah serius bila tidak menimbulkan
konsekuensi yang berbahaya dan merugikan
bagi penderita
 Second opinion dianjurkan bila menyangkut
ancaman nyawa, kerugian biaya atau dampak
finansial yang besar

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


KEPUTUSAN DOKTER DIBAWAH INI DAPAT
DIMINTAKAN SECOND OPINION:
 Tindakan operasi: appendictomi, tonsilektomi, caesar,dll
 Pemberian obat jangka panjang (>2 mg), misalnya pemberian obat TBC
jangka panjang, antibiotika jangka panjang dll
 Mengadviskan pemberian obat yang sangat mahal : obat, antibiotika, susu
mahal. imunisasi yang sangat mahal
 Kebiasaan dokter memberikan terlalu sering antibiotika berlebihan pada
kasus yang tidak seharusnya diberikan : seperti infeksi saluran napas, diare,
muntah, demam virus, dan sebagainya. Biasanya dokter memberikan
diagnosis infeksi virus tetapi selalu diberi antibiotika.
 Mengadviskan pemeriksaan laboratorium dengan biaya sangat besar
 Diagnosis dokter yang meragukan : biasanya dokter tersebut menggunakan
istilah “gejala” seperti gejala tifus, gejala ADHD, gejala demam berdarah,
gejala usus buntu. Atau diagnosis autis ringan, ADHD ringan dan gangguan
perilaku lainnya.
 Pemeriksaan dan pengobatan yang tidak direkomendasikan oleh institusi
kesehatan nasional atau internasional : seperti pengobatan dan terapi
bioresonansi, dll
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.2.1
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga, dengan cara dan
bahasa yang dapat dimengerti tentang proses bagaimana mereka akan
diberitahu tentang kondisi medis dan diagnosis pasti, bagaimana
mereka akan dijelaskan tentang rencana pelayanan dan pengobatan
dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi dalam keputusan
pelayanan, bila mereka memintanya
 Elemen Penilaian HPK.2.1
 1. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana dan kapan mereka
akan dijelaskan tentang kondisi medis dan diagnosis pasti, bila perlu
(lihat juga AP.4.1, EP 2 dan PPK.2 EP 6).
 2. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana dan kapan mereka
akan dijelaskan tentang rencana pelayanan dan pengobatannya (lihat
juga AP.4.1, EP 3 dan APK.2, EP 4).
 3. Pasien dan keluarganya memahami kapan persetujuan akan diminta
dan proses bagaimana cara memberikannya (lihat juga PPK.2, EP 4).
 4. Pasien dan keluarganya memahami hak mereka untuk berpartisipasi
dalam keputusan pelayanannya, bila mereka menghendakinya (Lihat
juga HPK.2, EP 1; AP.4.1, EP 3; PP.7.1, EP 5; APK.3, EP 3 dan PPK.2, EP
7).

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.2.1
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarga, dengan cara dan bahasa yang
dapat dimengerti tentang proses bagaimana mereka akan diberitahu tentang
kondisi medis dan diagnosis pasti, bagaimana mereka akan dijelaskan tentang
rencana pelayanan dan pengobatan dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi
dalam keputusan pelayanan, bila mereka memintanya

Regulasi RS :
 Kebijakan/Panduan/SPO tentang penjelasan hak pasien dalam
pelayanan
 Kebijakan/Panduan/SPO tentang panduan persetujuan tindakan
kedokteran

Dokumen:
 Formulir pemberian edukasi
 Formulir persetujuan / penolakan tindakan kedokteran

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.2.1.1
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang
bagaimana mereka akan dijelaskan tentang hasil pelayanan
dan pengobatan, termasuk hasil yang tidak diharapkan dan
siapa yang akan memberitahukan
Elemen Penilaian HPK.2.1.1
 1. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana
mereka akan diberitahu dan siapa yang akan
memberitahu mereka tentang hasil dari pelayanan
dan pengobatan (lihat juga PP.2.4, EP 1)
 2. Pasien dan keluarganya memahami bagaimana
mereka akan diberitahu dan siapa yang akan
memberitahu mereka tentang hasil yang tidak
diantisipasi dari pelayanan dan pengobatan (lihat
juga PP.2.4, EP 2).
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.2.1.1
Regulasi RS :
 Kebijakan/Panduan/SPO tentang penjelasan hak pasien dalam
pelayanan
Dokumen:
 Materi penjelasan
 Formulir pemberian penjelasan/edukasi
Materi wawancara
 Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahui
siapa yang menjelaskan tentang hasil pelayanan dan pengobatan
 Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahui
siapa yang menjelaskan tentang hasil pelayanan dan pengobatan yang
tidak terduga

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.2.2
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang hak dan
tanggung jawab mereka yang berhubungan dengan penolakan atau
tidak melanjutkan pengobatan

Elemen Penilaian HPK.2.2.


 1. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak
mereka untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan (lihat juga
APK.3.5, EP 2).
 2. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang
konsekuensi dari keputusan mereka (lihat juga APK.3.5, EP 2).
 3. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang tanggung
jawab mereka berkaitan dengan keputusan tersebut.
 4. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang
tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.2.2
Regulasi RS :
 Kebijakan/Panduan/SPO tentang penjelasan hak pasien dalam pelayanan
Dokumen:
 Formulir penolakan pengobatan

MATERI WAWANCARA:
1. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahui
tentang hak mereka untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan
2. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahui
tentang konsekuensi dari keputusan mereka
3. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahui
tentang tanggung jawab mereka terkait dengan keputusan tersebut
4. Penjelasan yang disampaikan agar pasien dan keluarganya mengetahui
tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.2.3
Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien menolak pelayanan
resusitasi atau menolak atau memberhentikan pengobatan bantuan hidup dasar

1. Rumah sakit telah menetapkan posisinya pada saat pasien


menolak pelayanan resusitasi dan membatalkan atau mundur
dari pengobatan bantuan hidup dasar.
2. Posisi rumah sakit sesuai dengan norma agama dan budaya
masyarakat, persyaratan hukum dan peraturan.

Regulasi RS :
• Panduan penolakan resusitasi (DNR)
• SPO penolakan resusitasi
• Formulir penolakan resusitasi

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Dr Lauren Jodi Van Scoy

“DNR does not mean do not treat and it does not mean
do not care. It just means do not resuscitate by giving
CPR, electric shocks or medications to restart the heart.
If things go badly, there is a role in certain situations for
letting the natural breakdown of the body occur,"

 DNR tidak berarti tidak mengobati atau tidak peduli.


DNR hanya berarti tidak melakukan resusitasi dengan
memberikan CPR, electric shock atau obat untuk
restart jantung. Jika situasi memburuk, ada peran dalam
situasi tertentu untuk membiarkan kerusakan alami
dari tubuh terjadi, “

DNR tidak mempengaruhi pengobatan ,pasien dengan DNR dapat terus mendapatkan
kemoterapi, antibiotik, dialisis, atau perawatan lain yang sesuai.
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.2.4
Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap asesmen yang
sesuai manajemen nyeri yang tepat

1. Rumah sakit menghormati dan mendukung hak pasien dengan


cara asesmen manajemen nyeri yang sesuai (lihat juga PP.7.1,
EP 1).
2. Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi, budaya dan
sosial pada hak pasien untuk melaporkan rasa nyeri, serta
pemeriksaan dan pengelolaan nyeri secara akurat.
Regulasi RS :
1. Panduan manajemen nyeri
2. SPO asesmen nyeri
3. SPO pelayanan kedokteran tentang manajemen nyeri

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Manajemen Nyeri

Pasien memiliki hak untuk:


1. Informasi dan jawaban atas pertanyaan Anda
tentang rasa sakit dan nyeri
2. Meminta staf peduli dan menangani keluhan Anda
dengan serius
3. Mendapat respon cepat ketika pasien melaporkan
nyeri
Perlakuan nyeri terbaik yg tersedia.
4. Mendapat jasa dr Spesialis yg dapat mengatasi nyeri
jika diperlukan

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


TG-JAWAB PASIEN DALAM MANAJEMEN NYERI
Untuk berbicara dengan dokter atau perawat tentang:
 Apa yang diharapkan
 Berbagai jenis pilihan nyeri
 Rencana penanganan nyeri untuk setiap rasa sakit yang tidak akan
hilang
 Untuk meminta untuk menghilangkan rasa sakit segera setelah nyeri
dimulai
 Untuk membantu dokter dan perawat mengukur rasa sakit Anda.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:


• Di mana rasa sakit itu berada?
• Apakah rasa sakit itu datang dan pergi atau itu terus menerus?
• Apakah Anda menggambarkan rasa sakit sebagai tajam, tumpul, sakit,
• Berdenyut, ditusuk jarum, dll?
• Apa yang membuat rasa sakit lebih baik?
• Apa yang membuat rasa sakit lebih buruk?
• Apakah rasa sakit itu menghentikan Anda dari melakukan hal-hal tertentu
seperti 7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
 Asesmen nyeri
◦ Asesmen nyeri dapat menggunakan Numeric Rating Scale
 Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9 tahun yang
dapat menggunakan angka untuk melambangkan intensitas nyeri yang
dirasakannya.
 Instruksi: pasien akan ditanya mengenai intensitas nyeri yang dirasakan dan
dilambangkan dengan angka antara 0 – 10.
 0 = tidak nyeri
 1 – 3 = nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari)
 4 – 6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-hari)
 7 – 10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari)3
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
◦ Wong Baker FACES Pain Scale
 Indikasi: Pada pasien (dewasa dan anak > 3 tahun) yang tidak dapat
menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka, gunakan asesmen
 Instruksi: pasien diminta untuk menunjuk / memilih gambar mana
yang paling sesuai dengan yang ia rasakan. Tanyakan juga lokasi dan
durasi nyeri
 0 - 1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali
 2 – 3 = sedikit nyeri
 4 – 5 = cukup nyeri
 6 – 7 = lumayan nyeri
 8 – 9 = sangat nyeri
 10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
COMFORT SCALE
Kategori Skor Tanggal / waktu

Kewaspadaan 1 – tidur pulas / nyenyak


2 – tidur kurang nyenyak
3 – gelisah
4 – sadar sepenuhnya dan waspada
5 – hiper alert
Ketenangan 1 – tenang
2 – agak cemas
3 – cemas
4 – sangat cemas
5 – panik
Distress 1 – tidak ada respirasi spontan dan tidak ada batuk
pernapasan 2 – respirasi spontan dengan sedikit / tidak ada
respons terhadap ventilasi
3 – kadang-kadang batuk atau terdapat tahanan
terhadap ventilasi
4 – sering batuk, terdapat tahanan / perlawanan
terhadap ventilator
5 – melawan secara aktif terhadap ventilator, batuk
terus-menerus / tersedak

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Menangis 1 – bernapas dengan tenang, tidak menangis
2 – terisak-isak
3 – meraung
4 – menangis
5 – berteriak
Pergerakan 1 – tidak ada pergerakan
2 – kedang-kadang bergerak perlahan
3 – sering bergerak perlahan
4 – pergerakan aktif / gelisah
5 – pergrakan aktif termasuk badan dan kepala
Tonus otot 1 – otot relaks sepenuhnya, tidak ada tonus otot
2 – penurunan tonus otot
3 – tonus otot normal
4 – peningkatan tonus otot dan fleksi jari tangan
dan kaki
5 – kekakuan otot ekstrim dan fleksi jari tangan
dan kaki

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Tegangan 1 – otot wajah relaks sepenuhnya
wajah 2 – tonus otot wajah normal, tidak terlihat
tegangan otot wajah yang nyata
3 – tegangan beberapa otot waj ah terlihat nyata
4 – tegangan hampir di seluruh otot waj ah
5 – seluruh otot wajah tegang, meringis
Tekanan 1 – tekanan darah di bawah batas normal
darah basal 2 – tekanan darah berada di batas normal secara
konsisten
3 – peningkatan tekanan darah sesekali ≥15% di
atas batas normal (1-3 kali dalam observasi
selama 2 menit)
4 – seringnya peningkatan tekanan darah ≥15%
di atas batas normal (>3 kali dalam observasi
selama 2 menit)
5 – peningkatan tekanan darah terus-menerus
≥15%
Denyut 1 – denyut jantung di bawah batas normal
jantung 2 – denyut jantung berada di batas normal secara
basal konsisten
3 – peningkatan denyut jantung sesekali ≥15% di
atas batas normal (1-3 kali dalam observasi
selama 2 menit)
4 – seringnya peningkatan denyut jantung ≥15%
di atas batas normal (>3 kali dalam observasi
selama 2 menit)
5 – peningkatan denyut jantung terus-menerus
≥15%
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Skor total
INTERVENSI NYERI
 Obat : Non Opioid,Adjuvant, Opioid
 Suntikan anestesi lokal
 Blok saraf
 Terapi fisik dan air: whirlpool, USG, dan pijat
otot
 Stimulasi Listrik : stimulasi listrik transkutan
(TENS)
 Akupunktur
 Terapi Psikologis
 Teknik relaksasi
 Bedah 7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.2.5. END OF LIFE

Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mendapat


pelayanan yang menghargai dan penuh kasih sayang pada akhir
kehidupannya
Elemen Penilaian HPK.2.5.
1. Rumah sakit mengetahui bahwa pasien yang menghadapi
kematian mempunyai kebutuhan yang unik.
2. Staf rumah sakit menghargai hak pasien yang sedang
menghadapai kematian, memiliki kebutuhan yang unik dan
dinyatakan dalam proses asuhan.

Regulasi RS :
1. Panduan pelayanan pasien tahap terminal
2. SPO pelayanan pasien tahap terminal
Bukti dokmentasi
1. Dokumentasi pelayanan dalam rekam medis

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


H. Pengelolaan Akhir Kehidupan

 1. Pengelolaan akhir kehidupan meliputi penghentian


bantuan hidup (withdrawing life support) dan
penundaan bantuan hidup (withholding life
support).
 2. Keputusan withdrawing/withholding dilakukan pada
pasien yang dirawat di ruang rawat intensif (ICU dan
HCU). Keputusan penghentian atau penundaan
bantuan hidup adalah keputusan medis dan etis.
 3. Keputusan untuk penghentian atau penundaan
bantuan hidup dilakukan oleh 3 (tiga) dokter yaitu
dokter spesialis anestesiologi atau dokter lain yang
memiliki kompetensi dan 2 (dua) orang dokter lain yang
ditunjuk oleh komite medis rumah sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/Menkes/Per/Iii/2011
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi Dan
Terapi Intensif Di Rumah Sakit
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
 4. Prosedur pemberian atau penghentian bantuan hidup ditetapkan
berdasarkan klasifikasi setiap pasien di ICU atau HCU,
yaitu:
◦ a. Bantuan total dilakukan pada pasien sakit atau cedera kritis
yang diharapkan tetap dapat hidup tanpa kegagalan otak berat
yang menetap. Walaupun sistem organ vital juga terpengaruh,
tetapi kerusakannya masih reversibel. Semua usaha yang
memungkinkan harus dilakukan untuk mengurangi morbiditas
dan mortalitas.
◦ b. Semua bantuan kecuali RJP (DNAR = Do Not Attempt
Resuscitation), dilakukan pada pasien-pasien dengan fungsi otak
yang tetap ada atau dengan harapan pemulihan otak, tetapi
mengalami kegagalan jantung, paru atau organ yang lain, atau
dalam tingkat akhir penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/Menkes/Per/Iii/2011


Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi Dan
Terapi Intensif Di Rumah Sakit
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
 c. Tidak dilakukan tindakan-tindakan luar biasa, pada pasien-pasien yang
jika diterapi hanya memperlambat waktu kematian dan bukan
memperpanjang kehidupan. Untuk pasien ini dapat dilakukan penghentian
atau penundaan bantuan hidup. Pasien yang masih sadar tapi tanpa
harapan, hanya dilakukan tindakan terapeutik/paliatif agar pasien merasa
nyaman dan bebas nyeri.
 d. Semua bantuan hidup dihentikan pada pasien dengan kerusakan fungsi
batang otak yang ireversibel. Setelah kriteria Mati Batang Otak (MBO)
yang ada terpenuhi, pasien ditentukan meninggal dan disertifikasi MBO
serta semua terapi dihentikan. Jika dipertimbangkan donasi organ, bantuan
jantung paru pasien diteruskan sampai organ yang diperlukan telah diambil.
Keputusan penentuan MBO dilakukan oleh 3 (tiga) dokter yaitu dokter
spesialis anestesiologi atau dokter lain yang memiliki kompetensi, dokter
spesialis saraf dan 1 (satu) dokter lain yang ditunjuk oleh komite medis
rumah sakit.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/Menkes/Per/Iii/2011


Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi Dan
7/8/2019 dr M Terapi Intensif
Ainul Yaqin, MARS Di Rumah Sakit
Standar HPK.3 .  KOMPLAIN

Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keuarganya


mengenai proses menerima dan bertindak terhadap keluhan, konflik dan
perbedaan pendapat tentang pelayanan pasien dan hak pasien untuk
berpartisipasi dalam proses ini

Elemen Penilaian HPK.3


1. Pasien diberitahu tentang proses menyampaikan keluhan,
konflik atau perbedaan pendapat.
2. Keluhan, konflik dan perbedaan pendapat diselidiki rumah
sakit
3. Keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat yang timbul dalam
proses pelayanan ditelaah rumah sakit
4. Pasien dan bila perlu keluarga ikut serta dalam proses
penyelesaian
5. Kebijakan dan prosedur mendukung konsistensi pelayanan.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.3
Regulasi RS :
◦ Panduan dan SPO penyelesaian komplain, keluhan, konflik atau perbedaan
pendapat pasien dan keluarga
Dokumen implementasi :
◦ Bukti penjelasan dan catatan komplain
◦ Bukti penanganannya dan Laporan penyelesaian komplain
Proses :
1. Proses penyampaian informasi bila pasien akan komplain, keluhan,
konflik atau perbedaan pendapat
2. Proses investigasi/.penelitian bila komplain
3. Proses analisis terhadap hasil investigasi/penelitian komplain
4. Keterlibatan pasien/keluarga dalam penyelesaian komplain
5. Bagaiman seluruh proses tersebut tidak mempengaruhi konsistensi
pelayanan

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.4
Staf rumah sakit dididik tentang peran mereka dalam mengidentifikasi
nilai-nilai dan kepercayaan pasien dan melindungi hak pasien

Elemen Penilaian HPK.4


1. Staf memahami peran mereka dalam mengidentifikasi nilai-nilai dan
kepercayaan pasien maupun keluarganya serta bagaimana nilai dan
kepercayaan tersebut dihormati di dalam proses asuhan.
2. Staff memahami peran mereka dalam melindungi hak pasien dan
keluarga.
Regulasi RS:
 Kebijakan/Panduan/SPO tentang identifikasi nilai-nilai dan
kepercayaan pasien dalam pelayanan
Proses
 Pelaksanaan identifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien/keluarga
dan penerapannya dalam pelayanan
 Bagaimana peran staf dalam melindungi hak pasien dan keluarga

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


STANDAR HPK.6 . INFORMED CONSENT

Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) dari pasien didapat melalui suatu


proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih,
dalam bahasa yang dipahami pasien

Elemen Penilaian HPK.6

1. Rurnah sakit telah menjabarkan dengan jelas proses informed


consent dalam kebijakan dan prosedur.

2. Staf yang ditunjuk dilatih untuk melaksanakan kebijakan dan


prosedur tersebut.

3. Pasien memberikan informed consent sesuai dengan kebijakan


dan prosedur.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


PENJELASAN DALAM INFORMED CONSENT
(PMK Nomer 209/2008)

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.6
Acuan:
 UU 29/2004 tentang Praktik Kedokteran
 UU 44/2009 tentang Rumah Sakit
 PMK 290/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
 Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran, KKI, 2006
Regulasi RS :
 Kebijakan/Panduan/SPO persetujuan tindakan kedokteran
 Daftar tindakan yang memerlukan persetujuan tertulis
Dokumen informed consent
 Formulir persetujuan/ penolakan

Proses
 Proses pasien atau keluarga menyetujui atau menolak tindakan
kedokteran
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
PEMBERI PERSETUJUAN
Persetujuan diberikan oleh individu yang kompeten. (PMK
290/2008)

Landasan hukum anak :


 Berdasarkan KUHP  umur >= 21 th atau telah menikah
dianggap sebagai orang dewasa
 Berdasarkan UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak > = 18 tahun dianggap sudah bukan anak-anak.
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN

Pasal 6
 (5) Dalam hal pasien tidak cakap untuk memberikan
persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
persetujuan dapat diberikan oleh keluarga terdekat
atau pengampunya
Pasal 8
 (1) Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar permintaan
pasien sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dapat
dilakukan dengan pemberian data dan informasi kepada
pasien baik secara lisan maupun tertulis.
 (2) Keluarga terdekat pasien dapat memperoleh data dan
informasi kesehatan pasien, kecuali dinyatakan sebaliknya
oleh pasien.
 (3) Pernyataan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diberikan pada waktu penerimaan pasien.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Pemberian Informasi Kepada
Pasien
 Pasal 45 UU Praktik Kedokteran  batasan
minimal informasi yang diberikan kepada
pasien:
◦ a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis
◦ b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan
◦ c. Alternatif tindakan lain dan risikonya
◦ d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
◦ e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
PASTIKAN BAHWA PERSETUJUAN
DIBUAT SECARA SUKARELA
 Persetujuan harus diberikan secara bebas,
tanpa adanya tekanan dari manapun, termasuk
dari staf medis, saudara, teman, polisi, petugas rumah
tahanan/ Lembaga Pemasyarakatan, pemberi kerja, dan
perusahaan asuransi.
 Bila persetujuan diberikan atas dasar tekanan
maka persetujuan tersebut tidak sah.
 Pasien yang berada dalam status tahanan polisi,
imigrasi, LP atau berada di bawah peraturan
perundangundangan di bidang kesehatan jiwa/mental
dapat berada pada posisi yang rentan. Pada situasi
demikian, dokter harus memastikan bahwa mereka
mengetahui bahwa mereka dapat menolak tindakan
bila mereka mau.
Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran, KKI, 2006

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.6.1. PENJELASAN PENYAKIT,
PENGOBATAN DAN PEMBERI PELAYANAN

Pasien dan keluarganya menerima penjelasan yang memadai tentang


penyakit, saran pengobatan, dan para pemberi pelayanan, sehingga
mereka dapat membuat keputusan tentang pelayanan.

Elemen Penilaian HPK.6.1


 1. Pasien diberikan penjelasan dan rencana pengobatannya dari
elemen a s/d h
 2. Pasien mengenal identitas para dokter dan praktisi yang lain
yang bertanggung jawab melayani mereka. (lihat juga APK.2.1, EP
1)
 3. Ada proses untuk menanggapi permintaan tambahan informasi
dari pasien tentang tanggung jawab praktisi untuk pelayanannya.
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Penjelasan Tentang Penyakit Pasien

1. Kondisi pasien
2. Usulan pengobatan
3. Nama individu yang memberikan
pengobatan
4. Potensi manfaat dan kekurangannya
5. Kemungkinan alternatif
6. Kemungkinan keberhasilan
7. Kemungkinan timbulnya masalah selama masa
pemulihan
8. Kemungkinan yang terjadi apabila tidak diobati.
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.6.1. PENJELASAN PENYAKIT,
PENGOBATAN DAN PEMBERI PELAYANAN

Regulasi RS :
 Kebijakan/Panduan/SPO tentang pemberian
informasi termasuk rencana pengobatan
 Kebijakan/Panduan/SPO tentang penetapan
DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan)
Dokumen:
 Catatan pemberian informasi
 Catatan penetapan DPJP dan data diri DPJP
(RS harus memiliki data diri DPJP:
lamakerja, pendidikan, fellowship,
kursus dll)

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


CONTOH DALAM GENERAL CONSENT
 Saya mengerti dan memahami bahwa:
◦ Saya memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan tentang
pengobatan yang diusulkan (termasuk identitas setiap
orang yang memberikan atau mengamati pengobatan)
setiap saat.
◦ Saya Saya mengerti dan memahami bahwa memiliki hak untuk
persetujuan, atau menolak persetujuan, untuk setiap
prosedur/terapi
◦ Saya mengerti bahwa banyak dokter pada staf medis rumah sakit
yang bukan karyawan tetapi staf independen/tamu yang telah
diberikan hak untuk menggunakan fasilitas untuk perawatan dan
pengobatan pasien mereka.
◦ Jika diperlukan RS, saya akan berpartisipasi dalam pemilihan dokter
yang akan bertanggung jawab untuk perawatan saya selama saya
dalam perawatan di rumah sakit.
 7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.6.2 . PENGGANTI PEMBERI PERSETUJUAN

Rumah sakit menetapkan suatu proses, dalam konteks undang-undang


dan budaya yang ada, tentang orang lain yang dapat memberikan
persetujuan

Elemen Penilaian HPK.6.2


1. Rumah sakit mempunyai prosedur untuk
informed consent yang diberikan oleh orang lain
2. Prosedur tersebut sesuai dengan undang-
undang, budaya dan adat istiadat.
3. Orang lain selain pasien yang memberikan
persetujuan dicatat dalam rekam medis pasien.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


PASIEN YANG DIANGGAP KOMPETEN MENANDA
TANGANI INFORMED CONSENT (PMK 290/2008 TENTANG
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA
KEDOKTERAN
Pasal 6
 (5) Dalam hal pasien tidak cakap untuk
memberikan persetujuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), persetujuan
dapat diberikan oleh keluarga terdekat
atau pengampunya

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.6.3. GENERAL CONSENT/PERSETUJUAN
UMUM

Persetujuan umum untuk pengobatan, bila didapat pada waktu pasien


masuk sebagai pasien rawat inap atau didaftar pertama kali sebagai
pasien rawat jalan, harus jelas dalam cakupan dan batas- batasnya.

Elemen Penilaian HPK.6.3


1. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan tentang lingkup dari
persetujuan umum, apabila cara ini dipakai oleh rumah sakit.
2. Rumah sakit telah menetapkan bagaimana persetujuan umum,
bila dipakai, didokumentasikan di dalam rekam medis pasien

Regulasi RS:
•Kebijakan/Panduan/SPO tentang persetujuan umum dan penjelasannya
Dokumen:
•Formulir persetujuan umum 7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
GENERAL CONSENT (PERSETUJUAN UMUM)

Pasien diberi penjelasan :


1. Ruang lingkup dari persetujuan umum misal
tes dan pengobatan mana yg masuk dalam
persetujuan umum
2. Tentang tes dan pengobatan mana
memerlukan persetujuan khusus (informed
consent)
3. Bila ada mahasiswa dan trainees lain
terlibat dalam proses pelayanan.
Penetapan dokumentasi persetujuan umum
dalam rekam medis pasien
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
CONTOH GENERAL CONSENT
 PERSETUJUAN UNTUK PENGOBATAN
 Saya mengetahui bahwa saya memiliki kondisi yang
membutuhkan perawatan medis, saya mengizinkan dokter
dan profesional kesehatan lainnya untuk melakukan
prosedur diagnostik dan untuk memberikan
pengobatan medis seperti yang diperlukan dalam
penilaian profesional mereka. Prosedur diagnostik dan
perawatan medis termasuk tetapi tidak terbatas pada
electrocardiograms, x-ray, tes darah terapi fisik, dan
pemberian obat.
 Saya sadar bahwa praktik kedokteran dan bedah bukanlah ilmu
pasti dan saya mengakui bahwa tidak ada jaminan atas hasil
apapun, terhadap perawatan prosedur atau pemeriksaan apapun
yg dilakukan kepada saya.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


CONTOH GENERAL CONSENT UNTUK RS
PENDIDIKAN

◦ Apabila saya terlibat dalam penelitian atau prosedur


eksperimental, maka hal tersebut hanya dapat dilakukan
dengan sepengetahuan dan persetujuan saya
◦ Saya setuju untuk mengizinkan medis, keperawatan, dan
tenaga kesehatan lainnya dalam pendidikan/pelatihan,
kecuali diminta sebaliknya, untuk hadir selama perawatan
pasien, atau berpartisipasi dalam perawatan pasien
sebagai bagian dari pendidikan mereka.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.6.4
Informed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi,
penggunaan darah atau produk darah dan tindakan serta
pengobatan lain yang berisiko tinggi.

Elemen Penilaian HPK.6.4


 1. Persetujuan didapat sebelum operasi atau prosedur invasif (lihat juga
PAB.7.1, Maksud dan Tujuan).
 2. Persetujuan didapat sebelum anestesia (termasuk sedasi yang moderat
dan dalam) (lihat juga PAB.5.1, Maksud dan Tujuan dan EP 1)
 3. Persetujuan didapat sebelum penggunaan darah atau produk darah
 4. Persetujuan didapat sebelum pelaksanaan tindakan dan pengobatan
yang berisiko tinggi.
 5. ldentitas petugas yang memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarganya dicatat di dalam rekam medis pasien (lihat juga HPK.8, EP 2).
 6. Persetujuan didokumentasikan di rekam medis pasien disertai tanda
tangan atau catatan dari persetujuan lisan (lihat juga HPK.8, EP 2).

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.6.4.
SAAT PERMINTAAN INFORMED CONSENT TERTULIS

1. Sebelum operasi atau prosedur invasif


2. Sebelum anestesia termasuk sedasi yang
moderat dan dalam
3. Sebelum penggunaan darah atau produk darah
4. Sebelum pelaksanaan tindakan dan pengobatan
yang berisiko tinggi.

Mencatat ldentitas petugas yang memberikan


penjelasanan di dalam rekam medis pasien dan
tanda tangannya
Bila informed consent lisan juga harus dicatat
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.6.4.1
Rumah sakit membuat daftar semua kategori dan jenis pengobatan
dan prosedur yang memerlukan informed consent yang khusus.

Elemen Penilaian HPK.6.4.1


 1. Rumah sakit telah menyusun daftar tindakan dan
pengobatan yang memerlukan persetujuan terpisah
 2. Daftar tersebut dikembangkan atas kerjasama dokter
dan profesional lain yang memberikan pengobatan dan
melakukan tindakan.

DOKUMEN
1. Daftar tindakan dan pengobatan yang perlu informed
consent
2. Dokumentasi rapat pembahasan daftar tersebut
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
HANYA UNTUK RS YANG MELAKUKAN CLINICAL
TRIAL DAN DONASI ORGAN SERTA TRANSPLANTASI
ORGAN

25 HPK.7 7
26 HPK.7.1 4
27 HPK.8 4
28 HPK.9 5
29 HPK.10 2
30 HPK.11 6

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.7. PENJELASAN AKSES KE CLINICAL TRIAL

Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang


bagaimana cara mendapatkan akses ke penelitian klinik, pemeriksaan/investigasi atau
clinical trial yang melibatkan manusia sebagai subjek.

Elemen Penilaian HPK.7


1. Pasien dan keluarganya yang tepat diidentifikasi dan diberi informasi tentang bagaimana
cara mendapatkan akses ke penelitian, pemeriksaan atau clinical trial yang relevan dengan
kebutuhan pengobatan mereka.
2. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang manfaat yang
diharapkan.
3. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang potensi ketidak
nyamanan dan risiko
4. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberi penjelasan tentang altematif lainnya yang
dapat menolong mereka.
5. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan tentang prosedur yang harus
diikuti.
6. Pasien diyakinkan bahwa penolakan berpartisipasi dan pengunduran diri dari partisipasi
tidak mempengaruhi akses terhadap pelayanan rumah sakit.
7. Kebijakan dan prosedur mengarahkan informasi dan7/8/2019
prosesdrpengambilan
M Ainul Yaqin, MARSkeputusan
Regulasi RS :
 Kebijakan/Panduan/SPO tentang
pemberian informasi termasuk
mendapatkan hasil penelitian

Dokumen:
 Formulir pemberian informasi dan
formulir persetujuan mengikuti penelitian

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Hak Mendapat Informasi Pasien Bila diminta untuk berpartisipasi
dalam penelitian klinis

INFORMASI
 Manfaat yang diharapkan
 Potensi ketidak nyamanan dan risiko.
 Alternatif yang dapat menolong mereka
 Prosedur yang harus diikuti
 Menolak atau berpartisipasi atau
mengundurkan diri
 Penolakan atau pengunduran diri tersebut
tidak akan menutup akses mereka terhadap
pelayanan rumah sakit
 RS punya kebijakan dan prosedur informasi
tentang hal ini kepada pasien dan keluarga.
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.7.1. PENJELASAN TENTANG PARTISIPASI DALAM
PENELITIAN KLINIS

Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang


bagaimana pasien yang berpartisipasi dalam penelitian klinis, pemeriksaan klinis
atau percobaan klinis mendapatkan perlindungan.

 Elemen Penilaian HPK.7.1


 1. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang prosedur
rumah sakit untuk menelaah protokol penelitian.
 2. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang prosedur
rumah sakit untuk menimbang manfaat dan risiko bagi peserta.
 3. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang prosedur
rumah sakit untuk mendapatkan persetujuan.
 4. Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan tentang prosedur
rumah sakit untuk mengundurkan diri dari keikutsertaan.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.8. INFORMED CONSENT PENELITIAN
KLINIS
Informed Consent diperoleh sebelum pasien berpartisipasi dalam
penelitian klinis, pemeriksaan / investigasi klinis, dan percobaan klinis.

 Elemen Penilaian HPK.8


 1. lnformed consent diperoleh saat pasien memutuskan ikut
serta dalam penelitian klinis, pemeriksaan atau clinical trial.
 2. Keputusan persetujuan didokumentasikan, diberi tanggal
dan berdasarkan atas penjelasan yang diidentifikasi dalam
HPK 6.4, Elemen Penilaian 5 dan 6.
 3. ldentitas petugas yang memberikan penjelasan untuk
mendapatkan persetujuan dicatat dalam rekam medis pasien
 4. Persetujuan didokumentasikan dalam rekam medis pasien
disertai tandatangan atau catatan persetujuan lisan.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.9. KOMITE ETIK PENELITIAN

Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau mekanisme lain untuk


melakukan pengawasan atas semua penelitian di rumah sakit
tersebut yang melibatkan manusia sebagai subjeknya

Elemen Penilaian HPK.9


 1. Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau mekanisme lain untuk
mengawasi seluruh kegiatan penelitian di rumah sakit.
 2. Rumah sakit mengembangkan suatu pernyataan jelas mengenai maksud
untuk pengawasan kegiatan.
 3. Kegiatan pengawasan mencakup penelaahan prosedur
 4. Kegiatan pengawasan mencakup prosedur untuk menimbang risiko relatif
dan manfaat bagi subjek.
 5. Kegiatan pengawasan mencakup prosedur menjaga kerahasiaan dan
keamanan informasi penelitian.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.9. KOMITE ETIK PENELITIAN

Rumah sakit mempunyai sebuah komite atau mekanisme lain untuk


melakukan pengawasan atas semua penelitian di rumah sakit
tersebut yang melibatkan manusia sebagai subjeknya

Regulasi RS :
 Keputusan penetapan komite /panitia etik
penelitian
 Kebijkan, Pedoman pengorganisasian dan
pedoman pelayanan komite etik penelitian
 Program kerja komite etik penelitian

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


INFORMASI KEPADA PASIEN TTG PENELITIAN

 1. tujuan penelitian atau penapisan


 2. manfaat penelitian dan penapisan
 3. protokol penelitian dan penapisan, serta tindakan medis
 4. keuntungan penelitian dan penapisan
 5. kemungkinan ketidaknyamanan yang akan dijumpai, termasuk
risiko yang mungkin terjadi
 6. hasil yang diharapkan untuk masyarakat umum dan bidang
kesehatan
 7. bahwa persetujuan tidak mengikat dan subyek dapat
sewaktu-waktu mengundurkan diri.
 8. bahwa penelitian tersebut telah disetujui oleh Panitia Etika
Penelitian.

Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran. Konsil7/8/2019


Kedokteran Indonesia.
dr M Ainul Yaqin, MARS Tahun 2006
Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran. Konsil Kedokteran Indonesia.
Tahun 2006
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran.7/8/2019
Konsil drKedokteran
M Ainul Yaqin, MARSIndonesia. Tahun
Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran.7/8/2019
Konsil drKedokteran
M Ainul Yaqin, MARSIndonesia. Tahun
7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.10. DONASI ORGAN

Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya tentang


bagaimana memilih untuk menyumbangkan organ dan jaringan tubuh lainnya.

Elemen Penilaian HPK.I0


 1. Rumah sakit mendukung pilihan pasien dan
keluarganya untuk menyumbangkan organ
tubuh dan jaringan tubuh lainnya.
 2. Rumah sakit menyediakan informasi untuk
mendukung pilihan tersebut.
Regulasi RS :
•Kebijakan/Panduan/SPO pelayanan donasi / transplantasi organ
Dokumen
•informasi tentang tata cara untuk menyumbang organ tubuh dan jaringan
tubuh lainnya 7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS
Standar HPK.11. PENGAWASAN
TRANSPLANTASI ORGAN

Elemen Penilaian HPK.11


 1. Kebijakan dan prosedur yang menjadi acuan dalam proses
mendapatkan dan mendonasi.
 2. Kebijakan dan prosedur yang menjadi acuan dalam proses
transplantasi.
 3. Staf dilatih untuk kebijakan dan prosedur tersebut.
 4. Staf dilatih mengenai isu dan perhatian tentang donasi organ dan
ketersediaan transplan.
 5. Rumah sakit mendapat persetujuan dari donor hidup.
 6. Rumah sakit bekerjasama dengan organisasi yang relevan dan badan
di masyarakat untuk menghormati dan menerapkan pilihan untuk
mendonasi.

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


Standar HPK.11. PENGAWASAN
TRANSPLANTASI ORGAN
Rumah sakit menyediakan pengawasan terhadap pengambilan
dan transplatasi organ dan jaringan

Regulasi RS :
 Kebijakan/Panduan/SPO tentang donasi/ transplantasi organ
Dokumen:
 Formulir persetujuan/penolakan donor/ transplantasi
 Kerjasama dengan lembaga kemasyarakatan
Pelatihan
 Pelatihan staf agar memahami regulasi tentang transplantasi serta isu dan
perhatian tentang donasi organ dan ketersediaan transplan
 Pelaksanaan mendapat persetujuan dari donor hidup

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS


SEKIAN TERIMA KASIH

7/8/2019 dr M Ainul Yaqin, MARS

Anda mungkin juga menyukai