Anda di halaman 1dari 26

GAMBARAN FAKTOR

HUBUNGAN DAMPAKRESIKO ANEMIA PADA


HOSPITALISASI IBU HAMIL
DENGAN DI
TINGKAT
WILAYAH KERJAORANG
KECEMASAN PUSKESMA TANAH GARAM
TUA BALITA DI KLINIKKOTA SOLOK
TUMBUH
KEMBANG ANAK DITAHUN 2014KERJA PUSKESMAS
WILAYAH
TANAH GARAM KOTA SOLOK TAHUN 2018

ENI SUMIATI
NIM : 1602119
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ansietas/kecemasan adalah suatu gejala


yang tidak menyenangkan, sensasi cemas, takut
dan terkadang panik akan suatu bencana yang
mengancam dan tidak terelakkan yang dapat
atau tidak berhubungan dengan rangsang
eksternal (Fracchione, 2011). Kecemasan
berbeda dengan rasa takut, karakteristik rasa
takut yaitu adanya obyek dan dapat
diidentifikasi serta dapat dijelaskan oleh individu
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang
karena suatu alasan yang berencana atau
darurat mengharuskan anak untuk tinggal di
rumah sakit yang akan menjalani proses
perawatan sampai pemulangannya kembali
kerumah. (Supartini 2011).
Hospitalisasi atau perawatan di rumah
sakit secara psikologis berdampak pada berbagai
hal diantaranya depresi, stress, takut dan juga
kecemasan. Hospitalisasi yang dialami oleh anak
baik pada usia infant, toddler, preschool, school
sampai adolescent akan menyebabkan orang tua
cemas bahkan stress selama proses hospitalisasi
di rumah sakit. Penyebab dari kecemasan
dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor
petugas kesehatan (dokter, perawat dan tenaga
medis lainnya) lingkungan baru dan peran serta
anggota keluarga yang mendampingi selama
proses perawatan. (Wong, 2010)
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi reaksi
orang tua terhadap anaknya yang sakit dan dirawat di rumah
sakit yaitu tingkat keseriusan penyakit anak, pengalaman
sebelumnya terhadap sakit dan dirawat dirumah sakit, prosedur
pengobatan, sistem pendukung yang tersedia, kekuatan sikap
individu, kemampuan dalam penggunaan koping, dukungan dari
keluarga, kebudayaan dan kepercayaan dan komunikasi dalam
keluarga (Nursalam,2005). Kecemasan orang tua dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain lama hari rawat anak,
diagnosa penyakit anak dan tingkat pendidikan orang tua. Lama
hari rawat bisa diukur dan dinilai. Lama hari rawat yang
memanjang disebabkan oleh kondisi medis pasien atau adanya
infeksi nosokomial. Semakin lama anak dirawat di rumah sakit
maka tingkat stress yang dimiliki orang tua semakin tinggi
(Audina, 2017)
Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan pada
tanggal 3 April tahun 2018 di Klinik Tumbuh Kembang Anak
Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Garam Kota Solok diketahui
bahwa selama 3 bulan terakhir terhitung bulan Januari s/d
Maret tahun 2018 jumlah anak yang di rawat diruang rawat
inap anak sebanyak 235 orang anak dan didapatkan data
jumlah orang tua anak yang menolak dilakukan tindakan
medis seperti (pemasangan infus, NGT, pengambilan darah
dan injeksi) pada anak tercatat sebanyak 34 orang,
berdasarkan keterangan perawat hal ini biasanya dikarenakan
setelah diberikan tindakan medis anak menjadi sangat rewel,
menangis, gelisah dan tidak nyaman sehingga hal ini
membuat orang tua semakin khawatir dan cemas melihat
kondisi anak akhirnya orang tua memutuskan untuk menolak
tindakan medis yang membuat anak menjadi sangat rewel.
Sementara itu jumlah pasien yang pulang
atas kemauan sendiri sebelum proses perawatan
dinyatakan selesai oleh dokter dan pihak klinik
tumbuh kembang anak (pulang paksa) sebanyak 9
orang selama 3 bulan terakhir, berdasarkan
keterangan perawat hal ini biasanya dikarenakan
ada beberapa orang tua yang merasa tidak ada
perkembangan yang baik tentang kondisi anak
selama di rawat di RS dan sebagian lainnya biasanya
ingin membawa anaknya pindah rawatan ke RS lain
(Perawat Klinik Tumbuh Kembang Anak, 2018).
Hasil wawanncara pada 8 orang tua anak di
klinik tumbuh kembang anak Puskesmas Tanah
Garam. Dari 8 orang tua anak yang dirawat 4 orang
tua mengatakan anaknya telah dirawat selama dua
minggu, 2 orang tua lainnya mengatakan anaknya
telah dirawat selama satu minggu dan 2 orang
lainnya mengatakan anaknya telah dirawat selama 4
hari. 6 dari 8 orang tua mengatakan bahwa selama
dirumah sakit perasaan tidak tenang, gelisah, kurang
istirahat dan cepat merasa lelah.
Hasil observasi terhadap 1 orang tua (ibu)
yang anaknya baru masuk dan akan dilakukan
tindakan medis di ruang tindakan, orang tua
memilih untuk diluar ruangan dan menangis saat
mendengar teriakan anaknya didalam ruang
tindakan, ibu ini menanyakan hal yang sama secara
berulang-ulang tentang keadaan anaknya kepada
perawat yang keluar masuk ruang tindakan untuk
memastikan bahwa anaknya baik-baik saja.
Berdasarkan latar belakang di atas maka
peneliti tertarik untuk meneliti tentang
hubungan dampak hospitalisasi anak dengan
tingkat kecemasan orang tua di Klinik Tumbuh
Kembang Anak Puskesmas Tanah Garam
Tahun 2018
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka


rumusan masalah pada penelitian ini apakah
hubungan dampak hospitalisasi anak dengan
tingkat kecemasan orang tua di Klinik Tumbuh
Kembang Anak Puskesmas Tanah Garam Tahun
2018?
D. Tujuan penelitian

2. Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum a. Mengetahui distribusi frekuensi
Tujuan penelitian tingkat kecemasan orang tua balita
ini adalah untuk di Klinik Tumbuh Kembang Anak
mengetahui hubungan Puskesmas Tanah Garam Tahun
dampak hospitalisasi 2018.
anak dengan tingkat b. Mengetahui distribusi frekuensi
kecemasan orang tua di dampak hospitalisasi anak di Klinik
Klinik Tumbuh Kembang Tumbuh Kembang Anak Puskesmas
Anak Puskesmas Tanah Tanah Garam Tahun 2018.
Garam Tahun 2018. c. Mengetahui hubungan dampak
hospitalisasi anak dengan tingkat
kecemasan orang tua balita di
Klinik Tumbuh Kembang Anak
Puskesmas Tanah Garam Tahun
2018.
E. Manfaat penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan


.

2. Bagi Klinik Tumbuh


Kembang Anak Puskesmas
Tanah Garam

3. Bagi Peneliti Selanjutnya


F. Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini tentang hubungan dampak hospitalisasi


anak dengan tingkat kecemasan orang tua balita. Penelitian ini
akan dilakukan Klinik Tumbuh Kembang Anak Puskesmas Tanah
Garam. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada bulan
April s/d Agustus tahun 2018. Penelitian ini dilakukan untuk
melihat adanya hubungan dampak hospitalisasi dengan tingkat
kecemasan orang tua. Responden pada penelitian ini adalah
orang tua yang memiliki anak balita di Klinik Tumbuh Kembang
Anak Puskesmas Tanah Garam.
Lanjutan..................
Variabel independen pada penelitian ini adalah
dampak hospitalisasi dan variabel dependen pada
penelitian ini adalah tingkat kecemasan orang tua.
Desain penelitian ini bersifat deskriptif Analitik
dengan pendekatan cross sectional studi dengan
tehnik pengambilan sampel menggunakn tehnik
accidental sampling. Data yang didapat akan diolah
dan dianalisa menggunakan analisa univariat dan
bivariat. Data yang didapat kemudian akan diolah
dengan menggunakan sistem computerisasi dengan
menggunakan uji Chi Square.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hospitalisasi
B. Dampak Hospitalisasi
C. Konsep Kecemasan
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik
dengan pendekatan cross sectional studi untuk mengetahui
hubungan dampak hospitalisasi dengan tingkat kecemasan orang
tua balita.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan dari bulan April s/d Agustus
tahun 2018 di Klinik Tumbuh Kembang Anak Puskesmas Tanah Garam
Kota Solok.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek
yang diteliti di sebut populasi penelitian
(Notoatmodjo,2012). Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh orang tua yang memiliki anak yang dirawat di Klinik
Tumbuh Kembang Anak Wilayah Kerja Puskesmas Tanah
Garam Kota Solok.

2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo,2012). Sampel pada penelitian ini adalah orang tua
dari balita yang di rawat di Klinik Tumbuh Kembang Anak Wilayah
Kerja Puskesmas Tanah Garam Kota Solok ada saat penelitian. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan
accidental sampling, yaitu pengambilan sampel yang kebetulan ada
pada waktu penelitian (Notoatmodjo, 2012).
D. Etika Penelitian

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

2. Kerahasiaan (Confidentiality)

3. Tanpa Nama (Anonymity)


1. Editing

2. Coding
E. Teknik pengolahan data

3. Entering

4. Cleaning
KERANGKA KONSEP

Dampak Tingkat Kecemasan Orang


Hospitalisasi Tua
Variabel Definisi Alat ukur Cara Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional ukur

Dampak Suatu Status Observasi 1.Lama hari Ordinal


Hospitalis bentuk Pasien rawat ≤10
asi keadaan 2. Diagnosa
yang Medis tunggal
berdampak (Ngastiyah,
pada 2012)
masalah
fisik dan
psikologis
orang tua
akibat lama
hari rawat
anak dan
diagnosa
medik anak
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala
Ukur

Lama Rentang waktu Status Observas 1. ≤10 hari Ordin


Hari yang di jalani Pasien i 2.>10 hari al
Rawat pasien sejak (Audina,
tanggal masuk 2017)
sampai tanggal
keluar selama
proses perawatan
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala
Ukur

Diagnosa
• Variabel Suatu kesimpulan Status Observas 1. Tunggal Ordinal
• Definisi Operasional
Pasien 2. Komplikasi
Medik
• Alat ukur
dari i
• Cara ukur permasalahan


Hasil Ukur
Skala Ukur baik yang nyata
• Alergen
maupun potensial

• Suatu faktor pencetus dan pemicu yang dapat menimbulkan sensitivitas dan dapat menyebabkan terjadinya serangan asma berulang seperti
• Debu
• Tungau
• Kuesioner

• Angket

• Beresiko jika terdapat salah satu atau lebih tanda dan gejala pada faktor alergen
• Tidak beresiko jikatidak terdapat satu atau lebih tanda dan gejala pada faktor alergen
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Cara Hasil Ukur Skala
ukur Ukur

• Dependen
Variabel Suatu keadaan Kuesioner Wawanca 1. Kecemasan Ordinal
• Definisi Operasional
HARS ra

Tingkat
Alat ukur
yang tidak Ringan bila
• Kecemasa
Cara ukur menyenangkan skor 1-8
• Hasil Ukur
• n Skala Ukur yang dapat 2.Kecemasan
• Alergen
mempengaruhi Sedang bila
kondisi fisik dan skor >8
mental pasien

preoperasi.
Suatu faktor pencetus dan pemicu yang dapat menimbulkan sensitivitas dan dapat menyebabkan terjadinya serangan asma berulang seperti
• Debu
• Tungau
• Kuesioner

• Angket

Anda mungkin juga menyukai