Deri Andika
Bangun
13713014
Pembimbing:
Dr. Ir. Husaini Ardy
J u r u s a n Te k n i k M a t e r i a l
F a k u l t a s Te k n i k M e s i n d a n D i r g a n t a r a
I n s t i t u t Te k n o l o g i B a n d u n g
2017
2 OUTLINE
Kesimpulan
Tinjauan Metodologi dan Saran
Pustaka Penelitian
Latar
Belakang
http://www.spinemd
https://upload.wikime .com/cache/images
dia.org/wikipedia/com
mons/thumb/a/a7/Bla /cartoon_kyphosis_
usen_0785_Scoliosis 156_249_80.jpg
_01.png/180px-
Blausen_0785_Scolio
sis_01.png
http://spine- http://orthoinfo.aao
practice.com/images/ s.org/figures/A0036
treatment-trauma-3.png 8F05.jpg
Spinal Fusion
http://www.newhe
althadvisor.com/i
mages/1HT04151
/fusion.jpg
5
Latar
Surgery
Belaka
ng
Pedicle
▹ Spinal Fusion
Surgery : Proses Screw
penyatuan dua atau
lebih tulang
belakang
(vertebrae).
▹ Proses spinal fusion
surgery meliputi
pemasangan rod
yang ditahan
menggunakan
pedicle screw yang
ditanam ke tulang https://en.wikip
edia.org/wiki/Fil
e:Roe_LWS_Sp
belakang ondylodese_L5-
S1_seitlich.jpg
6
Latar
Pedicle Screw
Belaka
ng
• Biocompatible
• High Strength
7
Latar
Paduan Titanium
Belaka
ng
http://www.biomet.com/wps/wcm/connect/internet/adfe03ce-cf38-4f0b-953d-fc54d7539882/array_st_607.pdf?
MOD=AJPERES
8
Latar
Tujuan Penelitian
Belaka
ng 1. Menentukan jenis desain sampel implan pedicle screw
2. Menentukan efek perlakuan panas terhadap kekerasan
material implan Ti-6Al-4V.
3. Menentukan efek perlakuan panas terhadap laju korosi
implan Ti-6Al-4V pada larutan NaCl.
4. Menentukan efek perlakuan panas terhadap laju korosi
implan Ti-6Al-4V pada simulated body fluid (larutan
Hank).
9
Latar
Batasan Penelitian
Belaka 1. Sampel implan pedicle screw berjumlah 2 sampel dengan
ng
perincian yang tertera di bungkus sampel antara lain:
1. Sampel 1 : Mono Axial Single Lock Screw 5.5 mm, Size: 40
mm. Material terbuat dari titanium
2. Sampel 2: Mono Axial Single Lock Screw Ø4.5 mm x 40 mm.
Material terbuat dari titanium
2. Kondisi keadaan sampel sudah terpotong pada bagian ujung
sepanjang 5 mm.
3. Proses karakterisasi yang dilakukan ialah penentuan komposisi
kimia menggunakan SEM-EDS.
10
Latar
Batasan Penelitian
Belaka
ng
4. Proses pemanasan sampel dilakukan pada temperatur 600,
700, 900, dan 1050 ºC yang diatur pada tungku listrik
bermerek Nabertherm.
5. Penentuan laju korosi pada implan pedicle screw menggunakan
alat polarisasi VersaStat®.
6. Analisa data polarisasi menggunakan software VersaStudio®.
7. Larutan elektrolit yang digunakan dalam penentuan lajukorosi
adalah larutan NaCl 2.5% dan Larutan simulated body fluid
(larutan Hank) yang dibuat sendiri.
Tinjauan
Pustaka
Biokompatibilitas Implan
Biomekanika Implan Pedicle Screw
Metalurgi Titanium dan Paduan Titanium
Diagram Fasa Paduan Titanium
Perlakuan Panas Pada Paduan Titanium
Elektrokimia dan Korosi
11 Simulated Body Fluid
Biokompatibilitas
12
Tinjau
an
Implan
Pusta
ka
http://www.jfe-tec.co.jp/en/implant/spinal-fusion.html
15
Tinjau
an
Pusta
ka
C. Leyens and M. Peters, Titanium and Titanium Alloys : Fundamentals and Application, Germany: Wiley, 2003
▹ Two crystal structure of titanium
17
Tinjau
an
▸ Alpha- titanium (Hexagonal closed packed)
Pusta
ka ▸ Beta –titanium (body centered cubic)
C. Leyens and M. Peters, Titanium and Titanium Alloys : Fundamentals and Application, Germany: Wiley, 2003
Diagram Fasa Paduan
18
Tinjau Titanium
an
Pusta
ka
C. Leyens and M. Peters, Titanium and Titanium Alloys : Fundamentals and Application, Germany: Wiley, 2003
19
Tinjau
an
Pusta
ka
C. Leyens and M. Peters, Titanium and Titanium Alloys : Fundamentals and Application, Germany: Wiley, 2003
20
Tinjau Perlakuan Panas pada Paduan Titanium
an
Pusta
ka
W. D. Callister, Materials
Science and Engineering
: An Introduction 8th
Ed., USA: John Wiley &
Sons, 2010.
https://download.e-
n = jumlah elektron yang terlibat.
bookshelf.de/downl
oad/0000/6829/73/L
-X-0000682973- EW = Equivalent weight
Kurva Polarisasi Tafel 0001487876.XHTML
/images/c01f010.jp
Simulated Body
23
Tinjau Fluid
an
Pusta
ka
http://www.austincc.ed
u/apreview/EmphasisIt
ems/Electrolytefluidbal
ance.html
24
Tinjau
an
Pusta
ka
27
27
Metodol
ogi
Peneliti
an
Data Kualitatif Sampel Pedicle
28
Metodol
Screw
ogi
Peneliti
an
▹ Standard Electrode
▹ Reference Electrode
34
Metodol
Larutan Polarisasi
ogi Tabel Komposisi Kimia Larutan Hank
Peneliti
an Senyawa Komposisi (gram)
▹ Larutan 1 KH2PO4 0.6089
▸ NaCl 2.5 % NaHCO3 0.3518
Panjang screw : 40 mm
40 Desain Sampel 2
Data Outer diameter : 4.0 mm Cylindrical
dan
Analisis
Inner diameter : 3.75 (diukur menggunakan jangka
sorong)
Hasil Pullout Strength
Hasil Pullout Strength
Berdasarkan Jenis Ulir
Berdasarkan Desain Ulir dan Inti
Analisis Desain
42 Implan (2)
Data
dan
Analisis
Sampel 1 Sampel 1
400
371
Kekerasan (HVN)
Kekerasan (HV)
250
200
As Receive 600 750 900 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950
As Receive 600 °C
750 °C 950 °C
Hasil Pengujian Kekerasan Sampel
46 2
Data
dan
Analisis
Sampel 2 Sampel 2
400
Kekerasan (HVN)
Kekerasan (HV)
As Receive 600 °C
750 °C 950 °C
Perbandingan Perubahan Nilai Kekerasan Sampel 1 dan Sampel 2
48 400
Data
dan 380
Analisis
360 f(x) = - 0.23x + 509
f(x) = - 0.07x + 412.67
R² = 1
R² = 0.97
340
Kekerasan (HV)
320
300
280
260
240
220
200
500 550 600 650 700 750 800 850 900 950
Temperatur Pemanasan (ºC)
Sampel 1 Linear (Sampel 1) Sampel 2
49 Persentase Fasa β
Tabel Persentase fasa β
Persentase luas fasa β (%)
Kondisi
Sampel 1 Sampel 2
As Receive 34.089 45.795
Annealing 600º 36.917 43.820
Annealing 750º 49.093 45.579
Annealing 900º 28.933 40.919
Struktur Mikro Spesimen dengan Pemanasan
50 pada Daerah β
Sampel 2
Sampel 1
0.5
600ºC; Furnace Cooling
Potensial (V)
0 750ºC; Furnace Cooling
-10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 900ºC; Furnace Cooling
-0.5 1050ºC; Air Cooling
As-Receive
-1
-1.5
-2
Log i (µA/cm^2)
52
Data Perbandingan Kurva Polarisasi Sampel 2
dan
Analisis 1
0.5
0 600ºC; Furnace Cooling
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2
Potensial (V)
750ºC; Furnace Cooling
-0.5 900ºC; Furnace Cooling
1050ºC; Air Cooling
As-Receive
-1
-1.5
-2
Log i (µA/cm^2)
Laju Korosi Sampel 1 dan 2 di
53 NaCl 2.5%
Data
dan
Analisis
Perbandingan Laju Korosi Sampel 1 dan Sampel 2
2 1.72
1.8
1.6
1.4
1.2 0.88
1 0.7 0.7
0.8 0.59 0.63
Laju Korosi (mpy)
Spesimen
Sampel 1 Sampel 2
Analisis
54
Data
dan
Analisis
▹ Pada Sampel 1 dalam kondisi awal menunjukkan fenomena
pasivasi tetapi pada sampel 2 tidak menunjukkan fenomena
pasivasi. Disimpulkan bahwa ketahanan korosi sampel 1
lebih baik daripada sampel 2 jika tanpa perlakuan panas.
▹ Sampel 1 dalam keadaan awal, di anneal pada 900ºC, dan
sampel 2 yang di anneal pada 900ºC memiliki karakteristik
struktur mikro yang sama sehingga menunjukkan fenomena
pasivasi pada pengukuran polarisasi.
▹ Ketiga spesimen tersebut menunjukkan struktur mikro yang
terdiri atas fasa α yang lebih banyak dibandingkan dengan
spesimen lain. Hal ini yang membuat pengukuran polarisasi
menunjukkan ketiga spesimen tersebut lebih mudah
mengalami pasivasi dibandingkan spesimen lainnya
55
Perbandingan Hasil Polarisasi Sampel 1
1
0.5
As Received
0
-11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 600°C; Furnace
Potensial (mV)
Cooling
-0.5
750°C; Furnace
-1 Cooling
900°C; Furnace
-1.5
Cooling
-2 1050°C; Air
Cooling
-2.5
log i (µA/cm2)
57
Data
dan
Analisis Perbandingan Kurva Polarisasi Sampel 2
1.5
Potensial (V)
0.5
0 As Receive
-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1
600C
-0.5 700C
900C
-1
1050C
-1.5
-2
-2.5
Log A (mA)
Laju Korosi Sampel 1 dan 2 di Larutan Hank
58 (Simulated Body Fluid)
Data
dan
Analisis Perbandingan Laju Korosi Sampel 1 dan 2
10
9
8
7
6
5
Laju korosi (mpy)
4
3
2
1
0
e g g g g
e iv l in l in l in l in
ec oo oo oo oo
C C C C
-R e e e ir
As na
c
na
c
na
c ; A
ur ur ur 0 ºC
; F ; F ; F 05
C C C 1
0º 0º 0º
60 75 90
Sampel 1 Sampel 2
59 Analisis
Data
dan
Analisis
61
62 Kesimpulan
Kesimpula
n dan
saran
1. Material masing-masing sampel disimpulkan dari hasil
karakterisasi EDS adalah paduan titanium Ti-6Al-4V.
2. Desain Sampel 1 ialah (Cylindrical/Conical) dan
Sampel 2 ialah (Cylindrical/Cylindrical)
3. Perlakuan panas annealing pada temperatur 600ºC
menghasilkan nilai kekerasan yang paling tinggi
sebesar 371 HVN pada Sampel 1 dan Sampel 2
63 Kesimpulan (2)
Kesimpula
n dan
saran
4. Laju korosi pada larutan NaCl yang paling rendah
terdapat pada sampel yang di annealing pada
temperatur 600ºC yaitu sebesar 0.212 mpy pada
Sampel 1 dan 0.24162 pada Sampel 2.
5. Laju korosi pada larutan Hank yang paling rendah
terdapat pada sampel yang di annealing pada
temperatur 600ºC yaitu sebesar 0.091361 mpy pada
Sampel 1 dan 0.44205 pada Sampel 2.
64 Saran
Kesimpula
n dan
saran ▹ Saran berkaitan dengan studi implan dengan material
Ti-6Al-4V diantaranya:
1. Pembuatan implan pedicle screw dengan menggunakan
material Ti-6Al-4V hendaknya melewati proses
perlakuan panas annealing pada temperatur 600°C
agar mendapatkan kekerasan yang paling tinggi dan
laju korosi yang paling rendah.
2. Proses perlakuan panas sebaikanya dilakukan pada
tungku yang vakum atau tungku dengan gas inert agar
mengurangi reaksi material terhadap oksigen dari
lingkungan.
3. Proses penentuan laju korosi implan hendaknya diikuti
Terima kasih