Anda di halaman 1dari 23

Sistem muskuloskeletal

Ns. SUSI W.A.,M.Kep


Pendahuluan
• sistem muskuloskeletal diperankan oleh
– Organ otot
– Organ rangka/ tulang
– Sistem sendi : cairan sendi, ligament,
meniskus, diskus, dll
• Sistem muskuloskeletal = lokomotoris,
berarti otot menarik rangka untuk bergerak
• Fungsi muskuloskeletal  gerakan
Hubungan otot & rangka
• Otot selalu melekat pada 2 bagian rangka
– Tulang yang relatif pasif dalam suatu gerakan disebut
origo
– Tulang yang relalif aktif dalam suatu gerakan disebut
insersio
• Origo & insersio berfungsi,
– Saat relaksasi, diam tak ada gerakan  membentuk
tonus & menenrukan range of movement (ROM)
– Saat kontraksi  menarik rangka & membentuk
gerakan sesuai dengan tipe sendinya
Jenis gerakan
• Bergantung pada struktur sendi
• Flexi, extensi, rotasi, dll
Gangguan gerakan
• Dis-movement : lumpuh (paralisis–
parheses) disebabkan otot & syaraf
pengendali
• False movement :
– Kelainan tulang : patah tulang
– Kelainan sendi : lepas sendi
Evaluasi gerakan
• Fungsi otot sebagai “loko” :
– Pemeriksaan fisik : kekuatan otot
– EMG : aktivitas listrik otot
• Fungsi rangka sebagai “gerbong”
– Pemeriksaan fisik : diskontinuitas, gerakan
– X-rays, bone density meter
• Fungsi sendi  jenis gerakan & ROM
– Pemeriksaan fisik : gerakan
– X-rays, arthroscopy
Otot
Otot
• Otot memiliki 2 karakter dasar, yaitu
– Jaringan kontraktil karena memiliki protein
kontraktil, actin dan myosin
– Jaringan eksitabel karena memiliki sifat
• Bereaksi kalau dirangsang
• Menghantarkan rangsangan
Otot : jaringan kontraktil
• Contraction, to
contract (counter to F = k ∆x
act)
• Otot seperti pegas 
gaya recoil
Recoil force
– Cenderung memendek
– Makin diregang, makin
besar reaksinya
(hukum Frank Starling)
Relaksasi
Active site actin
tersembunyi

troponin Tropomyosin

Kontraksi
Active site actin
tersekpose

MYOSIN
Relaksasi
Kontraksi (sliding)
Otot : jar eksitabel
• Kontraksi otot terjadi bila ada rangsangan
dari saraf
• Hubungan saraf dengan otot disebut
neuromuscular junction (NMJ)
• Tiap NMJ punya kepekaan yang berbeda
• Makin banyak NMJ yang aktif  makin
besar kontraksi otot yang dihasilkan
• Saraf melepaskan asetilkolin yang
ditangkap reseptor di membran otot
Otot : jar eksitabel
• Asetilkolin yang tertagkap reseptor memicu
potensial aksi pada membran otot
• Potensial aksi merambat hingga ke sistem TRIAD
– 1 t tubule, mrp invaginasi membran otot
– 2 sarcoplasmic reticulum (SR), gudang penyimpanan
Ca2+
• Potensial aksi  Ca2+ terlepas  mengikat
troponin C  actin terbuka  myosin nempel 
kontraksi
Rangka
• Terdiri dari susunan tulang,
– Ossiculae : tulang keras
– Cartilago : tulang rawan
• Saling terhubung pada sistem sendi & otot
• Sifat tulang : padat & keras
• Tulang menjadi struktur dasar & bentuk
tubuh  postur
Komponen Pembentuk Tulang

Terdiri dari :
bahan organik (30%) dan mineral (70%)

1. Bahan organik tulang


a. Matrik tulang (98%), terdiri dari
-. kolagen (95%)
-. protein non-kolagen (5%) : osteokalsin, osteonektin,
proteoglikan, sikloprotein, protein morfogenik,proteolipid dan
fosfoprotein.
b. Sel tulang sebesar (2%) : osteoblas, osteosit dan osteoklas

2. Mineral  menentukan sifat padat, keras & radioopaque


95% terdiri dari hidroksiapatit & kristal kalsium fosfat.
Struktur Histologis
Setiap jenis tulang terdiri atas
a. Kortikal : 80 - 90 % vol termineralisasi
b. Trabekula : hanya 20% vol termineralisasi
- sebag besar terdiri atas sumsum
- mengandung lemak dan/atau jar hematopoetik

Setiap tulang memiliki bagian :


• Epifisa : bagian tepi yang terus memanjang
bila epifisa menutup  pertumbuhan
berhenti
pria : 21 tahun, wanita : 17 tahun
nampak sebagai garis tipis pada X-rays
• Diafisa : bagian tegah yang terus membesar
menentukan kekuatan tulang
diperiksa dengan bone densitometer
Remodelling tulang
• Upaya peremajaan tulang
• Menghasilkan tulang yang lebih tipis
• Semua orang  remodelling  potensi
osteoporosis
• Remodelling & pertumbuhan tulang
membentuk keseimbangan
Osteomalacia Osteoporosis

Anda mungkin juga menyukai