Disusun Oleh:
Aini Putri 1118011001
Intan Ratna 1018011041
Kartika Yuana F 1018011016
Muhammad Yogie Fadli 1118011082
Nur Ayu Virginia 1118011089
Raissa Ulfa 1018011021
KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
Pendahuluan
Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini
mempunyai beban ganda.
CDC
• pengumpulan, analisis dan interpretasi data kesehatan secara sistematis dan terus
menerus yang diperlukan untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi upaya
kesehatan masyarakat.
WHO
• kegiatan pemantauan secara cermat dan terus menerus terhadap berbagai faktor
yang menentukan kejadian dan penyebaran penyakit atau gangguan kesehatan,
yang meliputi pengumpulan, analisis, interpretasi dan penyebarluasan data sebagai
bahan untuk penanggulangan dan pencegahan.
Tujuan
Umum: Khusus:
Surveilans penyakit
Surveilans sindromik
Surveilans terpadu
Contoh:
• Pada penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti
salmonella
• Laboratorium sentral untuk mendeteksi strain bakteri
tertentu memungkinkan deteksi outbreak penyakit
dengan lebih segera dan lengkap daripada sistem yang
mengandalkan pelaporan sindroma dari klinik-klinik
Surveilans Terpadu
menata dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu
wilayah yuridiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai
sebuah pelayanan publik bersama dengan tujuan pengendalian
penyakit.
Karakteristik
• Memandang surveilans sebagai pelayanan bersama (common services)
• Menggunakan pendekatan solusi majemuk
• Menggunakan pendekatan fungsional, bukan struktural
• Melakukan sinergi antara fungsi inti surveilans (yakni, pengumpulan, pelaporan,
analisis data, tanggapan) dan fungsi pendukung surveilans (yakni, pelatihan dan
supervisi, penguatan laboratorium, komunikasi, manajemen sumber daya)
• Mendekatkan fungsi surveilans dengan pengendalian penyakit.
Surveilans Kesehatan Masyarakat
Global
Timbulnya epidemi global (pandemi) khususnya menuntut
dikembangkannya jejaring yang terpadu di seluruh dunia, yang
manyatukan para praktisi kesehatan, peneliti, pemerintah, dan
organisasi internasional untuk memperhatikan kebutuhan-
kebutuhan surveilans yang melintasi batas-batas negara.
Pendekatan Surveilans
Surveilans pasif
Surveilans aktif
Karakteristik Surveillance yang Efektif
Akurat
Akurasi dipengaruhi oleh:
Kemampuan petugas;
Infrastruktur laboratorium.
Surveilans Epidemiologi
Kesehatan Lingkungan dan • Sarana air bersih, lingkungan pemukiman rumah, limbah industri.
Perilaku
Surveilans Epidemiologi • masalah kesehatan dan faktor risiko untuk mendukung program-
program kesehatan tertentu seperti kurang gizi, KIA, Lansia,
Masalah Kesehatan penggunaan sediaan obat farmasi.
Surveilans Epidemiologi • kesehatan haji, matra laut dan udara, pelabuhan dan lintas batas
Kesehatan Matra perbatasan Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Sumber Data
Data kesakitan yang dapat Data kondisi lingkungan.
diperoleh dari unit pelayanan Laporan wabah.
kesehatan dan masyarakat.
Laporan penyelidikan
Data kematian yang dapat wabah/KLB.
diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan serta laporan kantor Laporan hasil penyelidikan kasus
pemirintah dan masyarakat. perorangan.
Data demografi yang dapat Studi epidemiology dan hasil
diperoleh dari unit statistik penelitian lainnya.
kependudukan dan masyarakat Data hewan dan vektor sumber
Data geografi yang dapat penular penyakit yang dapat
diperoleh dari unit unit diperoleh dari unit pelayanan
meteorologi dan geofisika. kesehatan dan masyarakat.
Data laboratorium yang dapat Laporan kondisi pangan.
diperoleh dari unit pelayanan Data dan informasi penting
kesehatan dan masyarakat. lainnya
• formulir W1 untuk laporan 1 x 24 jam, formulir W2 untuk laporan
mingguan, dan formulir Survailans Terpadu Penyakit Berbasis
Pencatatan Puskesmas (STPBP).
• karekteristik data
• validasi data
Analisis dan • analisa deskriptif
Interpretasi • hipotesa sementara.
Gambar 1. Prinsip Umum Surveilans
Langkah-langkah Surveilans
Perencanaan surveilans
Perencanaan kegiatan surveilans dimulai dengan penetapan tujuan
surveilans, dilanjutkan dengan penentuan definisi kasus, perencanaan
perolehan data, teknik pengumpulan data, teknik analisis dan
mekanisme penyebarluasan informasi
Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan awal dari rangkaian kegiatan untuk
memproses data selanjutnya. Data yang dikumpulkan memuat
informasi epidemiologi yang dilaksanakan secara teratur dan terus-
menerus dan dikumpulkan tepat waktu
Pengolahan dan penyajian data
Data yang sudah terkumpul dari kegiatan diolah dan disajikan
dalam bentuk tabel, grafik (histogram, poligon frekuensi), chart
(bar chart, peta/map area).
Analisis data
Data yang sudah diolah selanjutnya dianalisis dengan
membandingkan data bulanan atau tahun-tahun sebelumnya,
sehingga diketahui ada peningkatan atau penurunan, dan mencari
hubungan penyebab penyakit dengan faktor resiko yang
berhubungan dengan kejadian penyakit tersebut.
Penyebarluasan informasi
Penyebarluasan informasi dapat dilakukan ketingkat atas
maupun ke bawah. Dalam rangka kerja sama lintas
sektoral instansi-instansi lain yang terkait dan masyarakat
juga menjadi sasaran kegiatan ini
Umpan balik
Kegiatan umpan balik dilakukan secara rutin biasanya
setiap bulan saat menerima laporan setelah diolah dan
dianalisa melakukan umpan balik kepada unit kesehatan
yang melakukan laporan
Investigasi penyakit
Setelah pengambilan keputusan perlunya mengambil tindakan maka terlebih
dahulu dilakukan investigasi/penyelidikan epidemiologi penyakit. Dengan
investigator membawa ceklis/format pengisian tentang masalah kesehatan
yang terjadi. Setelah melakukan investigasi penyelidikan kemudian
disimpulkan bahwa benar-benar telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)
Tindakan penanggulangan
Populasi Nasional
Aksi
• Respon cepat
• Manajemen kasus
Pengendalian • Pencegahan:
• perlindungan khusus,
isolasi
• Perubahan kebijakan
• Prediksi, perancanaan
Kebijakan • Kewaspadaan
epidemik
• Unit surveilans Puskesmas
Pengumpulan mengumpulkan dan mengolah data STP
dan Puskesmas harian bersumber dari
register rawat jalan & register rawat
Pengolahan inap di Puskesmas
Data