Anda di halaman 1dari 78

SELAMAT DATANG PESERTA

PERTEMUAN ORIENTASI GERAKAN 1 RUMAH


1 JUMANTIK (1R1J) DAN KEWASPADAAN
DINI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Seksi P2PM Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung


.
PERKEMBANGAN DBD DI INDONESIA
& KOTA BANDAR LAMPUNG
PERKEMBANGAN KASUS DBD
 Penyakit DBD merupakan masalah kesehatan dunia, termasuk Indonesia.
 Asia Tenggara merupakan wilayah endemis DBD, termasuk
Indonesia,Singapura, Malaysia maupun Brunei Darussalam.
 DBD pertama kali dilaporkan di Indonesia pada tahun 1968 di Jakarta dan
Surabaya dengan total kasus sebanyak 58 kasus (Angka Kesakitan, Incidence
rate (IR): 0,05 per 100.000 penduduk) dengan 24 kasus meninggal (Angka
kematian, Case fatality rate (CFR) : 41,3%),
 Kasus DBD di Indonesia tahun 2014-2017 rata-rata 124.785 / tahun dan
1.038 diantaranya meninggal (CFR : 0,83%)
 Kasus DBD di Kota Bandar Lampung tahun 2016: 1172 dan 3 diantaranya
meninggal (CFR: 0,3%) Tahun 2017 Kasus DBD sebnyak 932 dengan CFR: 0%
2018 ditemukan 1114 kasus dbd, Meninggal : 1 kasus. Tahun 2019 s.d Januari
:206 Kasus.
PERMASALAHAN DBD
 Belum ada obat anti virus
 Kurangnya peran serta masyarakat dalam pengendalian DBD
 Kurangnya jumlah dan kualitas SDM
 Kurangnya kerjasama serta komitmen lintas program dan sektor
 Kepadatan penduduk, urbanisasi dan transportasi
 Perubahan iklim
 Infrastruktur penyediaan air bersih yang tidak memadai
 Letak geografis Indonesia di daerah tropik mendukung
perkembangbiakan vektor dan pertumbuhan virus
SITUASI PROGRAM DBD
DI KOTA BANDAR LAMPUNG
S.D JANUARI TAHUN 2019
ANGKA KEJADIAN KASUS DBD KOTA BANDAR
LAMPUNG
1200 TAHUN 2016-2018 1172
1114

1000 932
JUMLAH KASUS

800

600

400

188 160 177 174


200 118 128 118 104 130 106 112 108
98 86 99 112 86 107 91 65
61 76 70 74 68 46 82
47 5043 3339 32 40 3951
0

2016 2017 2018


BULAN
20
40
60
80
100
120
140
160

0
Way Kandis
Way Halim 138

91
Sukaraja

82
Labuhan Ratu

66
Kedaton
Sukabumi
Kemiling
58 56 56

Sukarame
Rajabasa Indah
50 44

Segala Mider
Satelit
Sumur batu
41 39 38

Beringin Raya
Gedung Air
Kebon Jahe
Palapa
Panjang
Kupang Kota
32 32 32 31 29 28

Kota Karang
Kampung sawah
Pasar Ambon
Permata Sukarame
Simpur
24 22 21 19 18

Bakung
BANDAR LAMPUNG JAN sd. DES TAHUN 2018

Korpri
Susunan Baru
16 14 14

Way Laga
KASUS DBD MENURUT WILAYAH PUSKESMAS KOTA

Sukamaju
Pinang Jaya
7 6 6 4

Campang Raya
KASUS DBD MENURUT WILAYAH KECAMATAN
KOTA BANDAR LAMPUNG JAN sd. DES TAHUN 2018
160
138
140
120
100 94 91
83 82
80 67 66 66
58
60 49 46 44
41 39
40 32 30 29
22 21 16
20
0
ANGKA KEJADIAN KASUS DBD BERDASARKAN UMUR
DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 - 2018
500
492 480
459
450
393
400
346
350 323
JUMLAH KASUS

300

250

200 176
150
141126
100
40 24 39 52 66 61
50

0
< 1 th 1-4 th 5-14 th 15-44 th > 44 th
UMUR
2016 2017 2018
ANGKA JENTIK BERKALA
PER-PUSKESMAS KOTA BANDAR LAMPUNG TH.2018
120.0
95.695.0 94.293.8
100.0 93.492.892.091.991.591.290.690.489.789.3
88.788.688.587.285.384.484.284.0 86.4
82.882.582.482.381.881.379.6
80.0 68.6
60.0
40.0
20.0
0.0
PROGRAM UNGGULAN, INTERVENSI DAN TEROBOSAN
DIREKTORAT P2PTVZ

Program Unggulan Terobosan Intervensi


1. Kampanye kelambu massal,
intensifikasi pengendalian,
1. Eliminasi Malaria 1. Akselerasi, surveilans migrasi .
2030 Intensifikasi dan
Eliminasi 2. Pemberian Obat Massal
2. Eliminasi Pencegahan (POPM) Filariasis
2. Pelaksanaan Bulan
serentak pada total penduduk
Filariasis 2020 Eliminasi Kaki Gajah
di daerah endemis.
(BELKAGA)
3. Penurunan Petugas pemantau jentik di
3. Gerakan “1 rumah 1 3.
Insidens DBD Jumantik” untuk Rumah Tangga, Instansi
mencegah demam Pemerintah / Swasta, Sekolah
4. Eliminasi Rabies & Tempat-tempat Umum
berdarah
2020 4. Pendekatan “One 4. Pengendalian zoonosis multi
5. Pengendalian Health” sektor mulai dari perencanaan,
5. Intensifikasi surveilans pelaksanaan sampai evaluasi
Vektor Terpadu
vektor Peningkatan kapasitas SDM
(IVM) 5.
dan kualitas surveilans vektor.

Seluruh program ini berdampak pada penurunan AKI, AKB,


Stunting, kejadian penyakit menular dan penyakit tidak menular
Kegiatan Pokok
1 Surveilans kasus & vektor
2 Penemuan & tatalaksana kasus

3 Pengendalian vektor

4 Peningkatan peran serta masy


Pengendalian 5 SKD dan penanggulangan KLB
Arbovirosis
6 Penyuluhan

7 Kemitraan & jejaring kerja


8 Capacity building & penelitian
9 Monev
TUJUAN UMUM
1. Menurunkan Angka Kesakitan DBD menjadi
kurang dari atau sama dengan 49 per 100.000
2. Menurunkan Angka Kematian akibat DBD
menjadi kurang dari 1 % pada tahun 2016
3. Membatasi penularan DBD dengan
mengendalikan populasi vektor sehingga
Angka Bebas jentik (ABJ) diatas atau sama
dengan 95 %.
STRATEGI PENGENDALIAN DBD
1. Menggerakan dan Memberdayakan Masyarakat
dalam Pencegahan dan Pengendalian penyakit
DBD
2. Peningkatan kemitraan berwawasan bebas dari
penyakit DBD
3. Peningkatan profesionalisme Pengelola Program
4. Desentralisasi
5. Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Lingkungan
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
Inpres No 1/2017

PENGERTIAN

Suatu tindakan yang sistematis dan terencana


yang dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup
Strategi 1 Rumah 1 Jumantik ?

Pemberdayaan Masyarakat

Perkuat UKM
FAKTOR PENINGKATAN KASUS DBD
FAKTOR ALAM FAKTOR MANUSIA
 Iklim tropis merupakan wilayah  Sulitnya pembudayaan PSN di
yang kondusif sbg tempat masyarakat.
perkembang biakan nyamuk.  Anggapan yang salah teerhadap
fogging.
 Pemanasan global.  Perluasan daerah endemik akibat
 Musim penghujan yang perubahan dan manipulasi lingkungan:
berkepanjangan.  Urbanisasi
 Pembangunan tempat pemukiman baru
 Pergeseran dominasi serotype
 Meningkatnya mobilitas penduduk.
virus dengue.
 Fenomena transovarial.
3 PILAR PENGENDALIAN DBD
GERAKAN
1 RUMAH
1
JUMANTIK

PENCEGAH
AN
PENGENDA
LIAN DBD
PENGUATAN
DIAGNOSIS DINI
&
VAKSINASI TATALAKSANA
KASUS YANG
TEPAT
1. VAKSINASI
 Saat ini sudah tersedia vaksin untuk pencegahan
DBD
 Vaksin mengandung ke 4 serotype virus dengue
 Penyiapan penerapan vaksinasi Dengue di
wilayah endemis tinggi DBD
 Sementara bisa didapatkan dibeberapa
pelayanan swasta.
2. DIAGNOSIS DINI DAN TATALAKSANA KASUS
 Peningkatan kemampuan petugas medis dalam penegakkan diagnosis
secara dini.
 Penguatan surveilans berbasis laboratorium :
o Pemetaan serotype virus
o Surveilans Sentinel Dengue, Chikungunya & Zika
o Surveilans Sentinel JE
o Pengembangan surveilans Sentinel Arbovirosis melibatkan BB/BTKLPP, BLK.
 Pemenuhan sarana prasarana diagnosis dini di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama dengan distribusi Rapid Diagnostik Test dan Hematologi Analizer,
PCR, reagen, dll
3. GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK (1R 1J)
.
Latar Belakang
 Nyamuk Aedes aegypti hidup dan berkembang biak
hampir di seluruh wilayah Indonesia
 Resistensi insektisida semakin meluas
 Pemberantasan jentik dengan cara PSN 3 M Plus merupakan cara yang paling
efektif
 Strategi Pendekatan Keluarga dilakukan untuk pencegahan dan pengendalian
DBD
 Fenomena Transovarial semakin sering ditemukan
Latar Belakang
 Pelaksana PSN harus merupakan tanggung jawab bersama
 Jumlah kader terbatas

 Kesulitan kader untuk melakukan pemeriksaan terhadap


lingkungan / rumah tertentu.
 Kader tidak mampu /tidak diijinkan melakukan
pemeriksaan pada ruangan pribadi.
 Pelaksanaan PSN merupakan tanggung jawab setiap
rumah/bangunan - Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.
JUMANTIK (Juru Pemantau Jentik)
 Adalah : Orang yang melakukan
pemeriksaan, pemantauan dan
pemberantasan jentik nyamuk khususnya
Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus
GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK
 Adalah peran serta dan pemberdayaan
masyarakat dengan melibatkan anggota
keluarga dalam pemeriksaan , pemantauan
dan pemberantasan jentik nyamuk untuk
pengendalian penyakit tular vektor khususnya
DBD melalui pembudayaan PSN 3M Plus
PENGERTIAN RUMAH
SKEMA JUMANTIK
Membuat analisa data
ABJ dan melaporkan SUPERVISOR
ke Puskesmas JUMANTIK

Memantau kinerja Jumatik


rumah/lingkungan
KOORDINATOR JUMANTIK KOORDINATOR JUMANTIK
Mencatat hasil
pemantauan jentik

Melakukan pemantauan
jentik/ minggu dan JUMANTIK JUMANTIK JUMANTIK JUMANTIK
mencatat pada kartu jentik RUMAH/LINGKUNG
AN
RUMAH/LINGKUNG
AN
RUMAH/LINGKUNG
AN
RUMAH/LINGKUNG
AN
Jumantik Rumah
 Adalah kepala keluarga /anggota
keluarga/penghuni dalam satu rumah yang
disepakati untuk melaksanakan kegiatan
pemantauan jentik di rumahnya.
 Kepala Keluarga sebagai penanggung jawab
Jumantik Rumah.
Tugas dan tanggung jawab Jumantik Rumah
 Mensosialisasikan PSN 3M Plus dilingkungan keluarga/rumah
tangga/tempat tinggal.
 Menggerakkan anggota keluarga/penghuni rumah untuk melakukan
PSN 3M Plus.
 Memeriksa dan memberantas tempat perindukan nyamuk di
lingkungan rumah/tempat tinggalnya.
 Mengisi kartu jentik (seminggu sekali).
 Untuk rumah kost/asrama, pemilik/penanggung jawab/pengelola
tempat-tempat tersebut bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pemantauan jentik.
JUMANTIK LINGKUNGAN
 Adalah satu atau lebih  TTU,antara lain
petugas yang ditunjuk (oleh o Pasar,
Ketua RT) untuk o terminal,
melaksanakan pemantauan o pelabuhan,
jentik di tempat – tempat
umum (TTU)/tempat – tempat o bandara,
institusi (TTI). o stasiun,
 TTI , antara lain o tempat ibadah,
o perkantoran, o tempat pemakaman,
o sekolah, o tempat wisata.
o rumah sakit.
Tugas dan tanggung jawab Jumantik lingkungan

 Mensosialisasikan PSN 3M Plus di lingkungan TTI


dan TTU.
 Memeriksa dan memberantas tempat perindukan
nyamuk di lingkungan TTI dan TTU.
 Mengisi kartu jentik (seminggu sekali).
Koordinator Jumantik
 Adalah jumantik/kader yang ditunjuk oleh Ketua RT untuk
melakukan pemantauan pelaksanaan jumantik rumah dan
lingkungan (crosscheck).
 Tugas dan tanggung jawab:
o Melakukan sosialisasi PSN 3M Plus secara kelompok kepada
masyarakat.
o Melakukan kunjungan dan pembinaan ke rumah /tempat
tinggal/TTU serta TTI setiap 2 minggu.
o Merekapitulasi hasil pemeriksaaan jumantik dan melaporkan
hasil kerja jumantik kepada supervisor setiap bulan.
Supervisor Jumantik
 Supervisor Jumantik adalah satu atau lebih anggota dari Pokja DBD
yang ditunjuk oleh Ketua RW/Kepala Desa/Kelurahan untuk
melakukan pengolahan data dan pemantauan pelaksanaan
jumantik di lingkungan RT.
 Tugas dan tanggung jawab:
 Melakukan pembinaan dan peningkatan keterampilan/pelatihan
kegiatan PSN 3M Plus kepada Koordinator Jumantik dan kader
jumantik.
 Melakukan pengolahan data pemantauan jentik menjadi data Angka
Bebas Jentik (ABJ).
 Melaporkan ABJ ke puskesmas setiap bulan.
Peran Puskesmas
 Melakukan rekapitulasi ABJ yang dilaporkan oleh
Supervisor Jumantik.
 Melaporkan ABJ ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
setiap bulan.
 Melakukan monitoring dan evaluasi melalui kegiatan
Pemantauan Jentik Berkala (PJB) minimal 3 bulan sekali.
 Melakukan peningkatan keterampilan/pelatihan dan
pembinaan kegiatan PSN 3M Plus kepada Supervisor
Jumantik, Koordinator Jumantik, dan kader jumantik.
Pencatatan dan pelaporan
 Jumantik rumah dan jumantik lingkungan mencatat hasil pemantauan jentik
pada kartu jentik rumah/bangunan.
 Kartu jentik rumah/bngunan diletakkan di tempat yang mudah dilihat oleh
koordinator jumantik.
 Koordinator jumantik melakukan rekapitulasi dengan menggunakan format
JPJ 1 dan dilaporkan kepada Supervisor Jumantik/Pokja DBD setiap 2
minggu sekali.
 Supervisor jumantik/Pokja DBD melakukan menghitung ABJ dan
melaporkan kepada puskesmas setiap bulan.
 Petugas puskesmas melakukan rekapitulasi dan analisa ABJ dan
melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan format PJB 1.
Contoh: Mr. Burhan &
Fam
 Bapak Burhan, seorang Kepala Keluarga
yang tinggal di Desa Ciloto, RT 2/ RW 1,
Kecamatan Cipanas, selalu rutin melakukan
pemeriksaan jentik di rumahnya. Adapun
hasil pemeriksaan jentik di rumahnya
adalah: Bulan Januari Minggu 1 : Hasilnya
negative (--)
 Bagaimanakah cara pengisian kartu jentik
tersebut ?
•Pada Bulan Januari Minggu 1 : Hasilnya –
Maka Pak Burhan akan menuliskan hasilnya sbb :

KARTU PEMERIKSA JENTIK RUMAH/LINGKUNGAN


Nama KK/TTU/TTI : Burhan
RT :2
RW :1
Desa/Kelurahan : Ciloto
Tahun : 2018

Minggu 1 Minggu 2 ParafkoordJ Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 ParafkoordJ


Bulan
Jentik ( + / - ) umantik Jentik ( + / - ) umantik
Jan 
Feb
Mart
Apr
Mei
Juni
…dst
 Kemudian Pak Burhan meneruskan pemeriksaan jentik di rumahnya, dengan
hasil:
 Pada Bulan Januari Minggu 2 : Hasilnya +
 Pada Bulan Januari Minggu 3 : Hasilnya -
 Pada Bulan Januari Minggu 4 : Hasilnya –

Hasil pemeriksaan tersebut dicatat hingga pada akhir Bulan Januari, kartu
jentik di rumah Pak Burhan akan menjadi :
.

Pemeriksaan dilanjutkan dan dicatat seterusnya untuk bulan Februari hingga Desember. Pemeriksaan di tingkat
rumah tangga hanya perlu dicatat dalam Kartu Pemeriksaan Jentik.

Minggu Minggu Minggu Minggu Paraf koord


Bulan
jumantik
Minggu 1 2 3 4 5
Paraf koord
Jentik ( + / - ) Jumantik Jentik ( + / - )

Jan ─ + ─ ─
Feb
Mart
Apr
Mei
Juni
…dst
Form Hasil Pemantauan Jentik Oleh Koordinator Jumantik
RT :1
RW :2
Desa/Kelurahan :Ciloto
Kecamatan : Cipanas
Tahun : 2018

NO Nama KK HASIL PENCATATAN PEMANTAUAN JENTIK

Novemb
Februari

Oktober

Desemb
Agustus

Septem
Januari

Maret

April

Juni
Mei

ber
Juli

er

er
BURHAN +
CHARLIE -
DENNI -
ENDANG -
BUDI -
GUNAWA
N -
FANDI +
HENDRA +
OKTA -
PUJI -
Total + 3
Totalpencatatan
Hasil - 7 tersebut kemudian diserahkan kepada supervisor.
FORMULIR DATA ABJ SUPERVISOR
Nama RW :
Desa/Kelurahan :
Kecamatan :
Isi dengan jumlah
Bulan :
rumah (KK) yang
Tahun : dilaporkan “+" Isi dengan jumlah
rumah (KK) yang
dilaporkan “-"
Rumah Yang Di Periksa Jentik
No. RT KETERANGAN
Jumlah Positif Negatif ABJ
1
2

3
Isi dengan
4 Isi dengan total keterangan tepat
jumlah rumah Hitung ABJ yang banyak
5
(KK) yang (Cara ditemukan jentik;
Isi dengan nomor
6 dilaporkan perhitungan atau keterangan lain
RT, sesuai form
di bawah yang dianggap
yang diberikan
tabel) penting.
7 oleh koordinator

8
9
10
…..
TOTAL

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ/𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑒𝑛𝑡𝑖𝑘


𝐴𝐵𝐽 = 𝑥 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ/𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎
FORMULIR DATA ABJ SUPERVISOR
Nama RW :2
Desa/Kelurahan : Ciloto
Kecamatan : Cipanas
Bulan : Januari
Tahun : 2018

Rumah Yang Di Periksa Jentik


No. RT KETERANGAN
Jumlah Positif Negatif ABJ (%)
1 1 10 3 7 70
2 2 14 5 9 64,2
3 3 12 4 8 66,6
4 4 12 6 6 50
5 5 15 3 12 80
6 6 9 5 4 44,4
7 7 12 2 10 83,3
8 8 10 4 6 60
9 9 10 7 3 30
10 10 12 0 12 100
TOTAL 152 75 77 50,6

Laporan ini rutin setiap bulan, Anda sampaikan ke


Puskesmas
.
Ada 4 Fase dalam siklus hidup nyamuk:
1. Telur Lebih mudah melakukan
2. Larva pemberantasan/pemutusan rantai hidup
nyamuk
3. Pupa

4. Nyamuk
PENGENDALIAN VEKTOR TERPADU
 Pengendalian vektor terpadu/ PVT
(integrated vector management/
IVM) adalah kegiatan
pengendalian vektor dengan
memadukan berbagai metode
baik fisik, biologi dan kimia, yang
dilakukan secara bersama-sama,
dengan melibatkan berbagai
sumber daya; lintas program dan
lintas sektor.
Pencegahan dan Pengendalian Vektor
 Kimia
 Biologis
 Mekanis/fisik
Secara Kimia
 •Fogging/pengasapan-Malathion (jam aktif
nyamuk, tidak ada angin/kuat)
 • Obat Nyamuk Bakar, semprot atau repelent.
 • Abatisasi/Penaburan Bubuk abate (1 x 3 bulan) --
-- sulit air
PENGASAPAN (FOGGING)
 Dilakukan di lokasi fokus penularan/transmisi kasus termasuk
wilayah terjangkit KLB/ Wabah.
 Didahului Penyelidikan Epidemiologi

 Dilakukan sesuai ketentuan serta koordinasi dengan puskesmas


dan dinas kesehatan setempat.
FOGGING FOKUS
 Fogging focus, yaitu pengasapan menggunakan insektisida
pada fokus penularan
 (i) Ditemukan lebih dari 1 kasus DBD di lokasi yang sama
dalam radius 100 meter; dan/atau Ditemukan sekurangnya
3 kasus tersangka di wilayah endemis DBD; dan
 (iii) Angka bebas jentik di wilayah tersebut <95 %
 Jika memenuhi syarat fogging focus dilakukan pengasapan
dengan insektisida dalam radius 200 meter
 Dilakukan dalam 2 siklus dengan interval 1 minggu.
LARVASIDASI
 Teknik pengendalian vektor yang ditujukan untuk membasmi nyamuk stadium
pra dewasa/larva dengan menggunakan zat kimia/mikroorganisma yang
dapat membunuh/menghambat pertumbuhan larva.
 Larvasida yang baik:
 Memiliki kemampuan membunuh larva/jentik nyamuk tanpa
merusak ekosistem
 Memiliki efek residu yang bertahan lama

 Aman terhadap kesehatan manusia

.
Secara Biologis
 Predator : Air kolam diisi ikan pemakan jentik –
Memelihara Ikan yang relatif kuat dan tahan,
misalnya ikan mujair, kepala timah/pantau
 Insektisida Hayati (ekstrakTumbuh- tumbuhan)
 Memanfaatkan Tanaman Pengusir Nyamuk
Secara Mekanis (3M Plus)
Gerakan 3M :
 Menguras bak mandi, drum atau kolam, paling tidak
seminggu sekali (gampang air), untuk yan sulit air
lakukan abatisasi.
 Menutup rapat-rapat tempat penampung air, semacam
tempayan dan drum, agar nyamuk tidak masuk dan
berkembang
 Mendaur ulang / memanfaatkan kembali barang2
bekas yang dapat menampung air hujan
PLUS
 Bersihkan lingkungan
 Vas bunga
 Wadah minum burung
 Pasang kelambu
 Pasang kasa pada setiap celah ventilasi
 Jangan banyak gantungan baju
 Jangan membiarkan ada air yang tergenang
 DLL
PSN vs. FOGGING
 PSN secara teratur akan
menghambat perkembang
biakan nyamuk.
 Fogging tanpa indikasi
akan berakibat:
 Timbulnya resistensi
 Pencemaran lingkungan
 Membahayakan kesehatan.
TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Cara Menangkap Nyamuk
Tanpa Racun
Oleh : Ardi Budhi

Yang dibutuhkan :
– 200 ml air
– 50 gram gula merah
– 1 gram ragi (toko makanan kesehatan, warung/pasar)
– botol plastik 1,5 liter
1. Potong botol plastik di tengah. Simpan bagian
atas/mulut botol.
2. Campur gula merah dengan air panas. Biarkan hingga dingin dan
kemudian tuangkan di separuh bagian potongan bawah botol.
3. Tambahkan ragi. Jangan diaduk!!
Secara perlahan2 akan bereaksi menghasilkan karbon-dioksida (CO2).
Nyamuk akan mencari sumber CO2
4. Pasang/masukkan potongan botol bagian atas dengan posisi
terbalik seperti corong.
5. Bungkus botol dengan sesuatu yang hitam, kecuali bagian atas, dan
diletakkan di beberapa sudut rumah Anda.
TANAMAN PENGUSIR NYAMUK

Tanaman hidup pengusir nyamuk adalah:


Jenis tanaman yang dalam kondisi hidup


mampu menghalau nyamuk, artinya tanpa
diolah pun mampu mengusir nyamuk.
1. Lantana Camara / Tembelekan
 Aplikasi Penggunaan sebagai
pengusir nyamuk dengan cara
membakar daun lantana kering. Bisa
ditanam dipot/pekarangan bisa bikin
nyamuk mabuk tapi tidak seefektif
dibakar
2. Selasih
 Selasih umum ditanaman diluar ruangan. Bisa untuk pagar
maupun ditanam ditepi teras. Barisan selasih merupakan
benteng ampuh untuk menjauhkan nyamuk dari pekarangan
rumah. Selain ditanam, juga dapat dioles. Daun selasih diremas
lantas dioleskan ketangan. Maka tangan akan terhindar dari
gigitan nyamuk.
3. Marygold/Tagetes / Bunga Tahi ayam

 Cara Pemakaiannya. Daun dan Tangkai tanaman


tagetes mengandung minyak atsiri (Piperitol dan
Bitienil). Aromanya tidak disenangi nyamuk dan
serangga lain.
 Untuk membasmi larva, daun tagetes dicampur dengan
air. Air disaring dibuang ampasnya. Air sari dimasukkan
kedalam air yang ada jentiknya.
 Daun tagetes bisa juga dijadikan obat nyamuk bakar.
 CARAnya sebanyak 100g daun dikeringkan dan
dibakar. Asap yang yang mengandung anti nyamuk ini
akan menyebar dalam ruangan dan membuat nyamuk
mabok.
4. Zodia (Evodiaa suaveolens)
 Aplikasi Penempatan. Jika anda dekat Zodia ,
anda akan mencium bau harum, apalagi tanaman
ini digoyangkan. Namun lama kelamaan, bagi
yang tidak tahan bakal pusing. Aroma khas Zodia
ini tidak disukai nyamuk karena adanya senyawa
Evodiamine dan rutaecarpine yang tidak disukai
serangga Untuk mengusir nyamuk dalam ruangan,
Zodia diletakkan di dekat jendela atau dipojok
ruangan yang ada kipas anginnya
5. Geranium homeanum (Tapak Dara)

 Geranium ditanaman outdoor dan indoor.


Caranya diletakkan dekat jendela atau
tempatyang dilalui angin. Angin akan
menggoyang tanaman sehingga aroma
menyebar ke udara.Aroma ini yang tidak
disukai nyamuk. Jika tidak ada angin bisa
dibantu dengan kipas angin
 Geranium Ada juga yang menggunakan
untuk dioleskan. Daun diremas-remas atau
dihancurkan, kemudian dioleskan
ketangan. Nyamuk tidak akan mendekat
6. Sereh
 Mekanisme Pengusiran Nyamuk, Caranya dengan
menyemprotkan ekstrak ditempat persembunyian
nyamuk. Bersifat racun kontak. Dapat
menyebabkan kematian nyamuk akibat kehilangan
cairan secara terus menerus sehingga tubuh
nyamuk akan kekurangan cairan. Hal ini terjadi
setelah nyamuk mencium ekstraks tamanan ini.
Selain menggunakan eksraknya, daun kering dari
sereh wangi dapat digosok-gosokkan ke kulit. Kulit
akan terbebas dari gigitan nyamuk.
7. Lavender
Cara memanfaatkan bunga lavender sebagai anti
nyamuk bisa dilakukan dengan cara menyuling
kemudian memakai minyak hasil sulingan untuk
diusapkan di sebagian tubuh. Tetapi bila tidak mau
susah, kamu bisa langsung mengosokan bunga ini
pada area kulit yang terbuka. Sedang untuk mengusisr
nyamuk yang ada di sekitar rumah, kamu bisa
menanam bunga lavender di sebuah pot dan
menjadikannya sebagai tanman hias.
8. Rosemary
 Tanaman ini mempunyai aroma seperti minyak
telon atau minyak kayu putih. Karena aroma
khas yang dimiliki rosemary sangat ampuh untuk
mengusir nyamuk.
 Kamu bisa menanam bunga rosemary langsung
di tanah atau menggunakan pot. Ketika
menanam tanaman ini pastikan agar rosemary
mendapat cahaya matahri yang cukup agar
pertumbuhannya bisa berjalan dengan baik.
Selain menggunakan daunnya, kamu juga bisa
memanfaatkan bunganya dengan cara
digosokan ke kulit agar terhindar dari gigitan
nyamuk.
9. Haplophyton

 Ekstrak bunga ini mujarab membuat


lari terbirit-birit kecoak, nyamuk dan
lalat.
 Biasanya banjir bunga tiap Maret-
April dan Juli-November.
 Saat menanam tanaman ini perlu
pakai sarung tangan, lantaran sifat
insektisidanya dapat membuat iritasi
kulit.
10. Pandan
Selain sebagai penyedap makanan, daun pandan
ternyata bisa dimanfaatkan untuk mengusir nyamuk
yang datang ke rumah. Potong 3-5 helai daun
pandan berukuran sedang (50 cm), kemudian
digunting kecil-kecil dan ditaruh dalam sebuah
wadah terbuka. Tempatkan di ruang tamu, kamar
tidur atau ruang keluarga, niscaya nyamuk akan
enggan berlama-lama di rumah anda. Selain untuk
mengusir nyamuk, ternyata aroma potongan daun
pandan lumayan enak dijadikan sebagai
pengharum ruangan gratis, dan--tentu saja lebih
hiegenis.
11. Akar Wangi
Tanaman ini mempunyai kemiripan dengan serai
wangi, baik dari segi bentuk dan juga sifat
tanaman. Akar wangi biasanya tumbuh liar di
sekitar pekarangan rumah seperti tanaman
rumput. Tanaman ini mempunyai bau yang sangat
kuat sehingga membuat nyamuk dan serangga
pergi karena tidak kuat dengan baunya.
Tanaman ini juga dikenal sebagai tanaman
pencegah demam berdarah karena nyamuk
Aedes Aegypy tidak menyukai aroma dari akar
wangi.
TERIMA KASIH
JANGAN BILANG PEDULI DBD JIKA BELUM
MENJADI JUMANTIK DI RUMAH SENDIRI
MARS 1 RUMAH 1 JUMANTIK

GERAKAN SATU RUMAH SATU JUMANTIK


MELAWAN DEMAM BERDARAH CHIKUNGUNYA
ZIKA DAN JAPANESE ENCEPHALITIS
SEMUA KITA BERANTAS HABIS
MENGURAS DAN MENUTUP
MENDAUR ULANG
BERSIHKAN SARANG NYAMUK DAN JENTIK
Reff (2x) BUDAYAKAN PSN
KELUARGA SEJAHTERA
INDONESIA SEHAT
INDONESIA JAYA

Anda mungkin juga menyukai