Anda di halaman 1dari 44

Identitas

Nama : Ny. K Nama Suami : Bp. M


Usia : 23 tahun Usia Suami : 28 tahun
Pekerjaan : IRT Pekerjaan Suami : Petani
Alamat : Grabag, Magelang Alamat : Grabag, Magelang
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Tanggal masuk RS: 06/05/2019

2
1 Keluhan Utama

Kejang sebanyak 2 kali yang


berdurasi + 1 menit sejak pagi hari
sebelum masuk RS
Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien hamil 35 minggu rujukan dari
Puskesmas dengan keluhan kejang sebanyak 2
kali yang berdurasi + 1 menit sejak pagi hari
SMRS. Pada saat kejang, terjadi kekakuan pada
seluruh tubuh dan lidah tergigit, terdapat
penurunan kesadaran setelah kejang. Selain itu,
pasien mengeluh sesak nafas, pusing, nyeri pada
ulu hati dan pandangan sedikit kabur. Keluhan
lain seperti demam, mual, muntah, keluar lendir
/ darah dari jalan lahir disangkal.
4
PENYAKIT RPD RPK
Keluhan serupa (-) (-)

Hipertensi (-) (-)

Diabetes mellitus (-) (-)

Penyakit epilepsi (-) (-)


Penyakit kronik atau (-) (-)
infeksi lain

5
Riwayat Obstetri Riwayat Ginekologi
• Tidak pernah terjadi abortus • Tidak pernah keputihan yang gatal
maupun permasalahan dalam dan berbau. Keputihan hanya
kehamilan sebelumnya. Anak muncul saat akan menstruasi,
pertama lahir spontan dg usia tidak berbau dan warna putih
kehamilan aterm bening

Riwayat Seksual Riwayat Kontrasepsi


• Pasien tidak menggunakan
• Menikah saat berusia 19 tahun
kontrasepsi apapun
dan telah menikah selama 3
tahun. Pasien menikah 1 kali.
Pasien tidak pernah berganti -
ganti pasangan seksual. Riwayat
nyeri dan perdarahan saat
melakukan hubungan seksual
disangkal. 6
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : lemah, CM Kepala :
Tanda-tanda vital Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
• Tekanan darah : 161/101 (-/-)
mmHg Thorax :
• Nadi : 88 x/menit Simetris, sonor, SDV (+/+), ronkhi (-/-),
• Suhu tubuh : 39,2oC wheezing (-/-), S1>S2 Reguler, Murmur
(-)
• Respirasi: 22 x/menit
Abdomen : NT (+) epigestrik,
Status gizi :
hepatomegaly (-)
• Tinggi Badan : 158 cm
Ekstremitas : Akral hangat, edema
• Berat badan : 61,5 kg ekstremitas inferior (+/+)

7
Pemeriksaan luar :
• Inspeksi: Perdarahan pervaginam (-), discharge (-), vulva eritem (-)
• Palpasi :
a. Leopold I : bagian teratas janin teraba lunak, TFU : 30 cm
c. Leopold II : punggung kanan
d. Leopold III : bagian janin diatas simfisis pubis teraba keras (presentasi
kepala)
e. Leopold IV : bagian bawah janin belum memasuki pintu atas panggul
f. His (+) 2 x dalam 10 menit, durasi 40 detik
g. DJJ : 175 x/m
Pemeriksaan dalam (Vaginal Toucher) : portio posterior, pembukaan belum
ada, bagian bawah kepala, belum memasuki panggul, lendir darah (-),
cavum douglass tak menonjol
8
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL Ket
06/05/2019
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14,1 g/dL 11,5-16,5
JUMLAH SEL DARAH
Leukosit 21,9 103/uL 4.0 – 11.0 H
Eritrosit 4,3 106/uL 4,50-6,50
Hematokrit 40,0 % 40,00-54,00
Angka Trombosit 394 103/uL 150 – 450
DIFF COUNT PERSENTASE
Netrofil Segmen 91 % 40 – 75 H
Limfosit 5 % 20 – 45 L
Monosit 4 % 2 – 10
Eosinofil 0 % 1–6 L
Basofil 0 % 0–1
fL 76-96
MCV 92,4
pg 27,5-32,0 H
MCH 32,6
g/dL 30,0-35,0 H
MCHC 35,3
SGOT 80,0 U/L <32 H
SGPT 78,0 U/L <33 H
Anti HIV Non Reaktiv Non Reaktif 9
HbSAg Negatif Negatif
Urinalisa
(06/05/2019)

10
Diagnosis
G2P1A0 ui. 22 tahun uk. 35 minggu a/i
eklampsia, fetal hipoksia

Tatalaksana
- Pro SC CITO
- Inj. Dexamethasone 2 amp
- Drip MgSO4 20% 1 gr/jam
- Inj. Amoxan 2 gr (premed)
11
Laboratorium Post Op

12
13
Terapi Post Op
- O2 NK 3 lpm
- Inf. RL 12 tpm + oxytocin 5 IU 24 jam
- MgSO4 drip 1 gr/jam selama 24 jam
- Nifedipin 3 x 10 mg
- Inj. Amoxan 2 gr/ 24 jam
- Inf. Kalbamin 12 tpm
- Inj. Ketorolac 3 x 1 amp
- Pronalges supp 2 x 1
14
Eklampsia

15
DEFINISI
Merupakan kasus akut pada
penderita preeklampsia
yang disertai dengan kejang
umum dan atau koma

16
Etiology
○ Peran Prostasiklin dan Tromboksan
○ Kerusakan endotel vaskuler  penurunan produksi
prostasiklin (PGI2), aktivasi penggumpalan dan fibrinolisis
Aktivasi trombosit  pelepasan tromboksan (TxA2) dan
serotonin  vasospasme dan kerusakan endotel

○ Peran Faktor Imunologis: maladaptation syndrome

○ Genetik
1. Nulliparitas
2. Riwayat keluarga
preeklampsia, preeklampsia
dan eklampsia sebelumnya
3. Hasil buruk dari kehamilan
sebelumnya
Faktor 4. Kehamilan multifetal, mola
hidatid, hidrop janin,
Resiko primigravida
5. Kehamilan remaja
6. Primigravida
7. Pasien lebih tua dari 35 tahun
8. Status sosial ekonomi yang
lebih rendah

18
Patofisiologi

19
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
EKLAMPSIA
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
The National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in
Pregnancy (NHBPEP)

Hipertensi Kronik
Hipertensi yang timbul Preeklampsia Hipertensi
sebelum usia kehamilan
20 minggu atau setelah
Hipertensi yang timbul Gestasional
20 minggu dan menetap setelah 20 minggu
sampai 12 minggu pasca kehamilan disertai Hipertensi yang timbul
persalinan dengan proteinuria saat kehamilan tanpa
disertai dengan
proteinuria dan hipertensi
Hipertensi kronik dengan
Eklampsia menghilang 3 bulan
Superimposed Preeklampsia
pasca persalinan atau
Hipertensi kronik disertai dengan Pre eklampsia yang kehamilan dengan
tanda-tanda preeklampsia atau disertai dengan kejang tanda-tanda
hipertensi kronik dengan proteinuria
dan atau koma preeklampsia tetapi
tanpa proteinuria

page 21
2013 ESH/ESC Guidelines for the management of arterial hypertension

Definitions and classification of office BP levels (mmHg)*

Hypertension:
SBP >140 mmHg ± DBP >90 mmHg

Category Systolic Diastolic


Optimal <120 and <80
Normal 120–129 and/or 80–84
High normal 130–139 and/or 85–89
Grade 1 hypertension 140–159 and/or 90–99
Grade 2 hypertension 160–179 and/or 100–109
Grade 3 hypertension ≥180 and/or ≥110
Isolated systolic hypertension ≥140 and <90
* The blood pressure (BP) category is defined by the highest level of BP, whether systolic or diastolic. Isolated systolic hypertension should be graded 1, 2, or 3 according to
systolic BP values in the ranges indicated.

The Task Force for the management of arterial hypertension of the European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC) - J Hypertension 2013;31:1281-1357
Medical Education & Information – for all Media, all Disciplines, from all over the World
Powered by
Proteinuria ditegakkan jika didapatkan
secara kuantitatif produksi protein urin
lebih dari 300 mg/24 jam.

Atau

Pemeriksaan dapat digantikan dengan Proteinuria


semikuantitatif menggunakan disptik
urin > 1+

pa
ge
23
PREEKLAMPSIA
• Penegakan diagnosa preeklampsia:
• Hipertensi: > 140/90
• Proteinuri >300 mg/24 jam atau tes
dipstik +1
Jika tidak ada proteinuri:
• Trombositopenia: trombosit <
100.000/mikroliter
• Gangguan ginjal: kreatinin serum >1,1
mg/dL atau didapatkan peningkatan
kadar kreatinin serum pada kondisi
tidak ada kelainan ginjal lainnya.
• Gangguan liver: peningkatan
konsentrasi transaminase 2 kali normal
dan atau adanya nyeri di daerah
epigastrik/ regio kanan atas abdomen
• Edema paru
• Gangguan neurologi
Contoso
• Gangguan pertumbuhan janin : Pharmaceuticals
Oligohidramnion, IUFGR, ARDV page 24
• Penegakan diagnosa preeklampsia:
• Hipertensi: > 160/110 pada dua kali PREEKLAMPSIA BERAT
pemeriksaan berjarak 15 menit
pada lengan yang sama.
• Trombositopenia: trombosit <
100.000/mikroliter
• Gangguan ginjal: kreatinin serum >1,1
mg/dL atau didapatkan peningkatan
kadar kreatinin serum pada kondisi
tidak ada kelainan ginjal lainnya.
• Gangguan liver: peningkatan
konsentrasi transaminase 2 kali normal
dan atau adanya nyeri di daerah
epigastrik/ regio kanan atas abdomen
• Edema paru
• Gangguan neurologi: stroke, nyeri
kepala, gangguan visus.
• Gangguan pertumbuhan janin :
Oligohidramnion, IUFGR, ARDV Contoso
Pharmaceuticals

page 25
IMPENDING EKLAMPSIA

Contoso
Pharmaceuticals

page 26
• Eklampsia adalah fase akut pada penderita
preeklampsia yang disertai dengan kejang dan
koma.
• Eklampsia dapat terjadi ante, intra, postpartum
Before delivery (>70%)
Antepartum (25%)
Intrapartum (50%)
Postpartum (25%)
• Eklampsia post partum umumnya hanya terjadi
dalam waktu 24 jam pertama setelah persalinan.
EKLAMPSIA
• Eklampsia selalu didahulu dengan preeklampsia
• Perhatikan tanda-tanda impending eklampsia!

Contoso
Pharmaceuticals

page 27
MANIFESTASI

• Kejang dan perubahan postur (100%)


• Nyeri kepala (80%), terutama frontal
• Edema generalisata (50%)
• Gangguan penglihatan (40%), seperti
pandangan kabur dan fotophobia
• Nyeri perut kanan atas dan terasa mual
(20%)
•Amnesia dan gangguan neurologis

Contoso
Pharmaceuticals

page 28
Eklampsia
1. Kejang tonik yang berlangsung
15-30 detik (gerakan twitching)
2. Kejang Klonik kurang lebih 1 menit
(tekanan darah ↑, suhu tubuh↑,
aspirasi bahan muntah, diafragma
terfiksir)
3. Kontraksi melemah dan pasien
masuk ke fase koma. Pada fase ini
harus segera diberi obat anti
kejang karena dikhawatirkan
kejang selanjutnya akan segera
terjadi.

Contoso
Pharmaceuticals
DiagnosaBanding Eklampsia
Stroke hemorragic
Trauma
Kelainan metabolik

Lesi otak Epilepsi iatrogenik

Penggunaan obat
terlarang Hipertensi
Meningitis Contoso
Pharmaceuticals

page 30
Sindroma HELLP
H : Hemolysis
Klasifikasi Mississippi
EL: Elevated Liver Enzyme
I. Kadar Trombosit: < 50.000/ml
LP: Low Platelets Count LDH > 600 IU/l
AST dan/atau ALT >40 IU/l
II. Kadar Trombosit > 50.000-
100.000/ml
LDH > 600 IU/l
AST dan/atau ALT >40 IU/l
III. Kadar Trombosit > 100.000-
150.000/ml
LDH > 600 IU/l
AST dan/atau ALT >40 IU/l
Contoso
Pharmaceuticals

page 31
• Didahului tanda dan gejala yang tidak
khas malaise, lemah, nyeri kepala,
Sindroma HELLP mual, muntah
• Ada tanda dan gejala preeklampsia
• Tanda-tanda hemolisis intravaskular,
“ semua pasien hamil dengan
keluhan nyeri pada kuadran kanan
kenaikan LDH, AST dan bilirubin
aas abdomen, tanpa memandang indirek
ada tidaknya preeklampsia, harus • Tanda kerusakan/disfungsi sel
dipertimbangkan sindroma HELLP”
hapatosit hepar: kenaikan ALT,
AST,LDH
• Trombositopenia, trombosit
<150.000/ml

Contoso
Pharmaceuticals

page 32
TATALAKSANA

33
Mobile Place your screenshot here
Show and explain your
web, app or software

project
projects using these
gadget templates.

34
Thanks!
Any questions?
You can find me at
○ @username
○ user@mail.me

35
36
37
38
Our process
is easy

1 2 3

39
- Magnesium Sulfat - Overdosis

Observasi efek samping :

- Lemas, paralisis pernapasan, somnolen


Perasaan panas, double vision, blured
speech Hilangnya reflek tendon Depresi
nafas, henti nafas Cardiac arrest, pada
konsentrasi yang sangat tinggi Risiko
tinggi terutama pada pasien dengan
oliguria atau mendapat penyekat kanal
Ca2+
ANTIDOT
Hentikan infus magnesium
Kalsium glukonas 10% 10 mL IV selama 3
menit
40
Kriteria teriminasi pada
preeklmasia berat
Tanpa gejala
berat
Dengan
gejala
berat
THANK YOU

44

Anda mungkin juga menyukai