Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KASUS 1

SINDROMA NEEFROTIK
Oleh:
M. Rizqi Firyal (712016048)

Pembimbing
dr. Adhi Permana, Sp.PD
2

BAB I
PENDAHULUAN
Sindroma Nefrotik
3
4

BAB II
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
5

 No. RM : 56-02-13
 Nama Lengkap : Tn. R
 Umur : 16 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
 Pekerjaan : Pelajar
 Alamat : Dusun III Desa Kayu Ara Kec. Tutlung
Alamat : Selapan, Kab. OKI, Sumatera Selatan

 Tanggal MRS : 2 Februari 2018


 Ruangan : Bangsal Penyakit Dalam Kelas III
Ruangan : Ahmad Dahlan 3 Bed 4
Keluhan Utama
6

 Sembab pada hampir semua tubuh yang


mengganggu aktivitas sejak + 1 hari SMRS.
Riwayat Perjalanan Penyakit
7

 Os datang dengan keluhan sembab pada hampir


semua tubuh yang mengganggu aktivitas sejak + 1 hari
SMRS.
 Sejak + 6 bulan SMRS, sembab sudah dialami Os.
Namun selama itu, sembab belum membuat aktivitas
sehari Os terganggu. Sembab awalnya hanya timbul
pada kedua kelopak mata. Sembab hilang timbul,
sangat jelas terlihat sembab pada kedua kelopak mata
saat bangun tidur pagi hari. Sembab lalu mulai timbul
di kedua pipi, lalu ke bahu, hingga akhirnya sembab
timbul di kedua kaki dan perut Os.
Riwayat Perjalanan Penyakit
8

 Os merasa pegal-pegal pada seluruh bagian tubuh. Mual


muntah (-), sesak nafas (-), nyeri dada (-), batuk pilek (-),
BAB biasa. Os mengeluh BAK berbuih/busa putih
kekuningan. Nyeri BAK (-), BAK darah/merah-kehitaman (-),
BAK terputus (-), rasa tidak lampias setelah BAK (-).
 Riwayat keluhan yang sama, yaitu sembab hampir pada
seluruh tubu, terjadi 7 tahun yang lalu. Os hanya berobat ke
mantra, dan sembab membaik sehingga Os tidak di rawat
inap. Riwayat sakit lain selain sembab disangkal oleh Os.
Ayah Os memiliki keluhan sembab yang sama dahulu namun
sekarang tidak lagi. Riwayat minum obat jamu gendong
racikan (-). Riwayat pengobatan sebelumnya disangkal.
Riwayat
9

 Penyakit Dahulu  Keluhan yang sama + 7 tahun


yll sembuh sendiri

 Penyakit keluarga  Ayah, keluhan yang sama


dengan keluah Os saat ini
Pemeriksaan Fisik Umum
10

 Keadaan umum : Tampak sakit sedang


 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan Darah : 150/90 mmHg

 Nadi : 56 x/menit; irama reguler; isi dan


tegangan cukup

 Respiratory Rate : 20 x/menit


 Temperatur : 36,8 oC
 Berat Badan : 65 kg
 Tinggi Badan : 163 cm
 IMT : 24,46 kg/m2 (BB normal)
Pemeriksaan Fisik Spesifik
11

 Kepala  edema regio bucallis (+/+)


 Mata  konjungtiva anemi (+/+), edema
palpebra (+/+)
 Telinga, hidung, mulut, leher  tidak ada kelainan
Pemeriksaan Fisik PARU-PARU
12

Inspeksi : Statis: kanan sama dengan kiri


Dinamis: tidak ada yang tertinggal
Sela iga melebar (-), retraksi intercostae (-), benjolan
(-)
Palpasi : Stem fremitus kanan sama dengan kiri, benjolan (-)

Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru kanan kiri

Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, ronki (-/-), wheezing (-/-)


Pemeriksaan Fisik JANTUNG
13

Inspeksi : Iktus cordis terlihat (-)

Palpasi : Iktus cordis teraba (-)

Perkusi : Atas : ICS II


Kanan bawah : ICS IV linea parasternalis dextra
Kiri bawah : ICS V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : HR: 56 x/menit, S1-S2 reguler,
murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik ABDOMEN
14

Inspeksi : Cembung, caput medusa (-), benjolan (-), umbilikus


menonjol (+), hernia umbilikalis (+)
Palpasi : Lemas, nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien
tidak teraba, massa (-), ballotement (-), undulasi (+)
Perkusi : Timpani-redup, shifting dullness (+)

Auskultasi : Bising usus (+) normal


Pemeriksaan Fisik Spesifik
15

 Genitalia  Tidak diperiksa

 Ekstremitas:

Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT < 2”


Superior
Ekstremitas : Akral hangat (+/+), pitting edema (+/+), CRT < 2”
Inferior
Pemeriksaan Penunjang (LAB)
16

Darah Rutin Hasil Nilai Normal


Hemoglobin 10,8 g/dL 12 – 14 g/dl
Leukosit 12.000 /µl 4.200 – 11.000 /µl
Trombosit 525.000 /µl 140.000 – 392.000 /µl
Hematokrit 30,2 % 42 – 52 %
Diff. Count
Basofil 0,2 % 0–1%
Eosinofil 1,3 % 1–3%
Neutrofil Batang Menyusul 2–6%
Neutrofil Segmen 61,4 % 50 – 70 %
Monosit 5,1 % 20 – 40 %
Limfosit 32,0 % 2–8%
Pemeriksaan Penunjang (LAB)
17

Kimia Darah Hasil Nilai Normal


Glukosa Sewaktu 107 mg/dL < 180 mg/dL
Ureum 58 mg/dL 20 – 40 mg/dL
Kreatinin 1,4 mg/dL 0,6 – 1,1 mg/dL
Natrium 142 mEq/L 135 – 149 mEq/L
Kalium 2,9 mEq/L 3,5 – 5,5 mEq/L
Albumin 1,5 g/dL 3,5 – 5,2 g/dL
Trigliserida 229 mg/dL < 160 mg/dL
Kolesterol total 478 mg/dL < 200 mg/dL
Kolesterol HDL 37 mg/dL 45 – 100 mg/dL
Kolesterol direk LDL 395 mg/dL < 100 mg/dL
Pemeriksaan Penunjang (LAB)
18

Urin Hasil Nilai Normal


Makroskopis
Protein urin Positif Negatif
(++)
Sedimen Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Penunjang (USG
19
Abdomen)
 Ascites (+)
Pemeriksaan Penunjang (EKG)
20
Diagnosis Kerja
21

 Sindrom Nefrotik
Tatalaksana
22

Non Farmakologis Farmakologis

 Bed rest  IVFD RL gtt XX x/menit


 Injeksi Furosemide 1x20
 Terapi gizi: konsumsi mg amp (IV)
makanan  Spironolactone 1x12,5
bebas/sedikit mg tab (oral)
lemak/kolesterol,  Captopril 1x12,5 mg
mengurangi asupan tab (oral)
 Methyl Prednisolone
garam. 2x8 mg tab (oral)
Prognosis
23

 Quo ad Vitam : Dubia ad Bonam


 Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam
 Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Senin / 12 Februari 2018
Keluhan: Edema anasarka (+) berkurang

Tampak sakit sedang


Compos mentis
150/90 mmHg
56 x/menit
20 x/ menit
36,8 oC
Konjungtiva pucat (-) Sklera ikterik (-), epistaksis (-), edema palpebra (+/+), edema region bucallis (+/+)
JVP (5-2) cm H2O, Pembesaran KGB (-)
Inspeksi: Barrel chest (-), retraksi (-)
Inspeksi: Statis dan dinamis simetris kanan=kiri
Palpasi: Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi: Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-), wheezing (-)
Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas jantung atas ICS II, batas jantung kiri bawah ICS IV linea midclavicularis sinistra, batas jantung kanan ICS IV linea parasternalis dekstra
Auskultasi : HR= 56x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi: Cembung, venektasi (-), caput medusae (-), umbilikus menonjol keluar, hernia umbilikalis (+)
Palpasi: Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan suprapubik (-), ballotement (-), undulasi (+)
Perkusi: Timpani, shifting dullness (+), nyeri ketok CVA (-)
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Tidak diperiksa
Akral hangat (+/+), palmar pucat (-), edema pretibia (+/+)

Sindroma Nefrotik
Non Farmakologi
- Bedrest
- Diet rendah garam dan kolesterol/lemak
Farmakologi
IVFD RL gtt XX x/menit
Injeksi Furosemide 1x20 mg amp (IV)
Spironolactone 1x12,5 mg tab (oral)
24
Captopril 1x12,5 mg tab (oral)
Methyl Prednisolone 2x8 mg tab (oral)
Selasa / 13 Februari 2018
Keluhan: Edema anasarka (+) berkurang

Tampak sakit sedang


Compos mentis
150/100 mmHg
57 x/menit
22 x/ menit
36,8 oC
Konjungtiva pucat (-) Sklera ikterik (-), epistaksis (-),edema palpebra (+/+), edema region bucallis (+/+)
JVP (5-2) cm H2O, Pembesaran KGB (-)
Inspeksi: Barrel chest (-), retraksi (-)
Inspeksi: Statis dan dinamis simetris kanan=kiri
Palpasi: Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi: Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-), wheezing (-)
Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas jantung atas ICS II, batas jantung kiri bawah ICS IV linea midclavicularis sinistra, batas jantung kanan ICS IV linea parasternalis dekstra
Auskultasi : HR= 56x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi: Cembung, venektasi (-), caput medusae (-), umbilikus menonjol keluar, hernia umbilikalis (+)
Palpasi: Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan suprapubik (-), ballotement (-), undulasi (+)
Perkusi: Timpani, shifting dullness (+), nyeri ketok CVA (-)
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Tidak diperiksa
Akral hangat (+/+), palmar pucat (-), edema pretibia (+/+)
Sindroma Nefrotik
Non Farmakologi
- Bedrest
- Diet rendah garam dan kolesterol/lemak
- Konsul bedah mengenai Hernia Umbilicalis
Farmakologi
IVFD RL gtt XX x/menit
Injeksi Furosemide 1x20 mg amp (IV)
Spironolactone 1x12,5 mg tab (oral)
25
Captopril 1x12,5 mg tab (oral)
Methyl Prednisolone 2x8 mg tab (oral)
Rabu / 14 Februari 2018
Keluhan: Edema anasarka (+) berkurang

Tampak sakit sedang


Compos mentis
140/80 mmHg
64 x/menit
22 x/ menit
36,8 oC
Konjungtiva pucat (-) Sklera ikterik (-), epistaksis (-), edema palpebra (+/+), edema region bucallis (+/+)
JVP (5-2) cm H2O, Pembesaran KGB (-)
Inspeksi: Barrel chest (-), retraksi (-)
Inspeksi: Statis dan dinamis simetris kanan=kiri
Palpasi: Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi: Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-), wheezing (-)
Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas jantung atas ICS II, batas jantung kiri bawah ICS IV linea midclavicularis sinistra, batas jantung kanan ICS IV linea parasternalis dekstra
Auskultasi : HR= 56x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi: Cembung, venektasi (-), caput medusae (-), umbilikus menonjol keluar, hernia umbilikalis (+)
Palpasi: Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan suprapubik (-), ballotement (-), undulasi (+)
Perkusi: Timpani, shifting dullness (+), nyeri ketok CVA (-)
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Tidak diperiksa
Akral hangat (+/+), palmar pucat (-), edema pretibia (+/+)
Sindroma Nefrotik
Non Farmakologi
- Bedrest
- Diet rendah garam dan kolesterol/lemak
Operasi bedah hernia umbilikalis
Farmakologi
IVFD RL gtt XX x/menit
Injeksi Furosemide 1x20 mg amp (IV)
Spironolactone 1x12,5 mg tab (oral)
26
Captopril 1x12,5 mg tab (oral)
Methyl Prednisolone 2x8 mg tab (oral)
Kamis / 15 Februari 2018
Keluhan: Nyeri post op (+), edema anasarka (+) berkurang

Tampak sakit sedang


Compos mentis
140/80 mmHg
64 x/menit
22 x/ menit
36,8 oC
Konjungtiva pucat (-) Sklera ikterik (-), epistaksis (-), edema palpebra (-/-), edema region bucallis (-/-)
JVP (5-2) cm H2O, Pembesaran KGB (-)
Inspeksi: Barrel chest (-), retraksi (-)
Inspeksi: Statis dan dinamis simetris kanan=kiri
Palpasi: Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi: Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-), wheezing (-)
Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas jantung atas ICS II, batas jantung kiri bawah ICS IV linea midclavicularis sinistra, batas jantung kanan ICS IV linea parasternalis dekstra
Auskultasi : HR= 56x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi: Cembung, venektasi (-), caput medusae (-),GV (+) region umbilikus
Palpasi: Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan suprapubik (-), ballotement (-), undulasi (+)
Perkusi: Timpani, shifting dullness (+), nyeri ketok CVA (-)
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Tidak diperiksa
Akral hangat (+/+), palmar pucat (-), edema pretibia (+/+)
Sindroma Nefrotik
Non Farmakologi
- Bedrest
- Diet rendah garam dan kolesterol/lemak
GV (+)
Farmakologi
IVFD RL gtt XX x/menit
Injeksi Furosemide 1x20 mg amp (IV)
Injeki ketorolac 2x30 mg amp
27
Spironolactone 1x12,5 mg tab (oral)
Captopril 1x12,5 mg tab (oral)
Jum’at / 16 Februari 2018
Keluhan: Nyeri post op (+) berkurang, edema (+) berkurang

Tampak sakit sedang


Compos mentis
140/80 mmHg
64 x/menit
22 x/ menit
36,8 oC
Konjungtiva pucat (-) Sklera ikterik (-), epistaksis (-), edema palpebra (-/-), edema region bucallis (-/-)
JVP (5-2) cm H2O, Pembesaran KGB (-)
Inspeksi: Barrel chest (-), retraksi (-)
Inspeksi: Statis dan dinamis simetris kanan=kiri
Palpasi: Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi: Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-), wheezing (-)
Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas jantung atas ICS II, batas jantung kiri bawah ICS IV linea midclavicularis sinistra, batas jantung kanan ICS IV linea parasternalis dekstra
Auskultasi : HR= 56x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi: Cembung, venektasi (-), caput medusae (-), GV (+) region umbilikus
Palpasi: Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan suprapubik (-), ballotement (-), undulasi (+)
Perkusi: Timpani, shifting dullness (-), nyeri ketok CVA (-)
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Tidak diperiksa
Akral hangat (+/+), palmar pucat (-), edema pretibia (-/-)
Sindroma Nefrotik
Non Farmakologi
- Bedrest
- Diet rendah garam dan kolesterol/lemak
GV (+)
Farmakologi
IVFD RL gtt XX x/menit
Injeksi Furosemide 1x20 mg amp (IV)
Injeki ketorolac 2x30 mg amp
28
Spironolactone 1x12,5 mg tab (oral)
Captopril 1x12,5 mg tab (oral)
Sabtu / 17 Februari 2018
Keluhan: Nyeri post op (+) berkurang, edema (-)

Tampak sakit sedang


Compos mentis
130/70 mmHg
64 x/menit
20 x/ menit
36,8 oC
Konjungtiva pucat (-) Sklera ikterik (-), epistaksis (-), edema palpebra (-/-), edema region bucallis (-/-)
JVP (5-2) cm H2O, Pembesaran KGB (-)
Inspeksi: Barrel chest (-), retraksi (-)
Inspeksi: Statis dan dinamis simetris kanan=kiri
Palpasi: Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi: Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi: Vesikuler (+/+), ronkhi (-), wheezing (-)
Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas jantung atas ICS II, batas jantung kiri bawah ICS IV linea midclavicularis sinistra, batas jantung kanan ICS IV linea parasternalis dekstra
Auskultasi : HR= 56x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi: Cembung, venektasi (-), caput medusae (-), GV (+) region umbilikus
Palpasi: Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan suprapubik (-), ballotement (-), undulasi (-)
Perkusi: Timpani, shifting dullness (-), nyeri ketok CVA (-)
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Tidak diperiksa
Akral hangat (+/+), palmar pucat (-), edema pretibia (-/-)
Sindroma Nefrotik
Non Farmakologi
- Bedrest
- Diet rendah garam dan kolesterol/lemak
GV (+)
Farmakologi
IVFD RL gtt XX x/menit
Injeksi Furosemide 1x20 mg amp (IV)
Injeki ketorolac 2x30 mg amp
29
Spironolactone 1x12,5 mg tab (oral)
Captopril 1x12,5 mg tab (oral)
30

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
31 Ginjal
32
Fungsi Fisiologis
33

F. Ekskresi F. Non Ekskresi


 Mempertahankan osmolalitis  Menghasilkan renin-penting
plasma sekitar 258 m osmol untuk pengaturan tekanan
dengna mengubah-ubah ekresi darah.
air.
 Menghasilkan eritropoietin-
 Mempertahankan pH plasma
skitar 7,4 dengna mengeluarkan faktor penting dalam stimulasi
kelebihan H+ dan membentuk produk sel darah merah oleh
kembali HCO3. sumsum tulang.
 Mengekskresikan produk akhir  Metabolisme vitamin D
nitrogen dari metabolisme menjadi bentuk aktifnya.
protein, terutama urea, asam  Degenerasi insulin
urat dan kreatinin.
 Menghasilkan prostaglandin
34 Sindroma Nefrotik
Sindrom
35
Nefrotik

Hipoproteinemia
Proteinuria Hiperkolesterolemia
Edema Hipoalbuminemia Hiperlipidemia
Albuminuria Lipiduria

Protein plasma <


Anasarka 6g/dL
Albumin < 3 gr/dL
Kolesterol total >
300mg/dL
Kongenital
36

Idiopatik ETIOLOGI Sekunder

Glomerulo
sklerosis
Fokal
Segmental
37
Manifestasi Klinis
38

 Edema anasarka
 Gangguan saluran pencernaan
 Gangguan pernafasan
 Gangguan psikososial
 Proeinuria masif
 BAK tampak berbuih/busa
Tatalaksana
39

Tatalaksana Edema
 Tirah baring

 Diusahakan penurunan berat badan dan cairan

0.5-1 kg/ hari.


 Pengawasan kalium, natrium, kreatinin dan ureum
plasma.
 Bila perlu diberikan tambahan kalium.

 Diuretik dosisnya dapat sesuai kebutuhan.7,8


Tatalaksana
40

Terapi Penyakit Glomerulus


 1 mg prednisolon/kgBB/hr  + 8 minggu

 No response  cicklophospamide 1-2 mg/kgBB/hr

 + 8 minggu
 Pengobatan target tekanan darah < 125/75

mmHg  ACE inhibitors / ARBlockers. 7


Tatalaksana
41

 Diet rendah garam & cairan  bila perlu albumin IV.7


 Mencegah infeksi  antibiotik broad-spectrum sesuai
kebutuhan7
 Memperbaiki nutrisi7
 Diet rendah kolesterol <600 mg/hari7
 Berhenti merokok. 7
 Pengobatan dislipidemia dengan obat golongan statin
dengan kerja menurunkan kolesterol darah, misalnya
lovastatin. 7
42

BAB IV
ANALISA KASUS
43

 Sindrom nefrotik merupakan kompleks gejala klinik


masalah pada ginjal yang dapat disebabkan oleh
berbagai etiologi, dengan ciri-ciri berupa edema
umum (anasarka), proteinuria, hiperlipidemia dan
lipiduria walaupun terkadang proteinuria dan
hipoalbminemia sudah cukup untuk menegakkan
diagnosis sindrom nefrotik. 1 Sindrom nefrotik dapat
disebabkan oleh infeksi yang diderita sebelumnya,
congenital ataupun secara idiopatik.2,4
44

 Selama perawatan di dalam RS, Os diberikan


terapi pengobatan. Os diberikan terapi cairan
IVFD RL gtt XX x/menit, obat injeksi Furosemide
1x20 mg ampule dan Spironolactone 1x12,5 mg
tablet. Kedua obat tersebut merupakan obat
diuretic aldosterone antagonist dan anti-
aldosterone antagonist. Terapi diuretic kombinasi
dapat diberikan pada kasus edema anasarkan
yang dapat disertai dengan/tanpa kadar kalium
yang rendah/menurun (hipokalemia).
45

 Os juga diberikan obat Captopril 1x12,5 mg


tablet. Captropril merupakan obat golongan ACE-
inhibitors (Angiotensin Converting Enzyme Inhibitors).
ACE inhibitor berperan dalam menghambat
konversi angiotensin menjadi aldosteron yang akan
meningkatkan konstriksi pembuluh darah khususnya
ada ginjal; dengan pemberian ACE inhibitors
diharapkan penurunan beban vaskularisasi ginjal
bekurang sehingga beban kerja ginjal berkurang
disertai dengan penurunan kadar darah yang
difiltrasi oleh ginjal agar klinis membaik.
46

 Methyl Prednisolone 2x8g tab diberikan secara


oral. Methyl Prednisolone merupakan kortikosteroid
yang berperan sebagai anti-inflamasi yang
berperan memperbaiki/mencegah kerusakan ginjal
lebih lanjut, memperbaiki filtrasi hingga klinis
secara keseluruhan.
47

 Adanya edema anasarka pada Os menyebabkan


penonjolan umbilicus dan timbul hernia umbilikalis. Pada
os dilakukan terapi bedah hernia umbilikalis
(herniotomi). GV (+) dilakukan untuk perawatan luka
agar tidak terjadi komplikasi luka pasca operasi. Os
diberikan obat injeksi ketorolac 2x30 mg ampule.
Ketorolac merupakan obat NSAID (Non-Steroid Anti-
Inflammatory Drugs) yang juga memiliki efek analgesic;
pemberian ketorolac diharapkan menurunkan derajat
nyeri pasca operasi disertai dengan perawatan luka
menjadi lebih baik.
48 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai