Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

TUBERKULOSIS PARU DENGAN DIABETES MELITUS

MANGGALA SENAPATI
112018136
IDENTITAS PASIEN

• IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. N
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Umur : 56 tahun
• Alamat : Jl. Kamal Muara RT/RW
011/001
• Pekerjaan : Tidak Bekerja
• Status perkawinan : Menikah
• Agama : Islam
• Pendidikan : SLTA
• Suku : betawi
• Masuk RS : 8 Mei 2019
ANAMNESIS
• Keluhan utama:
• Sesak kurang lebih 1 bulan SMRS
• Riwayat penyakit sekarang :
• Os datang ke IGD RSUD Cengkareng dengan keluhan sejak 1 bulan
SMRS mengaku sesak nafas dan ada batuk darah. Warna darah merah
segar bercampur dengan dahak ± 1 sendok makan, batuk lebih sering
terjadi pada saat istirahat Os mengaku demam, demamnya naik turun
tidak beraturan. Os juga mengaku setiap batuk timbul nyeri di dada kiri,
nyeri dirasakan tajam dan kadang menjalar sampai ke punggung, nyeri
hilang saat tidak batuk. Kadang-kadang disertai sesak terutama saat
batuk dan berbaring, sesak tanpa bunyi “ngik”. Os mengeluh berkeringat
banyak pada pagi dan malam serta sering menggigil. Nafsu makan
menurun, ada mual, tidak ada muntah, tidak ada nyeri ulu hati, namun
terjadi penurunan berat badan selama 1 bulan terakhir sekitar 5kg dari
45 kg menjadi 30 kg. BAB lancar 1 kali sehari dan sering BAK warna
kuning jernih.

• Riwayat penyakit dahulu :
• Riwayat pengobatan paru selama 1 bulan
• Riwayat hipertensi disangkal
• Riwayat DM
• Riwayat asma disangkal
• Riwayat alergi disangkal
• Riwayat penyakit jantung disangkal
• Riwayat sakit maag (-)

• Riwayat Penyakit kelurga


• Keluarga pasien mengatakan ada yang yang
menderita DM.
• Riwayat pribadi dan kebiasaan:
• Merokok sejak usia 18 tahun 5 batang/hari
• Suka begadang

• Riwayat lingkungan tempat tinggal


• Di lingkungan tempat tinggal ada yang
menderita batuk-batuk sakit paru.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum : tampak sakit sedang


• Kesadaran : compos mentis
• Vital Sign : Tekanan darah : 110/80
• Suhu : 36.1 0c
• Nadi : 76x/minit
• Pernapasan :24x/minit
• Keadaan gizi : kurang
• Tinggi badan : 150 cm
• Berat badan : 40kg
• Imt : 17.7
• Mata : cekung (-), pupil bulat, isokor, , reflek pupil +/+
Edema palpebral -/- , konjungtiva pucat-/- , sclera ikterik -/-
• THT :
• Teliga : secret -/- hiperemis -/-
• Hidung : secret (-) hiperemis (-) napas cuping hidung (-)
• Mulut : mokasa bibir kering (-) Sianosis (-)
• Lidah : papil Atrofi (-)
• Tenggorokan :tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)

• Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
• Pembesaran kelenjar getah bening
Thorax :
Pulmo :Inpeksi : Thorax tampak asimetris,hematoma(-) jejas (-)
Gerakan napas simetris, retrasi sela iga (-)
:Palpasi : vocal fremitus normal/normal
Perkusi : sonor sonor
: sonor sonor
: sonor sonor
:Auskultasi: Bvesikuler + + rhonki + + wheezing - -
: + + + + - -
: + + + + - -

cor :Inpeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis


:Palpasi : Iktus cordis teraba di linea midclavicularis sinistra ICS 5
perkusi : Batas atas jantung : ICS II PSL kiri
Batas kanan jantung : ICS IV PSL kanan
Batas kiri jantung : ICS V MCL kiri
:Auskultasi : S1S2 tunggal, regular murmur(-) gallop (-)

Abdomen : inpeksi :Supel


:Auskultasi : Bising usus (+) normal
: Palpasi : pembesaran hepar (-) pembesaran lien (-) Nyeri
tekan (-)
Ektrimitas : Akral hangat +/+ edema -/- ,CRT < 2detik
+/+ -/-

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Tanggal : Hematologi
• 08/05/2019 Leukosit 15.800* /mm3 5.000-10.000
Hb 10,0* g/dl 14-18
Ht 28* % 43-51
Trombosit 448.000* ribu/mm3 150-400

Glucotest
Pemeriksaan Hasil Rujukan
Gula darah sewaktu 391* mg% <200
Gula darah puasa 89 mg% <110
HBA1C 8,6 6.5-8%

Kimia

SGOT 17 u/l <35


SGPT 14 u/l <41
Ureum 21 mg/dl 20-40
Creatinin 0.5 mg/dl 0,6-1,2

Sputum

BTA +/positif -/negatif


PEMERIKSAAN FOTO THORAKS AP

• Sinus dan Diagfragma Normal


• Jantung dan aorta: konfigurasi normal
• Paru-paru: tampak infiltrat di kedua lapang atas
dan mediobasal paru kiri
• Coracan bronkovaskuler prominen
• Hilus dan pleura normal, tulang-tulang dan jaringan
lunak normal
• Tampak bercak infiltrat lesi luas pada kedua apex
paru
• Kesan : tampak KP Duplek aktif dibandingkan foto
25 maret 2019
RINGKASAN
• Pasien laki-laki usia 56 tahun datang ke IGD RSUD Cengkareng dengan
keluhan sesak nafas dan batuk darah sejak 1 bulan SMRS. Warna darah
merah segar bercampur dengan dahak ± 1 sendok makan, batuk lebih
sering terjadi pada saat istirahat. Os mengaku demam, demamnya naik
turun tidak beraturan. Os juga mengaku setiap batuk timbul nyeri di
dada kiri, nyeri dirasakan tajam dan kadang menjalar sampai ke
punggung, nyeri hilang saat tidak batuk. Kadang-kadang disertai sesak
terutama saat batuk dan berbaring, sesak tanpa bunyi “ngik”. Os
mengeluh berkeringat banyak pada pagi dan malam serta sering
menggigil. Nafsu makan menurun, ada mual, tidak ada muntah, tidak
ada ulu hati, terjadi penurunan berat badan selama 1 bulan terakhir
sekitar 5 kg. BAB lancar 1 kali sehari dan sering BAK warna kuning jernih.
Di lingkungan tempat tinggal ada 1 tetangga os yang sakit batuk. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan underweight IMT (17,7 kg/m2), pernafasan
24x/menit (meningkat). Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan Gula
Darah Sewaktu 391 mg% (meningkat), Leukosit 15.800/mm3 (meningkat),
Hemoglobin 10,5 g/dl (menurun), Hematokrit 28% (menurun), Trombosit
448.000 ribu/mm3 (meningkat), LED 35 mm/jam (meningkat), BTA (+).
Pada pemeriksaan foto thoraks kesan : tampak KP Duplek aktif
dibandingkan foto 25 maret 2019
DAFTAR MASALAH

• Hemoptisis ec TB paru BTA (+)


• Diabetes Melitus
HEMOPTISIS EC TB PARU BTA (+)

• Batuk darah sejak 3 hari yang lalu, warna darah merah segar bercampur dengan
dahak
• Ada demam, demamnya naik turun tidak beraturan juga berkeringat malam hari.
• nyeri di dada kiri, nyeri dirasakan tajam dan kadang menjalar sampai ke punggung
saat batuk.
• Nafsu makan masih baik 3 kali sehari, ada mual, tidak ada muntah, tidak ada nyeri
ulu hati, namun terjadi penurunan berat badan selama 6 bulan terakhir sekitar 14 kg.
• Di lingkungan tempat tinggal ada tetangga os yang sakit batuk.

pemeriksaan fisik : Foto thorax:


IMT 17,3 (underweight) Kesan : Tuberkulosis paru lesi
Pernafasan 24x/menit (meningkat) luas kasus baru

Pemeriksaan laboratorium : Tatalaksana :


LED 35 mm/jam (meningkat) Ambroxol 3x1 amp
Leukosit 15.800 mm3 OAT 4FDC 1x3 tab
(meningkat Ciprofloxacin 2x500mg
Ksr 3x1 tab
• Os demam menggigil, terjadi penurunan berat
badan selama 1 bulan terakhir sekitar 5 kg. Os
mengeluh sering BAK warna kuning jernih. Dan ada
Riwayat DM
Berdasarkan pemeriksaan fisik :
IMT 17,3 (underweight)

Glucotest
Tatalaksana :
Pemeriksaan Hasil Rujukan Diet DM 2100 kal
Gula darah 391* mg% <200 Novorapid 3 x 4 unit a.c
sewaktu
Periksa GD2PP
Gula darah puasa 89 mg% <110
HBA1C 8,6 6.5-8%
FOLLOW UP
Tanggal 20/02/2019, pukul 10.35
S Batuk darah (-), demam, nyeri dada, sesak pada malam hari, keringat (+).
O KU : TSS, Kesadaran : compos mentis
TD : 130/70 mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu : 37,60 C, Pernafasan : 21x/menit
Kepala : normochepali, Mata : CA-/-, SI-/-, Mulut : tidak ada kelainan
Leher : KGB tidak membesar
Thoraks : P : SN vesikuler, Rh-/-, Wh -/-, C : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, supel, BU(+) N, NT(-), H/L tak teraba membesar
Ekstremitas atas : akral hangat +/+, edema -/-
Ekstremitas bawah : akral hangat +/+, edema -/-
HB: 7.7 HT:22
GDS: 201 mg%
A - TB paru
- Diabetes Mellitus tipe II
P - Infus RL 20 tpm + Adona 1 amp/kolf
- Ceftriaxone injeksi 2x1 gram
- Ranitidin 2x1 amp
- Vit K 3x1 amp
- Kalnex 3x1 amp
- Diet DM 2100 kal
- Novorapid 3x5 unit a.c
- Cek BTA
Tanggal 24/02/2019, pukul 09.00

S Batuk kering (+) blood streak, nyeri dada berkurang, sesak (-), demam (-), keringat (-).
O KU : TSS, Kesadaran : compos mentis
TD : 120/70 mmHg, Nadi : 70x/menit, Suhu : 36,10 C, Pernafasan : 16x/menit
Kepala : normochepali, Mata : CA-/-, SI-/-, Mulut : tidak ada kelainan
Leher : KGB tidak membesar
Thoraks : P : SN vesikuler, Rh+/-, Wh -/-, C : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, supel, BU(+) N, NT(-), H/L tak teraba membesar
Ekstremitas atas : akral hangat +/+, edema -/-
Ekstremitas bawah : akral hangat +/+, edema -/-
BTA sputum (+) HB:8.5 HT:25
A - TB paru BTA (+) dengan
- Diabetes Mellitus tipe II
P - Ceftriaxone injeksi 2x1 gram
- Ranitidin 2x1 amp
- Diet DM 2100 kal
- Novorapid 3x5 unit a.c
- OAT 4FDC 3x1 tab
- Cek GD 2 jam pp
Tanggal 25/02/2019, pukul 10.35

S Batuk darah (-), nyeri dada, sesak pada malam hari, keringat (+).
O KU : TSS, Kesadaran : compos mentis
TD : 120/70 mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu : 37,90 C, Pernafasan : 21x/menit
Kepala : normochepali, Mata : CA-/-, SI-/-, Mulut : tidak ada kelainan
Leher : KGB tidak membesar
Thoraks : P : SN vesikuler, Rh-/-, Wh -/-, C : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, supel, BU(+) N, NT(-), H/L tak teraba membesar
Ekstremitas atas : akral hangat +/+, edema -/-
Ekstremitas bawah : akral hangat +/+, edema -/-
GD2PP: 140 mg/dl/2jam
A - TB paru BTA (+)
- Diabetes Mellitus tipe II
P - Ceftriaxone injeksi 2x1 gram
- Ranitidin 2x1 amp
- Kalnex 3x1 amp
- Diet DM 1800 kal
- Novorapid 3x5 unit a.c
- OAT 4FDC 3x1 tab
Tanggal 26/02/2019, pukul 10.35

S Batuk berdahak pada malam hari, batuk darah (-), nyeri dada, sesak pada malam hari, keringat (+).
O KU : TSS, Kesadaran : compos mentis
TD : 120/70 mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu : 37,10 C, Pernafasan : 21x/menit
Kepala : normochepali, Mata : CA-/-, SI-/-, Mulut : tidak ada kelainan
Leher : KGB tidak membesar
Thoraks : P : SN vesikuler, Rh-/-, Wh -/-, C : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, supel, BU(+) N, NT(-), H/L tak teraba membesar
Ekstremitas atas : akral hangat +/+, edema -/-
Ekstremitas bawah : akral hangat +/+, edema -/-
GD2PP: 140 mg/dl/2jam
A - TB paru BTA (+) lesi luas kasus baru
- Diabetes Mellitus tipe II
P - Ceftriaxone injeksi 2x1 gram
- Ranitidin 2x1 amp
- Diet DM 1800 kal
- Lantus 1x10 unit 22.00
- Novorapid 3x5 unit a.c
- OAT 4FDC 3x1 tab
Tanggal 27/02/2019, pukul 10.35

S Batuk (-), demam (-), nyeri dada sebelah kiri jika berbaring ke arah kiri
O KU : TSR, Kesadaran : compos mentis
TD : 120/70 mmHg, Nadi : 84x/menit, Suhu : 36,40 C, Pernafasan : 21x/menit
Kepala : normochepali, Mata : CA-/-, SI-/-, Mulut : tidak ada kelainan
Leher : KGB tidak membesar
Thoraks : P : SN vesikuler, Rh-/-, Wh -/-, C : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, supel, BU(+) N, NT(-), H/L tak teraba membesar
Ekstremitas atas : akral hangat +/+, edema -/-
Ekstremitas bawah : akral hangat +/+, edema -/-
A - TB paru BTA (+) lesi luas kasus baru
- Diabetes Mellitus tipe II
P - Lantus 1x10 unit 22.00
- Novorapid 3x5 unit a.c
- FDC 3 tab 22.00
- Ondancentron 3x1 tab
- Vit. B6 1x1 tab
- Vit. B1 3x1 tab
Tanggal 28/02/2019, pukul 10.35

S Batuk (-), demam (-)


O KU : TSR, Kesadaran : compos mentis
TD : 110/80 mmHg, Nadi : 80x/menit, Suhu : 36,10 C, Pernafasan : 20x/menit
Kepala : normochepali, Mata : CA-/-, SI-/-, Mulut : tidak ada kelainan
Leher : KGB tidak membesar
Thoraks : P : SN vesikuler, Rh-/-, Wh -/-, C : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, supel, BU(+) N, NT(-), H/L tak teraba membesar
Ekstremitas atas : akral hangat +/+, edema -/-
Ekstremitas bawah : akral hangat +/+, edema -/-
A - TB paru BTA (+) lesi luas kasus baru
- Diabetes Mellitus tipe II
P - Lantus 1x10 unit 22.00
- Novorapid 3x5 unit a.c
- FDC 3 tab 22.00
- Ondancentron 3x1 tab
- Vit. B6 1x1 tab
- Vit. B1 3x1 tab
ANALISA KASUS

• Hiperglikemia berbahaya terhadap berbagai sel


dan sistem organ karena pengaruhnya terhadap
sistem imun, dapat bertindak sebagai mediator
inflamasi, mengakibatkan respon vaskular, dan
respon sel otak. Pada keadaan hiperglikemia
mudah terjadi infeksi karena adanya disfungsi
fagosit. Dari kasus Tn.nasir, dengan kadar gula lebih
dari normal di dalam darah memudahkan bakteri
untuk berkembang biak dikarenakan banyak
glukosa sebagai bahan makanan bakteri.
Fase intensif
RHZE 2 bulan
Fase lanjutan
RH 4 bulan
HUBUNGAN TB DAN DM

• Hiperglikemia berbahaya terhadap berbagai sel dan sistem


organ karena pengaruhnya terhadap sistem imun, dapat
bertindak sebagai mediator inflamasi, mengakibatkan respon
vaskular, dan respon sel otak. Pada keadaan hiperglikemia
mudah terjadi infeksi karena adanya disfungsi fagosit. Dari
kasus Tn.nasir, dengan kadar gula lebih dari normal di dalam
darah memudahkan bakteri untuk berkembang biak
dikarenakan banyak glukosa sebagai bahan makanan
bakteri.
PRINSIP PENGOBATAN TB-DM

1. Pengobatan tepat
2. DM dg kontrol glikemik buruk  dirawat
3. Insulin  kontrol gula darah
4. Keseimbangan glikemik  keberhasilan terapi OAT
(target GDP <120 mg% dan HbA1c <7%)
5. Durasi OAT  kontrol diabetes dan respon pasien
6. Penanganan komorbid, dan malnutrisi
KESIMPULAN

1. DM menyebabkan kerusakan pada fungsi imun dan


fisiologis paru  meningkatkan risiko infeksi
maupun reaktifasi TB, memperpanjang konversi
sputum, meningkatkan risiko gagal pengobatan
2. Gambaran foto toraks TB-DM  atipikal  infiltrat
lebih luas, pada lobus bawah paru, kavitas multipel
dan efusi pleura
3. Interaksi antara OHO dan OAT  insulin

Anda mungkin juga menyukai