Anda di halaman 1dari 20

Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. H. Sayid Qutub, S.Kom, S.Th.I, MA, M.Pd, M.Si

Kelompok : 13

Ahmad (5118033)
Ani Rusyani (5118032)
M Rahman Winata Putra (5118031)
1) Kepemimipinan merupakan suatu aktivitas

2) Kepemimpinan mengandung konsep pengaruh di mana


pengikutnya mentaati, mengikuti atau melaksanakan
apa yang dikehendaki pemimpinnya.

3) Dalam konsep kepemimpinan terkandung dua pelaku,


yaitu pemimpin disatu pihak, pengikut pihak lain.

4) Kepemimpinan merupakan proses mencapai tujuan


untuk mendapatkan hasil.

5) Merupakan proses mengarahkan anggota agar


memiliki kesadaran dan tanggungjawab akan tugas
organisasi

6) Dalam fungsi kepemimpinan selalu berada dalam


variabel situasional
Pengertian Supervisi Pendidikan

 Ada bermacam-macam konsep supervise. Secara


historis mula-mula diterapkan konsep supervisi yang
tradisional, yaitu pekerjaan inspeksi, mengawasi
dalam pengertian mencari kesalahan dan menemukan
kesalahan dengan tujuan untuk diperbaiki. Perilaku
supervisi yang tradisional ini disebut snooper
vision,yaitu tugas memata-matai untuk menemukan
kesalahan. Konsep seperti ini menyebabkan guru-guru
menjadi takut dan mereka bekerja dengan tidak baik
karena takut dipersalahkan.
 Dalam bukunya: Basic Principle of
Supervision, Adams dan Dickey (1959:2)
mendefinisikan supervisi adalah program yang
berencana untuk memperbaiki pengajaran. Program
itu pada hakikatnya adalah perbaikan hal mengajar
dan belajar.
Kemudian berkembang supervisi yang bersifat
ilmiah, ialah:

1) Sistematis, artinya dilaksanakan secara


teratur, berencana dan kontinyu.
2) Objektif dalam pengertian ada data yang
didapat berdasarkan observasi nyata bukan
berdasarkan tafsiran pribadi.
3) Menggunakan alat mencatat yang dapat
memberikan informasi sebagai umpan balik
untuk mengadakan penelitian terhadap proses
pembelajaran di kelas. Makin maju hasil-hasil
penelitian di bidang pendidikan telah
membantu berubahnya berbagai pendekatan
dalam supervisi pendidikan.
 Berdasarkan banyaknya jenis
pekerjaan yang dilakukan oleh guru-
guru maupun para karyawan
pendidikan, supervisi dalam dunia
pendidikan dapat dibedakan menjadi
lima macam yaitu supervisi umum,
supervisi pengajaran, supervisi klinis,
pengawasan melekat, dan pengawasan
fungsional.
1. Supervisi umum
Supervisi umum adalah supervisi yang dilakukan
terhadap kegiatan-kegiatan atau pekerjaan yang
secara tidak langsung berhubungan dengan usaha
perbaikan pengajaran seperti supervisi terhadap
kegiatan pengelolaan bangunan dan perlengkapan
sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi
terhadap kegiatan pengelolaan administrasi kantor,
dan supervisi pengelolaan keuangan sekolah atau
kantor pendidikan.

2. Supervisi pengajaran
Supervisi pengajaran adalah kegiatan-kegiatan
pengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki
kondisi-kondisi baik personel maupun material yang
memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar
yang lebih baik demi tercapainya tujuan pendidikan.
3. Supervisi klinis
Supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan
untuk membantu pengembangan profesional guru atau calon
guru khususnya dalam penampilan mengajar berdasarkan
observasi dan analisis data secara teliti dan objektif sebagai
pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar dan
kemudian secara langsung diusahakan bagaimana cara
memperbaiki kelemahan atau kekurangan tersebut.

4. Pengawasan melekat
Pengawasan melekat adalah suatu pengawasan yang memang
sudah melekat menjadi tugas dan tanggung jawab semua
pimpinan. Oleh karena itu setiap pemimpin adalah juga sebagai
pengawas, maka kepengawasan yang dilakukan itu disebut
pengawasan melekat. Dengan pengawasan melekat yang efektif
dan efisien dapat dicegah sedini mungkin terjadinya
pemborosan, kebocoran, dan penyimpangan dalam penggunaan
wewenang, tenaga, uang, dan perlengkapan milik negara
sehingga dapat terbina aparat pendidikan yang tertib, bersih,
dan berdaya guna.
5. Pengawasan fungsional

Pengawasan fungsional adalah kegiatan-kegiatan pengawasan


yang dilakukan oleh orang-orang yang fungsi jabatannya
sebagai pengawas.
Sebagai contoh konkret tentang pengawasan fungsional
dapat dilihat dalam struktur organisasi Departemen P dan K
dalam struktur tersebut khususnya di lingkungan inspektorat
jenderal terdapat delapan inspektorat yang masing-masing
dipimpin oleh seorang inspektur.

Khusus mengenai kepala sekolah mempunyai dua fungsi


kepengawasan sekaligus, yaitu pengawasan melekat dan
pengawasan fungsional. Kepala sekolah harus menjalankan
pengawasan melekat karena ia adalah pimpinan unit atau
lembaga yang paling bawah di lingkungan Departemen P dan
K. Dan ia pun harus menjalankan atau berfungsi sebagai
pengawas fungsional, karena kepala sekolah adalah juga
sebagai pengawas atau supervisor yang membantu tugas
penilik atau pengawas dari Kanwil, khususnya dalam bidang
supervisi pengajaran.
Pengertian Teknik-teknik dalam Supervisi
Pendidikan
 Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia “Teknik” secara etimologi adalah
Cara (kepandaian dsb) membuat atau
melakukan sesuatu yang berhubungan dengan
seni, metode atau sistem mengerjakan
sesuatu.
 menurut Piet A.Sahertian teknik supervisi
adalah usaha untuk meningkatkan dan
mengembangkan sumber daya guru
 Pendapat lain mengatakan
bahwa teknik supervisi pendidikan adalah
alat yang digunakan oleh supervisor
untuk mencapai tujuan supervisi itu
sendiri yang pada akhirnya dapat
melakukan perbaikan pengajaran yang
sesuai dengan situasi dan kondisi.

 Tekniksupervisi pendidikan juga berarti


suatu cara atau jalan yang digunakan
supervisor pendidikan dalam memberikan
pelayanan atau bantuan kepada para
guru.
Supervisor dalam meningkatkan
program sekolah dapat
menggunakan berbagai teknik atau
metode supervisi pendidikan.

Dari sejumlah teknik yang dapat


diterapkan dalam pembelajaran,
ditinjau dari banyaknya guru dapat
dikelompokkan ke dalam dua bagian
besar, yakni teknik individual dan
teknik kelompok. Berikut uraiannya:
 Teknik individual ialah bantuan yang
dilakukan secara sendiri oleh petugas
supervise, baik terjadi di dalam kelas
maupun di luar kelas. Dalam hal ini yang
disupervisi mungkin juga perseorangan, tapi
mungkin juga bukan hanya seorang.
Maksudnya adalah memberikan bantuan
perseorangan atau individu.

 Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan


antara lain:
 Kunjungan kelas (classroom visitation)
Kunjungan kelas bisa dilakukan oleh kepala
sekolah, pengawas atau pembina lainnya.
Dengan cara masuk atau mengunjungi
kelas-kelas tertentu untuk melihat guru
yang sedang mengelola proses
pembelajaran.

 Observasi kelas ( classroom observation)


Observasi kelas adalah kunjungan yang
dialakukan supervisor kesebuah kelas
denagn maksud untuk mencermati situasi
atau peristiwa yang sedang berlangsung di
kelas yang bersangkutan.
Tujuannya:

 Memperoleh data yang seobjektif mungkin


sehingga bahan yang diperoleh dapat
digunakan untuk menganalisis kesulitan-
kesulitan yang dihadapi guru dalam usaha
memprbaiaki hal belajar-mengajar.

 Bagi
guru sendiri data yang dianalisis akan
dapat membantu untuk mengubah kearah
yang lebih baik.

 Bagi
murid-murid sudah tentu akan dapat
menimbulkan pengaruh positif terhadap
kemajuan belajar mereka.
 Wawancara perseorangan (Individual interview)
Dilakukan apabila supervisor berpendapat bahwa
dia menghendaki adanya jawaban dari individu
tertentu.

 Wawancara kelompok (group interview)


Teknik wawancara ini biasa dikenal dengan round
table (meja bundar). Dikatakan demikian
karena round table menghendaki adanya
persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu situasi dan
peraturan duduk dalam diskusi hendaknya memang
dalam posisi lingkaran yang bundar, dimana
masing-masing anggota kelompok memiliki
kedudukan dan hak yang sama.
 Teknikkelompok adalah teknik yang
digunakan bersama-sama oleh supervisor
dengan sejumlah guru dalam suatu
kelompok. Beberapa orang yang diduga
memiliki masalah dikelompokkan secara
bersama kemudian diberi pelayanan
supervise sesuai dengan permaslahan yang
mereka hadapi.
Banyak bentuk-bentuk dalam teknik yang
bersifat kelompok ini, namun di
antaranya yang lebih umum adalah
sebagai berikut:
 Pertemuan Orientasi Sekolah bagi Guru
Baru (Orientation Meeting for New Teacher)
Yakni pertemuan yang bertujuan khusus
mengantar guru-guru untuk memasuki suasana
kerja yang baru. Beberapa hal yang disajikan
adalah:
1) Sistem kerja sekolah tersebut.
2) Proses dan mekanisme administrasi
organisasi sekolah.
 Rapat Guru
Rapat ini diadakan untuk membahas
masalah-masalah yang terjadi pada saat
proses belajar mengajar berlangsung
 Lokakarya (Workshop)
Workshop pendidikan adalah suatu kegiatan
belajar kelompok yang terdiri dari
petugas-petugas pendidikan yang
memecahkan problema yang dihadapi
 Diskusi
Panel
Adalah suatu bentuk diskusi yang dipentaskan
di hadapan sejumlah partisipan atau
pendengar untuk memecahkan suatu
problema dan para panelis terdiri dari orang-
orang yang dianggap ahli dalam lapangan
yang didiskusikan

 Symposium
Adalah suatu pertemuan untuk meninjau
aspek-aspek suatu pokok masalah untuk
mengumpulkan beberapa sudut pandang
mengenai suatu masalah.
 Penataran-penataran (in-service training)
Teknik ini dapat dilakukan disekolah sendiri
dengan mengundang narasumber, tetapi
dapat diselenggarakan bersama antar
beberapa sekolah, jika diinginkan biaya yang
lebih irit.

 Seminar
Seminar adalah suatu bentuk mengajar
belajar kelompok dimana sejumlah kecil
orang melakukan pendalaman atau
penyelidikan tersendiri bersama-sama
terhadap pelbagai masalah dengan dibimbing
secara cermat oleh seorang atau lebih
pengajar pada waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai