Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN HIPERKES DAN KESELAMATAN

KERJA BAGI DOKTER PERUSAHAAN PT.


APAC INTI CORPORA
Kelompok 1
“Organisasi K3 di Perusahaan”
Disusun oleh :
1. dr. Ahmad Ramadhan Asif
2. dr. Avinda Miyana Putri
3. dr. Dian Tunjung Wija Antaresta
4. dr. Dwi Rapitasari
5. dr. Hanif Rizan Adiprasetya
6. dr. Melissa Angela Chionardes
7. dr. Nor Khasanah
8. dr. Refangga Lova Nusantara Efendi
9. dr. Riyadila Fajariza
10. dr. Tiarska Dara Novelia 1
BAB I
PENDAHULUAN

Keselamatan Kerja 2
Latar Belakang
• Keselamatan dan kesehatan kerja didefinisikan sebagai suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera.

• Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu


dan penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan dan proses pengolahannya

• Sedangkan, Kesehatan Kerja yaitu suatu ilmu yang


penerapannya untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga
kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit
akibat kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan
dan pemberian makan dan minum bergizi.
Keselamatan Kerja 3
Tujuan
 Mengetahui kebijakan & manajemen K3
di PT Apac Inti Corpora

 Mengetahui penerapan K3 di tempat


kerja PT Apac Inti Corpora serta
program kerjanya

 Mengetahui fasilitas dan personil K3 di


PT Apac Inti Corpora
Keselamatan Kerja 4
Ruang Lingkup
 Pelaksanaan praktek kerja lapangan di
PT. Apac Inti Corpora, objek yang
diamati adalah implementasi kegiatan
keselamatan kerja.

Keselamatan Kerja 5
Dasar Hukum
 Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja

 Permenaker No. 09/MEN/2010 tentang


operator dan petugas pesawat angkat
angkut.

 Permenaker No.02/MEN/1992 tentang tata


cara penunjukan,kewajiban dan wewenang
ahli keselamatan dan kesehatan kerja.
Keselamatan Kerja 6
 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri
Transmigrasi R.I. No : Kep.-75/MEN/2002
tentang Pemberlakuan Standart Nasional
Indonesia (SNI).

 Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan


Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. Kep.311/BW/2002
tentang Sertifikat Kompetensi Keselamatan
dan Kebakaran Teknik Listrik

 UU No 03/1969 Ratifikasi ILO No 120


Tentang Hygiene dalam perniagaan dan
kantor
Keselamatan Kerja 7
 Peraturan Menteri dan Transmigrasi R.I.
No.Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I.


No.Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatic

 Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.


No.Kep.186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja

Keselamatan Kerja 8
 Instruksi Menteri Tenaga Kerja
No.Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I.


No.Per.02/MEN/1989 tentang Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir

Keselamatan Kerja 9
BAB II
KONDISI/FAKTA PERUSAHAAN

Keselamatan Kerja 10
Gambaran Umum PT. Apac
Inti Corpora
 Perusahaan ini awalnya bernama PT.
Kanindotex, dan berdiri pada bulan Agustus Th
1990 dengan tiga unit Spinning
 Pada Th 1994 PT. Kanindotex berkembang
lagi tiga unit yaitu Spinning 4, Open End dan
Denim.
 Sehingga dalam kurun waktu yang relatif
pendek antara 4-5 tahun, PT. Kanindotex
sudah membangun enam unit pabrik dengan
merk dan type mesin yang berbeda-beda

Keselamatan Kerja 11
 PT. Apac Inti Corpora (APACINTI)
mengoperasikan pemintalan benang dan
pertenunan kain terbesar di dunia dalam satu
lokasi, di Bawen, Semarang, Jawa Tengah

 PT. Apac Inti Corpora dibawah brand


"APACINTI" memproduksi empat kelompok
produk yaitu yarn, kain greige, kain finished
dan denim.

Keselamatan Kerja 12
Berikut ini macam-macam proses di PT. Apac
Inti Corpora :
1. Produksi

Pemintalan Pencelupan
Persiapan
(Spinning) (Dyeing)

Keselamatan Kerja 13
Pengkanjian Penenunan Finishing

Keselamatan Kerja 14
2. Disiplin Kerja

 Sistim kerja di PT Apac Inti Corpora saat ini


sudah cukup baik, hak serta kewajiban
karyawan disesuaikan dengan undang-
undang ketenagakerjaan yang berlaku.

Keselamatan Kerja 15
3. Keselamatan Kerja
Beberapa aturan yang harus dipatuhi setiap
karyawan yang bersangkutan dengan
keselamatan kerja diantaranya :
 Menggunakan alas kaki dan pakaian kerja
pada waktu kerja
 Menggunakan tutup telinga dan masker pada
waktu kerja
 Membaca peraturan mesin

Keselamatan Kerja 16
Temuan
Kegiatan praktek kerja lapangan yang dilakukan di
PT. APAC INTI CORPORA, pada tanggal 28 Juni
2019 jam 08.30 s/d 11.00 WIB menghasilkan
temuan - temuan sebagai berikut.:

Keselamatan Kerja 17
Temuan Positif
Kebijakan dan Manajemen K3
 Terdapat kebijakan dan komitmen K3 yang
tertulis ditandatangani pimpinan perusahaan
dan disosialisasikan.

 Tanggung jawab tentang K3 sudah dijelaskan


kepada tenaga kerja.

 Manajemen K3 sudah dibentuk secara


struktural.

Keselamatan Kerja 18
 TerdapatP2K3 sebagai bagian
fungsional perusahaan.

 P2K3 secara rutin mengadakan


pertemuan 3 bulan sekali.

 Saran-saran dari P2K3 dilaksanakan/


diperhatikan perusahaan menjadi
pertimbangan bagi perusahaan.

 Terdapat petugas K3 di tempat kerja


(unit K3). Keselamatan Kerja 19
Temuan Positif
Penerapan K3 Ditempat Kerja Serta
Program Kerja
 Petugas K3 sudah bertugas di tempat kerjanya
sesuai dengan kompetensi masing masing.

 Setiap unit mempunyai prosedur tertulis dalam


pengoperasian alat atau mesin secara aman.

 Setiap kejadian dan kecelakaan kerja selalu


dilaporkan kepada pihak disnaker trans, puskesmas
dan BPJS ketenagakerjaan bila membutuhkan klaim
asuransi.

 Efektivitas program K3 selalu dimonitoring oleh P2K3


Keselamatan Kerja 20
Temuan Positif
Personel K3
 Personil K3 merupakan orang orang
dengan profesi yang berbeda dan saling
bekerjasama untuk menjalankan system
manajemen K3. Setiap personil yang
diberi tugas harus berdasarkan
kemampuan dan keterampilan serta
kewenangan yang dimiliki.

Keselamatan Kerja 21
Temuan Positif
Fasilitas K3

 Fasilitas K3 yang didapatkan oleh pekerja


berupa training.

 Disetiap unit perusahaan terdapat ruang P3K


beserta tim P3K yang bertugas setiap hari,
Petugas P3K yang bertugas merupakan
tenaga kerja yang terlatih.

 Fasilitas K3 yang diberikan kepada tenaga


kerja diantaranya adalah alat pelindung diri,
jaminan sosial dan kesehatan,
Keselamatan Kerja safety sign 22
 Sudah tersedia safety sign dan marka jalur
untuk pejalan kaki

 Setiap unit tersedia alat detector asap, sirine


alarm serta APAR untuk menanggulangi
adanya kebakaran.

 Setiap tenaga kerja diberikan fasilitas


pelayanan kesehatan yang melayani BPJS
kesehatan

 Sudah tersedia sign tanda bahaya listrik pada


tiap-tiap box panel
Keselamatan Kerja 23
 Setiap tenaga kerja diberikan alat pelindung
diri sesuai dengan factor bahaya yang ada
disetiap unit kerja.

 Setiap tenaga kerja diberikan jaminan social


dan kesejahteraan pekerja

 Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan pada


awal masuk kerja, secara berkala setiap
tahun dan pemeriksaan khusus di pelayanan
kesehatan bagi tenaga kerja yang sakit

Keselamatan Kerja 24
Temuan Negatif
Kebijakan dan Manajemen K3
 Belum sertifikasi SMK3.

 Belum terealisasinya beberapa


pertimbangan hasil rapat P2K3.

Keselamatan Kerja 25
Temuan Negatif
Penerapan K3 Ditempat Kerja Serta
Program Kerja
 Diperusahaan tersebut mempunyai buku
panduan K3 untuk setiap bagian, namun
tidak disebar pada setiap unit kerja.

Keselamatan Kerja 26
Temuan Negatif
Fasilitas dan Personil K3
 Kedisiplinan
tenaga kerja untuk
pemakaian alat pelindung diri masih
kurang

Keselamatan Kerja 27
BAB III
ANALISA & PEMECAHAN
MASALAH

Keselamatan Kerja 28
ANALISA TEMUAN POSITIF

A. KEBIJAKAN & MANAJEMEN K3 DI PERUSAHAAN


 Kebijakan dan komitmen K3 yang tertulis
ditandatangani pimpinan perusahaan dan
disosialisasikan
 melalui email internal pekerja, sudah terdapat di
setiap unit kerja (terlampir).
 Tanggung jawab tentang K3 sudah dijelaskan kepada
tenaga kerja.
 Safety talk pada apel pagi dan menjelang pulang
selama 15 menit
 Training K3 setiap tahun untuk semua pekerja
(diadakan setiap minggu oleh P2K3) baik lama
maupun baru. 29
Manajemen K3 sudah dibentuk secara
struktural.

Top
Management

Manager Manager Manager


Fire & Safety Health Environment

Keselamatan Kerja 30
 Terdapat P2K3
 bagian fungsional perusahaan
 berfungsi untuk:
 menghimpun dan mengolah segala data
dan permasalahan K3 di tempat kerja
yang bersangkutan
 mendorong peningkatan pengawasan,
latihan, dan penelitian.

Keselamatan Kerja 31
Struktur P2K3
Ketua
P2K3

Sekretaris
P2K3

Unit Kerja Unit Kerja Unit Kerja

Keselamatan Kerja 32
 Pertemuan P2K3 secara rutin 3 bulan
sekali
 perencanaan, pemantauan dan evaluasi
kerja mengenai K3
 rekomendasi dan pertimbangan perbaikan
serta pencegahan kepada pimpinan
perusahaan
 audit eksternal 3 bulan sekali oleh Balai
Hiperkes.

Keselamatan Kerja 33
 Saran-saran dari P2K3 dilaksanakan/
diperhatikan perusahaan menjadi
pertimbangan bagi perusahaan.
 Beberapa rekomendasi dilaksanakan.

Keselamatan Kerja 34
 Terdapat petugas K3 di tempat kerja
(unit K3),
 dibentuk oleh divisi/departemen masing-
masing
 disahkan oleh pimpinan perusahaan

 terdiri dari unsur pimpinan tertinggi di


divisi/departemen dan karyawan yang
kompeten pada bidangnya (kader K3)
 bertanggung jawab atas pelaksanaan dan
pelaporan K3 di setiap unit tersebut.
Keselamatan Kerja 35
B. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA SERTA
PROGRAM KERJANYA
 Penggunakan teknologi tinggi di PT. Apac Inti Corpora
disatu sisi dapat meningkatkan produktivitas perusahaan
disisi yang lain akan menimbulkan resiko bahaya
kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

 Tujuan dalam mengutamakan sistem K3 untuk


mengurangi terjadinya kecelakaan dalam kerja. Dan
dalam mendukung meningkatnya produktivitas dalam
memproduksi suatu barang produksi.

 Dalam masing-masing unit terdapat personil K3 yang


terdiri dari ahli K3, dokter, paramedis dan petugas K3
lainnya bekerjasama demi menjalankan SMK3.

Keselamatan Kerja 36
 Keselamatan kerja dilakukan dengan cara mencegah
dan mengurangi kecelakaan yaitu memberikan
fasilitas-fasilitas pengaman atau sarana peralatan
untuk keselamatan pada setiap pekerja.

 Jika sudah terjadi kecelakaan kerja, maka setiap


kejadian dan kecelakaan kerja selalu dilaporkan
kepada pihak disnaker trans, puskesmas dan BPJS
ketenagakerjaan apabila membutuhkan biaya klaim
asuransi.

 Efektivitas program K3 selalu dimonitoring oleh P2K3

Keselamatan Kerja 37
C. PERSONIL K3 DAN FASILITAS
1. Personil
 PT APAC INTI CORPORA terdapat personil K3 yang
terdiri dari ahli K3, dokter, paramedis dan petugas K3
lainnya bekerjasama demi menjalankan SMK3.

 K3 di bawahi langsung oleh pimpinan utama PT APAC


INTI CORPORA yang terbagi menjadi 3 bagian. Bagian
tersebut diantara lain adalah fire and safety, lingkungan
dan kesehatan (health)

Keselamatan Kerja 38
Beberapa personil K3 PT. Apac Inti Corpora memiliki
tenaga ahli yaitu :
 Dokter umum sebanyak 2 orang dan seorang dokter
gigi yang jam kerjanya dari jam 8 pagi sampai jam 4
sore.
 Paramedis sebanyak 6 orang yang bekerja full time
selama 24 jam
 Driver ambulan 3 orang dengan 2 unit mobil ambulan
 Administrasi kesehatan Tenaga kerja Hiperkes,
 petugas kebersihan
 Ahli K3 spesialis
 Ahli K3 umum

Keselamatan Kerja 39
Tim K3 Unit
Kegiatan K3 Unit :
1. Rapat Konsolidasi organisasi di unit
2. Penyusunan Action Plant K3 unit
3. Melakukan sidang atau pertemuan pengurus K3 unit
sebulan sekali,
4. Melakukan identifikasi dan inventarisasi sumber
bahaya potensialpenyakit yang ada di unit setiap 3
bulan sekali denganmenggunakan format F3 dan
melaporkan rekapannya ke OHS setiap 6 bulan sekali.
5. Analisis Sumber Bahaya Potensial
6. Upaya Pengendalian Sumber Bahaya Potensial
7. Kegiatan monitoring
8. Melakukan pencatatan data-data yang ada di k3 unit
9. Pelaporan
Keselamatan Kerja 40
Fasilitas Kerja
 PT. Apac Inti Corpora mempunyai fasilitas
untuk tenaga kerja diantaranya adalah
fasilitas kesehatan, alat pelindung diri, safety
sign serta jaminan social dan kesehatan

 Fasilitas kesehatan yang berupa :


a. Fasilitas poliklinik
b. Fasilitas biaya pengobatan
c. Fasilitas periksa kesehatan

Keselamatan Kerja 41
ANALISA
TEMUAN NEGATIF
A. KEBIJAKAN & MANAJEMEN K3 DI
PERUSAHAAN
Temuan Negatif Pemecahan Masalah

Belum memiliki sertifikasi SMK3 • Melengkapi dokumen yang


disebabkan oleh : dibuat khusus untuk K3
• lamanya pemenuhan prosedur • Sosialisasi persyaratan sertifikasi
persyaratan (dokumen khusus K3 SMK3
yang terpisah dari dokumen lain) • Mengalokasikan dana dalam
• tingginya biaya yang diperlukan perencanaan penerapan K3.
untuk sertifikasi.

42
Temuan Negatif Pemecahan Masalah

Beberapa pertimbangan hasil rapat • Mengalokasikan dana dalam


P2K3 mengenai perbaikan maupun perencanaan untuk keperluan
pencegahan kepada pimpinan rekomendasi perbaikan dan
perusahaan belum terlaksana pencegahan K3 atas
• salah satunya dikarenakan pertimbangan P2K3
adanya pertimbangan dana.  mengurangi adanya dana
dadakan yang diperlukan
guna K3
• P2K3 dapat menyesuaikan
adanya dana dengan
rekomendasi yang diajukan
sehingga dapat terlaksana
dengan baik.

Keselamatan Kerja 43
B. PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA
SERTA PROGRAM KERJANYA

Temuan Negatif Pemecahan Masalah

Diperusahaan tersebut mempunyai Pengadaan buku panduan K3 untuk


buku panduan K3 untuk setiap masing masing unit diperlukan
bagian, namun tidak disebar pada untuk meningkatkan kesadaran K3
setiap unit kerja. pada setiap unit.

Keselamatan Kerja 44
C. FASILITAS DAN PERSONIL K3

Temuan Negatif Pemecahan Masalah

Kedisiplinan tenaga kerja untuk Adanya KKB (kesepakatan kerja


pemakaian alat pelindung diri masih bersama) yang di lakukan untuk
kurang meningkatkan kedisiplinan tenaga
kerja terutama dalam hal pemakaian
APD merupakan salah satu upaya
menghindari adanya kecelakaan
akibat kerja ataupun penyakit akibat
kerja

Keselamatan Kerja 45
BAB IV
KESIMPULAN

Keselamatan Kerja 46
 Untuk menjamin keselamatan kerja para
karyawanya, PT. Apac inti Corpora menyelenggaran
berbagai macam program keselamatan yang
dilaksanakan sebagai upaya perlindungan bagi
karyawan yaitu dengan menigkatkan dan
memperbaiki syarat kerja.

Keselamatan Kerja 47
 Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan
perlindungan hukum keselamatan kerja bagi
tenaga kerja PT. Apac Inti Corpora adalah
bahwa faktor manusia memegang peranan
penting dalam pelaksanaan keselamatan
kerja di lingkungan PT. Apac Inti Corpora
yaitu berupa kelalaian atau kesalahan,
kecerobohan, kurang disiplin, tidak mentaati
syarat-syarat keselamatan kerja yang telah
ditetapkan oleh perusahaan

Keselamatan Kerja 48
SARAN
 Hendaknya para tenaga kerja mempunyai kesadaran
diri dalam melakukan pekerjaanya untuk selalu
memakai alat-alat perlindungan keselamatan kerja,
seperti : sarung tangan, masker, pelindung telinga
dan sepatu boot. Dengan seperti ini akan
mengurangi resiko kecelakaan kerja dalam pabrik.

 Perusahaan harus lebih tegas memberi peringatan


atau sangsi terhadap para tenaga kerja yang
melaggar peraturan keselamatan kerja.

Keselamatan Kerja 49
 Hendaknya perusahaan melakukan pemeriksaan
awal pada tenaga kerja, sehigga dapat diketahui
apabila calon tenaga kerja tersebut menderita suatu
penyakit.

 Untuk lebih meningkatkan perlindungan dan


keselamatan kerja, diperlukan pengawasan terhadap
pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sehingga pembinaan yang menekankan
bahwa keselamatan kerja tidak dianggap sebagai
beban, tetapi dianggap sebagai suatu kewajiban
yang dilaksanaka secara sadar tanpa unsur paksaan.
Keselamatan Kerja 50
Lampiran
kebijakan K3 PT. Apac Inti Corpora

Keselamatan Kerja 51
Keselamatan Kerja 52

Anda mungkin juga menyukai