Anda di halaman 1dari 24

Obat Tradisional

dr. Mohammad Rizky Pratama


UPT Puskesmas Jatirejo
Tradisional ” Back to nature”
OBAT MODERN OBAT OBAT TRADISIONAL

1. Zat aktif tunggal khasiat drastis


- Preventif 48,98 %
2. Obat dari bahan alam khasiat lebih lengkap - Promotif 22,47 %
3. Efek samping obat bahan alam kecil - Kuratif 21,78 %
- Rehabilitatif ?

1. Penelitian dan Pengembangan O.T / simplisia


2. Penetapan spesifikasi dan standardisasi simplisia
3. Penilaian dan Pengujian khasiat O.T / simplisia
4. Pembudidayaan dan Pelestarian sumber bahan
Alam untuk obat
5. Penilaian mutu O.T / simplisia sebelum diedarkan
6. Pembinaan produsen O.T / simplisia
DEFINISI
Per Men kes Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1

OBAT TRADISIONAL adalah bahan atau


ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik
atau campuran dari bahan-bahan tersebut,
yang secara tradisional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.
Mengapa dipilih ?
1. Lebih mudah dijangkau masyarakat,
baik harga maupun ketersediaannya.
2. Sudah dipercaya sejak nenek moyang
3. Efek samping minimal
4. Kegagalan penggunaan obat modern
untuk penyakit tertentu seperti kanker
5. Semakin luas akses informasi mengenai
obat tradisional di seluruh dunia.
Aspek legal
WHO merekomendasi penggunaan
obat tradisional termasuk obat herbal
dalam pemeliharaan kesehatan
masyarakat, pencegahan dan
pengobatan penyakit, terutama untuk
penyakit kronis, dan degeneratif.
CONTOH BAHAN TANAMAN OBAT
Asam jawa Benalu

Daun bluntas Belimbing wuluh


KLASIFIKASI OBAT TRADISIONAL
1. JAMU
Dibuat secara empirik berdasarkan
pengalaman
2.OBAT HERBAL TERSTANDAR
Bahan bakunya harus distandarisasi dan
sudah diuji farmakologi secara eksperimental
(pada hewan coba)
3.FITOFARMAKA
Sama dengan obat modern bahan bakunya
harus distandarisasi dan harus melalui uji
klinik (pada manusia)
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 69
Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan,
disebutkan bahwa: “Keterangan pada Label,
ditulis atau dicetak dengan menggunakan
bahasa Indonesia, angka Arab dan huruf
Latin.
JAMU
 (Empirical based herbal medicine)
 Dalam bentuk serbuk seduhan , pil dan
cairan yang berisi seluruh bahan tanaman serta
digunakan secara tradisional.
 Mengacu pada resep peninggalan leluhur.
 Berkisar antara 5 – 10 macam bahan
OBAT HERBAL TERSTANDAR

• Disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan


alami , dapat berupa tanaman obat, binatang,
maupun mineral.
• Tenaga kerja yang mendukung dengan
pengetahuan maupun keterampilan pembuatan
ekstrak.
• Telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah
berupa penelitian pre-klinik
Contoh OHT
 Diabmeneer, Diapet,
 Fitogaster, Fitolac, Glucogarp
 Ho Stimuno, Irex Max, Kiranti Pegal Linu
 Kiranti Sehat Datang Bulan, Kuat Segar
 Lelap, Prisidii, Reumakur, Sehat Tubuh
 Songgolangit, Stop DiaPlus,Virugon,
 tolak angin.
FITOFARMAKA

 Clinical based herbal medicine


 Dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses
pembuatannya yang telah terstandar.
 Pembuatannya memerlukan tenaga ahli dan biaya yang
besar ditunjang dengan peralatan berteknologi modern.
 Ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik
pada manusia
Contoh FITOFARMAKA
Di Indonesia hanya 5 :
 Stimuno (Dexa Medica)
 X-Gra (Phapros)
 Tensigard (Phapros)
 Rheumaneer (Nyonya mener)
 Nodiar (Kimia Farma)
Aplikasi dalam kedokteran
Ruang untuk pijat dan akupuntur
Apotik herbal
Macam ramuan beberapa penyakit
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai