Anda di halaman 1dari 9

Aspergillus Niger

Kelompok 2
01 Firdayanti (331 17002)

02 Ismi Hikmawati Azizah (331 17 003)

03 Ahmad Zulkifli (331 17 006)

04 Srisitisugiastuti (331 17 018)


1. Pengertian Aspergillus Niger
2. Media Pertumbuhan
3. Inokulasi Bakteri
4. Autoclaf yang beroperasi pada
suhu 121°C
1. Pengertian Aspergillus Niger
Aspergilus niger merupakan fungi dari filum ascomycetes yang berfilamen,
mempunyai hifa berseptat, dan dapat ditemukan melimpah di alam. Fungi ini
biasanya diisolasi dari tanah, sisa tumbuhan , dan udara di dalam ruangan.
Koloninya berwarna putih pada 25 °C dan berubah menjadi hitam ketika konidia
dibentuk. Kepala konidia dari A. niger berwarna hitam, bulat, cenderung memisah
menjadi bagian-bagian yang lebih longgar seiring dengan bertambahnya umur.
A. niger dapat tumbuh optimum pada suhu 35-37 °C, dengan suhu minimum 6-
8 °C, dan suhu maksimum 45-47 °C. Selain itu, dalam proses pertumbuhannya fungi
ini memerlukan oksigen yang cukup (aerobik). A. niger memiliki warna dasar berwarna
putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai
hitam.
Media Pertumbuhan
Bahan Pembuat Medium
Agar merupakan suatu karbohidrat kompleks yang diperoleh dari algaemarine
tertentu, diolah untuk membuang substansi yang tidak dikehendaki digunakan
sebagai bahan pemadat media, agar yang lebur dalam larutan cair akan
membentuk gel bila suhu dikurangi sampai dibawah 450C agar tidak merupakan
sumber nutrient bagi bakteri.

Metode Sterilisasi Medium


Mensterilkan medium cukup dengan mendidihkan medium tersebut selama beberapa jam,
maka semua benih kehidupan akan mati, hal ini Selain metode pendidihan, juga digunakan
autoklaf. Autoklaf adalah alat serupa tangki yang diisi dengan uap. Medium yang akan
disterilkan ditempatkan dalam autoklaf selama 15-20 menit, tergantung banyaknya
medium. Medium yang akan disterilkan sebaiknya diletakkan dalam botol berukuran agak
kecil, setelah pintu autoklaf ditutup rapat, baru kran pipa uap dibuka dan temperatur akan
naik sampai 121oC. Setelah cukup waktu untuk proses sterilisasi, kran uap ditutup,
temperatur di dalam autoklaf mulai turun sedikit demi sedikit.
Media Pertumbuhan
Penyaringan (Filtrasi)
Medium disaring dengan saringan porselin, maka zat organik tidak mengalami
penguraian sama sekali, sehabis penyaringan medium masih perlu dipanasi dalam
autoklaf meskipun tidak selama 15 menit dan temperatur 121 oC. Penyaringan
dilakukan dengan saringan yang terbuat dari asbes karena mudah untuk
dibersihkan.

Penyimpanan Medium
Sebelum digunakan, medium yang sudah disterilkan, baik medium cair maupun
medium padat bisa disimpan didalam tabung-tabung gelas berupa erlenmeyer atau
tabung reaksi sebanyak 10-15 ml untuk agar diri yang nantinya diperlukan untuk
mengisi cawan petri, atau sebanyak 5-7 ml untuk membuat agar miring yang
nantinya diperlukan untuk menanam biakkan. Agar miring dibuat dengan
memiringkan tabung reaksi berisi medium setelah disterilkan sebelum medium
menjadi padat.
Inokulasi Bakteri
Inokulasi adalah proses pemindahan suatu biakan dari suatu tempat berupa tabung reaksi ke
tempat lain dengan tujuan untuk mengembangbiakkan.
Teknik Inokulasi
Metode Gores
Untuk mendapatkan koloni yang terpisah selama melakukan goresan terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu :

01 Ose harus dipijarkan setelah menggores suatu daerah, hal ini bertujuan untuk mematikan
mikroba yang melekat pada mata ose dan mencegah pencemaran pada penggoresan
berikutnya.
Sewaktu menggores, ose harus digoreskan secara hati-hati pada agar. Apabila agar
02 tersebut rusak/luka maka akan mengganggu pertumbuhan mikroba sehingga akan sulit
diperoleh koloni yang terpisah.
Gunakan ose yang telah dingin untuk menggores permukaan lempengan agar. Ose yang
03 panas dapat mematikan mikroba, sehingga tidak terjadi pertumbuhan pada bekas
goresan
Autoclaf yang beroperasi pada suhu 121°C

Autoklaf ditujukan untuk membunuh endospora,


yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri Sel ini tahan
terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies
yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan
yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut.
Endospora dapat dibunuh pada suhu 100 °C, yang merupakan
titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu
121 °C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, di
mana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu
6-30 detik pada suhu 65 °C.

Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika


suhu di dalam autoklaf mencapai 121 °C. Jika objek yang
disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada
bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi
perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan
bahwa semua objek bersuhu 121 °C untuk waktu 10-15
menit.
Thank ypu

Anda mungkin juga menyukai