Anda di halaman 1dari 14

Dessy abdullah Ssi,Mbiomed, Apt

 Analgetik obat yang


digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit atau obat-obat
penghilang nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran dan akhirnya akan memberikan
rasa nyaman pada orang yang menderita.
Ada dua jenis analgetik,;
analgetik narkotik dan analgetik non narkotik.

 Selain berdasarkan struktur kimianya,


pembagian diatas juga didasarkan pada nyeri
yang dapat dihilangkan.
 Analgetik narkotik merupakan turunan opium
yang berasal dari tumbuhan Papever
somniferum atau dari senyawa sintetik.
Analgetik ini digunakan untuk meredakan
nyeri sedang sampai hebat dan nyeri yang
bersumber dari organ viseral.
 Penggunaan berulang dan tidak sesuai aturan
dapat menimbulkan toleransi dan
ketergantungan.
1. Morfin HCl
2. Kodein
3. Fentanil HCl
4. Petidin
5. Tramadol
 Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu
Farmakologi juga sering dikenal dengan
istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik
Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik),
yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat
narkotik dan tidak bekerja sentral.
 Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat
Analgesik Perifer ini juga tidak
mengakibatkan efek ketagihan pada
pengguna
a. Ibupropen
Ibupropen merupakan devirat asam propionat
yang diperkenalkan banyak negara. Obat ini
bersifat analgesik dengan daya antiinflamasi
yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya
sama dengan aspirin. Ibu hamil dan menyusui
tidak di anjurkan meminim obat in
 Merupakan devirat para amino fenol.
Di Indonesia penggunaan parasetamol sebagai
analgesik dan antipiretik, telah menggantikan
penggunaan salisilat. Sebagai analgesik,
parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu
lama karena dapat menimbulkan nefropati
analgesik. Jika dosis terapi tidak memberi
manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak
menolong. Dalam sediaannya sering
dikombinasikan dengan cofein yang berfungsi
meningkatkan efektinitasnya tanpa perlu
meningkatkan dosisnya.
 Asam mefenamat digunakan sebagai
analgesik. Asam mefenamat sangat kuat
terikat pada protein plasma, sehingga
interaksi dengan obat antikoagulan harus
diperhatikan. Efek samping terhadap saluran
cerna sering timbul misalnya dispepsia dan
gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.
 Seorang ibu Ny. R, umur 27 tahun G1 P0 A0,
Umur Kehamilan 38 minggu. Ibu mengatakan
sering merasakan nyeri pada panggul.
 Pembahasan :
 Keluhan nyeri selama masa kehamilan umum
di jumpai. Hal ini berkaitan dengan masalah
fisiologis dari si ibu karena adanya tarikan
otot-otot dan sendi karena kehamilan
maupun sebab-sebab yang lain. Untuk nyeri
yang tidak berkaitan dengan proses radang,
pemberian obat pengurang nyeri biasanya
dilakukan dalam jangka waktu relatife
pendek. Untuk nyeri yang berkaitan dengan
proses radang, umumnya diperlukan
pengobatan dalam waktu tertentu. Penilaian
yang seksama terhadap pereda nyeri perlu
dilakukan agar dapat ditentukan pilihan jenis
obat yang paling tepat.
 Pemakaian NSAID (Non Steroid Anti Infamantory
Drug) sebaiknya dihindari pada TM III. Obat-obat
tersebut menghambat sintesis prostaglandin dan
ketika diberikan pada wanita hamil dapat
menyebabkan penutupan ductus arteriousus,
gangguan pembentukan ginjal janin,
menghambat agregasi trombosit dan tertundanya
persalinan dan kelahiran. Pengobatan NSAID
selama trimester akhir kehamilan diberikan
sesuai dengan indikasi. Selama beberapa hari
sebelum hari perkiraan lahir, obat-obat ini
sebaiknya dihindari. Yang termasuk golongan ini
adalah diklofenac, diffunisal, ibuprofen,
indomethasin, ketoprofen, ketorolac, asam
mefenamat, nabumeton, naproxen,
phenylbutazon, piroksikam, sodium salisilat,
sulindac, tenoksikam, asam tioprofenic
mempunyai mekanisme lazim untuk
menghambat sintesis prostaglandin yang terlibat
dalam induksi proses melahirkan.
 Tugas
 Cari dosis dan aturan pakai masing2 obat

Anda mungkin juga menyukai