Antihistamin
Antihistamin
Endang Ediningsih
Lab. Farmakologi FK UNS
2016
OTAKOID
• Ditemukan diberbagai jaringan tubuh
• Fisiologis dibentuk tubuh & rilisnya klinis dapat
menimbulkan efek patologis
• Bekerja melalui berbagai subtipe reseptor di ja-
ringan
• Krn dirilis & bekerja lokal disebut hormon lokal
kemudian lebih sering dikenal sebagai OTAKO-
ID(=Autacoid) yun.mengobati sendiri
• Yang bisa dimasukkan dalam otakoid ini banyak
diantaranya mediator2 a.l.: Histamin;serotonin;
peptida endogen;prostaglandin;leukotriene;cy-
tokin dll.
• Kita khusus membahas dalam blok ini yang me
nyangkut mediator histamin yg berhubungan
ketersediaan obat Antihistamin di klinis sedang
mediator lainnya dibahas terkait dgn blok lain
seperti kardiovaskuler,muskuloskeletal,syaraf &
psikiatrik dll
HISTAMIN
• Dapat disintesa pd thn 1907 & diisolasi dari ja-
ringan mamalia
• Hipotesis awal tentang dugaan peran fisiologis
dari histamin didasarkan pada kesamaan efek
histamin dgn gejala syok anafilaktik dan jejas-
jaringan
• Berbagai variasi yg nyata antar spesies diamati.
Histamin pd manusia adalah mediator penting
untuk reaksi2 alergi yg segera & reaksi inflama-
si;mempunyai peran penting pd sekresi as.lam-
bung,fungsi neurotransmitter & neuromodula-
tor.
HISTAMIN
• Merupakan suatu amin nabati & merupakan
produk normal dr pertukaran zat histidin
as.amino ini masuk dlm tbh dlm btk mknan/
daging secara enzimatis(dekarboksilasi)
histamin(eksogen)(dr.Paul Ehrlich,1887)
1)ANTAGONIS FISIOLOGIS
Epinefrin khususnya digunakan krn
-mempunyai efek pd otot polos yg berlawanan
dgn histamin
-bekerja pd reseptor yg berbedasecara kli-
nis penting dpt menyelamatkan jiwa pd ana-
filaksis sistemik & kondisi lainnya dikarenakan
terjadinya rilis histamin dlm jml besar --& me-
diator2 lain
2)RILIS PENGHAMBAT
• Anafilaksis(Yun.ana=tanpa,phylaxis=perlindu
ngan).dlm keadaan gawat spt shock anaphyla-
xis,masuknya antigen pertama tanpa perlin-
dungan thd pemasukan antigen selanjutnya
histamin meningkat drastis spt pd kecelakaan
dgn banyak kehilangan drh, luka bakar hebat
REAKSI ALERGI
• Pd kelompok orang tertentu yg telah
disensibilisasi thd 1/> jenis alergen dpt timbul
suatu reaksi anafilaksis hebat mis.alergen dlm
mkn-an(kacang2an,buah kiwi,buah arbei dll)
,obat2-an spt klmpk penisilin.
• Reaksi antigen-antibodi(IgE) termasuk reaksi
hipersensitivitas pd org yg berbakat genetis
,ggn2 alergi Tipe I/reaksi segera “immediate”
dinamakan juga alergi atopis atau reaksi
anafilaksisterutama berlangsung disal.nafas
(pollinosis,rinitis,asma) ;kulit (D.atopis) ;sal.
cerna(alergi mknan);di Pembuluh(anafilak-
sis)reaksi cepat 5’-10’,stl terpapar alergen
gejala bertahan l.k. 1jam
Sejarah antihistamin dimulai 1937 disintesa 2-isoprofil-5-
metilfenoksi-etildieltilamin. (Masih sangat toksik).
1950 mulai dipakai dalam klinik yang bekerja terhadap
reseptor histamin (H1).
Obat-obat yang berperan pada mekanisme alergi dan
anafilaksi (Douglas, 1958).
Obat-obatan antihistamin (H1-blocking agents) secara luas
diterima digunakan sampai saat ini dalam praktek
kedokteran, untuk keadaan-keadaan alergik.
Obat-obat ini tidak dapat mengeblok semua efek histamin.
Hanya bekerja / bisa diblok lewat 1 macam reseptor.
(Reseptor-H1).
Dimana obat-obat ini tidak mampu mengeblok pengaruh
histamin terhadap sekresi asam lambung. Adanya populasi
reseptor histamin lain yang disebut Reseptor-H2.
1972 Black dkk, memperkenalkan anti histamin baru yang
secara selektif menghambat pengaruh efek histamin terhadap
sekresi asam lambung. (“H2-bloking agents”).
Antihistamin yang bekerja pada Reseptor-H1, tidak hanya
selektif pada H1, tetapi juga mempengaruhi reseptor-reseptor
yang lain. Pengaruhnya ini disebut sebagai “Efek samping”.
Antihistamin baru yang makin selektif terhadap reseptor H1
adalah antihistamin generasi kedua. Ini lebih disukai karena
long-acting dan tidak bekerja sedatif dan beredar dipasaran,
yakni : citerizin, loratadin, astemizol, dan terfenadin.
Mediator alergi bukan hanya histamin tetapi Serotonin, SRS-A
punya andil dalam gejala alergi, maka antihistamin yang tidak
selektif sering kali diinginkan, diperlukan juga kehadirannya,
mempunyai khasiat sebagai anti serotonin, anti SRS-A, misal
Antihistamin Oksatomid (Oxatomide).
ANTIHISTAMIN1 (AH1)
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS
Semua antihistamin mempunyai struktur dasar rantai
etilamin : -C-C-N<
Rantai etilamin ini juga dimiliki “Biogenicamine” seperti :
Histamine, Serotonin, Asetilkolin, Adrenalin. Oleh karena
itu, suatu amin dapat mempunyai juga khasiat
menghambat amin yang lain.
Hal ini tercermin antara lain: hampir semua antihistamin
-1(AH1) mempunyai khasiat sebagai anti asetilkolin (anti
kolinergik), beberapa sebagai anti serotonin, sebagai
anti adrenalin (alfa blocker) walaupun lemah.
Sebaliknya obat-obat primer sebagai antikolinergik atau
alfa blocker, tidak mustahil juga mempunyai khasiat
antihistamin.
ABSORPSI, DISTRIBUSI, METABOLISME EKSKRESI
Maka pada dasarnya AH1 lebih bersifat preventif dari pada kuratif.
R1
R–X–C–C–N
R1
1.Derivat Etanolamin (X = O)
Zat-zat ini memiliki daya kerja antikolinergis dan
sedatif yang agak kuat.
Difenhidramin oral 4 dd 25 – 50 mg, i.v 10-50 mg
Bersifat spasmolitis, anti-emetis dan vertigo (anti
pusing). Digunakan sebagai obat tambahan pada terapi
penyakit Parkinson.
Orfenadrin oral 3 dd 50 mg.
Obat tambahan pada pengobatan Parkinson dan
terhadap gejala ekstrapiramidal pada terapi dengan
neuroleptika.
Dimenhidrinat oral 4 dd 50-100 mg, i.m.
50 mgYang khusus digunakan terhadap
mabuk jalan dan muntah karena kehamilan
Klorfenoksamin oral 2-3 dd 20-40 mg
(klorida) dalam krem 1,5% Sebagai obat
tambahan pada terapi penyakit Parkinson.
Karbinoksamin dosis oral 3-4 dd 4 mg
(maleat dan bentuk-dl). “hay fever”
Klemastin oral 2 dd 1 mg a.c (fumarat),
i.m. 2 dd 2 mg. Pruritus allergica (gatal-
gatal).
2. Derivat etilandiamin (X=N)
Obat-obat dari kelompok ini pada umumnya memiliki daya
kerja sedatif yang lebih ringan.
* Homoklorsiklizin(homoclomin)
adalah derivat klornya,bersft antiserotonin;digunakan utk
pruritus/gatal2;dosis oral 1-3 dd 10mg
b Sinarizin: derivat siklizin disamping sbg AH1 juga berdaya vasodilatasi
periferantipusing, antiemetissering digunakan pd vertigo,tinitus,
mabuk perjlnan
• Lain-lain
-Mebhidrolin(incidal) dengan dosis 2-3 dd 50 mgpruritus