Anda di halaman 1dari 23

SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DAN PENCEGAHAN

DEMAM BERDARAH DI DUSUN KLEDOK


DESA CRANGGANG

Kelompok 12 :
1. Sri Waryanti (201505044)
2. Wardatul Maksufah (201505045)
3. Winda Wahyuningsih (201505046)
4. Thessa Happy E. (201505089)
5. Tutut Rukhmanasari (201505090)
6. Winda Karliandri (201505091)
7. Zuliya Lu’lu’ul M. (201505106)

Dosen Pembimbing : Rifda Naufa Lina M.Farm., Apt


Latar Belakang
Lingkungan merupakan suatu sistem kompleks yang berada di luar individu yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme (Wibowo, 2012).
Lingkungan sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia. Lingkungan dapat berubah
fungsinya karena berbagai faktor, salah satunya karena adanya era global.
Kesadaran begitu penting bagi masyarakat. Apalagi sampah yang setiap hari terus
menumpuk dan dapat berdampak negatif bagi masyarakat sekitar. Kondisi tersebut
mulai mengancam kesehatan masyarakat, seperti adanya penyumbatan sampah yang
ada diselokan. Dapat menyebabkan peristiwa banjir dan tanah longsor terjadi juga di
Kabupaten Kudus.
• Secara umum Dusun Kledok merupakan daerah yang terletak pada ketinggian
700 m di atas permukaan laut dimana mayoritas penduduknya memeluk Agama
Islam. Berdasarkan uraian latar belakang maka dalam penelitian ini mengambil
judul kebersihan lingkungan dan DBD.
• Meningkatnya jumlah kasus DBD disebabkan karena kurangnya perilaku
masyarakat terhadap kesadaran membuang sampah sembarangan serta
mengabaikan pembersihan sarang nyamuk.
• faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit demam berdarah dengue antara
lain faktor host, lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat serta faktor
virusnya sendiri.
Tujuan dan Manfaat PBL
• 1. Diharapkan masyarakat dapat mengelola sampah dengan baik pada Desa
Cranggang, Dusun Kledok Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus.
• Diharapkan warga Dusun kledok dapat menjaga kesehatan lingkungan
dengan baik, agar tidak timbul penyakit yang berbahaya.
Metode penelitian ini terbagi menjadi 2
• Metode observasi (pengamatan)
• Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara
sistimatik gejala-gejala yang ada di Desa Cranggang.
• Metode Dokumentasi
• Dalam penelitian kualitatif terdapat sumber data yang berasal dari bukan manusia
seperti dokumen foto-foto.. Metode dokumentasi ini merupakan salah satu bentuk
pengumpulan data yang paling mudah, karena peneliti hanya mengamati benda mati
dan apabila mengalami kekeliruan mudah untuk merevisinya karena sumber datanya
tetap dan tidak berubah.
• Dalam bidang pemerintahan Desa Cranggang memiliki 35 RT dan 6 RW
dengan jumlah penduduk berjumlah 5201 jiwa, terdiri atas laki-laki 2602 jiwa
dan perempuan 2699 jiwa. Perangkat Desa Cranggang dipimpin oleh seorang
Petinggi Desa dibantu seorang Sekretaris Desa (Carik Desa) dan 2 orang
Penasehat Desa (Kamituo).
• Desa Cranggang mempunyai luas wilayah 573.995 Ha dengan luas
perkarangan 72,375 ha/m2, tegalan 338,385 hm/m2, luas sawah 117,160 ha
dan penggunaan lainnya seluas 38,56ha/m2 yang berbagai menjadi enam
dukuh, yaitu dukuh Karang Panas, Dukuh Kledok, Dukuh Tengger
Lor,Dukuh Tengger Kidul, Dukuh Kulon Kali Kidul, dan Dukuh Kulon Kali
Lor.
Data Hasil Observasi
• Setelah dilakukan observasi di desa cranggang di Kledok didapatkan beberapa
masalah yang ada di masyarakat.
1. Pengelolaan sampah yang kurang maksimal.
2. Kurangnya sosialisasi tentang pemanfaatan sampah dan kebersihan lingkungan.
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat sekitar dalam pengelolaan sampah.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan.
5. Kurangnya kesadaran masyarakat masyarakat tentang pentingnya kesehatan tubuh
Inventarisasi Masalah
• Penyusunan program pada minggu pertama, survey lingkungan berorientasii
pada tahap kunjungan dan penelitian sekaligus melakukan observasi kepada
setiap tempat yang ada pada dusun tersebut. Pada minggu kedua Pengalaman
Belajar Lapangan (PBL) sudah mulai melaksanakan program-program PBL
(Pengalaman Belajar Lapangan) yang telah dibentuk, program kegiatan yang
dilaksanakan meliputi kegiatan penyuluhan tentang sampah serta penyuluhan
tentang DBD.
Prioritas Masalah
• Pengelolaan sampah yang kurang maksimal
• Belum terkelolanya sampah secara optimal. Masyarakat cenderung sering
membuang sampah di selokan dan disungai.
• Kurangnya sosialisasi tentang kesehatan
• Tidak adanya sosialisasi tentang pentingnya kesehatan yang ada dalam desa
tersebut.
Analisis Penyebab Masalah
• Dari prioritas masalah pengelolaan sampah yang kurang maksimal
disebabkan karena minimnya pengetahuan masyarakat mengenai cara
pembuangan sampah yang benar dan tidak adanya sosialisasi tentang betapa
pentingnya membuang sampah yang benar serta akibat yang ditimbulkan dari
membuang sampah sembarangan.
Inventarisasi Pemecahan Masalah
• Dalam masalah pengelolaan sampah pada kegiatan ini dilaksanakan pada hari
selasa 9 juli dan rabu 10 juli 2019 di balai desa cranggang dan musholla di
dusun kledok. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut diharapkan masyarakat
mampu memahami tentang pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan
sehingga pengelolaan sampah dapat terkelola dengan baik. Selain itu
masyarakat juga dapat mencegah akibat yang akan ditimbulkan dari
pembuangan sampah yang tidak baik.
SIMPULAN
• Setelah program PBL dilaksanakan mahasiswa mengetahui bahwa warga
desa cranggang dusun kledok mempunyai minat yang besar dalam
pengelolaan sampah yang benar dan menjaga lingkungan serta kesehatan
untuk mencegah penyakit berbahaya
AYO MENGENAL PSN
3M PLUS UNTUK
MEMBERANTAS DBD
PENGERTIAN DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
kesehatan serius di berbagai negara di kawasan Asia, termasuk juga di
Indonesia, di mana 95 persen Kabupaten/Kota-nya merupakan endemi
DBD.
Penyakit virus yang dibawa oleh virus dengue penyebaran melalui gigitan
nyamuk aides aegypty.
Demam Berdarah Dengue Penyakit menular berbahaya yang dapat menyebabkan
(DBD) kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan
wabah

Virus dengue
• Untuk melakukan tindakan penanganan DBD, tidak hanya pemerintah, akan
tetapi peran masyarakat juga sangat diperlukan.
• Mengapa demikian? karena dalam program yang saat ini sedang
disosialisasikan oleh pemerintah yaitu Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
dengan 3M sangat membutuhkan peran masyarakat.
Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dengan cara
PEMBERANTASAN “3M” yaitu :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat
penampungan air, seperti : Bak mandi/WC, drum,
dll. (M1)
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air,
seperti : Gentong Air, Tempayan, dll (M2).
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas
yang dapat menampung air hujan (M3).
SELAIN ITU DITAMBAH DENGAN CARA LAIN YANG DISEBUT “3M PLUS”

a. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis seminggu sekali.
b. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
c. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
d. Menaburkan bubuk Larvasida.
e. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
f. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
g. Menggunakan kelambu.
h. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
Kapan harus segera dibawa ke rumah sakit
• Bila muncul salah satu atau lebih gejala:
1. Kesadaran menurun, anak gelisah
2. Kulit kaki, kulit tangan anyep, lembab dan dingin
3. Kencing berkurang atau malahn tidak kencing selama 6 jam
4. Kejang
5. Kurang makan, minum, muntah terus menerus hingga anak lemas
6. Keluar pendarahan pada hidung, kulit, mulut atau dubur
Perawatan Rumah
• Minum yang banyak
• Dicatat berapa banyak minumnya,
• Dicatat juga jam berapa saja kencingnya
• Akan baik sekali bila penderita mau makan
• Kalau diatas 38ºC berikan parasetamol
Gejalanya
• Pada anak kecil dimuali dengan demam • Pada anak yg lebih besar biasanya diikuti
mendadak, kulit kemerahan. rasa sakit pada otot dan sendi, serta
• Ruam-ruam merah muncul setelah 3-5 terjadi pembesaran kelenjar getah bening
hari • Pada orang dewasa gejala nyeri sendi dan
• Mata biasanya merah disertai tanda-tanda otot sangat dominan dan sampai
seperti flu, sering dijumpai anak kejang mneimbulkan kelumpuhan sementara
karena rasa sakit berjalan
Penanganan
• Degan istirahat cukup, obat demam, kompres, serta anstipasi terhadap kejang
demam penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam tujuh hari.

Anda mungkin juga menyukai