Kelompok 3 Ramy Muhamad G Rangga Satya B Riski Apita Pembabakan Beginning (Eksposisi)
Henry higgins bertaruh pada colonel pickering bahwa ia
dapat mengubah eliza doolittle, seorang gadis penjual bunga menjadi dutchess dalam enam bulan. Mereka setuju bahwa hal ini akan menjadi tugas yang sulit Middle (Climax)
Setelah berhasil merubah gadis penjual bunga
sebagai bangsawan, Higgins memenangkan taruhan, tetapi Eliza dibiarkan marah dan tidak puas Ending (Resolution)
Eliza melarikan diri dari Higgins; mereka bertemu lagi dan
berdebat sekali lagi sebelum dia mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya. Higgins berpikir sebaliknya, dia berpikir itu tidak akan terjadi karena Eliza tidak bisa apa-apa tanpa dirinya. Perbandingan Hamlet dan Pygmalion Hamlet Pygmalion
• Pada saat akan bertarung dengan • George Bernard Shaw Pygmalion,
Laertes, Hamlet mengatakan pada menggantikan takdir dengan kebalikannya: Horatio kemampuan individu untuk merencanakan dan mencapai nya tujuan yaitu saat Henry Higgins • “There’s a divinity that shapes our yang berusaha merubah takdir seorang Eliza ends, rough-hew them how we will.” Doolitle • Pada saat itu Hamlet menyerahkan • Act 1 hlmn 20 You see this creature with her keinginannya untuk balas dendam, dan pasrah pada kemampuan Tuhan untuk kerbstone English: the “English that will keep memberikan keadilan. her in the gutter to the end of her days. Well, sir, in three months I could pass that girl off as a duchess at an ambassador's garden party.” Hamlet Pygmalion
• Dengan demikian, Hamlet • Pygmalion menunjukkan karakter
mengungkapkan nada yang jauh sengaja membentuk tujuan mereka lebih negatif terhadap hak pilihan bahwa individu kelas bawah dapat dari manusia dibandingkan bertanggung jawab atas nasib Pygmalion : yang terjadi di Hamlet mereka sendiri, dan berusaha untuk adalah rencana Tuhan/takdir . mengubahnya dengan cara mereka sendiri. Terimakasih