Anda di halaman 1dari 19

GAGAGL GINJAL KRONIK

BY GROUP II
MUH. JUM ADIL
ISMI AWALIA
MEILANI DARISE
DEFINISI
Gagal ginjal kronis adalah suatu sindrom klinis yang
disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat
menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut,
hal ini terjadi bila laju filtrasi glomerular kurang dari
50 mL/min. (Suyono, et al, 2001)

Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi


renal yang progresif dan irreversibel dimana
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit sehingga terjadi uremia. (Smeltzer & Bare,
2001)
ETIOLOGI

1. Infeksi saluran kemih


2. Penyakit peradangan
3. Penyakit vaskuler hipertensif
4. Gangguan jaringan penyambung
5. Penyakit kongenital dan herediter
6. Penyakit metabolik
7. Nefropati toksik
8. Nefropati obstruktif
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI

• Stadium 1 : penurunan cadangan ginjal, pada


stadium kadar kreatinin serum normal dan penderita
asimptomatik.

• Stadium 2 : insufisiensi ginjal, dimana lebihb dari 75 %


jaringan telah rusak, Blood Urea Nitrogen ( BUN )
meningkat, dan kreatinin serum meningkat.

• Stadium 3 : gagal ginjal stadium akhir atau uremia.


MANIFESTASI KLINIK

Manifestasi klinik antara lain; (long, 1996 )


• Gejala dini ; sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, BB
berkurang, mudah tersinggung, dan depresi
• Gejala lanjut ; anoreksia, mual dan muntah, nafas
dangkal, udema, dan pruritis.

Manifestasi klinik antara lain; (Smeltzer & Bare, 2001)


• Kardiovaskuler
• Dermatologi
• Pulmoner
• Gastrointestinal
• Neurologi
• Muskuloskeletal
• Reproduktif : amenore, atrofi testekuler
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan Urin
3. Pemeriksaan EKG
4. Pemeriksaan USG
5. Pemeriksaan Radiologi
PENCEGAHAN

1. Menjalani pola makan sehat


2. Tidak merokok dan minum minuman beralkohol
3. Olahraga secara teratur
4. Baca petunjuk obat
PENATALAKSANAAN

1. Obat-obatan
2. Hemodialisis
3. Dialisis
4. Transplantasi ginjal
KOMPLIKASI

1. Kelebihan Cairan
2. Hiperkalemia
3. Metabolik Asidosis
4. Gangguan Mineral dan Tulang
5. Hipertensi
6. Anemia
7. Dislipidemia
KONSEP KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
• Identitas ;
• Keluhan utam ; Kapan keluhan mulai berkembang,
bagaimana terjadinya, apakah secara tiba-tiba atau
berangsur-angsur, apa tindakan yang dilakukan untuk
mengurangi keluhan, obat apa yang digunakan. Keluhan
utama yang didapat biasanya bervariasi, mulai dari urine
output sedikit sampai tidak dapat BAK, gelisah sampai
penurunan kesadaran, tidak selera makan (anoreksia),
mual, muntah, mulut terasa kering, rasa lelah, napas
berbau ( ureum ), dan gatal pada kulit.
• Riwayat kesehatan sekarang ;
• Riwayat penyakit dahulu ;
• Riwayat kesehatan keluarga ;
• Riwayat psikologis
• Lingungan dan tempat tinggal
• Pemeriksaan fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban
jantung yang meningkat.
2. Kelebihan volume cairan dan elektrolit berhubungan
dengan edema sekunder : volume cairan tidak seimbang
oleh karena retensi Na dan H2O)
3. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah
4. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
hiperventilasi sekunder: kompensasi melalui alkalosis
respiratorik
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan pruritis
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi
jaringan yang tidak adekuat, keletihan, anemia
7. Kurang pengetahuan tentangkondisi, prognosis dan
tindakan medis (hemodialisa) berhubungan dengan
kurangnya informasi.
INTERVENSI
No DIAGNOSA INTERVENSI/RASIONAL

1. Penurunan curah • Auskultasi bunyi jantung dan paru,


jantung berhubungan R: Adanya takikardia frekuensi jantung tidak
dengan beban jantung teratur
yang meningkat. • Kaji adanya hipertensi.
R:Hipertensi dapat terjadi karena gangguan
pada sistem aldosteron-renin-angiotensin
(disebabkan oleh disfungsi ginjal)
• Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikanlokasi,
rediasi, beratnya (skala 0-10).
R: HT dan GGK dapat menyebabkan nyeri
• Kaji tingkat aktivitas, respon terhadap
aktivitas.
R: Kelelahan dapat menyertai GGK juga
anemia
Cont…

2. Kelebihan volume cairan • Kaji status cairan dengan menimbang BB perhari,


dan elektrolit berhubungan keseimbangan masukan dan haluaran, turgor kulit
dengan edema sekunder : tanda-tanda vital
volume cairan tidak R; Pengkajian merupakan dasar dan data dasar
seimbang oleh karena berkelanjutan untuk memantau perubahan dan
retensi Na dan H2O) mengevaluasi intervensi
• Batasi masukan cairan,
R: Pembatasan cairan akn menentukan BB ideal, haluaran
urin, dan respon terhadap terapi
• Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
pembatasan cairan,
R: Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan
keluarga dalam pembatasan cairan
• Anjurkan pasien / ajari pasien untuk mencatat
penggunaan cairan terutama pemasukan dan
haluaran,
R: Untuk mengetahui keseimbangan input dan output
Cont…
3. Resiko gangguan nutrisi: • Awasi konsumsi makanan / cairan,
kurang dari kebutuhan R: Mengidentifikasi kekurangan nutrisi
berhubungan dengan • Perhatikan adanya mual dan muntah.
anoreksia, mual, muntah R: Gejala yang menyertai akumulasi toksin
endogen yang dapat mengubah atau menurunkan
pemasukan dan memerlukan intervensi
• Berikan makanan sedikit tapi sering.
R: Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan
makanan
• Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama
makan,
R: Memberikan pengalihan dan meningkatkan
aspek sosial
• Berikan perawatan mulut sering,
R: Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral
dan rasa tak disukai dalam mulut yang dapat
mempengaruhi masukan makanan
Cont…

4. Gangguan • Auskultasi bunyi nafas, catat adanya


pertukaran gas crakles,
berhubungan R: Menyatakan adanya pengumpulan
dengan sekret
hiperventilasi • Ajarkan pasien batuk efektif dan
sekunder: nafas dalam,
kompensasi melalui R: Membersihkan jalan nafas dan
alkalosis respiratorik memudahkan aliran O2
• Atur posisi senyaman mungkin,
R: Mencegah terjadinya sesak nafas
• Batasi untuk beraktivitas,
R: Mengurangi beban kerja dan
mencegah terjadinya sesak atau
hipoksia
Cont…
5. Gangguan integritas kulit • Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler,
berhubungan dengan pruritis perhatikan kadanya kemerahan,
R: Menandakan area sirkulasi buruk atau kerusakan yang dapat
menimbulkan pembentukan dekubitus / infeksi.
• Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit dan membran mukosa,
R: Mendeteksi adanya dehidrasi atau hidrasi berlebihan yang
mempengaruhi sirkulasi dan integritas jaringan
• Inspeksi area tergantung terhadap udem,
R: Jaringan udem lebih cenderung rusak / robek
• Ubah posisi sesering mungkin,
R: Menurunkan tekanan pada udem , jaringan dengan perfusi
buruk untuk menurunkan iskemia
• Berikan perawatan kulit,
R: Mengurangipengeringan , robekan kulit
• Pertahankan linen kering,
R: Menurunkan iritasi dermal dan risiko kerusakan kulit
• Anjurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin untuk
memberikan tekanan pada area pruritis,
R: Menghilangkan ketidaknyamanan dan menurunkan risiko
cedera
• Anjurkan memakai pakaian katun longgar,
R: Mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan evaporasi
lembab pada kulit
Cont…

6. Intoleransi aktivitas • Kaji faktor yang menimbulkan keletihan


berhubungan dengan R; Menyediakan informasi tentang indikasi
oksigenasi jaringan yang tingkat keletihan
tidak adekuat, keletihan, • Tingkatkan kemandirian dalam aktivitas
anemia perawatan diri yang dapat ditoleransi, bantu
jika keletihan terjadi
R; Meningkatkan aktivitas ringan/sedang dan
memperbaiki harga diri
• Anjurkan aktivitas alternative sambil istirahat
R; Mendorong latihan dan aktivitas dalam
batas-batas yang dapat ditoleransi dan
istirahat yang adekuat
• Anjurkan untuk beristirahat setelah dialisis
R; Istirahat yang adekuat dianjurkan setelah
dialysis yang bagi banyak pasien sangat
melelahkan.
Cont…

7. Kurang pengetahuan tentang a. Kaji pemahaman mengenai penyebab gagal ginjal,


kondisi, prognosis dan konsekuensinya dan penanganannya :
tindakan medis (hemodialisa) R; Merupakan instruksi dasar untuk penjelasan dan
b.d kurangnya informasi. penyuluhan lebih lanjut
a. Jelaskan fungsi renal dan konsekuensi gagal ginjal
sesuai dengan tingkat pemahaman dan kesiapan
pasien untuk belajar
R; Pasien dapat belajar tentang gagal ginjal dan
penanganan setelah mereka siap untuk memahami dan
menerima diagnosis dan konsekuensinya
a. Bantu pasien untuk mengidentifikasi cara-cara untuk
memahami berbagai perubahan akibat penyakit dan
penanganan yang mempengaruhi hidupnya
R; Pasien dapat melihat bahwa kehidupannya tidak
harus berubah akibat penyakit
a. Sediakan informasi baik tertulis maupun secara oral
dengan tepat tentang :
R; Pasien memiliki informasi yang dapat digunakan untuk
klarifikasi selanjutnya di rumah

Anda mungkin juga menyukai