Anda di halaman 1dari 41

REFERAT

LUKA BAKAR
Pembimbing :
dr. Bondan P. Sp.B

Widya Rahmawati
H2A012024
DEFINISI
• Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan
atau kehilangan jaringan yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api, air
panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.
• Luka bakar merupakan suatu jenis trauma
dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang
memerlukan penatalaksanaan khusus sejak
awal.
PENYEBAB LUKA BAKAR
Luka bakar Kering Api, Benda Panas,
Gesekan
Basah Uap, Cairan Panas,
Minyak Panas
Listrik Arus Lemah, Arus
Kuat, Petir
Hawa Dingin Menyentuh Logam
Dingin, Nitrogen
Cair, Oksigen Cair
Zat Kimia Asam Kuat dan
Basa Kuat
Radiasi Sumber Radioaktif,
Sinar Matahari,
Lampu Ultra violet
Kulit
• Seluruh kulit beratnya 16% dari
tubuh
• Dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan
luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter
persegi
• Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5
mm sampai 6 mm
• Kulit tipis: pada kelopak mata, penis,
labium minus dan kulit bagian
medial lengan atas
• Kulit tebal : pada telapak tangan,
telapak kaki, punggung, bahu dan
bokong
Epidermis :
• Tipis Avaskuler
• Untuk proteksi, sintesis vitamin
D, pigmentasi
• Mempunyai 5 lapisan
Fungsi Dermis
Struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, dan
respon inflamasi
Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat ke struktur
dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk
tubuh
Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di
tubuh dan keadaan nutrisi individu.
Penilaian Penderita Luka Bakar
• Anamnesis
– Sewaktu menyelamatkan diri dari tempat kebakaran
cedera penyerta
– Ledakan  melemparkan penderita
– Waktu terjadinya
– Ruangan tertutup  trauma inhalasi
– Penyakit-penyakit penyerta
– Obat-obatan yang sedang dipakai
– Riwayat alergi
– Status imunisasi tetanus
Penilaian Penderita Luka Bakar
• Luas Luka Bakar
– Estimasi menggunakan luas permukaan palmar
pasien.
Luas telapak tangan = 1% luas permukaan tubuh.
• Kepala = 9%
• Dada bagian depan = 9%
• Perut bagian depan = 9%
• Punggung = 18%
• Setiap tangan = 9%
• Setiap kaki = 18%
• Daerah genitalia = 1%
Pada anak dan bayi
Penilaian Penderita Luka Bakar
Kedalaman Luka Bakar
• Superficial Thickness
(Derajat I)
– Kerusakan terbatas pada bagian
epidermis
– Kulit kering, eritema
– Nyeri
– Tidak ada bula
– Waktu sembuh 7hari
• Partial Thickness Superficial
– (Derajat II)
– Meliputi epidermis dan
sebagian dermis
– Terdapat proses eksudasi
– Ada bula
– Dasar luka berwarna
merah/pucat
– Nyeri
– Waktu sembuh 7-14 hari
• Full Thickness
(Derajat III)
– Kerusakan meliputi seluruh
dermis dan lapisan yg lebih
dalam
– Tidak ada bula
– Kulit berwarna abu-abu
pucat
– Kering
– Terdapat eskar
– Tidak nyeri
– Waktu sembuh > 21 hari
Kriteria berat ringannya luka bakar
menurut American Burn Association
• Luka Bakar Ringan.
- Luka bakar derajat II <15 %
- Luka bakar derajat II < 10 % pada anak – anak
- Luka bakar derajat III < 2 %
• Luka bakar sedang
- Luka bakar derajat II 15-25 % pada orang dewasa
- Luka bakar derajat II 10 – 20% pada anak – anak
- Luka bakar derajat III < 10 %
• Luka bakar berat
- Luka bakar derajat II 25 % atau lebih pada orang
dewasa
- Luka bakar derajat II 20 % atau lebih pada anak –
anak.
- Luka bakar derajat III 10 % atau lebih
-Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata,
kaki dan genitalia/perineum.
- Luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, disertai
trauma lain.
Pedoman Rujukan ke Pusat Luka Bakar
(Burn Center)

• Luka bakar derajat II/III > 10% pada usia < 10


th atau usia > 50 th
• Luka bakar derajat II/III > 20 % di luar usia di
atas
• Luka Bakar yang melibatkan wajah, tangan,
kaki, kemaluan, perineum, atau sendi utama
• Luka bakar derajat III > 5 % pada semua usia
• Luka bakar Listrik, termasuk cedera petir
• Luka bakar Kimia
Pemeriksaan Penunjang
• Lab darah
– Darah rutin
– Kimia darah
– Pemeriksaan factor pembekuan darah ( BT, CT)
• Radiologi
– Foto thoraks : untuk mengetahui apakah ada kerusakan
akibat luka bakar inhalasi atau adanya trauma dan indikasi
pemasangan intubasi
– Scan paru: mengetahui adanya trauma inhalasi
• Urine
- Albumin, creatinin
- Hb
- Mioglobulin
Tatalaksana
• Kontrol suhu tubuh dan jauhkan dari
sumber panas
• Airway
– Lihat jalan nafas
– Intubasi
• Breathing
– O2 dosis tinggi (non rebreathing mask) 
pasien keracunan CO
Rumus Baxter Dewasa

• Hari Pertama :
Dewasa : Ringer Laktat 4 cc x
berat badan x % luas luka
bakar per 24 jam
• Hari kedua
Dewasa : ½ hari pertama
Rumus Baxter Anak
• Hari Pertama
2 cc x berat badan x % luas luka ditambah kebutuhan
faali.
Kebutuhan faali :
• < 1 Tahun : BB x 100 cc
• 1 – 3 Tahun : BB x 75 cc
• 3 – 5 Tahun : BB x 50 cc
½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama.
½ diberikan 16 jam berikutnya.
• Hari Kedua : Diberi sesuai kebutuhaan faali
Rumus Evans
• RL / NaCl = luas combustio ……% X BB/ Kg X 1 cc
• Plasma = luas combustio ……% X BB / Kg X 1 cc
• Pengganti yg hilang karena penguapan = D5 2000 cc

• Hari I  8 jam X ½
16 jam X ½
• Hari II  ½ hari I
• Hari ke III  hari ke I
Evaluasi

• Pasang cateter urine


• 0,5-1 cc/kgBB/jam (dewasa)
• 1-1.5 cc/kgBB/jam (anak dg BB < 30 kg)
Kebutuhan Kalori Basal dengan formula HARRIS
BENEDICK
(Basal Energi Expenditure)

• Laki-laki
BEE : 66,47 + (13,75xBB(kg))+(5,0xTB(cm))-
(6,76xUsia(thn)

• Wanita
BEE : 65,1 + (9,56xBB(kg))+(1,85xTB(cm))-
(4,68xUsia(thn)
PENGOBATAN LUKA

Luka bakar derajat I


• Merupakan luka ringan dengan sedikit
hilangnya barier pertahanan kulit.
• Luka seperti ini tidak perlu di balut
• Salep antibiotik dan untuk mengurangi
rasa sakit dan melembabkan kulit. Bila
perlu dapat diberi NSAID (Ibuprofen,
Acetaminophen) untuk mengatasi rasa
sakit dan pembengkakan
Luka bakar derajat II (superfisial )
• Perlu perawatan luka setiap harinya, diolesi
dengan salep antibiotik, kemudian dibalut
dengan perban katun dan dibalut lagi dengan
perban elastik
• Pilihan lain luka dapat ditutup dengan
penutup luka sementara yang terbuat dari
bahan alami (Xenograft (pig skin) atau
Allograft (homograft, cadaver skin) ) atau
bahan sintetis (opsite, biobrane, transcyte,
integra)
Luka derajat II ( dalam ) dan luka derajat III
• Perlu dilakukan eksisi awal dan cangkok kulit
(early exicision and grafting )
Topikal
• Sibro Salep
Komposisi : Coptidis rhizoma 5.5%, Phellodendri
chinensis cortex 5.5%, Scutellariae
radix 5.5%, minyak wijen, cera flava
• Oleskan secara tipis (ketebalan tidak lebih dari
1 mm) pada seluruh permukaan kulit yang
luka.
• Ulangi pengolesannya setiap 4-6 jam
• Antibiotik
Bacitracin (biasanya untuk luka bakar grade I),
Neomycin
PEMBEDAHAN
• Eksisi
• Skin Grafting
Eksisi dini  tindakan pembuangan
jaringan nekrosis dan debris
(debridement) yang dilakukan dalam
waktu < 7 hari pasca cedera termis
Skin grafting
• Tujuan dari metode ini:
– Menghentikan evaporate heat loss
– Mengupayakan agar proses penyembuhan
terjadi sesuai dengan waktu
– Melindungi jaringan yang terbuka
• Teknik mendapatkan kulit pasien
secara autograft dapat dilakukan secara
split thickness skin graft atau full
thickness skin graft
Trauma Inhalasi
• Cedera inhalasi terjadi jika menghirup gas
toksik yang suhunya sangat tinggi atau asap
kebakaran
• Karbon monoksida ( CO) merupakan produk
sampingan kebakaran yang paling sering
ditemukan : Hidrogen Klorida
Hidrogen Sianida
Gejala Klinis Dicurigai Trauma
Inhalasi
• Luka bakar pada wajah
• Alis mata dan bulu hidung hangus
• Adanya timbunan karbon dan tanda-tanda inflamasi akut di
dalam orofaring
• Sputum yg mengandung arang atau karbon
• Wheezing, sesak dan suara serak
• Adanya riwayat terkurun dalam kepungan api
• Ledakan yng menyebakan trauma bakar pada kepala dan badan
• Tanda-tanda keracunan CO ( karboksihemoglobin > 10 % setelah
berada dalam lingkungan api) seperti kulit berwarna pink sampai
merah, takikardi, takipnea, sakit kepala, mual, pusing,
pandangan kabur, halusinasi, ataksia, kolaps sampai koma.
Tatalaksana Trauma Inhalasi
AIRWAY :
- Intubasi cepat sebelum muka pembengkakakan 24-48 jam
- Edema maka yang diperlukan adalah trakeostomi atau
krikotiroidotomi jika intubasi oral tidak dapat dilakukan

BREATHING :
Didapatkan tanda-tanda insufisiensi pernafasan seperti susah
nafas, stridor , batuk, retraksi suara nafas bilateral atau anda –
tanda keracunan CO maka dibutuhkan oksigen 100% atau
oksigen tekan tinggi yang akan menurunkan waktu paruh dari
CO. Contoh : facemask
CIRCULATION :
•Pengukuran tekanan darah dan nadi untk mengetahut
stabilitas hemodinamik.
•Untuk mencegah syok hipovolemik diperlukan resusitasi
cairan intravena. Pada pasien dengan trauma inhalasi
biasanya biasanya dalam 24 jam pertama digunakan cairan
kristaloid 40-75 % lebih bnayak dibandingkan pasien yang
hanya luka bakar saja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai