Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

‘TUMOR JINAK GINEKOLOGI’


Pembimbing:
dr. Yuri Feharsal, Sp. OG

dIisusun oleh:
Kelompok 2

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


RSUP PERSAHABATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN ‘VETERAN’ JAKARTA
PENDAHULUAN

Tumor jinak yang berasal dari otot uterus


dan jaringan ikatnya

Sering ditemukan pada usia reproduksi,


2,39-11,87% dari semua kasus ginekologi

Asimptomatik  AUB, nyeri, infertilitas


IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. I
Usia : 35 tahun
Tanggal lahir : 17 Agustus 1982
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Cibubur
No. RM : 02-36-38-66
ANAMNESIS

Keluhan Utama

• Terasa benjolan di perut bagian bawah

Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien mengeluh benjolan diperut bagian bawah sejak 1 tahun yang lalu,
benjolan dirasakan kecil yang lama kelamaan membesar, saat ini benjolan
dirasakan sebesar genggaman tangan. Benjolan tidak disertai adanya nyeri
tekan dan tidak mudah digerakan.
• Selain benjolan, pasien juga mengeluh haidnya lebih banyak dan lebih lama
sejak 1 tahun yang lalu, pasien mengaku saat ini durasi haidnya menjadi 15-18
hari dan saat ini pasien mengganti pembalut sekitar 7-8 kali perhari.
• Pasien juga merasa 5 bulan sebelum masuk rumah sakit sering BAK tidak
tuntas dan merasa ingin buang air kecil terus-terusan hingga mengganggu tidur,
selain itu pasien juga merasa BAB nya lebih sulit walaupun pasien sudah
mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
Riwayat Menstruasi

• Haid pertama kali usia 12 tahun, lamanya sekitar 5-7 hari, siklus 29-31
hari, ganti pembalut 2-3 kali sehari, nyeri haid disangkal.

Riwayat Menikah

• Pasien mengaku menikah 1 kali saat usia 24 tahun pada tahun 2007.
Suami juga menikah 1 kali berusia 26 tahun.

Riwayat Obstetri

• Pasien mengaku belum pernah hamil

Riwayat Kontrasepsi

• Pasien mengaku belum pernah menggunakan kontrasepsi dalam


bentuk apapun.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat Asma : Disangkal


• Riwayat Diabetes Mellitus : Disangkal
• Riwayat Hipertensi : Disangkal
• Riwayat Alergi Obat dan Makanan : Disangkal
• Riwayat Operasi : Disangkal
• Riwayat Trauma serupa sebelumnya : Disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat Asma : Disangkal


• Riwayat Diabetes Mellitus : Disangkal
• Riwayat Hipertensi : Disangkal
• Riwayat Alergi Obat dan Makanan : Disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi

• Pasien bekerja sebagai karyawan sedangkan suami berkerja sebagai


wiraswasta, biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Vital sign
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7 º C
Kepala : normocephal
Mata : conjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
Hidung : nafas cuping hidung (-/-), mukosa hiperemis (-/-), sekret (-/-), deviasi septum (-/-)
Telinga : Simetris, tidak ada kelainan, otore (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-), perdarahan gusi (-), lidah kotor (-), faring hiperemis (-)
Leher : Deviasi trakhea (-), pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening (-), JVP dbn

Ins : Bentuk dan pergerakan dada simetris


Ins : Ictus cordis tak tampak
Pal : Fremitus taktil kanan = kiri, nyeri tekan (-)
Pal : Ictus cordiskuat angkat
Per : Sonor di seluruh lapangan paru
Per : konfigurasi jantung dalam batas normal
Ausk : Suara dasar vesikuler, ronki -/-, wheezing -
Ausk : Suara jantung I-II regular, M(-), G(-)
/-

Ins : Perut cembung, supel, distensi (-)


Edema (-/-)
Ausk : Bising usus (+) normal
Akral dingin (-/-)
Pal : Hepar & lien tidak m’besar, nyeri tekan (-)
Sianosis (-/-)
Per : Timpani
Regio genitalia
Inspeksi : Vulva-uretra tenang, perdarahan aktif negatif
Inspekulo : Portio terdorong kebawah, fluksus (-), fluor (-)
Vaginal Touche : Uterus membesar hingga 2 jari di bawah pusat, massa
adnexa (-/-), parametrium tenang, nyeri goyang (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
14 Mei 2018 27 Mei 2018 28 Mei 2018
Hb 11.1 g/dL 9.2 g/dL 10.8 g/dL
Ht 35.6% 30.4% 33.7%
Eritrosit 5.050.000 /L 4.160.000 /L 4.580.000 /L
Leukosit 5.950 /uL 6.180 /uL 5.950 /uL
Trombosit 283.000 /uL 273.000 /uL 228.000 /uL
MCV 70.5 fl 73.1 fl 73.6 fl
MCH 22 pg 22.8 pg 23.6 pg
MCHC 31.2 g/dL 31.3 g/dL 32 g/dL
RDW 22.1% 22.8 % 22.7 %
PT/APTT 10.3/27.9 detik
SGOT/SGPT 18 U/L/14 U/L
Ureum 19 mg/dL
Kreatinin 0.8 mg/dL
GDS 80 mg/dL
Urinalisis 14 Mei 2018
Warna Kuning muda
Kejernihan Jernih
Leukosit 0-1/ LPB
Eritrosit 0-1 /LPB
Silinder Negatif
Epitel +1 sel epitel gepeng
Kristal Negatif
Bakteri Negatif
Berat jenis 1.025
pH 5.5
Albumin Negatif
Glukosa Negatif
Keton Negatif
Darah / Hb Negatif
Bilirubin Negatif
Urobilinogen 3.4
Nitrit Negatif
Leukosit esterase Negatif
ULTRASONOGRAFI
• Uterus retrofleksi membesar, ukuran 132x117x106 mm.
• Tampak massa hiperekoik batas tegas di korpus belakang mendesak kavum uteri
(uk. Massa 96x83x88 mm) di korpus depan seromural 16x16 mm;12x12 mm
berasal dari mioma uteri multipel
• Endometrium 6 mm
• Kedua ovarium bentuk dan ukuran normal, dengan folikel dominan berdiameter 19
mm, sesuai fase folikularis lanjut

Kesan: Mioma uteri multipel


RESUME
Pasien wanita usia 35 tahun sejak 1 tahun lalu mengeluh teraba benjolan di bagian
perut bawah sebesar genggaman tangan disertai dengan menstruasi yang lebih banyak dan
lebih lama.
Status lokalis pada inspeksi tidak didapatkan adanya perdarahan aktif. Pada
inspekulo didapatkan portio terdorong kebawah. Pada vaginal touche ditemukan uterus
membesar hingga 2 jari dibawah pusat.
Pada pemeriksaan ulttrasonografi ditemukan adanya mioma uteri multipel
Assesment • Mioma Uteri Multipel

Planning • Laparotomi miomektomi

• IVFD RL 20 tpm
• Injeksi ceftriaxone 2 gram

Farmakologi •


Injeksi asam tranexamat 500 mg 2x1
Cefixime tab 200 mg 2x1
Asam mefenamat tab 500 mg 3x1
• Hemobion tab 360 mg 1x1
FOLLOW UP
27 MEI 2018 (PRE-OP)
S O A P
Lemas, Tampak sakit sedang Mioma uteri - IVFD RL 20 tpm
perdarahan GCS : E4V5M6 multipel - Injeksi Ceftriaxone
flek, BAB dan Tanda Vital : 2x1 amp
BAK dalam  TD : 110/70 mmHg
batas normal  N : 90 x/ menit
 RR : 18 x/ menit
 S : 36,5 oC
 Sat O2 : 97%
FOLLOW UP
28 MEI 2018
S O A P
Lemas, Tampak sakit sedang Mioma - IVFD RL 20 tpm
perdarah GCS : E4V5M6 uteri - Inf. PRC 2 kolff
an flek, Tanda Vital : multipel - Inj. Asam Tranexamat 500 mg
BAB dan  TD : 120/80 2x1
BAK  N : 80 x/ menit - Cefixime tab 200 mg 2x1
dalam  RR : 20 x/ menit - Asam mefenamat tab 500 mg 3x1
batas  S : 36.0 oC - Hemobion tab 360 mg 1x1
normal  Sat O2 : 98% - Mobilisasi bertahap
- Diet tinggi kalori tinggi protein
FOLLOW UP
29 MEI 2018 (H+1)
S O A P
Nyeri luka Tampak sakit sedang Post laparotomi - IVFD RL 20 tpm
bekas operasi, GCS : E4V5M6 miomektomi a/i - Inj. Asam Tranexamat 500 mg 2x1
perdarahan Tanda Vital : mioma uteri - Cefixime tab 200 mg 2x1
aktif (-),  TD : 110/70 multipel - Asam mefenamat tab 500 mg 3x1
demam (-),  N : 82 x/ menit - Hemobion tab 360 mg 1x1
pusing (-), mual  RR : 18 x/ menit - Mobilisasi bertahap
(+), muntah (-)  S : 36.5 oC - Diet tinggi kalori tinggi protein
 Sat O2 : 99%
FOLLOW UP
30 MEI 2018 (H+2)
S O A P
Nyeri luka Tampak sakit sedang Post laparotomi - IVFD RL 20 tpm
bekas operasi, GCS : E4V5M6 miomektomi a/i - Cefixime tab 200 mg
perdarahan Tanda Vital : mioma uteri multipel 2x1
aktif (-),  TD : 110/70 - Asam mefenamat tab
demam (-),  N : 86 x/ menit 500 mg 3x1
pusing (-),  RR : 20 x/ menit - Hemobion tab 360 mg
mual (+),  S : 37.1 oC 1x1
muntah (-)  Sat O2 : 99% - Mobilisasi bertahap
- Diet tinggi kalori tinggi
protein
MIOMA UTERI
DEFINISI
Tumor jinak miometrium uterus dengan konsistensi padat, kenyal, batas tegas, mempunyai
pseudokapsul , tidak nyeri, bisa soliter atau multipel
Sinonim: Fibromioma, leiomioma, uterine fibroid
EPIDEMIOLOGI

Usia reproduktif: 20-25%


Pre-menarche: belum pernah dilaporkan
Post-menopause: 10%

60% lebih sering pada wanita yang belum


pernah hamil / hanya 1 kali hamil
Kulit berwarna >> kulit putih
ETIOLOGI

Teori reseptor estrogen / stimulasi estrogen

Teori cell nest

Teori human growth hormon

Teori mutasi
KLASIFIKASI

• Serviks (2.6%)
Lokasi • Isthmus (7.2%)
• Corpus (91%)

• Submukosa

Lapisan •

Subserosa
Intramural
• Intraligamenter
MIOMA SUBMUKOSA
• Berada dibawah endometrium dan
menonjol ke dalam rongga uterus.
• Jenis ini di jumpai 6,1% dari seluruh
kasus mioma.
• Gangguan perdarahan (+)
• Mioma submukosa pedinkulata 
keluar rongga rahim (mioma geburt)
 resiko infeksi, ulserasi dan infark
MIOMA INTRAMURAL
• Biasanya multipel
• Besar  uterus berbenjol
• Menekan VU  gangguan miksi
• Menekan rektum  konstipasi
MIOMA SUBSEROSA
Perlengketan dengan usus,
omentum atau mesenterium di sekitarnya
menyebabkan sistem peredaran darah
diambil alih dari tangkai ke omentum
Akibatnya tangkai makin
mengecil dan terputus, sehingga mioma
akan terlepas dari uterus sebagai massa
tumor yang bebas dalam rongga
peritoneum.
MIOMA INTRALIGAMENTER
Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke
ligamentum atau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus.
DIAGNOSIS
Anamnesis

• Perdarahan uterus abnormal


• Nyeri
• Gangguan saluran kemih (frekuensi, nokturia, retensi urine)
• Konstipasi
• Infertilitas

Pemeriksaan fisik

• Inspeksi: Benjolan di perut bagian bawah


• Palpasi: Massa yang besar atau kecil di pelvis dan tumbuh ke atas dalam rongga
abdomen, biasanya padat, kenyal, berbenjol-benjol, mobile
• Perkusi: Pekak (+)
• Auskultasi: bising uterus (+)
Pemeriksaan ginekologis

• Inspeksi: tampak massa tumor


• Inspekulo: tampak massa tumor yang disertai tangkai
• Px. Bimanual: teraba masa padat, kenyal, bertangkai

Pemeriksaan penunjang

• Laboratorium: DPL
• Pap’s smear
• hCG
• USG
• MRI
• Patologi anatomi: berbatas jelas, bersimpai, lingkaran konsentris berwarna putih

Perubahan mioma uteri

• Atrofi
• Degenerasi hyalin
• Degenerasi kistik
• Degenerasi merah
• Degenerasi lemak
DIAGNOSIS BANDING

Ca endometrium

Adenomiosis

Endometriosis

Kehamilan ektopik

Penyakit radang panggul

Tumor ganas ovarium

Polip miomatous
TATALAKSANA
Konservatif

• Evaluasi USG 3-6 bulan


• Turunkan dosis setrogen pada wanita post-menopause
• Gn-RH agonists (Lupron, Synarel)
• Danazol (testosteron sintetik)
• Progestin
• NSAID

Operatif

• Miomektomi
• Histerektomi

Radioterapi

• Hanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat dioperasi (bad risk patient).
• Uterus harus lebih kecil dari usia kehamilan 12 minggu.
• Bukan jenis submukosa.
• Tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada rektum.
• Tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapat menyebabkan menopause.
• Maksud dari radioterapi adalah untuk menghentikan perdarahan.
• Embolisasi Arteri Uterina / Embolisasi Mioma Uteri
INDIKASI

• Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 minggu.


• Pertumbuhan tumor cepat.
• Mioma subserosa bertangkai dan torsi.
• Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.
• Hipermenorea pada mioma submukosa.
• Penekanan pada organ sekitarnya.
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Histerektomi dengan mengangkat seluruh mioma adalah kuratif.
Miomektomi yang ekstensif dan secara signifikan melibatkan miometrium atau menembus
endometrium, maka diharuskan sektio sesar pada persalinan berikutnya.
Mioma yang kambuh kembali setelah miomektomi terjadi pada 15-40% pasien dan 2/3-nya
memerlukan tindakan lebih lanjut. 2
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai