Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 4

Nama Anggota :
1. Retno Dwi Jayanti (P27820117042)
2. Windi Mega Lestari (P27820117043)
3. Dina Nurfadila (P27820117052)
4. Arwanti Wardani (P27820117048)
5. Ayu Anggraeni (P27820117059)
6. Mulik Nur Aini (P27820117075)
7. Veni Rochmawati (P27820117066)

II REGULER B
JawaPos.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surabaya, Jawa Timur mencatat Pengidap
Tuberkulosis di Surabaya mencapai 47.907 jiwa yang terdiri dari 23.504 penduduk laki-
laki dan 24.403 penduduk perempuan (Kecamatan Genteng Dalam Angka 2013). Jumlah
ini merupakan terbanyak di wilyah Jatim. Lebih lanjut DKK menjelaskan, bahwa
penyakit TB ini seperti gunung es. Sehingga, DKK berupaya untuk mencari para
penderita TB agar tidak semakin menyebar. Pasalnya, potensi penyebaran atau penularan
TB sangat tinggi.

Dan penyakit tersebut juga berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Penyebaran TB
sendiri bisa melalui air liur saat penderita batuk dan juga dari bersin. "Penyakit ini
disebarkan oleh bakteri bernama mycobacterium tuberculosis," terang Kabid Pelayanan
Kesehatan DKK kepada JawaPos.com
DKK terus berupaya untuk menghentikan penyebaran TB. Mengingat, Indonesia
menjadi lima negara dengan kasus TB terbanyak di dunia. Upaya tersebut berupa
pencegahan seperti pemberian penyuluhan dan pemeriksaan rutin kepada warga
masyarakat.

Selain Indonesia, empat negara lainnya seperti Tiongkok, Nigeria, India dan Pakistan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat
(BBKPM), Yudha Putra Tristanto menjelaskan, bahwa Kota Surabaya menjadi kawasan
dengan risiko tinggi penyebaran TB.

Beberapa faktor penyebabnya yakni kepadatan penduduk di Kota Surabaya . "Selain


itu, tingkat mobilitas warga juga sangat tinggi. Selain itu, banyak penderita yang
ternyata datang terlambat untuk memeriksakan," ungkapnya.
Identifikasi Kasus
1. Identifikasi dan Analisis Masalah
Indonesia menjadi 5 negara dengan kasus TB terbanyak di dunia, terutama di wilayah
Surabaya Jawa Timur. Surabaya menjadi kawasan dengan resiko tinggi penyebaran atau
penularan TB dikarenakan kepadatan penduduk, mobilitas warga yang sangat tinggi serta
banyak penderita yang datang terlambat untuk memeriksakan.

2. Sasaran Advokasi
Warga masyarakat di Kecamatan Genteng Surabaya Jawa Timur yang terinfeksi maupun
tidak terinfeksi penyakit TB.
3. Siapkan dan Kemas Bahan Informasi
Materi dikemas dalam bentuk ppt dan leaflet yang menarik.
Materi yang akan disampaikan baik dalam ppt maupun leaflet:
 Pengertian TB Paru
 Penyebab TB Paru
 Tanda dan Gejala
 Pencegahan Penyakit TB Paru
PENGERTIAN TB PARU PENYEBAB TB PARU

Tuberkulosis (TB) yang juga Penyebab tuberkulosis adalah


dikenal dengan singkatan Mycobacterium tuberculosis.
TBC, adalah penyakit menular Basil tersebut menyebar di
paru-paru yang disebabkan udara melalui semburan titik-
oleh basil Mycobacterium titik air liur dari batuk
tuberculosis. pengidap TB aktif.

TANDA DAN GEJALA TB PARU

TB paling sering menyerang paru-paru dengan gejala


klasik berupa batuk, berat badan turun, tidak nafsu
makan, demam, keringat di malam hari, batuk
berdarah, nyeri dada, dan lemah. Jenis batuk juga bisa
berdahak yang berlangsung selama lebih dari 21 hari.
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN TB PARU

Penyakit yang tergolong serius ini dapat disembuhkan jika diobati dengan
benar. Langkah pengobatan yang dibutuhkan adalah dengan mengonsumsi
beberapa jenis antibiotik dalam jangka waktu tertentu.
Sementara langkah utama untuk mencegah TB adalah dengan menerima
vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini
termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia
2 bulan.
4. Metode dan Teknik Advokasi
Penyuluhan : Penyuluhan dimulai pada tanggal 22 September 2013 dengan seminar yang
dilakukan di Kantor Kecamatan Genteng Surabaya. Seminar dilakukan dengan pemaparan materi
dan pemberian edukasi mengenai bahaya penykit TB paru serta cara pencegahan yang sederhana
agar penyakit TB ini tidak semakin menyebar. Selain itu, pemaparan materi dan edukasi dicetak
dalam bentuk leaflet yang dibagikan kepada warga yang datang.
Pemeriksaan : Melakukan pemeriksaan paru-paru dengan menggunakan stetoskop dan
konsultasi seputar penyakit TB seperti keluhan dan riwayat kesehatan.

5. Laksanakan Kegiatan, Pantau Evalusi serta Lakukan Tindak Lanjut


Kegiatan diawali dengan pemaparan materi dilanjutkan dengan tanya jawab dengan warga.
Dilakukan evaluasi untuk mengetahui pemahaman warga mengenai penyakit TB Paru dengan
cara memberikan pertanyaan kepada warga mengenai materi yang telah
disampaikan. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan konsultasi seputar
penyakit TB bagi warga.

Anda mungkin juga menyukai