Anda di halaman 1dari 75

PENGARUH

ROKOK TERHADAP
PENYAKIT SISTEMIK
VICKO PRATAMA

00000002386

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


PENDAHULUAN

• Tembakau merupakan tanama asli dari benua amerika. Mulai dikenalkan ke benua
eropa abad ke 15 di negara inggris
• Ada dua jenis rokok tembakau di dunia, cerutu dan rokok yang kita kenal “cigarettes”
• Merokok memiliki angka kebiasaan tertinggi di dunia.
• Ada banyak usaha mengurangi rokok, tetapi belum ada yang memberikan hasil
maksimal
• Rokok meningkat angka kejadian penyakit jantung, stroke hingga 2-4 kali dan angka
kanker paru-paru 25x.
• Di amerika serikat, kematian akibat rokok mencapai 480.000 kematian pertahun,
melebihi angka kematian akibat HIV, obat-obatan terlarang , alkohol, kecelakaan
kendaraan, dan kecelakaan senjata api di gabungkan

• Hampir 1-5 kematian di amerika serikat berhubungan dengan rokok

• Satu batang rokok mengurangi angka harapan hidup 5,5 menit

• Biaya pengobatan akibat rokok mencapai 16 milliar dollar amerika per tahun

• Kerugian mencapai 37 milliar dollar pertahun


TINJAUAN PUSTAKA

• EPIDEMIOLOGI :
• Di Indonesia ada peningkatan prevalensi perokok sebanyak 27 % pada
1995 menjadi 36,3 % oada tahun 2013.
• Peningkatan prevalensi perokok wanita di Indonesia dari 4.2 % tahun
1995 menjadi 6.7 % pada tahun 2013.
• Perokok usia muda 16-19 tahun meningkat 3x, dari 7.5 % tahun 1995
menjadi 20.5 % tahun 2014.
• Peningkatan perokok anak usia 10-14 tahun meningkat 100 % dalam
waktu 20 tahun terakhir
• Sebuah penelitian pada tahun 2013 angka kecanduan pada remaja
mencapai 16.8 % artinya 1 dari 5 remaja telah mengalami kecanduan
ROKOK TEMBAKAU

• Rokok tembakau memiliki sekitar 4000 jenis bahan kimia,


200 diantaranya merupakan zat berbahaya dan diperkirakan
setidaknya 70 diantaranya merupakan zat karsinogenik
NIKOTIN

• Merupakan zat yang paling adiktif


• Dalam waktu 8 detik nikotin akan terserap kedalam darah dan
menyebar ke otak
• Nikotin memiliki efek :
• Meningkatkan tekanan darah
• Meningkatkan detak jantung
• Konstriksi arteri
• Menstimulasi sistem saraf pusat

• Menstimulasi penghasilan dopamin


• Nikotin merupakan zat yang digunakan sebagai insektisida
TAR

• Zat yang muncul akibat proses pembakaran tembakau


• Saat tar terkondensasi maka akan menjadi lengket dan
berubah warna menjadi coklat
• Tar akan menyebabkan sel-sel silia pada paru rusak
sehingga saluran udara akan lebih mudah terinfeksi
• Saat sel silia rusak tar akan lebih mudah menempel dan
menyebabkan kerusakan sel lebih dalam lagi
AMMONIA

• Sebuah zat alkali yang ditemukan pada cairan pembersih


rumah
• Zat ini sengaja dimasukan kedalam rokok
• Tar meningkatkan PH pada asap rokok yang membuat
nikotin menjadi nikotin bebas
KARBON MONOKSIDA

• Gas yang tidak berbau, tidak memiliki rasa dan merupakan zat beracun
• Biasanya zat ini merupakan hasil produksi dari mesin kendaraan bermotor
• Dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kematian cepat dan fatal.
• Gas utama yang dihasilkan rokok
• Saat terhisap gas ini bisa menyebabkan :
• Sakit kepala
• Mual
• Muntah
• Penurunan kesadaran
HYDROGEN SIANIDA

• Zat berbahaya, suatu racun


• Memiliki efek kerja yang panjang
• Menganggu proses penggunaan oksigen pada seluruh
jaringan tubuh
• Merusak organ dengan kebutuhan oksigen tertinggi
• Tidak berwarna tetapi memiliki bau seperti kacang almond
”bitter almond”
• Saat perang dunia pernah digunakan sebagai senjata kimia
ASETON

• Pembersih cat kuku dan campuran pada pembuatan cat tembok


• Bersifat sangat korosif, akibat efek ini zat ini sering digunakan sebagai
pembersih
• Masuk sedikit saja dapat membuat efek :
• Sakit kepala
• Peningkatan nadi
• Iritasi paru
• Iritasi tenggorokan
• Mual dan muntah
• Penurunan kesadaran
• koma
BENZENE

• Tidak berwarna memiliki bentuk siklik hidrokarbon, yang


merupakan hasil pembakaran batu bara dan petroleum
• Digunakan sebagai penyampur bahan-bahan kimia
• Zat karsinogenik yang memiliki ikatan kuat dengan leukemia
RADON

• Elemen radioaktif yang ada pada asap rokok


• Memiliki radiasi 4x lebih besar dari x-ray thoraks
• Zat karsinogenik, menyebarkan partikel alfa, beta, dan
gamma kedalam paru-paru
FORMALIN

• Zat tidak berwarna yang memiliki tingkat racun sangat tinggi


• Digunakan sebagai pengawet mayat
• Baunya khas
• Zat karsinogenik
• Zat karsinogenik, logam
• Racun terhadap otak dan sistem saraf menyebabkan:
• Sakit kepala
• Gangguan ingatan
• Tremor
• Dan kelemahan otot

• Dalam jumlah besar timah bisa menyebabkan:


• Kerusakan ginjal
• Kerusakan sumsum tulang bealkang
• Gangguan reproduksi
• Gangguan saluran cerna
• Nyeri tulang
• Kematian pada anak-anak
• Arsenic :
• Zat yang digunakan sebagai peptisida, herbisida, membunuh jamur tanaman, dan
insektisida

• Butane :
• Zat tidak berwarna
• Digunakan dalam pembuatan korek api
• Menganggu irama jantung dengan menganggu kelistrikan jantung
• Menurunkan akda oksigen dalam tubuh
• Penurunan kesadaran
• Hiperinsomnia
• Euphoria
• Zat ini sengaja dimasukan kedalam rokok demi efek euphorianya
PENGARUH EFEK ROKOK TEMBAKAU
PADA TUBUH
STRESS OKSIDATIF

• Rokok tembakau memiliki 1017 oksidatif molekul dalam 1


hisapan
• Beberapa cara melihat masuknya molekul oksidatif kedalam
tubuh:
• Menghitung reactive oxygen species (ROS) dari darah perifer
• Melihat efeknya terhadap sel dengan melihat lipid peroxidation product
dan oxidized protein
• Melihat respon dari stress oksidatif dengan cara melihat kadar
kapasitas antioksidan dalam plasma
• Rokok terbukti menurunkan kadar antioxidant plasma normal seperti vitamin A,
vitamin C, beta karoten dan Glutathione

• Dengan turunya zat antioksidan maka kemungkinan terjadi atherosclerothic


meningkat

• Antioksidan sendiri terbukti bisa mengurangi angka kejadian beberapa penyakit


seperti :
• Kanker
• Degenerasi macular
• Alzheimer’s disease
• arthritis
INFLAMASI SISTEMIK

• Tanda-tanda inflamasi kronik bisa dilihat dari :


• Sel-sel inflamasi pada sirkulasi darah
• Peningkatan mediator inflamasi fase akut dan sitokin proinflamatori dalam darah
SEL-SEL INFLAMASI PADA
SIRKULASI
• Suatu respon inflamasi sistemik pada perokok akan dimulai dari
sistem hematopoetik.
• Tetapi pada perokok terjadi selain penambahan jumlah juga
perubahan fenotip dari sel-sel tersebut
• Ditemukan adanya peningkatan aktivitas sumsum tulang belakang
pada perokok
• Neutrofilia akan terjadi dengan peningkatan netrofil batang.
• Leukositosis akan terjadi dengan peningkatan polimorfonuklear
(PMN)
• Pada perokok ditemukan juga ada peningkatan L-selectin
yang berfungsin merangsang pelekatan PMN pada sel
endotel dan merekrut sel PMN ke daerah inflamasi
• Peningkatan hasil produksi dari sumsumtulang belakang
diakibatkan adanya inflamasi pada paru-paru yang
menghasilkan IL 1 beta dan IL 6 yang merangsang sumsum
tulang belakang
MEDIATOR INFLAMASI PADA
PEROKOK
• Adanya peningkatan protein fase aku dan berbagai macam sitokin pada
perokok, yang normalnya akan meningkata pada infeksi, trauma,
operasi, luka bakar, kematian jaringa, kelainan imun dan keganasan.
• Beberapa hal yang meningkat pada perokok adalah C-reactive protein
(CRP) dan fibrinogen.
• Turunya FVC dari paru-paru menyebabkan meningkatnya CRP dan
fibrinogen
• Ditemukan juga adanya peningkatan 1-antitrypsin, haptoglobin,
ceruloplasmin, dan 1-acid glikoprotein yang meningkatkan resiko
serangan jantung dan kerusakan jantung
• CRP tidak secara langsung merusak jantung, tetapi memiliki
efek langsung dengan pembentukan atherosclerosis dan
disfungsi endotel
• Fibrinogen sendiri bisa meningkatkan kekentalan darah,
agregasi platelet , dan pembentukan fibrin yang juga dapat
mencetuskan atherosclerosis terbentuk
• Dapat simpulkan CRP dan fibrinogen dapat meningkatkan
serangan jantung dan stroke.
TANDA-TANDA DISFUNGSI ENDOTEL,
KOAGULASI, DAN HEMOSTASIS
• Mekanisme dari rokok sampai menjadi suatu pembentukan atherosclerosis
masi belum diketahui secara sempurna
• Selain adanya proses inflamasi, diperkirakan ada jalur lain seperti :
• Kerusakan endotel
• Sistemik hemostatic
• Gangguan koagulasi
• Gangguan lipid

• Setiap jalur ini memiliki tanda tersendiri


• Selain jalur-jalur di atas diperkirakan juga adanya jalurjalur lain seperti
agregasi dan aktivasi platelet, kekentalan plasma, dan peningkatan
plasminogen activator inhibitor (PAI) type 1 levels (tanda dari gangguan
fibrinolisis) yang memiliki hubungan dengan kerusakan jantung.
DISFUNGIS ENDOTEL

• Hal ini terjadi utamanya akibat adanya penurunan kadar NO.


• Kadar dari LDL pada perokok lebih sensitif terhadap
oksidasi akibat tingginya kadar ROS dan reaktif nitrogen
• LDL yang teraktivasi akan menurukan bioaktivitas dari no
yang pada akhirnya dapat membuat masuknya sel-sel
inflamasi ke dalam pembulu darah.
• Sel-sel endotel yang rusak kehilangan fungsi utamanya untuk
tidak adhei sengan sel-sel imun tubuh.
HEMOSTASIS DAN TANDA
KOAGULASI
• Peningkatan kedua hal ini dapat meningkatkan angka
kerusakan jantung
• Kekentalan darah merupakan hal utama yang terjadi dalam
darah dan bisa dilihat dari hematokrit dan kekentalan
plasma
• Peningkatan yang terjadi pada perokok diakibatkan oleh
fibrinogen dan lipoprotein yang menyebabkan kondisi
prokoagulan
• Pada perokok ditemukan adanya peningkatan kadar PAI-I
yang merupakan suatu penghambat aktivasi fibrinolitik
dalam darah.
• Pada perokok juga ditemukan adanya peningkatan D-dimer
yang dapat diartikan adanya peningkatan proses koagulasi
dalam tubuh perokok.
• Perlu diketahui semua jalur yang disebutkan sebelumnya
belum tentu terjadi pada perokok, banyak faktor-faktor yang
belum di ketahui.
• Hal yang pasti berpengaruh adalah adanya faktor genetik
manusia
BERAT BADAN PADA PEROKOK

• Rata-rata perokok memilki BMI yang lebih rendah jika


dibandingkan dengan bukan perokok
• Rokok bisa meningkatkan jumlah kalori yang dibutuhkan
perharinya (meningkatkan metabolisme dasar, mengurangi
efisiensi penggunaan energi, dan mengurangi nafsu makan)
• 1 batang rokok telah terbukti meningkatkan kebutuhan energi
selama 30 menit
• Hal ini diperkirakan terjadi akibat adanya peningkatan sistem
saraf simpatik dan peningkatan kadar hormon tiroid
• Nikotin pada rokok juga terbukti mencetuskan efek
anoreksia akut
• Nikotin akan menyebabkan rasa kenyang dan tidak ingin
makan selama 2 jam setelah merokok
RESISTENSI INSULIN, SINDROM
METABOLIK, DIABETES TIPE 2

• Pada saat ini banyak data-data yang menunjukan hubungan antara


rokok dengan akumulasi lemak viseral dan resistensi insulin
LEMAK VISERAL

• Untuk mengukur suatu lemak viseral, digunakan suatu


indikator yaitu waist to hip ratio (WHR)
• Peningkatan lemak viseral berhubungan erat dengan
sindrom metabolik
• Pada perokok ditemukan adanya peningkatan lemak viseral ,
ukuran pinggang lebih besar dengan ukuran paha lebih kecil
• Membesarnya lingkar perut dengan menurunya berat badan
merupakan paradox pada perokok
MEKANISME TERJADI
PENINGKATAN LEMAK VISERAL
• Terganggunya sistem kortisol dalam tubuh, peningkatan
kadar kortisol.
• Diperkirakan akibat terganggunya sistem simpatetik
• Gangguan hormon pada wanita menurunnya estrogen dan
meningkatnya testosteron.
• Meningkatnya androgen pada wanita
• Menurunnya testosteron pada pria yang meningkatkan
kortisol
RESISTENSI INSULIN

• Pada penelitian menggunakan cara pemberian glukosa oral, di


temukan kadar insulin dalam darah perokok lebih tinggi
dibandingkan dengan bukan perokok
• Penggunaan permen nikotin juga ditemukan memiliki efek
terhadap resistensi insulin
• Saat seseorang berhenti merokok, 8 minggu kemudian
sensitivitas insulin akan meningkatkan
• Ditemukan pada perokok tanda-tanda sindrom insulin resisten
yang merupakan bagian dari sindrom metabolik
• Ditemukan pada kelompok usia 12-19 tahun di amerika
serikat, memiliki angka 8x lebih besar memiliki sindrom
metabolik pada yang aktif merokok
• Merokok meningkatkan resiko diabetes melitus tipe 2 >70
% pada pria yang merokok >20 batang satu hari.
• Pada pasien yang sudah memiliki diabetes melitus tipe 2
rokok mempersulit pengontrolan kadar gula darah
• Pada kesimpulan merokok akan meningkatkan
lemak visera dan resistensi insulin yang akhirnya
akan menyebabkan sindrom metabolik ataupun
diabetes melitus tipe 2
PENYAKIT JANTUNG

• Rokok bertanggung jawab atas kematian 140.000 orang


akibat serangan jantung
• Perokok umur 45-50 tahun meningkat resiko serangan
jantung 2,5x
• Rokok selain sebagai faktor resiko sendiri juga
meningkatkan faktor resiko yang lain :
• Menurunkan kadar HDL
• Meningkatkan intoleransi glukosa
• Meningkatkan tekanan darah
MEKANISME

• mekanisme utama terjadinya serangan jantung pada


perokok adalah :
• Pemebentukan atherosclerosis
• Meningkatkan hiperkoagulasi yang bisa membentuk thrombosis akut

• Angka kejadian penyakit jantung sangat dipengaruhi jumlah


dan lama merokok.
• Jumlah rokok dipercaya memiliki peningkatan linear dengan
kemungkinan serangan jantung,
ATHEROSCLEROSIS

• Suatu pengerasan arteri yang memiliki tanda deposisi lemak


pada lapisan dalam, fibrosis, dan penebalan dinding arteri.
• Suatu perjalanan penyakit yang berjalan lambat yang dapat
mengubah diameter arteri menjadi lebih kecil
PENINGKATAN KEBUTUHAN
OKSIGEN
• Perokok terbukti meningkatkan kebutuhan oksigen dan juga
menurunkan aliran darah arteri koronari.
• Merokok secara cepat menyebabkan konstriksi segera
pembuluh darah arteri koroner proksimal dan distal yang
akan menyebakan resistensi
• Hal ini terjadi akibat peningkatan katekolamin
• Penurunan kadar vasodilator juga terjadi akibat kerusakan
sel-sel endotel
GANGGUAN PENGIRIMAN
OKSIGEN
• Kadar karbon monoksida yang tinggi pada perokok juga
menganggu difusi dari oksigen masuk kedalam darah
• CO akan bergabung dengan hemoglobulin pada eritrosis
dan membentuk carbochyhemoglobin yang mengurangi
kapasitas pengikatan oksigen
PEMBULUH DARAH OTAK

• Cerebrovascular disease suatu penyakit gangguan


neurologis akibat dari tergangguanya aliran darah menuju
otak
• 2 hal yag bisa terjadi adalah TIA dan stroke.
• Rokok meningkatkan kejadian dari strok sebanyak 50%
• Stroke pada perokok terjadi akibat
• Kerusakan pembuluh darah
• Peningkatan tekanan darah
• Harus diingat pembentukan atherosclerosis juga bisa terjadi
di bagian lain pada tubuh manusia seperti :
• Aorta abdominal : terjadi aneurisma, aneurisma sangat mudah pecah
dan akan menyebabkan pendarahan masif yang sulit untuk dikontrol
sehingga angka kematian juga tinggi
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI

• Siklus menstruasi
• Masa reproduktif
• Fertilitas
SIKLUS MENSTRUASI

• Sampai saat ini masi belum ditemukannya mekanisme pasti


mengapa adanya gangguan menstruasi pada pasien perokok
• Secara epidemiologi ditemukan bahwa masalah gangguan
menstruasi yang datang kedokter jauh lebih tinggi pada
perempuan perokok
• Memanjang atau memendeknya siklus menstruasi dipercaya
dipengaruhi dengan jumlah merokok >10 batang perhari
• Pemendekan terjadi pada fase folikular dan disertai
pemendekan fase luteal dibawah 11 hari
MASA REPRODUKTIF

• Masa reproduktif di hitung dari awal pertama kali terjadi


menstruasi sampai terjadinya menopause
• Pada wanita perokok di temukan adanya pemendekan masa
ini.
• Ditemukan juga pada anak wanita yang orangtuanya
merupakan perokok mengalami menarche lebih cepat
INFERTILITAS

• Definisi : adanya hubungan seksual aktif tanpa pengaman


selama 1 tahun pada masa subur dan belum memiliki anak.
• Pada wanita perokok meningkatkan risiko telatnya konsepsi
dan menyebabkan infertilitas
INFERTILITAS

• Kualitas sperma suatu pria dilihat dari jumlah, volume,


pergerakan , dan morfologinya.
• Hormon juga memiliki peran penting terhadap infertilitas
dan sudah diketahui rokok mempengaruhi kadar hormon
pada perokok
• Rokok sudah terbukti mengurangi jumlah sperma dan
mengurangi pergerakan dari sperma.
ROKOK DAN KOMPLIKASI
KEHAMILAN
• Rokok bukan merupakan faktor utama terjadinya komplikasi
kehamilan, tetapi rokok menjadi suatu pemacu terjadinya
komplikasi, berikut beberapa komplikasi:
• Aborsi spontan
• Kehamilan ektopik
• Preeclampsia
• Placenta previa
• Placenta abrutio
• Kelahiran preterm
• Kelainan kongenital
ABORSI SPONTAN

• Definisi : terminasi kehamilan sebelu 20 minggu masa gestasi


• Rokok meningkatkan angka kejadian 30%
• Mekanisme yang mungkin terjadi adalah terjadinya hipoxia
fetus akibat paparan CO, vasokonstriksi dan efek
antimetabolik akibat insufisiensi dari plasenta
KEHAMILAN EKTOPIK

• Definisi : kehamilan yang terjadi diluar uterus


• Belum dipastikan tetapi diperkirakan memiliki hubungan
yang erat
• Rokok menganggu pergerakan dari mamalian oviduct
sehingga terjadi kegagalan pengiriman sel telur menuju
uterus
PREECLAMPSIA

• Definisi : Preeclampsi merupakan suatu sindrom


berkurangnya perfusi organ akibat vasospasm dan aktivasi
endotel setelah 20 minggu kehamilan yang di tandai dengan
proteinuria, hipertensi, dan disfungsi endotel
• Ditemukan bahwa merokok menurunkan angka kejadian
preeclampsia karean adanya efek rokok yang menghasilkan
thiocyanate, inhibisi thromboxan A2 (vasokonstriksi potent),
dan menstimulasi penghasilan vascular endotelial growth
factor (VEGF
PLACENTA PREVIA

• Definisi : adanya obstruksi seara parsial atau sempurna dari


serviks oleh placenta
• Mekanisme terjadinya berupa
• Adanya hipoksia dan iskemik kronik pada placenta, yang akhirnya
dikompensasi dengan membesarnya ukuran plasenta yang pada
akhirnya bisa menutupi serviks
PLASENTA ABRUTIO

• Definisi : pelepasan plasenta dari dinding uterus secara


prematur.
• 10 batang rokok sehari meningkatkan kemungkinan 20 %
• Mekanisme yang mungkin terjadi
• Adanya inflamasi dari plasenta
• Pengurangan kadar vitamin C yang akhirnya menurunkan kadar
kolagen
• Kerusakan pembuludarah plasenta
• Gangguan sistem jantung fetus
KELAHIRAN PRETERM

• Definisi : dikataka kelahiran preterm saat fetus lahir <37


minggu
• Hal ini bisa terjadi tidak hanya pada ibu perokok tetapi juga
terjadi pada ibu yang sering terpapar dengan rokok
• Belum ada mekanisme pasti, tetapi ada beberapa teori :
• Rokok meningkatkan infeksi oleh flora normal vagina
• Deplesi sel langerhans yang merupakan daya tahan tubuh lokal
• Menurunkanya kadar kolagen tipe 3 yang berfungsi menurunkan
membran fetus
KELAINAN KONGENITAL

• Pada tahum 2004 peneliti menemukan adanya peningkatan


angka kejadian bibir sumbing pada ibu perokok sebanyak 34 %
• Merokokok juga meningkatkan terjadinya clubfoot, gastrichisis,
dan craniosynotosis.
• Mekanisme yang mungkin terjadi berupa adanya kerusakan
DNA, fetal hipoksia, gangguan nutrisi bayi dan efek teratogenik
• Hal ini terjadi diperkirakan akibat dari adanya komponen rokok
seperti nikotin, cadsmium, dan polycyclic aromatic hydrocarbons
(PAHs)
SISTEM ENDOKRIN

• Rokok memiliki efek antiestrogen.


• Rokok akan menurunkan kadar progesteron dan prolactin,
serta peningkatan kadar testosteron, FSH dan LH
• Akibatnya akan tergangguanya siklus menstruasi wanita]
• Mekanisme terjadinya :
• Adanya niktoin dan metabolitnya yang menganggua sistem
pembentukan ataupun pembuangan dari hormon
• Adanya PAHs yang menghambat sitrkrom P-450 yang berguna untuk
memetabolisme hormon-hormon endogen
SISTEM PERNAFASAN

• Dua komponen penting untuk mepertahankan pertukaran


gas dalam paru-paru:
• Saluran nafas
• Alveolus

• Merokok menyebabkan adanya kerusakan dari kedua hal ini:


• Akan terjadi perubahan bentuk dari alveolus
• Penyempitan saluran udara
• Beberapa faktor terjadinya:
• Stress oksidatif
• Inflamasi
• Ketidak seimbangan protease-antiprotease
• Proses remodeling
• genetik
KANKER PADA PEROKOK

• Telah terbukti bahwa rokok meningkatkan resiko beberapa


jenis kanker:

• Kanker paru-paru • Kanker vesika urinari


• Kanker laring • Kanker ginjal
• Kanker rongga mulut • Kanker serviks
• Kanker faring • Kanker lambung
• Kanker esofagus • Kanker kolorektal
• Kanker pankreas • Kanker hati
MEKANISME TERJADINYA KANKER

• Ada 3 mekanisme besar terjadinya kanker


• Terpaparnya tubuh dengan zat karsinogenik
• Terbentuknya formasi kovalen antara zat karsinogenik dengan DNA
yang disebut DNA adduct formation
• Akumulasi dari hasil mutasi yang permanen pada gen yang pada
akhirnya merangsang pertumbuhan yang akan memulai perjalanan
kanker
ZAT KARSINOGENIK

• Dari setiap batang rokok terdapat ribuan jenis komponen


yang setidaknya minimal ada 60 zat karsinogenik
• Ada berbagai macam kelas zat karsinogenik pada rokok :
• polycyclis aromatic hydrocarbons (PAHs)
• N-nitrosamines
• amromatic amines
• aldehydes
• volatile organic hydrocarbons
• logam.
• Faktor utama terjadinya kanker adalah polycyclis aromatic hydrocarbons
(PAHs), N-nitrosamines, amromatic amines, dan volatile organic
hydrocarbons
• Zat karsinogen pada rokok membutuhkan aktivasi metabolik yang
umumnya di katalisasi oleh enzim sitokrom P-450, yang akan
mengubah zat karsinogenik menjadi bentuk kovalen dan bisa
bergabung dengan DNA menjadi DNA adducts
• Tubuh sebetulnya memiliki beberapa daya tahan tubuh untuk
mendetoksifikasi zat-zat karsinogen
• Keseimbangan dari kedua hal diatas berperan penting dalam
terjadinya kanker pada perokok
• Saat DNA adducts terbentuk, tubuh juga memiliki beberapa
cara untuk mengembalikannya kedalam bentuk normal salah
satunya :
• Secara langsung memotong DNA yang rusak pada basa dan
nukleotidenya serta membetulkan jika adanya ketidak cocokan
ataupun ikatan ganda oleh alkyltransferase

• Saat sistem ini rusak, terganggu makan DNA adducts akan


bertahan dan mengaktivasi mutasi somatik.
• Mutasi ini paling banyak terjadi pada KRAS onkogen dan
TP53 pada paru-paru perokok, akibat dari adanya metabolit
aktif dari PAHs
• suatu mutasi bisa mengubah fungsi normal dari suatu sel
dan bisa menyebabkan pembelahan tidak terkontrol dan
membentuk kanker
• Ada juga jalur lain pembentukan kanker seperti :
• Penggabungan nikotin dan nitrosamines spesifik tembakau yang akan
bergabung dengan reseptor nikotinik dan reseptor lainya
• Rokok diketahui memiliki kandungan cocarcinogens dan promotor
tumor, meski bukan suatu zat karsinogenik tetapi terbukti
meningkatkan proliferasi sel yang pada akhirnya membantu
terbentuknya kanker (EGFR dan COX-2)
KESIMPULAN
HAPPY BIRTHDAY
LUCKY 
21/6/2017

Anda mungkin juga menyukai