Anda di halaman 1dari 32

Diabetes Melitus Tipe 1

Moderator: dr. Yenny Kumalawati, SpA


Tutor : dr. Huiny Tjokrohusada, SpA. MH.Kes

Oleh:
Livia Brenda Patty
112017208

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO
21 MEI – 4 AGUSTUS 2018
Identitas Pasien
Nama : An. M.A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir /Umur : 01 Januari 2001/17 tahun 5 bulan
Alamat : Jl. Kramat Kwitang, Kebon Sayur
No. Rekam medis : 889xxx
Tanggal Masuk RS : 4 Juni 2018
Datang sendiri/rujukan : Datang sendiri

Anamnesis
Keluhan Umum • Demam
• Naik-turun
• Tidak menentu
• Bintik-bintik Minum obat,
merah (-) Ke Puskesmas demam turun
• Batuk-pilek (-) namun naik kambali
• Menggigil (-)
• Kejang (-)
• Muntah 2x berisi
cairan, darah (-)
Demam dan • Nyeri ulu hati (+),
Demam
Mual-muntah hilang-timbul,
tidak menjalar
• BAB dan BAK
normal
• BB turun 3kg

Rumah
7 hari smrs 5 jam smrs
Sakit

Pasien sedang terapi insulin


(Levemir dan Novorapid)
RPD RPK

• DM tipe 1 sejak tahun 2013 • DM (-), Hipertensi (-),


• KAD pada tahun 2016 (GDS: Batuk berdahak > 2
500 mg/dL) minggu (-)

Riw Pengobatan Riw Pribadi/Sosial

Pasien tinggal bersama dengan


Insulin (Novorapid dan
orang tua di kawasan yang
Levemir) sejak tahun 2013 padat penduduk

Pasien lahir pada tanggal 1 Januari 2001, spontan, lahir


Riwayat cukup bulan dengan BBL=3100 gram, PL= 49 cm
Kelahiran Bayi langsung menangis, tidak kebiruan, tidak pucat, tidak
kuning, tidak ada kelaianan bawaan
Ibu pasien lupa berapa nilai APGAR
Riwayat Nutrisi

Usia Susu Bubur Nasi Makanan


ASI
(Bulan) formula Susu Tim Keluarga

0-6 + - - - -

6-8 + - + - -

8-10 + - + + -

10-12 + - + + +

12-24 - + + + +

24-36 - + - + +
Untuk diatas 1 tahun:
Makanan biasa Frekuensi
Nasi : Setiap hari, 3 kali sehari, setiap makan ± 1½
centong nasi
Sayur : Setiap hari, 2 kali sehari
Daging : 2 kali seminggu
Telur : Hampir setiap hari, 1 kali sehari
Ikan : Hampir setiap hari, 2 kali sehari
Tahu : Hampir setiap hari, 2 kali sehari
Tempe : Hampir setiap hari, 2 kali sehari
Susu (takaran) : Setiap hari, 1-2 kali sehari
Kesulitan makan: Tidak ada
Kesan: kualitas dan kuantitas asupan nutrisi pada pasien cukup
Riwayat Tumbuh Kembang

• Perkembangan psikomotor
– Motorik kasar
• Menegakan kepala : 3 bulan
• Membalik badan : 3 bulan
• Merangkak : -
• Duduk : 5 bulan
• Berdiri : 9 bulan
• Berjalan : 12 bulan
– Bahasa
• Bicara : 18 bulan
Kesimpulan : Perkembangan anak normal sesuai usia
Riwayat Imunisasi
Jenis Ulangan
Dasar (usia)
Imunisasi (umur)
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan
BCG 1 bulan
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan
HiB 2 bulan 4 bulan 6 bulan
Campak 9 bulan
Imunisasi Lain:
Difteri 17 tahun

Kesan: Imunisasi dasar lengkap, imunisasi ulangan tidak diberikan


Corak Reproduksi Riwayat Keluarga

Tanggal Lahir Jenis Lahir Mati Keterangan


No Hidup Abortus
(usia) Kelamin Mati (sebab) kesehatan
1 24 tahun Laki-laki  - - - Sehat

Data Orangtua
Ayah Ibu
Nama Tn. M I Ny. N
Umur 44 tahun 47 tahun
Agama Islam Islam
Perkawinan Pertama Pertama
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Pegawai swasta Ibu rumah tangga
Suku Bima Jawa
Golongan Darah - -
Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: Compos Mentis
Nadi: 89x/menit, kuat angkat, isi cukup, irama reguler, equal di keempat
ekstremitas
Respirasi: 20x/menit, torakoabdominal
Suhu: 37,2⁰C
Tekanan darah: 120/80 mmHg

Data Antropometri
BB = 60 kg
TB= 173 cm
Status gizi :
Berdasarkan BB/U = 60/66 x 100% = 90,9%
Berdasarkan TB/U = 173/176 x 100% = 98,29%
Berdasarkan BB/TB = 60/59 x 100% = 101,69%
Kesan = status gizi normal, perawakan normal
Status Generalis
Kelainan mukosa/kulit/subkutan menyeluruh : perabaan kulit hangat, turgor kulit
normal.
Kepala
• Bentuk dan ukuran: Normocephal
• Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
• Kulit : Sawo matang
• Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya
(+/+)
• Telinga : Normotia, simetris kanan dan kiri, liang lapang, serumen (-/-)
• Hidung : Bentuk dan posisi normal, tidak ada napas cuping hidung
• Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, T1-T1, tenang
• Mulut : Bibir tidak kering, sianosis
Leher
• Bentuk normal, sawo matang, trakhea di tengah, KGB tidak teraba, Tiroid tidak
teraba, JVP tidak meningkat
Status Generalis
Toraks
Dinding toraks : Lesi tidak ada, benjolan tidak ada, retraksi (-),
pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Paru : Massa tidak ada, tidak ada nyeri, pergerakan dinding dada
simetris, suara napas vesikuler, tidak ada ronki dan tidak ada wheezing.
Jantung: Bunyi jantung I-II murni reguler, tidak ada murmur dan gallop.

Abdomen
Inspeksi : Rata, tidak ada lesi, tidak terlihat penonjolan
massa, tidak terdapat caput medusa dan spider nevi
Palpasi : Dinding perut : supel, nyeri tekan epigastrium (+) asites (-)
Hati : tidak teraba
Limpa : tidak teraba
Ginjal : tidak teraba, ballotemen negatif
Massa : tidak teraba massa
Perkusi : Undulasi (-)
Auskultasi : Bising usus positif, normal
Status Generalis
• Anus dan rectum : Tidak dilakukan (tidak ada indikasi)
• Genitalia : Tidak dilakukan (tidak ada indikasi)
• Ekstremitas : Bentuk normal, akral hangat, tidak
sianosis, CRT<2 detik, tidak edema,
• tidak ada deformitas

• Perkembangan Pubertas
• Stadium Tanner (meminta pasien menunjuk pada gambar)
• Genitalia: Testis dan skrotum terus membesar, warna kulit
skrotum makin gelap, penis makin membesar baik panjang
dan diameter
• Rambut pubis: Bentuk dewasa, tetapi belum meluas ke
medial paha
• Pasien berada pada tahap 4 menurut stadium Tanner.
Refleks
• Tonus otot : Normotonus
• Refleks Fisiologis
Refleks Biseps : +/+ Refleks Patella : +/+
Refleks Achilles : +/+ Refleks Triseps : +/+
• Refleks Patologis
Refleks Hoffmann-Trommer : -/- Refleks Babinski : -/-
Refleks Oppenheim : -/- Refleks Chaddock : -/-
• Tanda Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk : negatif Brudzinski I : negatif
Kernig sign : negatif Brudzinski II : negatif
Laseque sign : negatif
Pemeriksaan Penunjang
Kimia Klinik
• Darah Rutin (04/06/2018) 04/06/2018
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL

HEMATOLOGI
Ureum 29 20 - 50 mg/dL
Hemoglobin 9.8* 13.0 - 16.0 g/dL

Hematokrit 30* 37 - 49 % Kreatinin 0.5 0.5 - 1.5 mg/dL

Eritrosit 4.7 4.5 - 5.3 juta/uL

Glukosa Darah 141 60 – 140 mg/dL


Leukosit 8000 4.500 –
13.000/uL (sewaktu)
Trombosit 197.000 150.000 - Natrium (Na) 136 135 – 147
400.000/uL
mmol/L

MCV 64 78.0 - 98.0 fL Kalium (K) 3.9 3.5 – 5.0

MCH 21 25.0 - 35.0 pg mmol/L

Klorida (Cl) 100 95 - 105 mmol/L


MCHC 33 31.0 - 37.0 g/dL
• Pemeriksaan Radiologi
04/06/2018
• Foto Thorax AP
– Jantung kesan tidak membesar
– Aorta dan mediastinum superior
tidak melebar
– Trakea di tengah, kedua hilus tidak
menebal
– Suspek infiltrate di apeks paru kiri
– Perselubungan di laterobasal
hemithoraks kiri kanan yang
menutupi sebagian lengkung
diafragma dan sinus kostofrenikus
kiri kanan terutama kanan
– Tulang-tulang intak
Kesan: Jantung dalam batas normal,
efusi pleura bilateral, suspek infiltrate
di apeks paru kiri, DD/ TB paru,
pneumonia.
Urinalisis 06/06/2018
Imunoserologi PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
05/06/2018 URINALISIS

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL Urin Lengkap


- Warna Kuning Kuning
Anti Salmonella Negatif (2) ≤ 2 Negatif
- Kejernihan Jernih Jernih
Thypi IgM 3 Borderline - Berat Jenis 1.020 1.000 – 1.030

4 Positif Lemah - pH 6.0 5.0-8.0


- Protein -/Negatif Negatif
6-10 Positif
- Glukosa -/Negatif Negatif
- Keton -/Negatif Negatif
Pemeriksaan Mikrobiologi 06/06/2018 - Darah -/Negatif Negatif
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL - Bilirubin -/Negatif Negatif
PCR TB (GeneXpert) - Urobilinogen 0.1 0.1-1.0 mg/dL
- Tanggal Hasil 07/06/2018 - Nitrit -/Negatif Negatif
- Jenis Bahan Sputum - Leukosit Esterase -/Negatif Negatif
- Hasil Positif Sedimen Urin
- MTB (M. Detected, Low - Leukosit 0 < 5/LPB
Tuberculosis) - Eritrosit 0 < 2/LPB
- Rif Resistance Not Detected - Silinder 0 Negatif/LPK
Pemeriksaan BTA - Epitel 0
- Jenis Bahan Sputum - Kristal 0 Negatif
- Tanggal 06/06/2018 - Lain-lain
diperiksa Negatif Negatif Bakteri -/Negatif Negatif
- Hasil Sel Ragi (Jamur) -/Negatif Negatif
Resume

Pasien anak laki-laki berusia 17 tahun dengan keluhan demam sejak 7


hari smrs. Demam naik turun dan tidak menentu pagi-siang-malam. Pasien
sempat minum obat, demam turun namun kemudia naik lagi. 5 jam smrs
demam disertai dengan mual-muntah. Muntah 2 kali berisi cairan. Pasien
mengeluhkan adanya nyeri ulu hati yang hilang timbul sejak 1 bulan yang lalu.
Nyeri bersifat hilang timbul dan tidak menjalar.
Pasien mengeluh lemas dan adanya penurunan berat badan sebanyak
3 kg. Keluhan rasa haus terus-menerus, sering merasa lapar dan banyak
makan, serta buang air kecil yang banyak disangkal. Pasien saat ini sedang
dalam terapi insulin (Levemir dan Novorapid) setelah terdiagnosis Diabetes
Mellitus tipe 1 sejak tahun 2013.
Pada pemeriksaan fisik tampak pasien sakit sedang, kesadaran
compos mentis. . Tanda-tanda vital yaitu denyut nadi, repirasi dan tekanan
darah masih dalam batas normal. Dari pemeriksaan suhu didapatkan hasil
suhu 37,2C. Status generalis terdapat nyeri tekan abdomen lokasi
epigastrium.
- Tuberkulosis Paru
- Demam Tifoid
Diagnosis Banding - DM Tipe 1
- Dispepsia
- Tuberkulosis Paru
Diagnosis Kerja - DM Tipe 1
- Dispepsia

Pemeriksaan darah rutin


Anjuran Pemeriksaan
Pemeriksaan gula darah secara berkala

Penatalaksanaan
Prognosis:
Quo ad Vitam : Bonam IVFD D5 ¼ NS 1500 ml/hari INH 1x300 mg
Quo ad Functionam: Makan biasa 2000 kal/hari Rifampicin 1x500 mg
Bonam Paracetamol 3x500 mg p.o Pirazinamid 2x500 mg
Ceftriaxon 1x2 g iv Novorapid 13-14-11 IU SC
Quo ad Sanationam:
Ranitidine 2x50 mg iv Levemir 24 IU SC
Malam Ondancentron 3x4 mg iv
Follow Up Pasien
Tanggal Subyektif Obyektif Assesment Terapi
4/06/18 Pasien demam naik turun  Keadaan umum : tampak sakit sedang, anak  IVFD D5 ¼ NS 1200
sejak 7 hari SMRS. Pasien lemas - Febris hari ke ml/hari
Jam 04.30
mengeluh mual dan muntah  7 ec?
Kesadaran: compos mentis  Paracetamol 3x500 mg
disertai nyeri ulu hati, batuk - Vomitus p.o
 TTV : Suhu 37,5oC, nadi 84x/menit, pernafasan 20
tidak ada, pilek tidak ada,
x/menit  Ranitidin1 amp
nafsu makan menurun, BAB
dan BAK baik.  Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik.  Ondansentron 1 amp

 THT : tidak ada nafas cuping hidung, faring tidak  Foto thoraks dianjurkan
hiperemis, T1-TI

 Thorak : simetris, retraksi tidak ada

 Pulmo : Suara nafas vesikuler, tidak ada ronkhi


dan tidak ada wheezing

 Cor : BJ I dan BJ II murni regular, tidak ada gallop,


tidak ada murmur.

 Abdomen : Supel, bising usus ada, nyeri tekan


pada epigastrium, hepar dan lien tidak teraba
membesar

 Extremitas ; akral hangat, tidak sianosis, CRT < 2


detik
04/06/18  Menghubungi dokter Martaviani Sp.A, advis:  IVFD D5 ¼ NS 1500 ml/hari

Jam 08.30 - Rawat inap  Inj ceftriaxone 1x2 g (1)

- Cek IgM Salmonella  Paracetamol 3x500 mg po

- Konsul dr Dana Sp.A untuk masalah DM  Ranitidin 2x50 mg

- Melakukan skin test ceftriaxone

05/06/18 Pasien mengeluh kemarin sore  Keadaan umum : tampak sakit sedang, lemas  IVFD D5 ¼ NS 1500 ml/hari
nyeri kepala dan merasa pusing - Febris hari ke 8 ec?
Jam 07.00  Kesadaran : compos mentis  Makan biasa 1800 kal/hari
ketika bangun tidur. Pasien Sepsis?
 TTV : Suhu 37,6oC, nadi 126x/menit, pernafasan  Inj ceftriaxon 1x2 g IV (2)
mengatakan sudah tidak ada - DM tipe 1 on insulin
20x/menit, saturasi O2 98%
demam, tidak ada mual dan tidak - Dyspepsia  Inj ranitidin 2x50 mg IV
ada muntah, tidak ada batuk,  Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik. - Suspek TB
 Inj ondansentron 3x4 mg IV
tidak ada pilek dan tidak ada
 THT : tidak ada nafas cuping hidung, faring tidak
 Paracetamol 3x500 mg po (T
sesak. Pasien masih merasa
hiperemis, T1-TI
≥ 38oC)
lemas. BAB dan BAK pasien baik.
 Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP tidak
 Novorapid 13-14-11 IU
meningkat
 Levemir 24 IU
 Thorak : simetris, retraksi tidak ada tidak ada
 Monitoring keadaan umum,
 Pulmo: vesikuler, tidak ada ronkhi dan tidak ada
TTV
wheezing
 Cek GDS sebelum makan
 Cor : BJ I dan BJ II murni regular, tidak ada gallop, tidak
dan 2 jam setelah makan
ada murmur.
 Pemeriksaan urin lengkap
 Abdomen : Supel, bising usus ada, tidak ada nyeri
 Cek sputum 3x GeneXpert
tekan, hepar dan lien tidak teraba membesar

 Extremitas ; akral hangat, tidak sianosis, tidak ada


edema, CRT < 2 detik

 GDS 190 mg/dL


05/06/18 Pasien mengeluh kemarin  Keadaan umum : tampak sakit sedang,  IVFD D5 ¼ NS 1500 ml/hari

Jam 07.00 sore nyeri kepala dan lemas - Febris hari ke 8  Makan biasa 1800 kal/hari
merasa pusing ketika  ec? Sepsis?
Kesadaran : compos mentis  Inj ceftriaxon 1x2 g IV (2)
bangun tidur. Pasien - DM tipe 1 on
 TTV : Suhu 37,6oC, nadi 126x/menit,  Inj ranitidin 2x50 mg IV
mengatakan sudah tidak ada insulin
pernafasan 20x/menit, saturasi O2 98%
demam, tidak ada mual dan - Dyspepsia  Inj ondansentron 3x4 mg IV
tidak ada muntah, tidak ada  Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak - Suspek TB
 Paracetamol 3x500 mg po (T ≥
batuk, tidak ada pilek dan ikterik.
38oC)
tidak ada sesak. Pasien  THT : tidak ada nafas cuping hidung,
 Novorapid 13-14-11 IU
masih merasa lemas. BAB faring tidak hiperemis, T1-TI
dan BAK pasien baik.  Levemir 24 IU
 Leher : KGB tidak teraba membesar, JVP
tidak meningkat  Monitoring keadaan umum, TTV

 Thorak : simetris, retraksi tidak ada tidak  Cek GDS sebelum makan dan 2

ada jam setelah makan

 Pulmo: vesikuler, tidak ada ronkhi dan  Pemeriksaan urin lengkap

tidak ada wheezing  Cek sputum 3x GeneXpert

 Cor : BJ I dan BJ II murni regular, tidak


ada gallop, tidak ada murmur.

 Abdomen : Supel, bising usus ada, tidak


ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak
teraba membesar

 Extremitas ; akral hangat, tidak sianosis,


tidak ada edema, CRT < 2 detik
06/06/18 Pasien mengeluh  Keadaan umum : tampak sakit sedang, lemas  IVFD D5 ¼ NS 1500 ml/hari

Jam 07.00 masih lemas dan  Kesadaran : compos mentis - Febris hari ke 9  Makan biasa 1800 kal/hari
pusing. Tidak ada ec?
 TTV : Suhu 36,4oC, nadi 88x/menit, pernafasan  Inj ceftriaxon 1x2 g IV (3)
batuk, tidak ada pilek - DM tipe 1 on
20x/menit
demam tidak ada, insulin  Inj ranitidin 2x50 mg IV

mual dan muntah tidak  Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik. - Dyspepsia  Inj ondansentron 3x4 mg IV
ada, nafsu makan  THT : tidak ada nafas cuping hidung, faring - Suspek TB  Paracetamol 3x500 mg po (T ≥
masih menurun. BAB tidak hiperemis, T1-TI 38oC)
dan BAK baik.
 Leher : KGB tidak teraba membesar  Novorapid 13-14-11 IU
 Thorak : simetris, retraksi tidak ada tidak ada  Levemir 24 IU
 Pulmo: vesikuler, tidak ada ronkhi dan tidak  Monitoring keadaan umum, TTV
ada wheezing
 Cek GDS sebelum makan dan 2 jam
 Cor : BJ I dan BJ II murni regular, tidak ada
setelah makan
gallop, tidak ada murmur.
 Cek sputum 3x GeneXpert
 Abdomen : Supel, bising usus ada, tidak ada
nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba
membesar

 Extremitas ; akral hangat, tidak sianosis, tidak


ada edema, CRT < 2 detik

 GDS 207 mg/dL

 Pemeriksaan urin lengkap normal


07/06/18 Orang tua pasien  Keadaan umum : tampak sakit sedang,  IVFD RL 1500 ml/hari

Jam 07.00 mengatakan pasien masih lemas - Suspek TB Paru  Inj ceftriaxon 1x2 g IV (4)
lemas dan merasa  - DM tipe 1 on
Kesadaran : compos mentis  Ranitidin IV (Stop)
pusing. Tidak ada batuk, insulin
 TTV : Suhu 36,7oC, nadi 82x/menit,
tidak ada pilek demam - Dyspepsia  Ranitidin 2x1 tab po
pernafasan 16x/menit
tidak ada, mual dan  Ondansentron IV (Stop)
muntah tidak ada, BAB  Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
 Paracetamol 3x500 mg po (T
dan BAK baik. ikterik.
≥ 38oC)
 THT : tidak ada nafas cuping hidung, faring
 Novorapid 13-14-11 IU
tidak hiperemis, T1-TI
 Levemir 24 IU
 Leher : KGB tidak teraba membesar
 Monitoring keadaan umum,
 Thorak : simetris, retraksi tidak ada tidak ada
TTV
 Pulmo: vesikuler, tidak ada ronkhi dan tidak
 Cek GDS sebelum makan dan
ada wheezing
2 jam setelah makan
 Cor : BJ I dan BJ II murni regular, tidak ada
 Monitoring sputum BTA 2x &
gallop, tidak ada murmur.
GeneXpert (+)
 Abdomen : Supel, bising usus ada, tidak ada
 INH 1x300 mg
nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba
membesar  Pirazinamid 2x500 mg

 Extremitas ; akral hangat, tidak sianosis,  Rifampisin 1x500 mg

tidak ada edema, CRT < 2 detik  Pindah ruang isolasi


08/06/18 Pasien mengatakan  Keadaan umum : tampak sakit ringan - TB paru  Infus heplock

07.00 tidak ada keluhan.  Kesadaran : compos mentis - DM tipe 1 on Inj ceftriaxon 1x2 g IV
Tidak ada batuk, insulin (5) (Terakhir)
 TTV : Suhu 37oC, nadi 100x/menit, pernafasan
tidak ada pilek - Dyspepsia
20x/menit, tekanan darah 110/70 mmHg  Ranitidin 2x1 tab po
demam tidak ada,
mual dan muntah  Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak  Paracetamol 3x500

tidak ada, BAB sudah ikterik. mg po (T ≥ 38oC)

1 kali berwarna  THT : tidak ada nafas cuping hidung, faring tidak  Novorapid 13-14-11
kuning dan BAK baik. hiperemis, T1-TI IU

 Leher : KGB tidak teraba membesar  Levemir 24 IU

 Thorak : simetris, retraksi tidak ada tidak ada  INH 1x300 mg

 Pulmo: vesikuler, tidak ada ronkhi dan tidak ada  Rifampisin 1x500 mg
wheezing  Pirazinamid 2x500
 Cor : BJ I dan BJ II murni regular, tidak ada mg
gallop, tidak ada murmur.  Rawat jalan, konsul
 Abdomen : Supel, bising usus ada, tidak ada poliklinik anak
nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba tanggal 12/06/18
membesar

 Extremitas ; akral hangat, tidak sianosis, tidak


ada edema, CRT < 2 detik
Analisis Masalah
• Diabetes Mellitus tipe 1 on insulin berdasarkan:
– Anamnesis:
• pasien pada tahun 2013 terdiagnosis Diabetes Mellitus
tipe 1 dengan keluhan sering merasa lapar, cepat haus dan
banyak minum, sering buang air kecil, adanya penurunan
berat badan yang signifikan serta kadar gula darah
sewaktu mencapai 400 mg/dL.
– Pemeriksaan fisis: pasien tampak lemas. Kadar
glukosa darah sewaktu pasien pada hari ke-2
perawatan adalah 190 mg/dL sedangkan pada hari
ke-3 perawatan kadar gula darah sewaktu pasien
adalah 207 mg/dL
Diabetes Mellitus Tipe 1
Kriteria Diagnostik
• Gejala klasik diabetes atau krisis hiperglikemi dengan kadar
plasma glukosa ≥200 mg/dL (11.1 mmol/L. Atau,
• Kadar plasma glukosa puasa ≥126 mg/dL (7.0 mmol/L). Puasa
adalah tidak ada asupan kalori selama 8 jam terakhir. Atau,
• Kadar glukosa 2 jam postprandial ≥200 mg/dL 11.1 mmol/dL)
dengan Uji Toleransi Glukosa Oral. Uji Toleransi Glukosa Oral
dilakukan dengan pemberian glukosa setara dengan anhydrous
glukosa dilarutkan dalam air atau 1.75g/kgBB dengan maksimum
75g. atau,
• HbA1c >6.5%
Tatalaksana

Insulin Novorapid 13-14-11 IU SC dan Levemir 24 IU SC.


Novorapid merupakan insulin kerja cepat sedangkan
Levemir merupakan insulin kerja panjang.
Analisis Masalah
• Diagnosis TB Paru berdasarkan:
Demam sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit
Anamnesis dengan suhu yang tidak terlalu tinggi, demam
hilang timbul, tidak menentu pagi-siang-malam
dan tidak disertai menggigil

Pemeriksaan
Tidak ditemukan hasil yang bermakna
Fisis
Foto thorax tanggal 4 Juni 2018 terdapat
Pemeriksaan kesan efusi pleura bilateral dan suspek
Penunjang infiltrat di apeks paru kiri, hasil pemeriksaan
Gene Xpert memberikan hasil positif.

INH 1x300 mg po, Pirazinamid 2x500 mg po,


Tatalaksana Rifampisin 1x500 mg po.
Analisis Masalah
• Diagnosis Dispepsia:
• mual-muntah 2xberisi cairan yang tidak disertai rasa
terbakar pada dada, serta adanya nyeri ulu hati sejak 1
Anamnesis bulan yang lalu.
• kebiasaan telat makan dan makan makanan pedas,
namun tidak memiliki kebiasaan minum kopi.

Pemeriksaan
Nyeri tekan regio epigastrium
Fisis

Tatalaksana Ranitidin 2 x 50 mg IV dan Ondansentron 3 x 4 mg IV

Anda mungkin juga menyukai