Anda di halaman 1dari 15

K E LOM PO K 1

-P R E S E N T-
KELOMPOK 1

Padila Rizkia Fajariani ( 15-001 )


Elvira Novita ( 15-002 )
Devi Intan Permatasari ( 15-003 )
Ira Oktavia ( 15-004 )
Nabilah ( 15-005 )
“KEBERSIHAN ORGAN SEKSUAL
(REPRODUKSI) DAN PERILAKU
SEKSUAL “
“Kebersihan Organ Seksual”
Kebersihan merupakan hal yang
penting dalam pencegahan berbagai
pengakit infeksi, menjaga kesegaran dan
keindahan tubuh. Menjaga kebersihan
tubuh sangat penting bagi semua orang
terlebih pada remaja dengan banyak
aktivitas gerak
dan olahraga.tubuh cepat berkeringat
dan debu menempel pada tubuh
sehingga perlu dibersihkan dengan
segera.
Menstruasi Keputihan

Memperhatikan
Mencukur Bulu
Kebersihan
Kemaluan
pakaian dalam

Berhubungan
Seksual
Kesehatan reproduksi menurut Depkes (2004)
adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan
sosial yang utuh (tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan) dalam segala hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi serta
prosesnya.
Iskandar (1995), menambahkan bahwa
kesehatan reproduksi yaitu mencakup kondisi
dimana wanita dan pria dapat melakukan hubungan
seks secara aman, dengan atau tanpa tujuan
terjadinya kehamilan, dan bila kehamilan diinginkan,
wanita dimungkinkan menjalankan kehamilan
dengan aman, melahirkan anak yang sehat serta
didalam kondisi siap merawat anak yang dilahirkan.
Perawatan organ intim wanita
Cara membersihkan daerah kewanitaan yang terbaik
ialah membasuhnya dengan air bersih. Satu hal yang
harus diperhatikan dalam membasuh daerah
kewanitaan kita, terutama setelah buang air besar
(BAB), yaitu dengan membasuhnya dari arah depan
ke belakang (dari vagina ke arah anus), bukan
sebaliknya. Mengapa demikian? karena apabila kita
terbalik arah membasuhnya, maka kuman dari
daerah anus akan terbawa ke depan dan dapat
masuk ke dalam vagina.
Apabila kita menggunakan sabun untuk
membersihkan daerah intim kita, sebaiknya gunakan
sabun yang lunak (dengan pH 3,5), misalnya sabun
bayi yang biasanya ber-pH netral.
Perawatan organ intim wanita
1. Jagalah selalu kebersihannya
2. Cukur rambut kemaluan secara teratur
3. Jangan menggunakan alat pembersih kimiawi
tertentu,karna dapat merusak kadar
keasaman vagina.
4. Saat menggunakan wc umum siram atau
bersihkan terlebih dahulu
Perawatan Organ Intim Laki-laki
1. Memotong rambut di organ intim
2. Memilih pakaian dalam dengan tepat
3. Membersihkan organ intin saat sedang
mandi,kaum pria sebaiknya membersihkan
organ intim terutama di bagian
ujungnya.gunakan sedikit sabun untuk
menghilangkan bakteri yang menyebabkan
gatal-gatal
4. Membersihkan organ intim setelah
berhubungan.
Bagaimana cara membersihkan bulu kemaluan yang benar?

Pada prinsipnya kita tidak boleh membersihkan bulu daerah


kemaluan dengan cara mencabutnya. Sebab, apabila kita mencabut
bulu kemaluan, maka akan timbul lubang pada bekas cabutan tersebut,
dan ini dapat menjadi jalan masuk bagi kuman / bakteri dan jamur yang
selanjutnya dapat mengakibatkan timbulnya iritasi dan penyakit kulit.

Bulu kemaluan yang terlau lebat (yang tidak pernah dirapikan)


dapat menjadi tempat tumbuhnya kutu, bakteri/kuman serta jamur,
yang pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Prilaku seksual dalam pandangan agama islam
Islam sangat mengatur hubungan antara laki-laki dan
perempuan dalam hal seksualitas. Pengaturan itu
bertujuan untuk kebaikan bersama secara fisik dan
mental serta menghasilkan keturunan sebagai penerus
diinul Islam, bukan semata untuk kepuasan secara
biologis saja.
Seksualitas dalam pandangan Islam dapat menjadi hal
yang terpuji sekaligus tercela. Seksualitas menjadi hal
yang terpuji jika dilakukan dalam lingkup hubungan yang
sesuai syari’at, yaitu hubungan pasangan laki-laki dan
perempuan—bukan antara pasangan sejenis
(homoseksual) atau dengan binatang (zoofilia)—yang
telah menikah secara sah.
Sebaliknya seksualitas dalam Islam dapat menjadi hal yang tercela jika
hubungan dilakukan di luar pernikahan, antara pasangan sejenis, atau
dengan binatang. Hubungan seksual pranikah dan perselingkuhan dilarang
dan dapat dihukum sesuai syariat. Islam mengaturnya dalam Qur’an surat Al
Israa: 32 yaitu, tentang larangan mendekati zina. Bukan hanya melakukan,
mendekatinya saja dilarang, seperti hubungan laki-laki dan perempuan
bukan muhrim yang terlampau bebas.
Islam melarang hubungan seksual melalui dubur & mulut (anal & oral sex),
homo seksualitas, sodomi, lesbianisme, dan perilaku seksual lain yang tidak
wajar. Pelarangan Islam tentang hal ini sangat beralasan mengingat perilaku
di atas banyak ditemukan di masyarakat di seluruh dunia yang berakibat
pada timbulnya penyakit-penyakit menular seksual dan desakralisasi
hubungan pernikahan dimana hanya mementingkan syahwat semata.
Hubungan seksual juga dilarang dilakukan saat menstruasi (lihat QS. Al
Baqarah: 222), pasca melahirkan, penyakit berat, dan siang hari di bulan
Ramadhan. Penelitian-penelitian di abad modern menunjukkan korelasi
positif antara larangan tersebut dengan efek merugikan yang ditimbulkannya
bila dilakukan.
KESEHATAN REPRODUKSI

Kesehatan adalah sesuatu yang sangat vital sekali bagi


kehidupan manusia, disamping kebutuhan sandang, pangan
dan papan, karena kesehatan merupakan sarana dalam
mencapai kehidupan yang bahagia. Kebutuhan hidup yang
tersedia tidak akan berguna dan menjadi hambar apabila
tidak diiringi dengan kesehatan badan. Dalam hal ini
Rasulullah s.a.w. bersabda, sebagaimana hadis yang
diriwayatkan an-Nasai dari ’Amr bin Maimun dalam kitab As-
Sunan al-Kubrâ: ”Perhatikanlah lima perkara ini sebelum
datangnya lima perkara: masa mudamu sebelum datang
masa tuamu; kesehatanmu sebelum datang sakitmu;
kekayaanmu sebelum datang kefakiranmu; kesempatanmu
sebelum datang kesibukanmu; hidupmu sebelum datang
kematianmu.”
Islam mengajarkan prinsip-prinsip kesehatan, kebersihan dan
kesucian lahir dan batin. Antara kesehatan jasmani dengan kesehatan
rohani merupakan kesatuan sistem yang terpadu, sebab kesehatan
jasmani dan rohani menjadi syarat bagi tercapainya suatu kehidupan
yang sejahtera di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Islam sebagai pedoman hidup tentunya memiliki kaitan erat
dengan kesehatan reproduksi mengingat Islam memiliki aturan-aturan
dalam kehidupan manusia yang bertujuan untuk mencapai kondisi
yang sesuai dengan persyaratan kesehatan reproduksi.
Sejak berabad-abad yang lalu, sebenarnya aturan-aturan
dalam Islam di Al Qur’an telah mengajarkan berbagai hal mengenai
kesehatan reproduksi antara lain mengenai seksualitas, kontrasepsi,
kehamilan, menyusui dan juga mengenai aborsi. Jika aturan-aturan
tersebut dipatuhi oleh umat muslim, maka kesejahteraan umat
manusia dapat tercapai dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai