Anda di halaman 1dari 24

GAMBARAN SINGKAT PELAKSANAAN SLRT

“GEMPIBA SRIWIJAYA “
KABUPATEN BANYUASIN
PROVINSI SUMATERA SELATAN

OLEH :
SUPERVISOR SLRT GERAKAN PEDULI
BANYUASIN SRIWIJAYA
RUSIDI, SP
Sistem layanan yang membantu untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat
miskin dan rentan berdasarkan frofil dalam daftar penerima manfaat dan
menghubungkan mereka dengan program-progtam perlindungan sosial dan
penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah (pusat, provinsi
dan kabupaten /kota) sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sistem layanan yang membantu untuk mengidentifikasi keluhan masyarakat
miskin dan rentan, melakukan rujukan, dan memantau penanganan keluhan
untuk memastikan bahwa keluhan – keluhan tersebut ditangani dengan baik.

EXCLUSION ERROR : WARGA MISKIN DAN RENTAN TETAPI TIDAK


TERMASUK DALAM PBDT 2015.
INCLUSION EROR : WARGA YANG TIDAK MISKIN DAN RENTAN TETAPI
MASUK DALAM DATA PBDT 2015.
BELUM ADA TINDAK LANJUT DALAM PENANGANAN MASALAH
 1. Meningkatkan akses rumah tangga/keluarga miskin dan rentan terhadap multi
program/layanan;
 2. Meningkatkan akses rumah tangga/keluarga paling miskin dan paling rentan
maupun penyandang masalah sosial lainnya terhadap program-program
perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan;
 3. Meningkatkan integrasi berbagai layanan sosial di daerah sehingga fungsi
layanan tersebut menjadi lebih responsif;
 4. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam “pemutakhiran” Daftar
Penerima Manfaat secara dinamis dan berkala serta pemanfaatannya untuk
program-program perlindungan sosial di daerah;
 5. Memberdayakan masyarakat untuk lebih memahami hak-haknya terkait layanan
dan program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan;
 6. Meningkatkan kapasitas Pemerintah di semua tingkatan dalam
mengkoordinasikan program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan;
dan
 7. Memberikan masukan untuk proses perencanaan dan penganggaran
perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan agar lebih memihak kepada
masyarakat miskin dan rentan.
MEWUJUDKAN SLRT GEMPIBA SRIWIJAYA SEBAGAI
GERAKAN YANG PEDULI TERHADAP MASYARAKAT
MISKIN DAN RENTAN DAN MENJADIKAN SLRT
GEMPIBA SRIWIJAYA SEBAGAI PUSAT DATA/BANK
DATA YANG BISA DIPERTANGGUNGJAWABKAN
DALAM PERLINDUNGAN SOSIAL DAN
PENANGGULANGAN KEMISKINAN

 Melaksanakan verifikasi data (pembaharuan maupun


penambahan;
 Melaksanakan pendataan kebutuhan program;
 Melaksanakan pendataan partisifasi program;
 Melaksanakan pendataan keluhan dengan baik dan
benar sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku.
Manager : 1 Orang
Tenaga Ahli : 1 Orang
Supervisor : 3 Orang
Fasilitator : 50 Orang (19 Kecamatan)
Puskessos : 12 Orang (2 Desa)
Front office : 3 Orang
Back office : 6 Orang
Manager : 1 Orang
Tenaga Ahli : 1 Orang
Supervisor : 3 Orang
Supervisi/FASKEC : 50 Orang (19 Kecamatan)
Puskessos : 915 Orang
Front office : 3 Orang
Back office : 6 Orang
Jumlah : 979 Orang
Jumlah petugas puskessos : 915 Orang
Jumlah miskin/rentan (BDT) : 351.708 jiwa
Jumlah KK : 92.113 KK

351.708 : 915 = ± 360 jiwa :


360 hari = 1
ONE DAY ONE SOUL
1. Kelompok masyarakat miskin dan rentan
(rumah tangga, keluarga, dan individu).
Kelompok masyarakat miskin adalah orang-
orang yang berada di bawah garis kemiskinan
nasional. Kelompok rentan adalah orang-
orang yang memiliki status sosial ekonomi
40% terbawah berdasarkan Data Terpadu
(Daftar Penerima Manfaat).
2. Kelompok masyarakat yang paling miskin
dan rentan, termasuk penyandang disabilitas,
perempuan/anak terlantar, lanjut usia,
masyarakat adat terpencil, dan lain lain.
 Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar(ASLUT);
 Asistensi Sosial Orang Dengan Kecacatan Berat
(ASODKB);
 Bantuan Operasional Sekolah (BOS);
 Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil;
 Kartu Perlindungan Sosial/Kartu Keluarga Sejahtera
(KPS/KKS);
 Kelompok Usaha Bersama (KUBE);
 Kredit Usaha Rakyat (KUR);
 Program Indonesia Pintar (KIP);
 Penerima Bantuan Iuran Pusat/KIS/Jamkesmas;
 Program Indonesia Sehat (PIS);
 Program Keluarga Harapan (PKH);
 Rastra/Raskin;
 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
 Melaksanakan verifikasi data (pembaharuan
maupun penambahan;
 Melaksanakan pendataan kebutuhan program;
 Melaksanakan pendataan partisifasi program;
 Melaksanakan pendataan keluhan dengan baik dan
benar sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku.

Secara manual melaksanakan verifikasi data


dengan menggunakan kuisioner PBDT 2015 guna
mengantisifasi Sadikin dan Jamila.
Permasalahan/hambatan yang dihadapi antara
lain:
 Fasilitas, sarana dan prasarana yang belum
optimal dan masih terbatas;
 Masih kurangnya dukungan pemerintah
khususnya SKPD terkait dan dunia usaha;
 Kemampuan dana yang sangat terbatas;
 Kondisi geografis;
 Ganguan Jaringan internet;
 Kurangnya koordinasi antar Instansi dan
lembaga terkait dalam penanganan
komplektivitas persoalan sosial di masyarakat.
 Data exclusion error dan inclusion error
berangsur angsur dapat dibenahi;
 Terbukanya jaringan informasi dalam
penanganan masalah baik penangan
langsung, rujukan maupun keluhan;
 Meminimalisir adanya kepentingan politik.
1. MASALAH RASTRA
2. MASALAH KESEHATAN(PBI KESEHATAN)
3. MASALAH PIP
4. MASALAH PKH
5. MASALAH RTLH
6. MASALAH PENANGANAN KELUHAN
7. DLL
RASTRA
 KEGIATAN1,2.Menerima dan mencatat identitas
pelapor, termasuk Nomor Induk Kependudukan
(NIK), keluhan masyarakat yang datang ke
kantor SLRT Kabupaten/Kota.
 Memeriksa status masyarakat pelapor termasuk
dalam Basis Data Terpadu (BDT) atau tidak,
termasuk dalam Daftar Penerima Manfaat
(DPM) suatu program perlindungan sosial atau
tidak.
 Status Keluhan: Selesai (Maksimum 22 hari
kerja)
 KEGIATAN 3. Jika tidak termasuk dalam BDT,
masyarakat pelapor diusulkan untuk dimasukkan
dalam BDT, setelah melalui verifikasi dan validasi,
kepada Pokja Data Terpadu melalui Manager SLRT
 Jika tidak termasuk dalam DPM suatu program,
masyarakat pelapor diusulkan untuk dimasukkan
dalam DPM program daerah (Kabupaten/Kota)
 KEGIATAN 5,7. Jika termasuk dalam DPM, keluhan
masyarakat dipetakan.
 Bila keluhan Raskin: Kualitas, Jumlah, diteruskan
ke lembaga terkait di daerah.
 Bila keluhan Raskin: Harga, Sasaran,
Waktu,Administrasi, diteruskan ke lembaga terkait
di daerah atau pusat
 STATUS KELUHAN: SELESAI. (5 hari kerja)
 yangtelah dicatat oleh Front OFFICE
/Fasilitator, dan selanjutnya meneruskannya
melalui sistim aplikasi ke bagian Front Office
di kantor sekretariat SLRT Kabupaten/Kota

 Kegiatan 9. Bila Keluhan berupa


penyalahgunaan dana program,pemotongan
akan diteruskan ke Penyelenggara Progam
terkait di pusat.
 STATUS KELUHAN: SELESAI (maksimum 22
hari Kerja)
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai