Anda di halaman 1dari 29

REAKSI

TRANSFUSI DARAH

Inesha Puspita Sari A.102.07.021


Kalpika Wahyuningtyas A.102.07.022
Kevin Rudhyansyah A.102.07.023
Reaksi Transfusi
• Efek yang timbul pada saat / setelah
dilakukannya tranfusi darah.

• Reaksi dapat berupa reaksi RINGAN (suhu


meningkat, sakit kepala) s/d BERAT (reaksi
hemolisis), bahkan dapat meninggal.
Pembagian Reaksi Transfusi
A. Menurut Waktu

Reaksi yang Timbul Reaksi yang timbul


segera lambat

- Reaksi hemolitik segera


- Reaksi pyrogen
- Penularan penyakit
- Reaksi panas (fibril reaction)
- Reaksi hemolitik lambat
- Reaksi alergi
- Hemosiderosis
- Reaksi akibat emboli (hemochromatosis)
- Reaksi akibat kegagalan faal
jantung
B. Menurut Proses Terjadinya

Reaksi Imunologi Reaksi Non-Imunologi

-Hemolitik - Reaksi transfusi


a. Akut
“Pseudohemolytic”
b. Lambat - Volume Overload
- Non Hemolitik - Darah terkontaminasi
a. Reaksi Alergi - Virus hepatitis
b. Reaksi Anafilaksis - dll
Reaksi hemolitik segera (akut)
• merupakan masalah yang sangat serius karena
terjadi destruksi eritrosit donor yang sangat
cepat (kurang dari 24 jam).
• Pada umumnya disebabkan oleh kesalahan
dalam identifikasi sampel darah resipien atau
dalam pencocokan sampel darah resipien dan
donor (crossmatch)
o Penyebab :
a. Incompatible blood transfusion
 Gejala :
• Panas setempat – seluruh tubuh
• Suhu tubuh meningkat
• Menggigil
• Rasa tertekan pada dada hingga menimbulkan
sesak nafas
• Mual
Pada pemeriksaan didapatkan tanda-tanda
sebagai berikut:
- Nadi yang cepat
- Timbulnya hipotensi, dapat terjadi syok
- beberapa saat akan timbul ikterus
- Timbulnya Oligouria sampai anuria
Pemeriksaan laboratorium :
DARAH :
1. Anemia yang progresif
2. Leukopenia
3. Trombositopenia
4. Hemoglobinemia dan hiperbilirubinemia
5. Titer fibrinogen menurun
URINE :
1. Urobilin positif
2. Bilirubin positif
3. Bensidine tes positif
b. Contaminated Blood
 Penyebab :
1. Adanya kuman yang masuk
2. Sterilisasi botol kurang
3. Pemberian desinfektan kurang hati-hati (Iodium 3%,
alkohol 70%)
 Tanda darah yang terkontaminasi :
• Perubahan warna darah mjd hitam kebiruan
• Batas antara sel dan plasma tampah adanya daerah zona
hemolysis.
• Terdapat bekuan – bekuan kecil dalam sel-sel darah
Gejala :
a. Gejala ringan
Panas & menggigil
b. Gejala berat
• panas yang tinggi disertai nyeri otot
• hypotensi bahkan sampai shock (septic shock)
c. Kualitas darah jelek

Penyebab
Penyimpanan tidak pada suhu 4°C
Kwalitas anticoagulant yang dipakai jelek
Melampaui expiration date
Gejala
Gejala sedikit ( karena destruksi extravasculer)
Icterus dapat terjadi
Reaksi pyrogen
• Suhu tubuh meningkat, biasanya terjadi
setelah 30 menit darah masuk
• Tubuh menggigil
• Timbul mual-mual serta muntah
• Adanya nyeri kepala serta nyeri otot
Reaksi fibril
• Timbulnya reaksi fibril ini terjadi karena ada
ketidak cocokan antara leukosit pendonor dan
penerima.
Reaksi alergi
• Merupakan reaksi tranfusi yang paling tinggi
karena:
– adanya reagen atau antibodi didalam plasma yang
dapat bereaksi terhadap antigen dari darah donor
– Apabila terdapat dalam darah donor yang
kemudian secara pasif masuk ke tubuh penderita
dan jika di dalam darah penderita didapatkan
antigen maka reaksi alergi akan timbul
 Gejala :
• Gatal-gatal
• Urtikaria
• Angioneurotic oedema
• Bronchospasm
• Oedema larynx
• Anaphylactic shock
Reaksi akibat emboli
• Emboli dapat berupa gumpalan darah, udara serta partikel-
partikel lain
• Reaksi emboli yang paling sering disebabkan oleh udara
 Gejala :
1. Tergantung dari jumlah udara :
- Kematian
2. Tergantung dari kondisi penderita :
- Sesak nafas
- Rasa tertekan pada substernal
- Adanya tanda bendungan pada vena
- Nadi cepat
- Timbul syncope
- Kematian
Reaksi akibat kegagalan faal jantung
• Terjadi karena pemberian tranfusi yang terlalu cepat
dan banyak. Umumnya terjadi pada penderita
dengan keadaan umum yang jelek, usia lanjut,
anemia kronik, pernderita dengan kelemahan
jantung
• Gejala :
1. Sesak nafas mendadak
2. Batuk dan terjadi cyanosis
3. Adanya ronchi basah
4. Kematian
Reaksi yang timbul lambat
1. Penularan penyakit
2. Reaksi hemolitik lambat
3. Hemosiderosis/hemochromatosis
1. Penularan penyakit
A. HEPATITIS
• Yg ditularkan melalui transfusi ini adl serum
hepatitis.
• Pada transfusi setiap 2 unit (450cc)
didapatkan insiden timbulnya hepatitis 0,5%.
• Bila ada darah dengan antigen hepatitis, maka
dlm waktu 3-13 minggu pd penderita akan
timbul antigenemia kemudian diikuti gejala-
gejala hepatitis.
B. LUES (Sifilis)
• Manifestasi akibat transfusi adl langsung pada fase II
berupa erupsi pada kulit muka.
• Terjadi dlm waktu 4 minggu – 4 bulan setelah
transfusi.

C. MALARIA
• Penyimpanan darah suhu 4ᵒC tidak mematikan
plasmodium.
• Utk prevensi, donor yg dicurigai malaria diberikan
Chloroquin phosphate 600 gr.
2. Reaksi hemolitik lambat
• Antibodi tidak dikenali pada saat dilakukan
crossmatch sebelum transfusi karena interaksi
antigen-antibodi merupakan respons imun
sekunder yang diketahui setelah 3 sampai 7
hari
3. Reaksi Hemosiderosis
• Adalah timbunan Fe yang banyak.
• Normal dari diet mengandung 10-15 mg Fe,
dan hanya 10% yang diabsorbsi.
Reaksi Imunologik Pada Transfusi Darah

Komponen Penyakit Persentase


Eritrosit Rx Hemolitik
-Segera 0.02 %
-Lambat 0.2 %
Leukosit Rx Demam 5 – 10 %
Edema Paru akut non
kardiogenik < 0.01 %
Trombosit Purpura pasca transfusi < 0.01 %
I. Reaksi Terhadap Eritrosit yang Tak Cocok

Eritrosit Darah + Antibodi Resipien

Aktivasi Komponen

C3a KID
Hemolisis
C5a

Deposit Deplesi
Vasodilatasi
Fibrin
Hemoglobin Faktor koagulasi
dan Trombosit
Hipotensi

Hemoglobinuria Gagal Ginjal Perdarahan


II. Rx Terhadap Leukosit yang Tak Cocok

Rx Demam ( 56 % dari RX transfusi )

Leukosit Asing + Antibodi Leukosit

Ditelan Monosit Resipien

Pembebasan Pirogen

Demam
1. Reaksi Tranfusi Pseudohemolitik
• Hemolisis dapat terjadi akibat obat, macam-macam penyakit,
trauma mekanik, penggunaaan cairan dextrosa hipotonis,
panas yang berlebihan dan kontaminasi bakteri

2. Volume Overload
• Gagal jantung akut
• Risiko tinggi - Anemia kronis
- orang tua
- kelainan jantung/paru/ginjal

3. Emboli Udara
• Masuknya udara kedalam vena melalui tube transfusi.
Daftar Pustaka
http://medlinux.blogspot.com/2009/02
• Hoffbrand, A V. 2012. Kapita Selekta /komplikasi-transfusi-darah-dan.html
Hematologi. Jakarta: EGC. Hal 293- diunduh 10 Juni 2013 jam 11.51
295
• Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan. 1989. Hematologi.
Jakarta: Depkes RI. Hal 193-205
• Widmann, K. 1995. Tinjauan Klinis
Atas Hasil Pemeriksaan
Laboratorium Edisi 9. Jakarta:ECG
• Ardiansyah, Rizki.2009.Reaksi
Hemolotik Akibat
Tranfusi.Medan:Universitas
Sumatera Utara.
(http://indonesia.digitaljournals.org
/index.php/idnmed/article/downlo
ad/662/650.
diunduh 28 Mei 2013 pukul 21.53
WIB.)

Anda mungkin juga menyukai