Imhem 2b1 Kel 8 Reaksi-Transfusi
Imhem 2b1 Kel 8 Reaksi-Transfusi
TRANSFUSI DARAH
Penyebab
Penyimpanan tidak pada suhu 4°C
Kwalitas anticoagulant yang dipakai jelek
Melampaui expiration date
Gejala
Gejala sedikit ( karena destruksi extravasculer)
Icterus dapat terjadi
Reaksi pyrogen
• Suhu tubuh meningkat, biasanya terjadi
setelah 30 menit darah masuk
• Tubuh menggigil
• Timbul mual-mual serta muntah
• Adanya nyeri kepala serta nyeri otot
Reaksi fibril
• Timbulnya reaksi fibril ini terjadi karena ada
ketidak cocokan antara leukosit pendonor dan
penerima.
Reaksi alergi
• Merupakan reaksi tranfusi yang paling tinggi
karena:
– adanya reagen atau antibodi didalam plasma yang
dapat bereaksi terhadap antigen dari darah donor
– Apabila terdapat dalam darah donor yang
kemudian secara pasif masuk ke tubuh penderita
dan jika di dalam darah penderita didapatkan
antigen maka reaksi alergi akan timbul
Gejala :
• Gatal-gatal
• Urtikaria
• Angioneurotic oedema
• Bronchospasm
• Oedema larynx
• Anaphylactic shock
Reaksi akibat emboli
• Emboli dapat berupa gumpalan darah, udara serta partikel-
partikel lain
• Reaksi emboli yang paling sering disebabkan oleh udara
Gejala :
1. Tergantung dari jumlah udara :
- Kematian
2. Tergantung dari kondisi penderita :
- Sesak nafas
- Rasa tertekan pada substernal
- Adanya tanda bendungan pada vena
- Nadi cepat
- Timbul syncope
- Kematian
Reaksi akibat kegagalan faal jantung
• Terjadi karena pemberian tranfusi yang terlalu cepat
dan banyak. Umumnya terjadi pada penderita
dengan keadaan umum yang jelek, usia lanjut,
anemia kronik, pernderita dengan kelemahan
jantung
• Gejala :
1. Sesak nafas mendadak
2. Batuk dan terjadi cyanosis
3. Adanya ronchi basah
4. Kematian
Reaksi yang timbul lambat
1. Penularan penyakit
2. Reaksi hemolitik lambat
3. Hemosiderosis/hemochromatosis
1. Penularan penyakit
A. HEPATITIS
• Yg ditularkan melalui transfusi ini adl serum
hepatitis.
• Pada transfusi setiap 2 unit (450cc)
didapatkan insiden timbulnya hepatitis 0,5%.
• Bila ada darah dengan antigen hepatitis, maka
dlm waktu 3-13 minggu pd penderita akan
timbul antigenemia kemudian diikuti gejala-
gejala hepatitis.
B. LUES (Sifilis)
• Manifestasi akibat transfusi adl langsung pada fase II
berupa erupsi pada kulit muka.
• Terjadi dlm waktu 4 minggu – 4 bulan setelah
transfusi.
C. MALARIA
• Penyimpanan darah suhu 4ᵒC tidak mematikan
plasmodium.
• Utk prevensi, donor yg dicurigai malaria diberikan
Chloroquin phosphate 600 gr.
2. Reaksi hemolitik lambat
• Antibodi tidak dikenali pada saat dilakukan
crossmatch sebelum transfusi karena interaksi
antigen-antibodi merupakan respons imun
sekunder yang diketahui setelah 3 sampai 7
hari
3. Reaksi Hemosiderosis
• Adalah timbunan Fe yang banyak.
• Normal dari diet mengandung 10-15 mg Fe,
dan hanya 10% yang diabsorbsi.
Reaksi Imunologik Pada Transfusi Darah
Aktivasi Komponen
C3a KID
Hemolisis
C5a
Deposit Deplesi
Vasodilatasi
Fibrin
Hemoglobin Faktor koagulasi
dan Trombosit
Hipotensi
Pembebasan Pirogen
Demam
1. Reaksi Tranfusi Pseudohemolitik
• Hemolisis dapat terjadi akibat obat, macam-macam penyakit,
trauma mekanik, penggunaaan cairan dextrosa hipotonis,
panas yang berlebihan dan kontaminasi bakteri
2. Volume Overload
• Gagal jantung akut
• Risiko tinggi - Anemia kronis
- orang tua
- kelainan jantung/paru/ginjal
3. Emboli Udara
• Masuknya udara kedalam vena melalui tube transfusi.
Daftar Pustaka
http://medlinux.blogspot.com/2009/02
• Hoffbrand, A V. 2012. Kapita Selekta /komplikasi-transfusi-darah-dan.html
Hematologi. Jakarta: EGC. Hal 293- diunduh 10 Juni 2013 jam 11.51
295
• Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan. 1989. Hematologi.
Jakarta: Depkes RI. Hal 193-205
• Widmann, K. 1995. Tinjauan Klinis
Atas Hasil Pemeriksaan
Laboratorium Edisi 9. Jakarta:ECG
• Ardiansyah, Rizki.2009.Reaksi
Hemolotik Akibat
Tranfusi.Medan:Universitas
Sumatera Utara.
(http://indonesia.digitaljournals.org
/index.php/idnmed/article/downlo
ad/662/650.
diunduh 28 Mei 2013 pukul 21.53
WIB.)