Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 1

SISTEM GOLONGAN
DARAH
Amri Baresi (A.102.07.001)
Andi Tri Atmojo (A.102.07.002)
Macam-macam Sistem Golongan Darah
GOLONGAN ANTIGEN GOLONGAN ANTIGEN
ABO A, B, AB (H) Cartwright Ytᵃ, Ytᵇ
Lewis Leᵃ, Leᵇ Xg Xgᵃ
P Pk, P1 Dombrook Doᵃ, Doᵇ
Ii Ii Chido/Rodgers Ch/Rg
Rhesus C, D, E, c, e Indian In
MNS M, N, S, s, u Wright Wrᵃ, Wrᵇ
Kell K, k Scianna Sc¹ (Sm), Sc² (Buᵃ)
Duffy Fyᵃ, Fyᵇ Knops/McCoy Kn/McC
Kidd Jkᵃ, Jkᵇ Gregory/Holley Cyl/Hy
Lutheran Luᵃ, Luᵇ En En
Gerbich Ge Colton Coᵃ, Coᵇ
Cromer Cr Diego Diᵃ, Diᵇ
Landsteiner- LW
Werner
Sejarah Golongan Darah
ABO
• Pada tahun 1900 Karl
Landsteiner menemukan 3
dari 4 golongan darah
dalam sistem ABO yaitu
golongan A, B, dan O.
• Pada tahun 1902 Alfred Von
Decastello dan Adriano
Sturli, menemukan golongan
darah AB dalam sistem ABO
Golongan Darah ABO
Berdasarkan ada tidaknya antigen A dan antigen B
pada permukaan membran eritrosit, dikenal 4
golongan darah utama, yaitu :
• Golongan Darah A  mempunyai antigen A
• Golongan Darah B  mempunyai antigen B
• Golongan Darah AB  mempunyai antigen A dan
antigen B
• Golongan Darah O  tidak mempunyai antigen A
dan antigen B
Antigen H
• Substansi dasar untuk antigen A dan antigen B
• Tersusun dari 1 molekul fukosa, 1 molekul N-asetil
glukosamin, dan 2 molekul galaktosa
• Antigen H terdapat pada semua eritrosit, tetapi
kadarnya ditentukan oleh antigen A dan antigen B
Sebagian substansi H diubah oleh :
• Gen A menjadi antigen A, dengan menambah N-
asetil galaktosamin,
• Gen B menjadi antigen B, dengan menambah
galaktosa
• Sebagian substansi H tidak diubah.
Gen O tidak mengubah substansi H  gol O memiliki
substansi H yg paling banyak
Golongan Darah O Golongan Darah Para
Bombay Bombay

• Pertama kali ditemukan di • Antigen sedikit /


Bombay (India Timur) pada tidak terdapat
tahun 1950. antigen pada
• Dalam eritrosit tidak terdapat permukaan eritrosit
antigen A, antigen B atau
antigen H (fenotipe hh).
• Dalam serum terdapat anti-A,
anti-B dan anti-H dalam titer
yang tinggi.
• Jadi bila direaksikan dgn
golongan O biasa (yg
mempunyai antigen H) akan
terjadi reaksi antara antigen H
dengan anti-H terjadi reaksi
transfusi (aglutinasi).
Sejarah Golongan Darah
Rhesus
• Istilah Rhesus pertama
sekali dikemukakan
pada tahun 1940 oleh
Landsteiner dan
Weiner.
• Dinamakan rhesus
karena dalam riset
tersebut digunakan
darah kera rhesus
(Macaca mulatta)
Golongan Darah Rhesus
• Merupakan golongan darah yang mempunyai makna klinis
paling penting setelah golongan ABO
• Pada eritrosit ditemukan 5 jenis antigen, yaitu : C, D, E, c, e,
dengan antigen utama adalah D
• Dalam keadaan normal , serum atau plasma orang tidak
mengandung anti Rh akan tetapi sesesorang dapat distimuler
(dipacu) untuk membentuk antibodi rhesus , yaitu dengan jalan
transfusi dan perkawinan / kehamilan
1. Transfusi
Contoh :
Jika seorang perempuan Rh (-) karena sesuatu hal harus
ditolong dengan transfusi dan kebetulan darah yg
diterimanya berasal dari donor Rh (+) sehingga
perempuan tersebut distimuler untuk membentuk anti
Rh. Akibatnya serum darah perempuan yg semula bersih
dari anti Rh, sekarang mengandung anti Rh. Lebih-lebih
jika transfusi dilakukan lebih dari sekali, maka banyak
anti Rh akan bertambah.
2. Perkawinan
Ayah Rhesus (+) Ibu Rhesus (-)

Eritrosit bayi masuk kedalam


Bayi Pertama
Sirkulasi darah ibu terbentuk
Rhesus (+) Zat anti rhesus

Bayi ke dua dst


Rhesus (+)

Ikterus / Eritroblastosis fetalis / HDN


Kematian Janin dalam kandungan
Perbedaan Golongan
Darah ABO dan Rhesus
ABO Rhesus
Tersusun dari karbohidrat Tersusun dari protein
Fenotip Genotip Fenotip Genotip
A1 AA1 , A1A1 , A1O Rh (+) DD, Dd
A2 AA, AO Rh (-) dd
B BB, BO
A1B, A2B A1B , A2B
O OO
Sistem Golongan Darah
MNSs
Fenotip gol MN
• Gol N genotip NN
• Gol M genotip MM
• Gol MN genotip MN
Anti-M
• Sering ditemukan pada serum manusia pada saline
agglutinin
• Timbul tanpa adanya stimulasi/natural antibodi
• Bisa bereaksi disuhu dingin dan hangat,reaksi
diperkuat dengan albumin dan Liss,tidak bereaksi
dengan enzym treated cell,karena antigen M
terpotong dari permukaan sel oleh enzym
proteolytik.
• Terutama IgM,dapat juga IgG
• Secara klinis tidak berbahaya waspada bila reaktif
pada Indirect coombs test,bahaya HDN & Reaksi
transfusi
Anti-N
• Serupa dengan anti-M
• Jarang ditemukan
Anti-S,anti-s
• Anti-S,-s,U timbul setelah ada stimulasi
• Anti-S bisa IgM atau IgG,bereaksi baik pada
37oC,pemeriksaan pada saline atau antiglobulin
test.
• Anti-s kebanyakan IgG.Pemeriksaan dengan
antiglobulin test atau dengan tehnik enzym.
• Anti-S dan anti-s dapat menyebabkan HDN dan
reaksi transfusi hemolitik.
Daftar Pustaka
• Sacher, Ronald.A. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium.edisi 11.Jakarta :EGC
• http://xa.yimg.com/kq/groups/21612083/1478830814/name/Tr
ansfusi+Darah+FK+Unjani+(Dinyar+S,+dr,+SpPK).pdf
diunduh tanggal 24 Maret pukul 15.30 WIB
Penulis : Dr. H. Din’yar Supiadi Widjaya SpPK
• http://viechumchumz.files.wordpress.com/2011/09/gol-dar.ppt
diunduh tanggal 24 Maret pukul 15.30 WIB
• http://misc09.files.wordpress.com/2010/10/bgser-aborhgol-
lain-11.ppt diunduh tanggal 24 Maret pukul 15.30 WIB
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai