Anda di halaman 1dari 33

KONSELING PENDERITA HIV

(KT HIV: Konseling Testing HIV)

MISUTARNO,S.Kep.,NS.M.Ke
p SURABAYA 2018
INSTALASI PERAWATAN INTERMIDIATE PENYAKIT INFEKSI (IPIPI)
RSUD Dr SOETOMO
Pengertian VCT dan PITC
VCT:
Voluntary Counselling and Testing
Konseling dan testing HIV sukarela (KTS)

PITC
Provider-initiated HIV testing and
counselling
Konseling dan Tes HIV atas Prakarsa Petugas
Kesehatan (TIPK)
Perbandingan VCT dan PITC
Tolok
VCT - KTS PITC – KTP2
Perbandingan
o Datang ke klinik khusus o Datang ke klinik karena penyakit
untuk konseling dan testing terkait HIV misalnya pasien
HIV TB/suspek TB
Pasien/Klien o Berharap dapat pemeriksaan o Tidak bertujuan tes HIV
o Pada umumnya asimtomatis o Tes HIV diprakarsai oleh petugas
kesehatan berdasarkan indikasi
Petugas o Konselor terlatih baik o Petugas kesehatan yang dilatih
kesehatan/ petugas kesehatan maupun untuk memberikan konseling dan
Konselor bukan petugas kesehatan edukasi
Penekanan pada pencegahan Penekanan pada diagnosis HIV untuk
penularan HIV melalui penatalaksanaan yang tepat bagi TB-
Tujuan utama
pengkajian faktor risiko, HIV nya dan rujukan ke PDP
Konseling dan tes
pengurangan risiko, perubahan
HIV
perilaku dan tes HIV serta
peningkatan kualitas hidup
PITC (provider initiated Testing and
Counselling)
Pengertian
1. Tes dan Konseling HIV atas Inisiasi Petugas
Kesehatan

2. Tes dan Konseling HIV Terintegrasi di Layanan


Kesehatan
Hambatan Tes HIV

1. Tidak merasa Berisiko tertular HIV

2. Takut akan stigma sebagai “HIV”


positif

3. Takut akan diskrimasi baik dari


kehidupan sosial maupun layanan
Kesehatan
Kebijakan Tes HIV
Mencakup 5 C yaitu :
 Counseling
 Confindentiality
 Concent
 Correct testing and
 Conection/linkage to prevention ,care and
treatement services
TAHAPAN PROSES PITC
(Pre Test)
A.Informasi sebelum tes HIV dan persetujuan
pasien
1.Informasi minimal sebelum tes HIV
a) Alasan menawarkan tes HIV (IO)
b)Manfaat tes HIV dalam penanganan klinis
pasien
c)Layanan yang tersedia bagi pasien baik
tes HIV reaktif
d)Konfidensialitas
e)Informasikan bahwa pasien berhak
menolak nenjalani tes HIV
f) Pasien yang hasil tes HIV reaktif
2. Perhatian khusus bagi perempuan hamil
a.Risiko penularan kepada bayi yang
dikandung
b.Rencana penanganan yang jelas guna
mengurangi risiko penularan dari bu ke
anak
3.Pertimbangan khusus bagi bayi, anak dan
remaja
Pada bayi, anak dan remaja inform konsen
di setujui oleh
orang tua atau wali
4. Pasien dengan penyakit berat
Pasien yang mengalami kondisi kritis atau
tidak sadarkan diri
persetujuan dapat dimintakan ke keluarga
PENYAMPAIAN HASIL TES HIV
(Post Test)
1.Hasil tes HIV non reaktif
Penjelasan tentang hasil tesnya, termasuk
penjelasan tentang periode jendela
Pada pasien dengan tanda dan gejala
yang dicurigai “infeksi opportunistik”
dapat dianjurkan pemeriksaan antigen HIV
dengan PCR DNA
Informasi dasar tentang cara mencegah
terjadinya penularan HIV
Pemberian kondom laki-laki atau
perempuan
2.Hasil tes HIV reaktif
 Memberi informasi hasil tes HIV secara
sederhana dan jelas serta memastikan
pasien paham
 Melakukan pemeriksaan klinis secara
menyeluruh serta memberikan
pengobatan
 Memberi rencana pengobatan ARV dan
informasi pelayanan ARV terdekat
 Memulai konseling pra ART
 Merujuk ke unit lain terkait dengan
kebutuhan pasien
3.Bagi ibu hamil
Rencana persalinan
Penggunaan ARV bagi ibu
maupun pencegahan penularan
dari ibu ke anaknya
Dukungan gizi yang memadai
Pemberian ARV pada bayi segera
setelah lahir
Rencana tes HIV pada bayi
setelah usia 18 bulan
Tes HIV bagi pasangan
RUJUKAN KE LAYANAN LAIN YANG
DIBUTUHKAN

Semua pasien dengan hasil tes


reaktif harus dirujuk ke klinik PDP
untuk mendapatkan pengobatan
infeksi opportunistik maupun ART
dan perawatan lainnya
FREKUENSI TES HIV
Anjuran melakukan tes HIV ulang
sangat tergantung pada perilaku
berisiko yang masih terus
berlangsung dan tes dilakukan
berulang 6-12 bulan. Pemeriksaan
IMS juga menjadi pemeriksaan
rutin bagi individu berisiko tinggi.
FORMUL
IR
PRE
TEST
FORMUL
IR
POST
TEST
FORMULIR
INFORM
CONSENT
PENGANTAR
LABORAT
FORMULIR
HASIL
PROSEDUR
KONSELING
1. Pra Konseling
2. Pengambilan Sample
Darah
3. Memasukkan sample darah ke
dalam tabung sample darah
4. Pemberian Label pada tabung
sample darah (Labeling)
Prosedur Pengiriman
Sample Darah
1. Memasukan Tabung yang berisi sample darah
kedalah tabung Aerocof
2. Memasukan tabung aerocof ke
dalam mesin pengirim sample darah
3. Memasukkan kode pengiriman
4. Sample darah siap untuk dikirim
5.Hasil Sample
darah Reaktif
Kontak awal antara petugas dan pasien
KIE untuk pasien Petugas menginformasikan pentinya tes HIV
(optional) •Banyak pasien tertentu juga mengidap HIV
Bagan Alur Layanan Edukasi diberikan selama pasien
menunggu giliran, pilih salah satu
•Diagnosis HIV untuk kepentingan perawatan
medis
cara: •Sekarang tersedia obat untuk HIV
PITC •Edukasi kelompok oleh petugas
atau dengan AVA
Informasi tentang kebijakan UPK
•Semua pasien tertentu akan dites HIV nya
•Poster kecuali pasien menolak
•Brosur Petugas menjawab pertanyaan pasien

Tes Cepat HIV Pasien menolak Tes HIV


Tes Cepat HIV dilaksanakan oleh Petugas mengulang informasi ttg pentinya tes HIV
Petugas atau di Laboratorium Bila masih menolak juga
•Sarankan sebagai alternatif untuk ke klinik KTS dan
pulangkan
•Pada kunjungan berikutnya diulangi informasi ttg
pentinya tes HIV
Petugas menyampaikan hasil tes
kepada pasien

Pasien dengan hasil tes HIV Pasien dengan hasil Tes HIV Positif
negatif •Petugas informasikan hail ts HIV posit
•Petugas memberikan hasil tes negatif •Berikan dukungan lepada pasien dalam menanggapi
•Berikan pesan tentang pencgahan secara hasil tes
singkat •Informasikan perlunya perawatan dan pengobatan
•Sarankan untuk ke klinik KTS untuk HIV
konselin pencegahan lebih lanjut •Informasikan cara pencegahan penularan kepada
•Anjurkan agar pasangannya mau pasangan
menjalani tes HIV karen ada kemungkinan •Sarankan agar pasangan di tes HIV
dia positif

Rujukan
•Berikan surat rujukan ke PDP
Rujukan •Informasikan sumber dukungan yang ada di
Beri informasi tentang klinik KTS terdekat masyarakat
JEJARING PENGOBATAN HIV
KOTA
SURABAYA
• 5 PUSKESMAS
• 8 RUMAH SAKIT

PUSKESMAS SATELIT
RS ARV PELAYANAN
BERBASIS
PDP RUMAH/
MASYARAKAT
PUSKESMAS INISIASI DUKUNGAN
ARV

KADER
KADER DUKUNGAN KLIEN HIV POS
Penetapan Puskesmas ARV
Koordinasi dilakukan oleh Kepala Dinkes Kab/Ko
Rujukan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai