Anda di halaman 1dari 21

KETUBAN PECAH DINI

Pendahuluan

Target : 102 per 100.000 • Perdarahan


AKI kelahiran hidup • Hipertensi
• Infeksi
• Abortus
359 per 100.000 kelahiran hidup • Lain-lain
(2012)

Kemenkes Ketuban Pecah Dini


JumlahinsidensiKPDpadatahun2012seb (KPD)
RI, 2013
anyak91 (9%)kasusdari1012persalinan.

Prawirohardjo, 2008; Kemenkes RI, 2013; Wiradarma, 2013


Suatumembrane
Selaputketuban yangmelindungijanin,terdiridariamniondankorionyangsangateratikatanny
a.
• Lapisaniniterdiridaribeberapaselepitel,selmesenkimdanseltrofoblasyangterikateratdengan
matrikskolagen.

Melindungi janin dari infeksi, normalnya


pecah dalam proses persalinan

serviks inkompeten, factor keturunan, infeksi


genitalia, overdistensi uterus, riwayat KPD
keadaan pecahnya selaput sebelumnya, merokok selama kehamilan, usia ibu
ketuban sebelum persalinan. Bila yang lebih tua, hubungan seksual baru-baru ini,
KPD
paritas
ketuban pecah dini terjadi
sebelum usia kehamilan 37 Meningkatkan komplikasi
persalinann
minggu disebut ketuban pecah
dini pada kehamilan premature.
Definisi
 Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadinya persalinan (POGI, 2016; Prawirohardjo,
2014).

 Ketuban pecah dini preterm adalah pecah ketuban yang terbukti dengan vaginal pooling, tes nitrazin dan,
tes fern atau IGFBP-1 (+) pada usia <37 minggu sebelum onset persalinan.

 KPD sangat preterm adalah pecah ketuban saat umur kehamilan ibu antara 24 sampai kurang dari 34
minggu,
 KPD preterm saat umur kehamilan ibu antara 34 minggu sampai kurang 37 minggu,
 Ketuban pecah dini/ premature rupture of membranes (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum
waktunya yang terbukti dengan vaginal pooling, tes nitrazin dan tes fern (+), IGFBP-1 (+) pada usia kehamilan ≥ 37
minggu.
Faktor Resiko

Berkurangnyaasamaskorbiksebagaiko
mponenkolagen; RiwayatKPDpa
Inkompetensia Tekananintrau dakehamilans
serviks terin ebelumnya

Multipara,mer Infeksigenitali
Kekuranganasamtembagadanasamask okok Kelainanletak a
orbikyangberakibatpertumbuhanstrukt
urabnormalkarenaantaralainmerokok

(Prawirohardjo, 2008; Kemenkes RI, 2013; Heny et al., 2016)


MEKANISME TERJADINYA KETUBAN PECAH DINI

(Parry & Strauss, 2014)


MANIFESTASI KLINIK

• Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina;
• Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin
cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris
warna darah;
• Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai
kelahiran
Diagnosis
Penegakandiagnos Usiakehamilan
Tandainfeksiibud Inpartu/beluminpa
is anjanin rtu

Anamnesis • Keluarair-airdarikemaluan(jumlah,warna,bau)
• Inspeksi:keluarnyaairdarivagina
Pemeriksaanfisik • Inspekulo:keadaanserviks(perdarahan,pendataran,
prolapsetalipusat/ekstremitasjanin),
poolingcairanketubanpadaforniksposterior

Konfirmasi air ketuban dengan nitrazine test (perubahan kertas lakmus dari merah menjadi biru), dapat juga
tes pakis dari cairan pooling pada forniks posterior, cairan dikeringkan pada kaca objek maka akan
terbentuk gambaran daun pakis.
(Prawirohardjo, 2008; Toda, 2015; POGI, 2016)
Tes pakis

KPD

Tes nitrazin
Pemeriksaanlaboratorium Pemeriksaan USG
• Pemeriksaansepertiinsulin-like growth factor
binding protein 1 (IGFBP-
1)sebagaipenandadaripersalinanpreterm,keb Volume / indeks cairan amnion
ocorancairanamnion,atauinfeksivaginaterbuk berkurang tanpa adanya
timemilikisensitivitasyangrendah abnormalitas janin / PJT

KPD
 tanda infeksi bila suhu ibu lebih dari 38oC serta air ketuban
keruh dan berbau. Leukosit darah >15.000/mm3 . janin
Tanda INFEKSI IBU yang mengalami takikardi mungkin mengalami infeksi
DAN JANIN ? intrauterine.

 Tentukan tanda tanda persalinan dan skoring


TANDA pelvik, tentukan kontraksi yang teratur. Vaginal
PERSALINAN ? toucher dilakukan bila akan dilakukan
penanganan aktif / terminasi kehamilan
Tatalaksana Konservatif
Pasien dengan Ketuban Pecah Dini harus masuk rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Penatalaksanaan ketuban
pecah dini tergantung pada umur kehamilan dan tanda infeksi intrauterin. Apabila usia gestasinya > 37 minggu,
diusahakan untuk terminasi kehamilan dalam 24 jam dari pecahnya ketuban untuk memperkecil resiko infeksi
intrauteri.
Rawat rumah sakit dan berikan antibiotika (ampisilin 4× 500 mg atau eritromisin bila tidak tahan ampisilin) dan metronidazol 2× 500
mg selama 7 hari;
(Prawirohardjo, 2008

UK &lt;32minggu UK 32-37minggu UK 32-37minggu

• Belumpartu,tidakadainfeksi,tesbusanegatifberideksametason,observasitanda- • sudahinpartu,tidakadainfeksi,berikantokolitik(salbutamol),deksametasondaninduksisesudah24
• Dirawatselamaairketubanmasihke tandainfeksi,dankesejahteraanjanin.Terminasipadakehamilan37minggu jam

luar,atausampaiairketubantidakke
luarlagi
UK 32-37minggu UK 32-34minggu !!!

• adainfeksi,beriantibiotikde • berikansteroid,untukmema • Nilaitanda-


nganrejimenampisilin2 cukematanganparujanin.Se tandainfeksi(suhu,leukosit,t
gintravenasetiap6 dianterdiriatasbetametason anda-
jamselama48 12 tandainfeksiintrauterin).
jam,diikutiolehamoksisilin( mgseharidosistunggalsela
500 mg per ma2hariataudeksametason
oraltigakalisehariatau875 IM 5 mgsetiap6
mgsecaraoralduakalisehari) jamsebanyak4 kali
selamalimaharidanlakukani
nduksi
ketuban pecah dini pada kehamilan aterm penatalaksanaan berupa
penanganan aktif, antara lain:
Aktif
UK &gt;37minggu

0 1 2 3
Berikanantibiotikadosisti Posisi portio Posterior Medial Anterior
nggi,danpersalinandiakhir
Induksidenganoksitosin i

UK &gt;37minggu+tandainfeksi
,bilagagalseksiosesaria Bishop score &lt;5
Konsistensi Kenyal Mediu
m
Lunak

.Dapatpuladiberikanmis :pematanganservikslaluin
oprostol 25- 50 µg duksi.BilagagalSC Pendataran 0-30% 40-50% 60-70% >80%
intravaginaltiap6
jammaksimal4 kali Bishop score &gt;5 Pembukaan 0 cm 1-2 cm 3-4 cm >5 cm
:induksipersalinan,partus
pervaginam
Penurunan -3 -2 -1/0 +1/+2
(Hodge)
Tatalaksana Ekspektatif

Aktif

• morbiditasminor
&lt;24minggu neonatessepertihyperbilirubinemiadanmorbiditasmayorsepertisindromdistresspernafasanlebihbesarapabilaibumelahirkanpadausiatersebut.
• Mempertahankankehamilanadalahpilihanyanglebihbaik.

30-34minggu • persalinanlebihbaikdibandingmempertahankankehamilandalaminsidenmenurunkankorioamnionitis.
• Padapenelitianini,persalinanlebihbaikdisbandingmempertahankankehamilan

POGI, 2016
Tatalaksana

34-38minggu • Mempertahankankehamilanakanmeningkatk
anresikokorioamnionitisdansepsis.

≥37minggu • Induksipersalinandenganoksitosin.
POGI, 2016
Medikamentosa yang digunakan pada Ketuban Pecah Dini (KPD)
(POGI, 2016) :

 Magnesium sulfat, untuk efek neuroproteksi yang diberikan kepada KPD preterm <31 minggu
bila persalinan diperkirakan terjadi dalam waktu 24 jam, diberikan bolus 6 gr selama 40 menit
dilanjutkan infus 2 gram/jam untuk dosis pemeliharaan sampai persalinan.
 Kortikosteroid, untuk menurunkan resiko sindrom distress pernafasan, diebrikan 12 mg IM
setiap 24 jam dikali 2 dosis
 Antibiotic, untuk memperpanjang masa laten, diberikan ampicillin 2 gr IV setiap 6 jam dan
erythromycin 250 mg IV setiap 6 jam dalam 48 jam dikali 4 dosis, diikuti dengan amoxicillin
250 mg PO setiap 8 jam selama 5 hari dan erythromycin 333 mg PO setiap 8 jam selama 5
hari.
Tatalaksana
ACOG, 2008; APEC, 2016

Usia kehamilan Tatalaksana


Aterm ≥37 minggu - Induksi persalinan
- Profilaksis terhadap Grup B Streptokokus
Near aterm (34-36 - Bila pasien belum pernah menerima kortikosteroid selama
minggu) masa kehamilan dan tidak terdapat infeksi, berikan
kortikosteroid, dan tunda induksi persalinan dalam 48 jam
- Profilaksis terhadap Grup B Streptokokus
- Persalinan dilakukan pada tingkat pelayanan neonatal yang
tepat
- Antibiotic latency tidak diperlukan
Preterm (32-33 minggu ) - Manajemen ekspektatif, kecuali bila pematangan paru janin telah diketahui
- Hindari pemeriksaan dalam kecuali bila akan dilakukan persalinan aktif
- Profilaksis terhadap Grup B Streptokokus
- Pemberian kortikosteroid antenatal apabila belum pernah diberikan kortikosteroid sebelumnya
- Antibiotic latency diperlukan
Preterm (23-31 minggu) - Manajemen ekspektatif
- Profilaksis terhadap Grup B Streptokokus
- Pemberian kortikosteroid antenatal apabila belum pernah diberikan kortikosteroid sebelumnya
- Antibiotic latency diperlukan
- Magnesium sulfat untuk neuroproteksi pada janin
<24 minggu - Konseling terhadap pasien
- Manajemen ekspektatif atau induksi persalinan
- Hindari pemeriksaan dalam kecuali bila akan dilakukan persalinan aktif
- Antibiotic latency diberikan mulai dari usia kehamilan 20 minggu untuk memperpanjang fase
laten
- Kortikosteroid tidak diperlukan
Pencegahan

 Menjaga kebersihan di bagian kemaluan, untuk mencegah infeksi yang dapat terjadi pada vagina
 Perbanyak konsumsi vitamin C
 Mengurangi aktivitas pada trimester II dan awal trimester III
 Tidak melakukan kegiatan yang membahayakan kandungan selama kehamilan
 Berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok
Daftar Pustaka

 ACOG. 2008. ACOG guidelines on premature rupture membrane. Am Fam Physicians. 77(2):245-246.
 Cunningham, Leveno, Bloom, Spong, Dashe, Hoffman, et al. 2014. Williams Obstetrics. 24th Edition. USA: Mc. Graw – Hill Education.
 Hastuti, Heny, I Putu Sudayasa, Juminten Saimin. 2016. Analisis faktor risiko ketuban pecah dini di Rumah Sakit Umum Bahteramas. Jurnal
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo; 3(2)
 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Buku saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan.
Jakarta:Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
 Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
 Toda, Balqis. 2015. Ketuban pecah dini. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
 Wiradharma KI, Dharma Artana IW. 2013. Risiko asfiksia pada ketuban pecah dini di RSUP Sanglah. Sari Pediatri; 14(5):316-9.

Anda mungkin juga menyukai