Anda di halaman 1dari 24

A.

Pengertian

Pencatatan dan pelaporan KB adalah Suatu


proses untuk mendapatkan data dan informasi yang
merupakan suatu substansi pokok dalam sistem
informasi program KB nasional dan dibutuhkan
untuk kepentingan operasional program (Arum dan
Sujiyatini.,2011)
Data dan informasi digunakan sebagai bahan
pengambilan keputusan, perencanaan, pemantauan,
dan penilaian serta pengandalian program.
B. Kegiatan

1. Kegiatan pelayanan kontrasepsi

2. Hasil kegiatan yan kontrasepsi baik di klinik KB


maupun di dokter/ PMB

3. Pencatatan keadaan alat-alat kontrasepsi di klinik


KB

(Setiyaningrum dan Aziz, 2014)


C. Bentuk hasil pencatatan kegiatan KB

1. Registrasi kohort

2. Registrasi alkon
Registrasi kohort

Adalah catatan hasil pemeriksaan atau


pelayanan peserta KB yang dilakukan kurung waktu
minimal 1 tahun kalender. Data tersebut berisi hasil
pemeriksaan, keluhan, dan jenis pelayanan
kontrasepsi yang diterima oleh klien
Registrasi alkon

Adalah catatan yang digunakan untuk mencatat


alur keluar masuk alkon yang diterima. Catatan
tersebut berisi jumlah alkon, jenis alkon yang
tersedia, pemakaian dan sisa alkon.
D. Syarat penulisan pencatatan yang baik
1. Singkat, jelas, mudah dibaca
2. Menggunaaan ejaan yang tepat
3. Bedakan antara observasi dan interpretasi
4. Tulislah waktu, jam catatan dibuat/ditulis
5. Berikan tanda tangan dan nama terang
6. Tidak menulis ulang
7. Tidak menghapus peryataan yang sudah ditulis (K/P hanya
dicoret, tetapi tetap terbaca dan dibubuhi paraf)
8. Adanya kesepakatan pemahaman tentang istilah/ istilah
simbol yang digunakan (Setiyaningrum dan Aziz, 2014)
E. Mekanisme pencatatan dan pelaporan KB

1. Mekanisme Pencatatan KB
a. Pada saat klien mendaftar untuk pembekuan
klinik KB dan pendaftaran ulang setiap januari,
semua mengisi kartu pendaftaran klinik
KB(K/O/KB/OO)
b. Peserta baru dan pindahan dibuatkan kartu status
peserta KB (K/IV/KB/OO), berisi ciri-ciri
peserta KB yang bersangkutan. Kartu disimpan
diklinik dan digunakan waktu kunjungan ulang
c. Peserta KB baru atau pindahan dari klinik KB
dibuatkan kartu peserta KB (K/I/KB/OO)
d. Setiap pelayanan dicatat dalam registrasi klinik KB
(R/I/KB/OO). Setiap akhir bulan digunakan untuk
membuat laporan bulanan
e. Setiap penerimaan dan pengeluaran jenis alkon
oleh klinik dicatat dalam register alat kontrasepsi
klinik (R/II/KB/OO). Setiap akhir bulan digunakan
untuk membuat laporan bulanan
f. Setiap hari yan KB oleh dokter/bidan PMB dicatat
dalam buku bantu hasil yan kontrasepsi pada
dokter/bidan BPM (B/I/DBS/OO). Setiap akhir
bulan digunakan untuk membuat laporan bulanan
petugas penghubung DPS/BPS
g. Setiap bulan PKB/PLKB atau petugas yang
ditunjuk sebagai petugas penghubung DPS/BPS
untuk membuat laporan bulanan dalam
(F/I/PH/DBS/OO). Setiap akhir bulan digunakan
untuk membuat laporan bulanan
g. Setiap bulan petugas klinik KB membuat laporan
klinik KB (F/II/KB/OO) datanya diperoleh dari
register hasil pelayanan klinik KB
(KB/I/KB/OO), laporan bulananan petugas
DPS/BPS (F/I/PH/DBS/OO) dan register alat
kontrasepsi klinik KB (R/II/KB/OO )
2. Mekanisme pelaporan pelayanan KB
SISTEM RUJUKAN DALAM
PELAYANAN KB
A. Pengertian

Suatu sistem fasilitas yankes yang menyerahkan


tanggung jawab secara timbal balik atas masalah
yang timbul, baik secara vertikal maupun horizontal
kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten,
terjangkau, dan rasional serta tidak dibatasi oleh
wilayah administrasi
B. Tujuan

Meningkatkan mutu, cakupan dan efesiensi


pelaksanaan pelayanan metode kontrasepsi secara
terpadu
C. Jenis rujukan

1. Rujukan medik,

2. Rujukan kesehatan
1. Rujukan medik, meliputi:
a. Transfer of patient
b. Transfer of specimen
c. Transfer of knowledge /personal
2. Rujukan kesehatan, antara lain:

a. Survei epidemiologi dan pemberantasan penyakit,


KLB

b. Pemberian pangan

c. Penanggulangan keracunan, bantuan teknologi

d. Pemberian tempat tinggal


D. Tata laksana
Rujukan medik berlangsung antara lain:
1. Internal antar petugas puskesmas
2. Antara puskesmas pembantu dan puskesmas
3. Antara masyarakat dan puskesmas
4. Antara satu puskesmas dan puskesmas yang lain
5. Antara puskesmas dan RS, laboratorium atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainya
6. Internal antara bagian/unit pelayanan didalam satu RS
7. Antara RS, Laboratorium atau fasilitas pelayanan lain dan
RS, Labratorium atau fasilitas pelayanan yang lain
Pelaksanaan rujukan harus diberikan:
1. Konseling tentang kondisi klien yang menyebabkan
perlu rujukan
2. Konseling tentang kondisi yang diharapkan
diperoleh di tempat rujukan
3. Informasi tentang fasilitas yankes tempat rujukan
dituju
4. Pengantar tertulis pada fasilitas pelayanan yang
dituju mengenai kondisi klien saat ini dan riwayat
sebelumnya serta upaya/tindakan yang telah
diberikan
e. Apabila perlu, berikan upaya mempertahankan
keadaan umum klien
f. Apabila perlu, karena kondisi klien, dalam perjalanan
menuju tempat rujukan harus didampingi
perawat/bidan
g. Menghubungi fasilitas pelayanan tempat rujukan
yang akan dituju agar segera menerima rujukan klien
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menerima rujukan
setelah penanggulangan dan kondisi klien
memungkinkan segera mengembalikan ke tempat asal,
terlebih dahulu memberikan:

1. Konseling tentang kondisi klien sebelum dan sesudah


diberikan upaya penanggulangan

2. Nasehat yang perlu diperhatikan klien mengenai


kelanjutan kontrasepsi
3. Pengantar tertulis kepada faskes yang merujuk
mengenai kondisi klien berikut upaya
penanggulangan yang diberikan serta saran-saran
upaya pelayanan lanjutan yang dilaksanakan,
terutama tentang penggunaan kontrasepsi

Anda mungkin juga menyukai