Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN.R DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)


DI RUANG ASOKA

NANDA PUSPITASARI
1811040094
DEFINISI

Gagal jantung kongestif, atau dalam istilah medis disebut


dengan congestive heart failure (CHF) adalah kondisi di mana
jantung tidak memompa cukup darah ke organ tubuh dan jaringan lain.
Ketika salah satu atau dua bagian jantung tidak memompa darah
keluar, darah akan menumpuk dalam jantung atau menyumbat di organ
atau jaringan. Akibatnya, darah menumpuk di sistem peredaran darah
ANATOMI
Jantung manusia yaitu terdiri dari:
1. Perikardium :untuk melumasi jantung
selama berdenyut shg tidak terjadi
gesekan yg menyakitkan antara jantung
dan organ sekitarnya.
2. Serambi/ atrium : kanan (menerima darah
kotor dari tubuh untuk dibawa ke
pembuluh darah), kiri (menerima darah
bersih dari paru-paru)
3. Ventrikel : kanan (mempompa darah kotor
dari jantung ke paru2),kiri: mempompa
darah bersih dari jantung ke seluruh
tubuh.
4. Katup ada 4 yg berfungsi menjaga aliran
darah mengalir ke satu arah.
5. Pembuluh darah : arteri (membawa darah
yg kaya O2dari jantung ke seluruh
tubuh), vena (membawa darah yg krg O2
dari seluruh tubuh kembali ke jantung),
kapiler(menghubungkan arteri terkecil
dg vena terkecil).
Bila kekuatan jantung untuk merespons stres tidak mncukupi dalam memenuhi

kebutuhan metabolisme tubuh, jantung akan gagal untuk melakukan tugasnya sebagai

organ pemompa, sehingga terjadilah yang namanya gagal jantung. Pada tingkat

awal, disfungsi komponen pompa dapat mengakibatkan kegagalan jika cadangan

jantung normal mengalami payah dan kegagalan respons fisiologis tertentu dan

penurunan curah jantung adalah penting. Semua respons ini menunjukkan upaya

tubuh untuk mempertahankan perfusi organ vital normal.


Patofisiologi Sebagai respons terhadap gagal jantung, ada tiga mekanisme respons primer, yaitu

meningkatnya aktivitas adrenergik simpatis, meningkatnya beban awal akibat

aktivitas neurohormon, dan hipertrofi ventrikel. Ketiga respons ini mencerminkan

usaha untuk mempertahankan curah jantung.

Mekanisme-mekanisme ini mungkin memadai untuk mempertahankan curah jantung pada

tingkat normal atau hampir normal pada gagal jantung dini pada keadaan normal.
Identitas pasien

Nama Alamat : Umur :


pasien : cilacap 59 th
tn. R
Keluhan utama : Riwayat penyakit
sekarang :

Setelah dilakukan pengkajian pada


Dada terasa seperti ditimpa beban berat tanggal 12 april 2019 pada pukul 07.00
pasien mengatakan dadanya terasa sesak,
seperti ditimpa beban berat. Perutnya
terasanya mual, buat makan terasa tidak
nyaman. Pasien terlihat mukosa bibir
kering, gelisah, napas menggunakan cuping
hidung,turgor kulit kering, crt > 2 detik,
akral dingin, terpasang kanul oksigen 3lt,
peristaltic 12x/ menit, s: 36,7°C N : 110 x/
menit rr : 27x/ menit td : 90/63 mmHg, bb
sebelum masuk rs : 48 kg bb sekarang
44kg
DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF HASIL PENGKAJIAN (SYMTOM) ETIOLOGI PROBLEM

DS :
pasien mengatakan dadanya terasa sesak
Pasien mengatakan dadanya seperti ditimpa beban berat
DO :
Pasien terlihat mukosa bibir kering
hidung,turgor kulit kering,
crt > 2 detik,
akral dingin
peristaltic 12x/ menit, Pre load Penurunan curah jantung
TTV :
S: 36,7°C
N : 89 x/ menit
RR : 27x/ menit
TD : 90/63 mmHg,
BB sebelum masuk rs : 48 kg, BB sekarang 44kg

DS :
pasien mengatakan dadanya terasa sesak
DO :
- Pasien terlihat sesak
- Pasien tempak lemas Keletihan otot pernafasan Pola napas tidak efektif
RR : 27x/ menit
napas menggunakan cuping hidung,
- Terpasang nasal kanul 3 liter
DS :
- Pasien mengatakan sesak napas
- Pasien mengatakan lemas
DO :
- Pasien terlihat lemas
- gelisah
- Pasien hanya berbaring di tempat tidur Ketidakseimbangan Antara Suplai dan
Intoleransi Aktivitas
- Keluarga pasien tampak membantu aktivitas pasien kebutuhan oksigen
INTERVENSI
NOC Perencanaan
DATA
(NIC : ONEC)
Penurunan curah jantung b.d Pre Setelah dilakukan tindakan asuhan O :
load keperawatan selama 1 x 4 jam, - Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
masalah Penurunan curah jantung selama, dan setelah aktivitas
dapat teratasi, dengan kriteria - Monitor pola pernapasan abnormal
DS : hasil : - Monitor sianosis perifer
pasien mengatakan dadanya terasa N :
sesak Targe - Evaluasi adanya nyeri dada
Indikator Awal
Pasien mengatakan dadanya seperti t - Lakukan DEEP BREATHING EXERCISE
ditimpa beban berat Tanda Vital dalam DAN PASIF RANGE OF MOTION EFEKTIF
PERENCANAAN
DO : rentang normal
2 4
MENURUNKAN DYSPNEA PASIEN
Pasien terlihat mukosa bibir (Tekanan darah, Nadi, CONGESTIVE HEART FAILURE
kering respirasi) - Posisi semi fowler
hidung,turgor kulit kering, Dapat mentoleransi E :
crt > 2 detik, 2 4 - Jelaskan pada pasien tujuan dari
aktivitas
akral dingin Keterangan : pemberian oksigen
peristaltic 12x/ menit, 1. Gangguan Ekstrem C :
TTV : 2. Berat - Kolaborasi pemeberian obat
S: 36,7°C 3. Sedang antikoagulan dengan dokter
N : 110 x/ menit 4. Ringan
RR : 27x/ menit 5. Tidak ada gangguan
TD : 90/63 mmHg,
BB sebelum masuk rs : 48 kg, BB
sekarang 44kg
IMPLEMENTASI
Paraf
Dx Kep Implementasi Respon Pasien
Perawat
O : DS : Nanda
Memonitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, Pasien mengatakan setelah dilakukan ROM
dan setelah aktivitas terasa nyaman
Memonitor pola pernapasan abnormal
Pasien mengatakan masih sesak napas
Memonitor sianosis perifer
N : Pasien mengatakan perutnya mual
Mengevaluasi adanya nyeri dada Pasien mengatakan makan Cuma ¼ porsi
Melakukan DEEP BREATHING EXERCISE DAN PASIF
IMPLEMENTASI
Penuruna
RANGE OF MOTION EFEKTIF MENURUNKAN DYSPNEA
PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE
DO :
n curah E : pasien terlihat gelisah
jantung Menjelaskan pada pasien tujuan dari Pasien terlihat bernafas dengan cuping
b.d Pre pemberian oksigen hidung
C : Pasien terlihat mukosa bibir kering
load
Berkolaborasi pemeberian obat antikoagulan turgor kulit kering,
dengan dokter crt > 2 detik,
1. Ceftriaxone : 3 x 1gr akral dingin
2. Furosemide : 2 x 30 mg TTV :
3. Mecobalamin : 2 x 20 mg S: 36,5°C
4. Ranitidin : 3 x 30 mg N : 120 x/ menit
RR : 28x/ menit
TD : 110/70 mmHg
Dx Kep SOAP Paraf Perawat
S : Nanda
Pasien mengatakan setelah dilakukan ROM terasa nyaman
Pasien mengatakan masih sesak napas
Pasien mengatakan perutnya mual
Pasien mengatakan makan Cuma ¼ porsi

O :
pasien terlihat gelisah
Pasien terlihat bernafas dengan cuping hidung
Pasien terlihat mukosa bibir kering
Penuruna turgor kulit kering,
EVALUASI
n curah crt > 2 detik,
akral dingin
jantung TTV :
b.d Pre S: 36,5°C
N : 120x/ menit
load RR : 28x/ menit
TD : 110/70 mmHg

A :
Indikator Awal Sekarang Target
Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan
2 3 4
darah, Nadi, respirasi)
Dapat mentoleransi aktivitas 2 3 4
P : Lanjutkan intervensi
PROGNOSIS
Kondisi pasien saat setelah dilakukan Rom mengatakan merasa nyaman, TTV setelah dilakukan
implemntasi
S: 36,5°C
N : 120 x/ menit
RR : 28x/ menit
TD : 110/70 mmHg
• JUDUL : DEEP BREATHING EXERCISE DAN PASIF RANGE OF
MOTION EFEKTIF MENURUNKAN DYSPNEA PASIEN
CONGESTIVE HEART FAILURE
• Penelitian ini dilakukan oleh Novita Nurmalasari pada tahun
2017, dengan hasil dan kesimpulan bahwa penerapan terapi
ini terbukti efektif menurunkan dyspnea yang membuat jantung
mampu memompa darah ke seluruh tubuh pada pasien CHF.
Terapi ini dilakukan dengan cara melakukan deep breathing
exercise selama 5 siklus (1 siklus 1 menit yang terdiri dari 5 x

JURNAL nafas dalam dengan jeda 2 detik setiap 1 x nafas), kemudian


dilanjutkan dengan active range of motion secara bertahap
dengan masing-masing gerakan dilakukan 5 kali. Latihan

TERKAIT
tersebut dilakukan sebanyak 3 x sehari selama 3 hari. Terapi
non farmakologis ini direkomendasikan sebagai bentuk pilihan
intervensi untuk mengurangi dyspnea pada pasien CHF.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai