Anda di halaman 1dari 51

PLTG ( PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA GAS )
Bahan Bakar Gas
Alam

PLTG Bahan bakar Minyak

Bahan bakar lain nya


BAGIAN – BAGIAN PLTG

Bagian Utama
PLTG
Peralatan
Penunjang
BAGIAN BAGIAN UTAMA PLTG
Kompresor Utama (Main Compressor)
• Kompresor Utama berfungsi untuk menaikan tekanan dan temperatur udara sebelum masuk ruang bakar. Udara juga dimanfaatkan
untuk : udara pembakaran, udara pengabut bahan bakar, udara pendingin sudu dan ruang bakar dan perapat pelumas bantalan.

Ruang Bakar (Combustion Chamber)


• Ruang Bakar (Combustion Chamber) adalah ruangan tempat proses terjadinya pembakaran. Energi kimia bahan bakar diubah menjadi
energi thermal pada proses pembakaran tersebut. Ada Turbin Gas yang memiliki satu atau dua Combustion Chamber yang letaknya
terpisah dari casing turbin, akan tetapi yang lebih banyak di jumpai adalah memiliki Combustion Chamber dengan beberapa buah
Combustor Basket, mengelilingi sisi masuk (inlet) turbin. Contohnya PLTG di PLTGU Gresik memiliki satu Combustion Chamber berisi 18
buah Combustor Basket, sedangkan PLTG Bali memiliki satu Combustion Chamber berisi 8 buah Combustor Basket yang terpasang jadi
satu dengan casing turbin.

Gas Turbin
• Turbin berfungsi untuk mengubah energi thermal dari hasil pembakaran di dalam ruang bakar menjadi energi kinetik dalam sudu tetap
kemudian menjadi energi mekanik dalam sudu jalan sehingga energi mekanik akan memutar poros turbin

Generator
• Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi listrik.

Trafo Generator
• Berfungsi sebagai step-up tegangan dari generator dinaikkan sesuai dengan kebutuhan transmisi.
BAGIAN UTAMA TURBIN GAS
BAGIAN UTAMA TURBIN GAS
KOMPONEN PENUNJANG DALAM SISTEM TURBIN
GAS
1. Starting Equipment. Berfungsi
Untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting equipment yang digunakan di unit-unit turbin
gas pada umumnya adalah :
• Diesel Engine, (PG –9001A/B)
• Induction Motor, (PG-9001C/H dan KGT 4X01, 4X02 dan 4X03)
• Gas Expansion Turbine (Starting Turbine)
2. Coupling dan Accessory Gear.
Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan digerakkan.
Ada tiga jenis coupling yang digunakan, yaitu:
• Jaw Cluth, menghubungkan starting turbine dengan accessory gear dan HP turbin rotor.
• Accessory Gear Coupling, menghubungkan accessory gear dengan HP turbin rotor.
• Load Coupling, menghubungkan LP turbin rotor dengan kompressor beban.
3. Fuel System.
Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan
sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi
tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan
yang masih terdapat pada fuel gas.
STANDAR OPERATING PROSEDUR UNIT
PLTG
KERUGIAN – KERUGIAN PADA TURBIN
GAS

Sebab-sebab terjadinya kerugian antara


lain:
 Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya
kerugian tekanan (pressure losses) di ruang bakar.
 Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi
yang menyebabkan terjadinya gesekan antara bantalan
turbin dengan angin.
 Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya
perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia
dari fluida kerja.
 Adanya mechanical loss, dsb.
YANG BERPENGARUH TERHADAP
EFFESIENSI
TUJUAN MONITORING PERFORMANCE
PRINSIP KERJA TURBIN GAS
STARTING UNIT
PENGGERAK AWAL PLTG

1) Mesin Diesel
2) Motor Listrik
3) Motor generator
STARTING MOTOR / DIESEL
STARTING

Starting motor

Sebelum turbin distar, kompresor distart lebih dahulu , untuk keperluan ini
digunakan motor listrik atau mesin Diesel dan dihubungkan pada poros turbin.
Motor listrik disuplai dengan energy listrik dari batry. Setelah turbin jalan sebagian
energy mekanik turbin digunakan untuk menggeraqkkan kompresor dan motor
listrik sudah tidak diperlukan lagi.
AUTO START SEQUENCE GTG
 PERSIAPAN START GTG :
• Periksa Tampilan Alarm display ( no alarm )
• Periksa Breaker di SWGR, PECC dan UAT/PDC posisi ON dan AUTO
• Lakukan switching PMS Generator, PMT,PMS pengapit sistem pada posisi siap start
• Pastikan Gas Turbin Generator status pada kondisi “ Ready to Start “
 START – UP UNIT ( Auto start sequency )
 Proses Start – Up GTG dilakukan dari DCS Console – Control Panel – Control Building
 Yakinkan Unit GTG pada posisi DCS Control
 Buka Display Summary – Clik Disply dengan Auto Start Sequence
 Periksa Ready List pada Unit GTG
 Permisives Gas Turbine ( ready list or not ready )
 Unit di nyatakan siap Start apabila pada Gas Turbine/Balance Of Plant Mechanical Permisive
status Ready
START – UP UNIT

 START – UP GAS TURBIN GENERATOR


• Master Select pada Control Display posisi “ AUTO – EXECUTE COMMAND “
• Master Control pada Control Display posisi “ START – EXECUTE COMMAND
• Amati kondisi Unit pada saat kenaikan putaran dari 0 ( zero ) speed sampai dengan Full
Speed No Load ( FSNL )
• Setelah Full Speed No load ( FSNL ) apabila Unit pada kondisi aman lakukan syncrhone
( paralel ) “ A – Synchron enable EXCUTE COMAND “ – jika kondisi Unit tidak aman
lakukan tindakan penyelasaian masalah ( trouble shooting / problem solving )
• Amati transfer PS dari PDC ke UAT pada beban lebih besar dari 10 % load – secara Auto
• Set minimum load pada 25 MW – sesuaikan pembebanan Unit Pembangkit dengan
kondisi jenis startnya.
PARAMETER YANG DI MONITOR
PERALATAN YANG DI IDENTIFIKASI
PENGUKURAN LISTRIK DAN MEKANIK
DATA UNJUK KERJA
SISTEM KONTROL DAN
INSTRUMENTASI
SENSOR DAN PENGUKURAN
ANALISA KEANDALAN
SHUTDOWN GAS TURBIN
GENERATOR ( GTG )
SHUTDOWN :
- SHUT DOWN GAS TURBINE GENERATOR DILAKUKAN DENGAN PERTAMA TAMA
MENURUNKAN BEBAN SAMPAI PADA MINIMUM LOAD : 25 %
- SETELAH TERCAPAI PADA 25 MW BERIKAN PERINTAH STOP – LEWAT DCS/MK-V DISPLAY –
PMT AKAN LEPAS SECARA AUTOMATIS PADA SAAT BEBAN GAS TURBIN GENERATOR
MENCAPAI : - 3 MW
- YAKINKAN GAS TURBINE GENERATOR STATUS PADA KONDISI “ ON COOLDOWN “ INDIKASI
PUTARAN POROS PADA 46 RPM ( KONSTAN ) DENGAN DEMIKIAN SHUTDOWN GTG SUDAH
TERPENUHI
PENGAMAN TURBINE GAS
. SISTEM PENGAMAN PADA GAS TURBIN DAPAT DIGOLONGKAN SEBAGA BERIKUT :
1. ALARM : MEMBERITAHUKAN BAHWA ADA PERALATAN YANG TERGANGGU (DIMONITOR DI EFEN LOG)
2. PROTECTIVE LOAD SHEDDING (PLS) : BEBAN GAS TURBIN AKAN TURUN (80 MW/MENIT) JIKA
PERALATAN YANG TERGANGGU SUDAH MENCAPAI BATASANYA DAN AKAN BERHENTI JIKA PENYEBAB
GANGGUAN SUDAH HILANG TETAPI BEBAN TIDAK AKAN KEMBALI NAIK KE BEBAN SEMULA SEBELUM
PLS DIRISET.
3. PROTECTIVE LOAD SHEDDING TRIP (PLST) : BEBAN GAS TURBIN AKAN TURUN (80 MW/MENIT) JIKA
PERALATAN YANG TERGANGGU SUDAH MENCAPAI BATASANYA AKAN TRIP SETELAH BEBAN 6 MW.
4. TRIP : GAS TURBIN LANGSUNG TRIP JIKA PERALATAN YANG TERGANGGU SUDAH MENCAPAI
BATASNYA.
5. MANUAL TRIP : GAS TRUBIN BISA LANGSUNG DI TRIP MANUAL JIKA PERALATAN PENGAMAN TIDAK
BERFUNGSI TETAPI GANGGUAN SUDAH MEMBAHAYAKAN.
SISTEM PENGAMANAN PADA GAS
TURBINE
A. OVER SPEED TRIP, YAITU SUATU SYSTEM DETECTOR TERHADAP KECEPATAN TURBIN YANG DIIJINKAN (
. 1. ELECTRICAL OVERSPEED GOVERNOOR MENTRIP TURBIN PADA PUTARAN 3300 RPM (110%) DAN
2. BACK UP OVERSPEED GOVERNOORMENTRIP TURBIN PADA PUTARAN 3315 RPM (110,5%)
B. SYSTEM PEMADAM KEBAKARAN, YAITU SUATU SYSTEM DETECTOR TERHADAP KEBAKARAN YANG
AKAN MENGAKTIFKAN PEMADAMAN SECARA OTOMATIS DAN MENSTOP OPERASI DARI TURBIN,
MEDIA YANG DIPAKAI UNTUK PEMADAMAN ADALAH GAS CO2.
C. PENGATUR KECEPATAN : KARENA TURBIN DIKONTROL OLEH GENERATOR MAKA SPEED DARI TURBIN
GAS AKAN MENGIKUTI VARIABEL PADA GENERATOR, PADA PRINSIPNYA PENGATURAN SPEED
ADALAH PENGATURAN JUMLAH GAS YANG DIBAKAR DI RUANG BAKAR KARENA SPEED SELALU
DIPERTAHANKAN KONSTAN.
D. KONTROL TEMPERATUR : TEMP GAS DARI RUANG BAKAR HARUS DIJAGA TIDAK MELEBIHI DARI YANG
DIIJINKAN, BILA TEMP NAIK MAKA ALARM AKAN MENYALA DAN TEMP KONTROLER AKAN
MENGATUR SUPPLY UDARA KE RUANG BAKAR ATAU BILA UDARA YANG DI SUPPLY SUDAH MAKS,
MAKA KONTROLER AKAN MEMERINTAHKAN UNTUK PENGURANGAN BAHAN BAKAR KE RUANG
BAKAR (EXHAUST TURBIN TIDAK BOLEH LEBIH DARI 450 C. )
PELAPORAN
GENERATOR
GENERATOR
ALTENATOR ATAU GENERATOR

Alternator
- Turbin gas di hubungkan dengan alternator. Alternator mengubah energy mekanik turbin menjadi
energy listrik. Output alternator diteruskan ke bus-bar melalui transformer, isolator dan circuit breker
- Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanik putaran pada rotor yang terdapat kutub
magnet, kemudian menjadi energi listrik pada kumparan stator.
PENGAMAN GENERATOR (1)
Generator operasi  generator ber putar untuk memproduksi Listrik
dengan mendapatkan arus Exitasi dari AVR (Auto Voltage Regulator) yang
di salurkan ke substatiaon (swcthyard) melalui Generator Transformer (step
up) dan PMT (breaker) serta untuk pemenuhan power supply pada
peralatan sendiri.

Generator trip  Generator tidak memproduksi listrik secara tiba – tiba


karena arus Exitasi (dari AVR) yang masuk ke dalam penguat Generator
terputus akibat dari Field breaker untuk exitasi open dan PMT (breaker)
untuk tranmisi ke substation membuka.
MACAM – MACAM PENGAMAN GENERATOR (1)
Peralatan Proteksi

1. Rele bucholtz

2. Rele sudden pressure

3. Rele thermis

4. Rele differensial

5. Rele over current

6. Rele hubung tanah

d. Peralatan Tambahan

1. Pemadam kebakaran

2. Arrester
MACAM – MACAM GANGGUAN
GENERATOR (1)
Hubung Singkat (hs) Antar Phase
 Gangguan ini terjadi bila isolasi antar phase rusak bisa terjadi dalam stator
generator maupun diluar stator generator.
 Untuk melindungi generator dari gangguan ini dipakai relay differential yang
segera mentrip PMT generator, PMT arus medan penguat dan
memberhentikan mesin penggerak generator. Hal ini diperlukan untuk
menghentikan sama sekali GGL yang dibangkitkan dalam stator generator,
sehingga hs antar phase dapat segera berhenti.
 Relay differential untuk mendeteksi gangguan hs antar phase dan
memberhentikan hs antar phase yang terjadi, guna menghindarkan
kerusakan generator yang lebih besar.
MACAM – MACAM GANGGUAN
GENERATOR (2)
Hubung Singkat (hs) Phase ke Tanah
Gangguan ini tidak dapat dideteksi oleh relay differential bila titik
netral generator tidak ditanahkan. Oleh karenanya ada telau
hubung tanah untuk melindungi generator terhadap gangguan
hubung tanah.
MACAM – MACAM GANGGUAN
GENERATOR (3)
Suhu Tinggi
 Kenaikan suhu disebabkan oleh karena pembebanan lebih pada
generator yang terlalu lama, ventilasi yang kurang sempurna atau
karena banyak kotoran yang menempel pada isolasi lilitan stator
sehingga menghambat pelepasan lilitan stator.
 Aliran minyak pelumas yang kurang baik juga bisa menyebabkan
suhu yang tinggi.
 Untuk mengamankan generator terhadap masalah suhu yang
tinggi, dipakai relay suhu yang pada tahap pertama membunyikan
alarm dan pada tahap berikutnya mentrip PMT generator.
MACAM – MACAM GANGGUAN
GENERATOR (4)
Penguatan Hilang
 Bila terjadi gangguan pada rangkaian arus penguat, sehingga
medan penguat generator menjadi lemah atau hilang, maka
generator mengalami kondisi “out of step” atau lepas dari
sinkronisasinya dengan sistem khususnya.
 Oleh karenanya pada generator yang mempunyai daya relatif
besar disediakan loss of field relay untuk mencegah terjadinya
situasi out of step tersebut di atas dengan jalan mentrip PMT
generator bila arus penguat hilang atau menjadi terlalu lemah
oleh karena ada gangguan pada sirkit arus penguat.
MACAM – MACAM GANGGUAN
GENERATOR (5)
Hubung Singkat dalam Sirkit Rotor

Untuk melindungi gangguan ini, maka generator yang


besar dipasang relay pengaman terhadap rotor hubung
singkat.
TRAFO
GENERATOR
MACAM – MACAM PENGAMAN TRAFO
GENERATOR (1)
MACAM – MACAM PENGAMAN TRAFO
GENERATOR (2)
Relay Buchollz (2)
• Cara kerja adalah gas yang timbul di dalam trafo akan mengalir melalui pipa dan
tekanan gas ini akan mengerjakan relay dalam 2 tahap, yaitu :
• Mengerjakan alarm (bucholz 1st) pada kontak bagian atas (1).
• Mengerjakan perintah trip ke PMT pada kontak bagian bawah (2).
• Analisa gas yang timbul pada relay bucholz adalah sebagai berikut :
• H2 dan C2H2 menunjukkan adanya busur api pada minyak antara bagian-bagian
konstruksi
• H2, C2H2 dan CH4 menunjukkan adanya busur api sehingga isolasi phenol
terurai, misalnya terjadi gangguan pada sadapan
• H2, C2H4 dan C2H2 menunjukkan adanya pemanasan pada sambungan inti.
• H2, C2H, CO2 dan C3H4 menunjukkan adanya pemanasan setempat pada lilitan
inti.
MACAM – MACAM PENGAMAN TRAFO
GENERATOR (3)
MACAM – MACAM PENGAMAN TRAFO
GENERATOR (4)
MACAM – MACAM PENGAMAN TRAFO
GENERATOR (5)
Relay Sudden Pressure (2)
• Terdapat 2 jenis yaitu :
• Type Membran
• Berupa plat tipis yang di desain sedemikian rupa yang akan pecah apabila
menerima tekanan melebiihi desainnya. Membrane ini hanya sekali pakai
sehingga jika pecah harus diganti yang baru.
• Type Valve
• Berupa suatu katup yang ditekan oleh sebuah pegas yang di desain sedemikian
rupa sehingga apabila terjadi tekanan di dalam trafo melebihi tekanan pegas
maka akan membuka dan membuang tekanan keluar bersama sama sebagian
minyak.
• Apabila tekanan di dalam trafo sudah turun atau lebih kecil dari tekanan pegas
maka valve akan menutup kembali.
MACAM – MACAM PENGAMAN TRAFO
GENERATOR (6)
MACAM – MACAM PENGAMAN TRAFO
GENERATOR (7)
Relay Suhu (2)
• Relay suhu dibedakan menjadi dua jenis, yaitu relay suhu
winding (belitan) dan relay suhu Oil (Minyak trafo) yang bekerja
pada dua tahap:
• Tahap 1 : mengerjakan alarm
• Tahap 2 : memerintahkan trip ke PMT
MACAM – MACAM PENGAMAN TRAFO
GENERATOR (8)
MACAM – MACAM PENGAMAN TRAFO
GENERATOR (9)
MACAM – MACAM PENGAMAN TRAFO
GENERATOR (10)
MACAM – MACAM PENGAMAN TRAFO
GENERATOR (11)
MACAM – MACAM PENGAMAN TRAFO
GENERATOR (12)
PLTG ( PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA GAS )
Bahan Bakar Gas
Alam
PLTG
Bahan Bakar
Minyak

Anda mungkin juga menyukai