Content: Bab I Konsep Dasar Layanan Bimbingan Dan Konseling
Content: Bab I Konsep Dasar Layanan Bimbingan Dan Konseling
KONSELING
A. LATAR BELAKANG PERLUNYA BIMBINGAN DAN KONSELING
B. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
C. TUJUAN BMBINGAN DAN KONSELING
D. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
E. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
F. AZAS-AZAS BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB I KONSEP DASAR LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
Home
Salah satu tugas utama dan tugas pokok Guru
BAB I
sebagai pendidik profesional adalah melaksanakan
BAB II bimbingan bagi peserta didik.
Oleh karena itu, agar seorang guru dapat
melaksanakan tugas membimbing dengan benar perlu
menguasai dasar ilmu bimbingan, memiliki sikap sebagai
seorang “pembimbing” dan memiliki keterampilan
melaksanakan bimbingan.
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Fungsi Prinsip Azas
A. LATAR BELAKANG PERLUNYA LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
Home
Keberadaan manusia di masyarakat memperlihatkan adanya
BAB I gejala yang mendasar (dimensi kemanusiaan) yang mencakup:
BAB II dimensi keindividualan (individualitas)
dimensi kesosialan (sosialitas)
dimensi kesusilaan (moralitas)
dimensi keberagamaan (religiusitas)
(Prayitno, 1990).
Pengertian Tujuan
Latar
Tujuan
Belakang
Fungsi Prinsip Azas
i. Bimbingan diberikan dengan mempedomani norma-norma atau
Home
nilai-nilai yang dianut.
BAB I j. Bimbingan dilakukan oleh tenaga ahli
BAB II
• Kesimpulan :
“Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada
individu agar ia dapat mandiri, dengan menggunakan
bahan berupa interaksi, saran, gagasan, dan asuhan,
yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku”
Latar
Tujuan
Belakang
Fungsi Prinsip Azas
Home 2. Pengertian konseling
Ciri-ciri pokok pengertian Konseling :
BAB I
• Melibatkan dua orang yang saling berinteraksi dengan jalan
BAB II mengadakan komunikasi langsung,
• Model interaksi di dalam konseling itu terbatas pada dimensi verbal
• Interaksi antara konselor dan klien berlangsung dalam waktu yang
”relatif lama” dan terarah kepada pencapaian tujuan (tujuan
konseling).
• Tujuan dari hubungan konseling ialah terjadinya perubahan pada
pikiran/ perasaan/tingkah laku atau pikiran, perasaan, tingkah laku
klien.
• Konseling merupakan proses yang dinamis
• Konseling didasari atas penerimaan konselor secara wajar tentang
diri klien
(Prayitno, 1994: 104-106).
Latar
Tujuan
Belakang
Fungsi Prinsip Azas
• Kesimpulan :
Home • “Konseling (konseling individual) adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh
BAB I
seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
BAB II mengalami sesuatu masalah (disebut klien), yang bermuara
pada teratasi masalah yang sedang dihadapi klien”.
Sedangkan
• “Konseling kelompok adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh seorang konselor kepada beberapa klien
(individu-individu klien dalam kelompok) melalui teknik-
teknik yang sesuai, yang bermuara pada teratasi masalah
yang sedang dihadapi oleh klien-klien tsb. ”
Latar
Tujuan
Belakang
Fungsi Prinsip Azas
C. TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Home
• Prayitno, dkk (1994:115)
BAB I
Tujuan umum : untuk membantu individu memperkembangkan diri
BAB II secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi
yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya),
berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga,
pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan
positif lingkungannya.
Tujuan khusus : merupakan penjabaran tujuan umum tersebut di atas
yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang
dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan
kompleksitas permasalahannya itu.
Tujuan khusus bimbingan dan konseling untuk seorang individu
berbeda dari (dan tidak boleh disamakan dengan) tujuan
bimbingan dan konseling untuk individu lainnya.
Latar
Pengertian
Belakang
Fungsi Prinsip Azas
Home • Erman Amti, dkk (1992: 8-9)
BAB I Tujuan umum : agar konseli dapat mencapai perkembangannya secara
optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, dan nilai-nilai yang
BAB II dimiliki
Tujuan khusus : agar konseli mampu
1. Memahami dirinya dengan baik
2. Memahami lingkungannya dengan baik
3. Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana
4. Mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Latar
Pengertian
Belakang
Fungsi Prinsip Azas
D. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
Home 1. Fungsi pemahaman
pemahaman tentang diri klien , permasalahannya dan lingkungan klien.
BAB I
2. Fungsi pencegahan
BAB II a. menghindari timbulnya atau meningkatnya kondisi bermasalah pada diri
klien.
b. mengurangi dan menurunkan faktor organik dan stress.
c. meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, penilaian positif
terhadap diri sendiri, dan dukungan kelompok.
3. Fungsi pengentasan
Mengentaskan masalah yang dialami seseorang.
4. Fungsi pemeliharaan.
Memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada diri individu.
5. Fungsi pengembangan
Mengusahakan agar hal-hal yang sudah baik bertambah baik, kalau dapat
lebih indah, lebih menyenangkan, memiliki nilai-nilai tambah daripada
sebelumnya.
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Prinsip Azas
E. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
Home 1. Prinsip-prinsip berkenaan dengan sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling:
BAB I
a. BK melayani semua individu.
BAB II b. Pelayanan BK perlu menjangkau keunikan dan kekompleksan
pribadi individu.
c. Pelayanan BK perlu mengenali dan memahami keunikan setiap
individu dengan berbagai kekuatan, kelemahan, dan
permasalahannya.
d. Pelayanan BK harus mempertimbangkan berbagai aspek
perkembangan individu.
e. Pelayanan BK perlu memahami perbedaan individu
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Fungsi Azas
2. Prinsip-prinsip berkenaan dengan masalah individu:
Home
a. bidang bimbingan dibatasi hanya pada hal-hal yang
BAB I menyangkut pengaruh kondisi mental dan fisik individu
terhadap penyesuaian dirinya di rumah, di sekolah, serta
BAB II dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan
b. Keadaan sosial, ekonomi, dan politik yang kurang
menguntungkan, dapat mengakibatkan salah-suai pada diri
individu dan hal itu semua menuntut perhatian seksama dari
para konselor dalam mengentaskan masalah klien.
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Fungsi Azas
3. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program pelayanan bimbingan
Home dan konseling:
a. Program BK harus disusun dan dipadukan sejalan dengan program
BAB I
pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh.
BAB II b. Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kondisi lembaga,
serta kebutuhan individu dan masyarakat.
c. Program pelayanan BK disusun dan diselenggarakan secara
berkesinambungan.
d. Pelaksanaan BK hendaknya dievaluasi secara berkala.
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Fungsi Azas
c. Permasalahan khusus yang dialami klien harus ditangani oleh tenaga
Home ahli.
d. BK dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan
BAB I dan latihan khusus.
BAB II e. Kerjasama antara konselor dengan guru dan orang tua amat
diperlukan.
f. Guru dan konselor harus mengembangkan peranan yang saling
melengkapi untuk mengurangi hambatan yang ada pada lingkungan
konseli.
g. Perlu adanya program pengukuran dan penilaian terhadap individu
serta pengadminstrasian data yang baik.
h. Organisasi program bimbingan hendaknya flek- sibel, disesuaikan
dengan kebutuhan individu dan lingkungannya.
i. Tanggung jawab pengelolaan program dipegang oleh seorang
pimpinan program yang terlatih dan terdidik secara khusus.
j. Penilaian secara periodik perlu dilakukan terhadap program yang
sedang berjalan.
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Fungsi Azas
5. Prinsip-prinsip berkenaan dengan Bimbingan dan Konseling
Home
Perkembangan
BAB I a. BK diperlukan oleh seluruh konseli.
b. BK perkembangan memfokuskan pada pembelajaran konseli.
BAB II
c. Guru Pembimbing (Konselor) dan Guru adalah fungsionaris bersama
dalam program bimbingan dan konseling perkembangan.
d. Kurikulum yang diorganisasikan dan direncanakan merupakan
bagian penting dalam bimbingan dan konseling perkembangan.
e. Program bimbingan dan konseling perkembangan peduli pada
penerimaan diri, pemahaman diri, dan peningkatan diri.
f. BK perkembangan memfokuskan pada proses mendorong
perkembangan.
g. BK perkembangan lebih peduli pada pengembangan yang terarah
dari pada akhir perkembangan yang definitif.
h. BK perkembangan-- sebagai tim oriented--menuntut pelayanan dari
konselor profesional.
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Fungsi Azas
F. AZAS-AZAS BIMBINGAN DAN KONSELING
Home
(1) azas kerahasiaan
BAB I Segala sesuatu yang dibicarakan klien kepada konselor tidak boleh
disampaikan kepada orang lain, atau lebih-lebih hal atau keterangan
BAB II
yang tidak boleh atau tidak layak diketahui orang lain. Dengan kata
lain, kerahasiaan masalah klien harus dijaga.
(2) azas kesukarelaan
Klien diharapkan secara suka dan rela tanpa ragu-ragu ataupun
merasa terpaksa, menyampaikan masalah yang dihadapinya, serta
mengungkapkan segenap fakta, data, dan seluk beluk berkenaan
dengan masalahnya itu kepada konselor; dan konselor juga
hendaknya dapat memberikan bantuan dengan tidak terpaksa, atau
dengan kata lain konselor memberikan bantuan dengan ikhlas.
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Fungsi Prinsip
(3) azas keterbukaan
Home Keterbukaan ini bukan hanya sekedar bersedia menerima
saran-saran dari luar, malahan lebih dari itu, diharapkan masing-
BAB I masing pihak yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk
BAB II kepentingan pemecahan masalah. Individu yang membutuhkan
bimbingan diharapkan dapat berbicara sejujur mungkin dan
berterus terang tentang dirinya sendiri .
(4) azas kekinian
Masalah individu yang ditangani ialah masalah-masalah yang
sedang dirasakan, bukan masalah yang sudah lampau, dan juga
bukan masalah yang mungkin akan dialami di masa yang akan
datang. Konselor juga tidak boleh menunda-nunda dalam
memberikan bantuannya kepada klien, termasuk bila jelas-jelas
nampak adanya individu konseli yang bermasalah , konselor
harus segera memberikan bantuan meskipun tidak diminta.
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Fungsi Prinsip
(5) azas kemandirian
Home Pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan menjadikan si
BAB I terbimbing dapat mandiri, tidak tergantung pada orang lain
atau tergantung pada konselor. Individu yang dibimbing setelah
BAB II dibantu diharapkan dapat mandiri, dengan ciri-ciri: (1) menge nal
diri sendiri dan lingkungan sebagaimana adanya, (2) menerima diri
sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, (3) mengambil
keputusan untuk dan oleh diri sendiri, (4) mengarahkan diri sesuai
dengan keputusan yang dibuatnya, (5) mewujudkan diri secara
optimal sesuai dengan potensi, minat, dan kemampuan-
kemampuan yang dimilikinya.
(6) azas kedinamisan
Azas kedinamisan mengacu pada hal-hal baru yang hendaknya
terdapat pada dan menjadi ciri-ciri dari proses konseling dan hasil-
hasilnya. Dalam hal ini upaya pelayanan bimbingan dan konseling
menghendaki terjadinya perubahan tingkah laku kea rah yang lebih
baik.
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Fungsi Prinsip
(7) azas kegiatan
Home Usaha bimbingan dan konseling harus diikuti dengan kegiatan nyata
BAB I klien untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling. Dalam hubungan
ini, konselor harus membangkitkan semangat klien sehingga ia mampu
BAB II dan mau melaksanakan kegiatan yang diperlukan dalam penyelesaian
masalahnya, baik dalam konseling yang berdimensi verbal maupun pada
pola konseling ”multi dimensional” (yang mengandalkan transaksi verbal
maupun mengandalkan penerapan di luar sesi konseling).
(8) azas keterpaduan
Untuk terselenggaranya azas keterpaduan, konselor perlu memiliki
wawasan yang luas tentang perkembangan klien dan aspek-aspek
lingkungan klien, serta berbagai sumber yang dapat diaktifkan untuk
menangani masalah klien. Kesemuanya itu dipadukan dalam keadaan
serasi dan saling menunjang dalam upaya bimbingan dan konseling.
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Fungsi Prinsip
(9) azas kenormatifan
Home Usaha BK tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang
BAB I berlaku, baik norma agama, norma adat, norma hukum/negara,
norma ilmu, maupun kebiasaan sehari-hari. Demikian pula prosedur,
BAB II teknik, dan peralatan yang dipakai tidak boleh menyimpang dari
norma-norma yang dimaksudkan.
(10) azas keahlian
Usaha BK perlu dilakukan secara profesional, teratur dan sistematik,
dengan menggunakan prosedur, teknik, dan instrumen yang
memadai; oleh tenaga-tenaga ahli yang khusus dididik untuk
pekerjaan itu. Azas keahlian juga mengacu kepada kualifikasi
konselor, misalnya berpendidikan sarjana bidang bimbingan dan
konseling serta pengalaman, artinya seorang konselor ahli harus
benar-benar menguasai teori dan praktek konseling secara baik.
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Fungsi Prinsip
Home
(11) azas alih tangan (referral)
BAB I Dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling, jika konselor
sudah mengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu
BAB II individu, namun individu yang bersangkutan belum dapat terbantu
sebagaimana diharapkan, maka konselor dapat mengirim individu
tersebut kepada lembaga atau orang yang lebih ahli.
(12) azas tut wuri handayani
Konselor mengikuti saja apa yang menjadi jalan pikiran individu
klien tersebut. Jadi, secara lebih lengkap peranan konselor adalah
ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso,tutwuri
handayani.
Latar
Pengertian Tujuan
Belakang
Fungsi Prinsip
BAB II : Home
LAYANAN BIMBINGAN DAN BAB I
A. RASIONAL
B. LANDASAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
C. PENGERTIAN DASAR, HAKEKAT, DAN TUJUAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
D. PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
A. Rasional layanan bimbingan dan konseling di
sekolah
Home
Ω UU No. 2/1989 Bab I pasal 1, ayat 1 : ”Pendidikan
BAB I adalah usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan
peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan atau
BAB II
latihan bagi perannya di masa yang akan datang”
Ω Peraturan Pemerintah No 28/1990, Bab X, pasal 25
Ω Ayat 1: ”Bimbingan adalah bantuan kepada
peserta didik untuk memahami diri, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan
Ω Ayat 2 : ”Bimbingan dilaksanakan oleh Guru
Pembimbing”.
Ω Permendiknas. No. 27/2008
Landasan Program
BAB II Wilayah
Manajemen &
Manajemen
Supervisi
& Kepemimpinan
Tujuan :
Wilayah Pembelajaran Pembelajaran Perkem-bangan
optimal tiap
yang Mendidik Bidang
Peserta Didik
Studi
Wilayah Bimbingan
Bimbingan &
& Konseling
Konseling
yang Memandirikan
Rasional Program
Rasional Program
Rasional Program
Rasional Landasan
Rasional Landasan
Rasional Landasan
Rasional Landasan
Rasional Landasan
Rasional Landasan
Rasional Landasan
Rasional Landasan
Guru yang ingin memainkan peranan sebagai konselor secara ideal, harus
dapat meninggalkan kebiasaan ”memberikan ilmu” dan mengubah
sikap dan perilakunya menjadi ”mengadakan fasilitasi psikologis”
sehingga konseli bergairah belajar mencari ilmu demi mencari
kebenaran, dan bersedia berbuat sesuai dengan kebenaran. Ubahlah
sikap yang tertutup menjadi sikap yang lebih terbuka, sikap yang
menjauhi menjadi sikap yang akrab dan mendekati, sikap yang
otoriter menjadi yang demokratis, sikap yang dingin menjadi sikap
yang lebih hangat dan ramah.
(Sikun Pribadi, 1983: 8-10)
Rencana Pelaksanaan Evaluasi Follow up Mekanisme Masalah
Home • Masalah pengajaran atau masalah belajar, seperti: cara membagi waktu
belajar, memilih materi yang sesuai, menggunakan buku, mempersiapkan
BAB I
ujian, belajar sendiri, belajar kelompok, menerima pelajaran di sekolah,
BAB II menyusun catatan, mengerjakan tugas-tugas dan pekerjaan rumah.
• Masalah pendidikan, seperti: menyesuaikan diri dengan pelajaran baru;
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, guru, tata tertib sekolah,
cara belajar, dan sebagainya; memilih mata pelajaran dan jurusan yang
sesuai; memilih kegiatan ekstra kurikuler yang cocok; memilih sekolah
lanjutan; memilih jenis latihan tertentu untuk kerja, dan sebagainya.
• Masalah pekerjaan, seperti: pemilihan jenis-jenis pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuannya dan penyesuaian diri dengan lingkungan pekerjaan
(masalah-masalah ini pada umumnya dirasakan oleh konseli-konseli SMA
dan mahakonseli Perguruan Tinggi).
• Masalah penggunaan waktu senggang, seperti: bagaimana cara konseli
mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat dan produktif.
Menurut Djumhur dan Moh. Surya (1975: 32)
Pengembangan
SMP SMA / SMK Acuan Contoh Isi Pelaksanaan
Diri
Program BK di beberapa jenjang sekolah
2). Contoh Isi Program Layanan B.K.
a). Bidang Pribadi-sosial, antara lain:
Home 1) Pemantapan kebiasaan dan pengembangan sikap dalam beriman dan
bertaqwa terhadap TYME.
BAB I
2) Pemahaman bakat dan minat pribadi serta penyaluran
BAB II pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif.
3) Pengenalan kelemahan diri dan upaya penanggulangannya.
4) Pengembangan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya di dalam
dan di luar sekolah serta di masyarakat.
5) Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dg
menjunjung tinggi tata krama, adat istiadat dan nilai-nilai religius.
b). Bidang Belajar, antara lain:
1) Menumbuhkan disiplin belajar dan berlatih
2) Mengembangkan penguasaan materi program pembelajaran.
3) Orientasi program belajar di sekolah menengah tingkat atas.
4) Mengenalkan kondisi belajar yan kondusif untuk berprestasi.
5) Cara belajar yang efektif dan efisien sesuai karakteristik pribadi.
Pengembangan
SMP SMA / SMK Acuan Contoh Isi Pelaksanaan
Diri
Program BK di beberapa jenjang sekolah
c). Bidang Karir, antara lain:
Home 1) Pengenalan konsep diri berkaitan dengan bakat dan
kecenderungan pilihan pekerjaan/keterampilan
BAB I kejuruan.
BAB II 2) Orientasi dan informasi pekerjaan dan usaha
memperoleh pekerjaan dan penghasilan.
3) Pengenalan berbagai lapangan pekerjaan yang
menerima tamatan SMP.
4) Cara perencanaan dan pengambilan keputusan
tentang cita-cita karir.
Pengembangan
SMP SMA / SMK Acuan Contoh Isi Pelaksanaan
Diri
Program BK di beberapa jenjang sekolah
3). Pelaksanaan Program layanan dan Peranan Konselor:
Pengembangan
SMP SMA / SMK Acuan Contoh Isi Pelaksanaan
Diri
Program BK di beberapa jenjang sekolah
b). Ciri-ciri Perkembangan konseli SMA/SMK
Home 1) Membutuhkan kawan bergaul.
BAB I 2) Cenderung narcisistic.
3) Merasa kebingungan mengadakan pemilihan.
BAB II
4) Peka atau tidak peduli pada lingkungan.
5) Minat semakinmantap terhadap fungsi intelek.
6) Mencari kesempatan penyesuaian ego.
7) Hilangnya egosentrisme
8) Tumbuh dinding pemisah antara private self dan the public.
9) Berkembangnya organ-organ reproduksi.
10) Mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangan fisik.
Pengembangan
SMP SMA / SMK Acuan Contoh Isi Pelaksanaan
Diri
Program BK di beberapa jenjang sekolah
2). Contoh Isi Program B.K
Pengembangan
SMP SMA / SMK Acuan Contoh Isi Pelaksanaan
Diri
Program BK di beberapa jenjang sekolah
b). Bidang Belajar:
Home 1) Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif, efisien dan
BAB I produktif.
2) Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri atau
BAB II kelompok.
3) Pemantapan penguasaan materi program belajar dan latihan
keterampilan/kejuruan sesuai tuntutan perkembangan ipteks
(ilmu pengetahuan, teknologi dan seni), serta dunia kerja.
4) Orientasi belajar untukpendidikan tambahan dan pendidikan
lanjut.
5) Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi lingkungan
sosial budaya untuk pengembangan pengetahuan,keterampilan
kejuruan, dan pribadi
Pengembangan
SMP SMA / SMK Acuan Contoh Isi Pelaksanaan
Diri
Program BK di beberapa jenjang sekolah
Home c). Bidang Karir
1) Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan
BAB I karir yang hendak dikembangkan.
BAB II 2) Orientasi dan informasi dunia kerja danusaha memperoleh
pengha-silan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3) Pemantapanmemperoleh sikap positif dan obyektif terhadap
dunia kerja dan pemilihan minat keterampilan/kejuruan.
4) Pengembangan dan pemantapan minat keterampilan/kejuruan.
5) Pelayanan kepada tamatan untuk mempertoleh pekerjaan atau
menyelenggarakan usaha mandiri.
Pengembangan
SMP SMA / SMK Acuan Contoh Isi Pelaksanaan
Diri
Program BK di beberapa jenjang sekolah
3). Pelaksanaan Program Layanan dan Peran Konselor
b. Peran Konselor
Sebagai pelaksana layanan bimbingan dan konseling profesional,
aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan dengan menjalankan
semua fungsi bimbingandankonseling sehingga mampu
mensupport perkembangan pesetrta didik menuju tercapainya
tugas-tugas perkembangan optimal.
Pengembangan
SMP SMA / SMK Acuan Contoh Isi Pelaksanaan
Diri
Program BK di beberapa jenjang sekolah
c. Program Pengembangan Diri
BAB I
Guru, Muatan Lokal
menyelenggarakan Perkembangan
BAB II Pembelajaran yang Kurikulum
Mata Pelajaran Optimum
mendidik Peserta Didik
Wilayah Pengembangan
Komplementer Diri (KTSP)
Konselor,
menyelenggarakan Bimbingan dan
Bimbingan dan Konseling Konseling
yang Memandirikan
3). Tujuan khusus
Tujuan khusus dari pengembangan diri adalah menunjang pendidikan peserta
didik dalam aspek pengembangan bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan
kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan
sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan
pemecahan masalah, dan kemandirian.
BAB I
BAB II
TERIMA KASIH