Anda di halaman 1dari 44

KEPANITRAAN KLINIK THT

RSUD BUDHI ASIH JAKARTA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

PRESENTASI KASUS

SUDDEN DEAFNESS

ANINDYA REZQUYTA A. 030.15.025

Pembimbing:

dr. Sevi Aristya S, Sp.THT-KL


IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. U
Usia : 41 Tahun
Pekerjaan : Cleaning service
Agama : Islam
Suku Bangsa : Betawi
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMP
Alamat :
ANAMNESIS

Keluhan Utama:
Pasien datang dengan keluhan tidak dapat mendengar mendadak pada
telinga kiri sejak 3 minggu yang lalu

Keluhan tambahan:
Telinga kiri terasa berdenging,terasa panas dan terasa penuh
Riwayat Penyakit Sekarang

1 bulan yang lalu telinga kiri pasien sering terasa


berdenging, sakit dan juga terdapat pusing berputar.
Keluhan pusing berputar dirasakan dari pagi hingga
sore hari, namun ketika tidur keluhan membaik.
Pasien kemudian berobat ke klinik , setelah 3 hari
diberi obatkeluhan pusing berputar sudah hilang .
Namun satu mintapi rasa berdenging di telinga kiri
masih ada. Satu minggu kemudian ketika sedang
menutup pintu mobil telinga kiri pasien tidak dapat
mendengar secara tiba-tiba.
Riwayat Penyakit Sekarang

Tanggal 16 juli 2019 pasien datang ke poli THT


RSBA dengan keluhan tidak dapat mendengar
secara mendadak pada telinga kiri, setelah diberi
obat dan diminta kontrol kembali setelah satu
minggu. Tanggal 23 juli pasien kembali datang
namun tidak ada perbaikan
Riwayat penyakit dahulu :
- Tidak pernah mengalami keluhan yg sama
- DM dan HT disangkal
- Alergi (-)
- Tidak ada riwayat trauma
Riwayat penyakit keluarga :
- Tidak ada yg memiliki keluhan yg sama seperti
pasien
- HT dan DM (-)
Riwayat kebiasaan :
- Pasien berkendara jauh menggunakan motor
- Merokok 4-5 batang/hari
- Suka mengkonsumsi gorengan
- Jarang berolahraga
Pemeriksaan fisik

Kesan Kesan
Kesadaran
sakit Tampak gizi BB : 54 KG
Compos TB : 162 cm
sakit ringan mentis IMT : 20,6
Normal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit sedang, compos mentis

Tekanan
darah : Nadi
Suhu
130/80 61
mmHg 36,5 o C
x/menit

Napas
SpO2:
22x/meni
97%
t
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Mata
• Normosefali
• CA -/-, SI -/-
• Rambut hitam, distrubisi merata
• Wajah simetris
Hidung & mulut
• napas cuping hidung (-)
Leher & lidah • Mulut kering (-) sianosis (-)
• Pembesaran KGB (-)
• Pembesaran tiroid (-)
Jantung
• Lidah kotor (-) • BJ I,II reguler, murmur (-), gallop
(-)
PEMERIKSAAN FISIK

Paru Abdomen
• Gerak dada simetris • Supel
• Retraksi intercostal (+) • Bising usus 2x/menit
• suara napas vesikuler +/+, • Shifting dullnes (-)
ronkhi -/-, wheezing -/- • Nyeri tekan epigastrium (-)

Ekstremitas
Genitalia • Akral hangat
• Jenis kelamin laki-laki • CRT<2”
Pemeriksaan Telinga
Status
THT kanan kiri
 Daun telinga normotia  Daun telinga normotia
 Retroaurikula dan post  Retroaurikula dan post
aurikula : masa (-), tanda aurikula : masa (-), tanda
peradangan (-) peradangan (-)
 Nyeri tarik daun telinga (-)  Nyeri tarik daun telinga (-)
 Nyeri tekan tragus (-)  Nyeri tekan tragus (-)
 Liang telinga lapang  Liang telinga lapang
 Serumen (-)  Serumen (-)
 Sekret (-)  Sekret (-)
 Hiperemis (-)  Hiperemis (-)
 MT intak  MT intak , sedikit redup

12
TES GARPU TALA (512 Hz)
AURICULA DEXTRA AURICULA SINISTRA
• Rinne : (+) • Rinne : (-)
• Webber : Lateralisasi ke • Webber : Lateralisasi ke
kanan kanan
• Schwabach : Sama • Schwabach : tidak dapat
dengan pemeriksa dinilai

Kesan:
tuli sensorineural
Audiometri

Kesan:
AD : 22,5 db : NORMAL
AS: 66,6 db TULI
SENSORINEURAL SEDANG-BERAT
Pemeriksaan Hidung
kanan kiri
Deformitas (-) Deformitas (-)
Nyeri tekan dahi dan dekat Nyeri tekan dahi dan dekat
mata (-) mata (-)
krepitasi (-) krepitasi (-)
Kavum nasi lapang Kavum nasi lapang
Septum deviasi (-) Septum deviasi (-)
Konka Inferior : eutrofi Konka Inferior : Eutrofi
Konka media : eutrofi Konka media : Eutrofi
Meatus Inferior : secret (-) Meatus Inferior : secret (-)
Meatus Media : terbuka Meatus Media : terbuka
Sekret (-) Sekret (-)

15
Pemeriksaan Tenggorokan

 Arcus faring : simetris, hiperemis (-)


Dinding faring : hiperemis (-), bergranuler (-), PND (-)

Uvula : ditengah

Tonsil palatina : T1-T1, hiperemis (-) , kripta melebar (-), detritus (-

), perlekatan (-)

16
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
18/07/2019

Your Text Here


Resume

Pasien laki-laki usia 41 thn datang ke Poliklinik THT RSUD Budhi


Asih dengan keluhan penurunan pendengaran secara mendadak
pada telinga kiri sejak 3 minggu yang lalu. Disertai telinga kiri
berdenging,panas dan terasa penuh. Awalnya 1 bulan yang lalu
pasien merasa telinga kiri sakitdan berdenging dsertai rasa
pusing berputar kemudian pasien berobat ke klinik, seletah 3
hari hari berobat keluhan pusing berputar hilang namun keluhan
ditelinga masih ada. Tanggal 16 juli 2019 pasien ke rsud budhi
asih untuk berobat pada pemeriksaan audiometri didapatkan
hasil AS tuli sesorineural sedang-berat. Pada tanggal 23 juli 2019
pasien kembali control namun keluhan tidak membaik dan pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar kolesterol pasien
tinggi.
Resume

Pasien menyangkal pernah keluar cairan dari telinga, pasien


memiliki kebiasaan merokok 4-5 batang/hari,suka
mengonsumsi gorengan dan jarang berolahraga.
Pada pemeriksaan fisik KU pasien baik, tanda vital dbn, dan
kesan giziz cukup. Pada pemeriksaan status lokalis telinga
didapatkan hasil ADS : lapang, MT intak, RC suram. Pada
pemeriksaan garpu tala AS : rinne (-), webber : lateralisasi
telinga kanan, swabach : tidak dapat dinilai. Pemeriksaan
audiometri didapatkan hasil : ad : 22,5 db : normal
as: 66,6 db tuli sensorineural sedang-berat
Pemeriksaan hidung dan tenggorok dalam batas normal
Tidak ada pembesaran KGB
Diagnosis Kerja

Tuli Mendadak (Sudden deafness)


Diagnosis Banding

- NIHL
- Gangguan pendengaran akibat obat
ototoksik
Analisis Kasus

Sudden Deafness

Atas dasar:
Pemeriksaan Fisik:
Anamnesis: Lokalis telinga :
- Penurunan pendengaran secara ADS : MT intak, liang telinga lapang, RC suram
mendadak
- Terdapat tinnitus Pemeriksaan Penala :
- Unilateral AS : : rinne (-), webber : lateralisasi
- Bersifat menetap tidak ada telinga kanan, swabach : tidak dapat
perbaikan pendengaran dinilai.
Pemeriksaan audiometri :
ad : 22,5 db : normal
as: 66,6 db tuli sensorineural
sedang-berat
Pemeriksaan Laboratorium :
Kadar kolesterol : 311 mg/dL
Trigliserida : 156 mg/dL
LDL : 238 mg/dL
Tatalaksana

1. Tirah baring sempurna (total bed rest)


2. Metil prednisolone 1x 8 mg dan di tap off
3. Neurobion 3x1 tab atau mecobalamin 2x500 mg
4. Tebokan 1x80 mg
5. Simvastatin 1x20 mg
6. Terapi hiperbarik
RENCANA PEMERIKSAAN
LANJUTAN

• Evaluasi fungsi pendengaran : audiometri


• Pemeriksaan lab
• CT scan, MRI
• Konsul dokter spesialis penyakit dalam
Prognosis

Prognosis :

Ad vitam : Dubia ad bonam


Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam
ANATOMI TELINGA

• Telinga Luar
• Telinga
Tengah
• Telinga Dalam
0 Batas-batas telinga tengah
1. Anterior : Tuba Eustachius

2. Posterior : Antrum Mastoid


3. Lateral :
MembranTimpani
4. Medial : Telinga
Dalam
5. Atap : Tegmen Timpani
6. Bawah : Bulbus Jugularis
Fisiologi Pendengaran
FISIOLOGI PENDENGARAN

Getaran ini diteruskan Stapes


Getaran suara menggetarkan
ke tulang-tulang menggerakkan
ditangkap oleh membran
pendengaran (maleus, foramen ovale
daun telinga timpani
incus, stapes)

Membran
Skala timpani : Reisner mendorong
perimlimf mendorong perilymph
Getaran membran basal bergerak endolimf dan scala
menyebabkan sel rambut menuju menggetarkan vestibuli
bergetar yang kemudian foramen round membran basal
mengirimkan impuls saraf
(n.VIII) ke otak (pusat
sensorik pendengaran
area 39-40 pada lobus
temporalis)
Sudden Deafness

• Tuli yang terjadi secara mendadak


• Jenis ketulian adalah sensorineural
• Penyebabnya tidak dapat diketahui, biasanya
pada satu sisi telinga
• Beberapa ahli mendefinisikan tuli mendadak
sebagai penurunan pendengaran
sensorineural 30 dB atau lebih
• Paling sedikit 3 frekuensi berturut turut
• Berlangsung dakam waktu kurang dari 3 hari
EPIDEMIOLOGI

• Di dunia : 1 kasus/5000-1000/tahun
• Kencenderungan meningkat dengan
bertambahnya usia
• Biasanya unilateral,hanya 1,2-2%
bilateral
• Tahun 20025 di RSCM 8% dari kasus
gangguan pendengaran
Etiologi

• Iskemia koklea
• Infeksi virus
• Trauma kepala
• Trauma bising yang keras
• Perubahan tekanan atmosfer
• Autoimun
• Obat ototoksik
• Penyakit Meniere
• Neuroma akustik
Gejala

• Pada iskemik koklea


- Dapat bersifat mendadak atau menahun
- Kadang bersifat sementara atau berulang dalam
serangan, tetapi biasanya menetap
- Tuli yang bersifat sementara biasanya tidak berat
dan tidak berlangsung lama
- Unilateral atau bilateral
- Dapat disertai tinnitus atau vertigo
Gejala

• Pada infeksi virus


- Timbul mendadak
- Biasanya satu telinga
- Dapat disertai vertigo dan tinnitus
- Adanya gejala dan tanda penyakit virus
Iskemia koklea

Spasme, thrombosis atau Terjadi gangguan pada


perdarahan pada arteri pembuluh darah koklea
auditiva interna akan mengalami kerusakan

Iskemia mengakibatkan
degenerasi yang luas pada Iskemia
sel-sel ganglion stria koklea
vaskularis dan ligament
spiralis
Diagnosis

• Anamnesis pasien sebaiknya dilakukan secara


menyeluruh dan teliti.
• Informasi mengenai :
- onset, jangka waktu
- gejala yang menyertai
- aktivitas yang dilakukan
- faktor predisposisi
- riwayat penyakit sebelumnya untuk mencari
faktor risiko amat diperlukan
Pemeriksaan Pendengaran
• Pada pemeriksaan pendengaran didapatkan :
• Tes penala : Rinne positif, Weber lateralisasi
ke yang sehat, Schwabach memendek.
· Audiometri nada murni : tuli sensorineural
· Audiometri impedans : timpanogram tipe A
(normal) refleks stapedius ipsilateral negatif
atau positif, sedangkan kontralateral positif.
Pemeriksaan lainnya
• Pemeriksaan Ct scan dan MRI
• Pemeriksaan arteriografi
• Pemeriksaan laboratorium : infeksi
virus,bakteri,hiperlipidemia
• Pemeriksaan faal hemostasis dan tes
penyaring pembekuan darah
Penatalaksanaan
• Tirah baring
• Vasodilatasi injeksi yg cukup kuat disertai
dgncpemberian tablet vasodilator oral setiap
hari
• Prednison(kortokosteroid) 4x10 mg (2tab),
tap off tiap 3 hari)
• Vitamin c 500 mg 1x1 tab/hari, vitamin E 1x1
tab
• Neurobion 3x1 tab/hari
Penatalaksanaan
• Diet rendah garam dan rendah kolestrol
• Obat anti virus sesuai dengan virus penyebab
• Inhalasi oksigen 4x15 menit (2L/menit)
• Hiperbarik oksigen terapi
Prognosis
• Keterlambatan pengobatan
• Vertigo
• Usia tua
• Tuli nada tinggi
• Kecemasan
• Tinitus
• Penyakit penyerta
Tinjauan Pustaka
1. Soepardi Ea,Iskandar N, Bashirudin J, Restudi RD. Buku ajar
ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala & leher edisi
ke tujuh. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. 2016
2. Boeis LR,Adam GL. Buku ajar penyakit THT edisi vi. Jakarta :
Penerbit buku kedokteran EGC. 2012.
3. Perhimpunan Dokter Spesialis THT-KL. Panduan praktis
klinis. Panduan praktis klinis tindakan. Clinical pathway di
bidang telinga hidung tenggorok- kepala leher. Jakarta:
Perhati-kl .2015
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai