Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus

Combustio
Grade II A

Pembimbing :
Dr. Willy Yulianto, Sp.B

Nella Itrian 030.12.212


Abi Muji Prawidiyanti 030.13.001
No RM 602518

Nama: An. A
Jenis Kelamin Laki-laki

Tempat,Tanggal Lahir Tegal ,17/11/2011


Usia : 8 Tahun
Alamat Karang Anyar RT 06/RW08 Kedung
banteng Tegal

Agama Islam

Suku Bangsa Jawa

Pekerjaan ayah dan ibu Buruh bangunan dan Ibu rumah Tangga

Pendidikan ayah dan ibu Sd dan Smp

Tanggal masuk 30 Juli 2019

Ruangan Mawar 2

DPJP Dr. Willy Sp B


Anamnesis

Keluhan Utama
Dada tersiram air panas ketika
ingin mandi 1 jam SMRS

KELUHAN TAMBAHAN
✚ Kulit berubah berwarna putih
✚ Terdapat benjolan berisi cairan
✚ Nyeri
Anamnesis

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat social dan ekonomi


Pasien sebelumnya belom ✚ Ayah pasien bekerja sebagai buruh
bangunan dengan penghasilan 2.500.000
pernah mengalami hal serupa,
perbulan dan ibu pasien sebagai ibu
asma (-), penyakit kongenital rumah tangga.
(-)

Riwayat penyakit keluarga


Alergi obat dan makanan (-), Hipertensi (-), Riwayat Pengobatan
DM (-), asma (-), TB (-) • Pasien telah menggunakan salep
bioplasenton
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4 V5 M6 (15) Normochepali
Kesan gizi : Baik Rambut Hitam,distribusi merata, tidak
mudah tercabut

Tekanan darah : - Pupil isokor, reflex pupil +/+, konjungtiva


Nadi : 106x/ menit anemis -/-, sklera ikterik -/-

Respirasi : 26x/menit
Telinga, hidung ,Tenggorokan dalam batas normal, lidah tidak
kotor (-), gusi tidak berdarah
Suhu : 36.6 °C
Sp02 : 98%
KGB dan tiroid DBN
Pemeriksaan fisik
(Thoraks-Paru)
Inspeksi: simetris,retraksi intercostal (-), sela iga
melebar (-), tipe pernapasan thorakoabdominal

Palpasi: simetris, nyeri tekan (-), benjolan (-), vocal


fremitus ka=ki

Perkusi: batas paru hepar dan batas paru lambung dalam batas
normal

Auskultasi: Suara nafas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-


Pemeriksaan f isik
(Thoraks -Jantung )

Inspeksi: pulsasi ictus cordis tidak tampak

Palpasi: thrill (-), ictus cordis tidak teraba

Perkusi: batas paru hepar dan batas paru lambung dalam batas
normal

Auskultasi: bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)


Status lokalis
Luka bakar derajat IIA TBSA
8%
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah
Hasil Nilai Rujukan
L 35.10 50-70 %
CBC Netrofil
12,6 10,7-19,1 g/dl H 55,70 25-40 %
Hemoglobin Limfosit
9,5 4,5-13,5 103/µl 4,70 2-8%
Lekosit Monosit
31,9 31-41% 4 1-5
Hematokrit Eosinofil
417 229-553 103/µl 0,50 0-1
Trombosit Basofil
4,7 3,6-5,2 106/µl
Eritrosit
13,2 11,5-14,5%
RDW
77 69-93 U
MCV
27 22-34 Pcg
MCH
35 32-36 g/dl
MCHC
TATALAKSANA

Airway : O2 2-4 tpm via Nasal


Kanul
Breathing : spontan
Circulation : IVFD RL 20 tpm

- Inj. Ceftriaxon 2x1gr/


- Inj. Pamol 4 x 250 mg
- Salep Bunazin 3 x 1

Monitoring resusitasi
Anjuran : Pemasangan DC → monitoring
output urin
PROGNOSIS
ad vitam : Ad bonam
ad sanationam : Ad bonam
ad functionam : Dubia ad bonam
Anatomi dan Fisiologi Kulit
Definisi
Luka bakar adalah suatu
bentuk kerusakan atau
kehilangan jaringan

Disebabkan kontak
dengan sumber panas
seperti api, air panas,
bahan kimia, listrik,
dan radiasi
Etiologi
Paparan Api

Radiasi Scalds (air panas)

Uap panas
Zat kimia (asam atau basa)

Aliran listrik Gas panas


•American Burn Association 2012
angka morbiditas 96,1% lebih banyak
terjadi pada wanita (69%)

Penyebab luka bakar pada anak-anak dan


dewasa berbeda, di Australia atau New
Zealand dari tahun 2009 sampai 2010 paling
sering terjadi pada anak adalah air panas
sebanyak 55% sedangkan pada dewasa
penyebab paling sering adalah paparan api
44%.
Menurut surat kabar Tribun 2012, pada
Simposium Indonesia Burn and Wound Care
Meeting menunjukkan bahwa 60% karena
kecelakaan rumah tangga, 20% karena
kecelakaan kerja, dan 20% sisanya karena
sebab-sebab lain. Dan angka kematian akibat
luka bakar pun di Indonesia masih tinggi, sekitar
40%, terutama diakibatkan luka bakar berat.
Klasifikasi Luka Bakar

Derajat I :
• Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (superfisial)
• Kulit hiperemik berupa eritem,
• tidak dijumpai bullae,
• terasa nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
• Biasanya sembuh dalam 5-7 hari dan dapat sembuh
secara sempurna. Contoh luka bakar derajat I adalah
sunburn.
Klasifikasi Luka Bakar

•Kerusakan mengenai bagian epidermis dan lapisan atas dari corium/dermis.


Derajat IIA •Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 10-14 hari tanpa terbentuk sikatrik.
•Gejala yang timbul adalah sangat nyeri, terdapat lepuhan yang timbul beberapa menit,
(Dangkal/Super bula atau blister yang berisi cairan eksudat yang keluar dari pembuluh darah akibat
ficial) permeabilitas dindingnya meningkat.
•Komplikasi jarang terjadi, terkadang timbul infeksi sekunder pada luka.

•Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis dan sisa-sisa jaringan epitel hingga
tinggal sedikit. Gejala yang timbul berupa rasa nyeri pada luka yang lebih superfisial,
warna merah muda, hipoestesia (rasa nyeri sedikit), dan bula atau blister tidak
karakteristik.
Derajat IIB •Penyembuhan terjadi lebih lama dan disertai parut hipertrofi. Biasanya penyembuhan
(dalam/deep) terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan.
•Apabila luka bakar derajat II yang dalam ini tidak ditangani dengan baik, dapat timbul
edema dan penurunan aliran darah di jaringan, sehingga cedera berkembang menjadi full-
thickness burn atau luka bakar derajat III.
Klasifikasi Luka Bakar

Derajat III
• Kerusakan meliputi seluruh tebal kulit dan lapisan yang lebih
dalam sampai mencapai jaringan subkutan, otot dan tulang.
• Organ kulit mengalami kerusakan, tidak ada lagi sisa elemen
epitel.
• Tidak dijumpai bullae, kulit yang terbakar berwarna abu-abu
dan lebih pucat sampai berwarna hitam kering.
• Tidak dijumpai rasa nyeri dan hilang sensasi karena ujung-
ujung saraf sensorik rusak. Terjadi koagulasi protein dan
epidermis dan dermis yang dikenal sebagai escar.
• Penyembuhan terjadi lama karena tidak terjadi epitelisasi
spontan, pada kebanyakan kasus untuk melindungi jaringan
di bawah kulit dilakukan skin graft
Berat dan Luas Luka Bakar
Luka bakar ringan :
• Luka bakar dengan luas < 15% pada dewasa
• Luka bakar dengan luas < 10% pada anak dan usia lanjut
• Luka bakar dengan luas < 2% pada segala usia (tidak mengenai muka,
tangan, kaki, dan perineum)

Luka bakar sedang (moderate burn) :


• Luka bakar dengan luas 15-25% pada dewasa, dengan luka bakar derajat III <
10%
• Luka bakar dengan luas 10-20% pada anak usia < 10 tahun atau dewasa > 40
tahun, dengan luka bakar derajat III < 10%
• Luka bakar dengan derajat III < 10% pada anak maupun dewasa yang tidak
Pembagian Luka mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum

Bakar Luka bakar berat (major burn) :


 Derajat II-III > 20% pada pasien berusia di bawah 10 tahun atau di atas usia 50 tahun
 Derajat II-III > 25% pada kelompok usia selain disebutkan pada butir pertama
 Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan perineum
 Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa memperhitungkan luas luka bakar
 Luka bakar listrik tegangan tinggi
 Disertai trauma lainnya
 Pasien-pasien dengan resiko tinggi
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah


Pemeriksaan lain yang dibutuhkan
untuk menegakkan diagnosis SIRS
dan MODS
Urinalisis

Radiologi – jika ada indikasi ARDS


Pemeriksaan keseimbangan elektrolit

Analisis gas darah


24 JAM PERTAMA (HARI 1)
• Airway and Breathing
• Circulation : Dilakukan resusitasi cairan

4cc x kgBB x %luka bakar

Survei Sekunder
• Biasanya dihitung sebelum resusitasi cairan definitive
• Pasang NGT untuk dekompresi penderita yang mengalami ileus paralitik
dan untuk memasukkan makanan
• Cuci luka dengan NaCl dan savlon, keringkan, olesi dengan salep (Dermazin)
kemudian rawat luka secara tertutup
• Pemeriksaan laboratorium darah dan Analisa Gas Darah tiap 24 jam
• Pemberian analgetika dan antibiotika
• 24 JAM KEDUA (HARI II)
• Cairan yang diberikan volumenya ½ dari hari pertama
• Pemberian koloid/plasma ekspander sudah boleh dilakukan
• Diet sudah mulai 8 jam pasca trauma bila tidak terjadi ileus, melalui NGT
• Perawatan luka dilakukan sesuai kebutuhan, biasanya setiap hari
• Hari ke 7 penderita boleh dimandikan
• Posisi penderita diletakkan dalam posisi yang baik agar
• tidak terjadi kontraktur maupun problem rekonstruksi yang lain
Prognosis pada luka bakar tergantung dari derajat luka bakar, luas
permukaan badan yang terkena luka bakar, adanya komplikasi seperti
infeksi, dan kecepatan pengobatan medikamentosa.

• Luka bakar minor dapat sembuh 5-10 hari tanpa adanya jaringan parut.
• Luka bakar moderat dapat sembuh dalam 10-14 hari dan mungkin Pembedahan diperlukan untuk membuang jaringan
menimbulkan luka parut. parut
• Luka bakar mayor membutuhkan lebih dari 14 hari untuk sembuh dan
akan membentuk jaringan parut.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai