Anda di halaman 1dari 10

ATLS

CHAPTER 3
SHOCK
WEGIG PERWIRO WIBOWO
 Shock  kelainan pada system sirkulasi yang
menyebabkan perfusi organ dan oksigenasi jaringan
tidak memadahi
 Tahap pertama dalam menangani shock adalah
mengidentifikasi adanya shock
 Tahap kedua adalah mengidentifikasi penyebab shock
dan menyesuaikan perawatan shock sesuai
pebyebabnya
PATOFISIOLOGI SHOCK
FISIOLOGI JANTUNG DASAR
 Cardiac output  volume darah yang dipompa per menit oleh jantung  nilai ini
ditentukan dengan mengalikan heart rate dengan stroke volume (jumlah darah yang
meninggalkan jantung dengan setiap kontraksi jantung)
 Stroke volume ditentukan oleh preloadm kontraktilitas miokard, dan afterload
PATOFISIOLOGI KEHILANGAN DARAH
 Respon awal sirkulasi dari adanya kehilangan darah adalah
kompensasi dan vasokonstriksi progresif dari cutaneous, otot,
sirkulasi visceral untuk menjaga aliran darah ke ginjal, jantung,
dan otak.
 Respon terhadap penurunan volume sirkulasi akut adalah
peningkatan heart rate dalam upaya mempertahankan curah
jantung.
 Kontrol perdarahan dan pemulihan volume sirkulasi yang
adekuat adal
 ah tujuan mengobati shock hemoragic
Perbedaan Klinis penyebab Shock
Syok pada pasien trauma di bedakan menjadi 2 hemoragic dan non
hemoragic
 Syok Non Hemoragic
 Cardiogenic Syok
o Disfungsi miokardial dapat disebabkan oleh cedera tumpul pada jantung,
tamponade jantung, embolus udara, atau infark miokard
o Semua pasien dengan cedera tumpul pada thorax membutuhkan pemantauan
EKG terus menerun untuk menentukan pola cedera dan disritmia
 Cardiac Tamponade
o Takikardia, bunyi jantung teredam dan melebar, venaleher membesar dengan
hipotensi serta tidak berespon terhadap terapi cairan  memberi kesan adanya
tamponade jantung
 Septic Shock
o Syok akibat adanya infeksi detelah terjadi cedera
o Syok septic dapat terjadi pada pasien dengan trauma abdominal
dan kontaminasi rongga peritoneum oleh isi usus.
o Pasien dengan syok septic dini  memiliki sirkulasi volume
yangnormal, takikardia sederhana, kulit yang hangat, tekanan
darah sistolik yang mendekati normal.
SYOK HEMORAGIK
 Perdarahan merupakan kehilangan volume sirkulasi darah akut  normalnya
volume darah orang dewasa sekitar 7% dari berat tubuh, sedangkan pada
anak-anak 8%-9% dari berat tubuh.
 Efek fisiologis dari perdarahan dibagi menjadi 4 berdasarkan gejala klinis, yang
berguna untuk memperkirakan persentasi kehilangan darah
1. Class I hemorrhage  < 15 % kehilangan volume , kehilangan darah minimal.
2. Class II hemorrhage  15-30% kehilangan volume darah, gejala klinis (
takikardia,takipneu, menurunnya tekanan darah)
3. Class III hemorrhage  31-40% kehilangan volume darah dengan gejala klasik
(takikardia dan takipneu, perubahan status mental, menurunnya tekanan darah
sistolik)
4. Class IV hemorrhage  >40% kehilangan volume darah merupakan keadaan yang
mengancam jiwa dengan gejalanya meliputi (Takikardia, penurunan tekanand arah
sistolik yang signifikan, tekanan darah diastolic yang tidak terukur, tekanan nadi
yang lemah, akral dingin)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik di fokuskan pada diagnosis segera pada cedera yang mengancam
jiwa dan penilaian ABCDE
 AIRWAY & BREATHING
• Memberikan jalan nafas dengan ventilasi dan oksigenasi merupakan prioritas utama.
• Menyediakan oksigen tambahan untuk menjaga saturasi oksigen >95%
 CIRCULATION (Kontrol Perdarahan)
• Mengelola sirkulasi meliputi control perdarahan, akses intravena yang adekuat, menilai
perfusi jaringan
• Yang terpenting adalah menghentikan perdarahan bukan menghitung volume cairan
yang hilang.
 DISABILITY(Pemeriksaan Neurologis)
• Pemeriksaan neurologis akan menentukan tingkat kesadaran pasien yang berguna untuk
menilai perfusi otak
 EKSPOSURE(Pemeriksaan Lengkap)
• Periksa dari kepala hingga ujung kaki untuk mencari kemungkinan adanya cedera
tambahan
TERAPI CAIRAN
 Berikan cairan isotonic yang dihangatkan  dosis yang biasa digunakan adalah 1L
untuk orang dewasa dan 20 mL/kg untuk pasien anak-anak dengan berat <40kg
 Nilai respon pasien dengan resusitasi cairan
 Tujuan dari resusitasi adalah mengembalikan perfusi organ dan oksigenasi jaringan
yang dilakukan dengan memberikan larutan kristaloid dan darah untuk
menggantikan volume darah yang hilang.
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai