LFG(ml/mnt/1,73m2) =
(140-umur) x BB* / 72x kretinin plasma(mg/dl)
*pada perempuan dikalikan 0,85
PENYAKIT GINJAL
DiagnosisPGK
LABORATORIUM RADIOLOGI BIOPSIGINJAL
• FOKUS: mencari penyakit • USGginjal (paling membantu): • Pada pasien dengan pengerutan
dasarnya. dapat melihat simetrisitas, ginjal bilateral, biopsi ginjal
• Tingkat penurunan fungsi perkiraan ukuran ginjal, adanya tidak disarankan karena sulit
ginjal→ berupa obstruksi, dan menyingkirkan dan sangat berisiko terjadi
peningkatan kadar ureum kemungkinan massa. pendarahan dan komplikasi
dan kreatinin serum, serta • Foto polos abdomen, dapat lain. Banyaknya jaringan parut
melihat adanya batu radioopak. juga membuat penyakit
penurunan LFG.
• Pielografi intravena jarang dasarnya tak tampak lagi. Selain
• Kelainan biokimiawi darah, itu, kesempatan untuk
meliputi penurunan Hb, dilakukan karena untuk
memasukkan kontras perlu memberikan terapi sesuai
peningkatan kadar asam penyakit dasarnya jugasudah
fungsi ginjal yang baik karena
urat, hiper atau bila tidak bisa melewati filter tidak memungkinkan dilakukan
hipokalemia, hiponatremia, glomerulus maka akan pada kondisi itu. Kontraindikasi
hiper atu hipokloremia, menyebabkan toksik. lainnya meliputi hipertensi tak
hiperfosfatemia, terkontrol, penyakit ginjal
• Pielografi antegrad atau
hipokalsemia, asidosis polikistik, infeksi saluran kemih,
retrograd dapat dilkakukan
metabolik. diatesis pendarahan, gagal
sesuai indikasi.
napas, dan obesitas morbid.
• Kelainan urinalisis • Pemeriksaan penyakit
meliputi proteinuria, renovaskular dapat dilakukan
hematuria, leukosuria, menggunakan sonografi
cast, isostenuria. Doppler, teknik kedokteran
nuklir, CTscan atau MRI.
CKD
Tatalaksana
• Nonfarmakologis
– Pengaturan asupan protein, kalori, lemak, karbohidrat.
– Pengaturan asupan Garam (NaCl), Kalium, Kalsium, Besi, Magnesium, Asam folat
– Air: jumlah urin 24 jam + 500 ml (insensible water loss).
• Farmakologis:
– Kontrol tekanan darah:
– ACEi atau ARB evaluasi kreatinin dan kalium serum, bila terdapat peningkatan kreatinin
>30% dalam waktu 2 minggu atau timbul hiperkalemi harusdihentikan
– CaCB
– Diuretik
– Pada pasien DM, kontrol gula darah hindari pemakaian metformin dan obat-obat
sulfonilurea dengan masa kerja panjang. Target HbA1C untuk DM tipe 1 0,2 di atas nilai
normal tertinggi, untuk DM tipe2 adalah 6%
– Koreksi anemia : EPO (target Hb 10-12 g/dl)
– Kontrol hiperfosfatemi: kalsium karbonat atau kalsium asetat
– Kontrol renal osteodistrofi : Kalsitriol
– Koreksi asidosis metabolik (target HCO3 20-22 mEq/l)
– Koreksi hiperkalemi
– Kontrol dislipidemia dengan target LDL<100 mg/dl, dianjurkan golongan statin
– Tata Laksana ginjal penggantibila klirens kreatinin <15 ml/menit