Anda di halaman 1dari 24

PEMBELAJARAN

DAN
KONSEP e-LEARNING

Disusun Oleh:
Sonata Oktaviyana
Latar Belakang?
Pengaruh IT pada Berbagai Aktivitas
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENDIDIKAN

From teacher-centered To student-centered


instruction Instruction

From single-sense To multisensory


Stimulation stimulation

From single-path To multipath


Progression progression

From single media To multimedia

From isolated work To collaborative work

From information delivery To information


exchange
Apa itu e-Learning
e -learning adalah cara
pengajaran dan pembelajaran
yang menggunakan media
elektronik (internet, intranet,
satelite, tape audio/video, TV
interaktif, CD ROM interaktif)
untuk menyampaikan bahan
ajar maupun interaksi antara
siswa dan pengajar
Analisis Teori Belajar dalam Model
Pembelajaran E -Learning
Behaviorisme
Belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati,
disebabkan oleh stimulus eksternal.

• Bahan ajar sebaiknya dipecah menjadi langkah -langkah


instruksional yang dihadirkan secara deduktif, yaitu dimulai
dengan rumus, hukum, kategori, prinsip, definisi, dengan
memberikan contoh-contoh untuk meningkatkan pemahaman.
• Perancang harus menetapkan urutan pengajaran dengan
menggunakan percabangan bersyarat ke unit instruksional lain.
• Untuk meningkatkan efisiensi belajar, siswa diminta mengulangi

• bagian tertentu maupun mengerjakan tes diagnostik.


Pendekatan behavioristik menyarankan untuk
mendemonstrasikan ketrampilan dan prosedur yang dipelajari.
Kognitivisme
Banyak pembelajaran yang melibatkan asosias I
asosiasi yang terbentuk melalui hubungan dan
pengulangan.
Perancang instruksional harus memikirkan aspek-aspek
berikut untuk merealisasi materi E-Learning.
1.Strategi pembelajaran
2.Perancang instruksional
3.Bahan ajar
4.Strategi pembelajaran
5.Strategi pembelajaran sebaiknya menghubungkan
materi ajar dengan situasi riil, sehingga siswa dapat
mengaitkan pengalaman mereka sendiri.
Konstruktivisme
siswa membangun pengetahuannya dari
pengalaman belajarnya sendiri

Perancang instruksional harus memikirkan aspek-aspek berikut untuk


merealisasi materi e-learning:
1.Siswa diberi kesempatan melakukan aktivitas seperti menerapkan informasi pada situati riil,
memfasilitasi penafsiran personal terhadap materi ajar, mendiskusikan topik-topik dalam kelompok.
2.Untuk mendorong siswa membangun pengetahuan mereka sendiri, guru harus memberikan
pembelajaran online yang interaktif.
3.Siswa sebaiknya diberi waktu untuk merefleksikan materi ajar. Pertanyaan pada materi ajar dapat
digunakan untuk meningkatkan refleksi.
4.Belajar sebaiknya dibuat bermakna dan ilustratif dengan cara memberikan contoh-contoh dan studi
kasus.
5.Ketika belajar memfokuskan pada pengembangan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang baru, e-
learning menghadapi masalah yaitu tujuan belajar psikomotorik, afektif, dan berfikir tingkat tinggi sulit
dicapai dalam fase belajar virtual.
Penerapan/Sintaks Model Pembelajaran e-
Learning
• Berikut ini sintaks model pembelajaran e -
learning:
• Mempelajari materi melalui file yang disediakan
• (file
oleh pendidik
dapatPdf, doc, ppt,
mencari html,
materi swf,masih
yang flv, dll). Siswa juga
berhubungan
dengan materi yang diberikan oleh guru.
• Memperdalam materi melalui tutorial online
(forum diskusi, chatting, konferensi) dan tutorial
tatap muka
• Mempraktekkan/Menerapkan melalui kegiatan
praktek live (sinkronous live) dan mengerjakan
tugas (assignment)
• Mengukur penguasaan melalui kuis dan test
KEUNTUNGAN

Mengakses internet dengan cepat


Dan mudah

Mengurangi biaya perjalanan/


Lebih efisien
Siswa lebih aktif
KEUNTUNGAN

Fasilitas e-Moderating. Komunikasi siswa


Dan guru dengan fasilitas internet.

Fasilitas Belajar yang terstruktur dengan


Menggunakan internet.

Siswa dapat Me-review bahan


ajar kapan dan dimana saja
dengan menggunakan komputer
Kekurangan E-Learning

Kurangnya interaksi antara guru dan


siswa, atau juga antarsiswa

Mengabaikan aspek akademik/sosial.


Tumbuhnya aspek bisnis/komersial

Proses belajar mengarah kepada


Pelatihan dan bukan pendidikan
Kekurangan E-Learning

Guru lebih menguasi ICT daripada


teknik belajar secara
konvensional.
Siswa yang tidak termotivasi akan
Cenderung gagal

Tidak semua daerah tersedia


Layanan internet
Kekurangan E-Learning

Kurangnya SDM yang menguasi


internet.

Kurangnya penguasaan bahasa


Komputer.
Konsep E-Learning

teacher-
controlled traditional physical
learning classroom learning

BUKAN
learner-
controlled
online learning
learning
‘synchronously’ ‘ansynchronously’
Partisipan terlibat dalam Partisipan terlibat dalam
pertukaran ide atau dengan pertukaran ide atau
partisipan lainnya pada saat informasi tanpa adanya
yang sama. ketergantungan dari
 chatting, face to face partisipan lainnya pada saat
discussion yang sama.
 e-mail, blogs, forum
diskusi
Kemampuan baru yang diperlukan untuk e-
learning - Koswara (2006)
1. Mengerti tentang e -learning,
2. Mengidentifikasi karakteristik siswa,
3. Mendesain dan mengembangkan materi yang interaktif.
4. Mengadaptasi strategi mengajar untuk menyampaikan
materi secara elektronik,
5. Mengorganisir materi dalam format yang mudah untuk
dipelajari,
6. Melakukan training dan praktek secara elektronik,
7. Terlibat dalam perencanaan, pengembangan, dan
pengambilan keputusan,
8. Mengevaluasi keberhasilan pembelajaran, attitude dan
persepsi para siswanya.
Untuk menghindari kegagalan e-learning

1. Berkaitan dengan informasi tentang


unit-unit terkait dengan proses
pembelajaran : tujuan dan sasaran, dll
2.Kemudahan akses ke sumber referensi :
diktat dan catatan, dll
3. Komunikasi dalam kelas : forum diskusi
online, dll
Faktor yang Perlu Diperhatikan

E-learning  fokus utamanya


adalah siswa

Siswa mandiri dan bertanggung


jawab terhadap
pembelajarannya

Siswa melakukan active learning


KESIMPULAN

• Pembelajaran e-learning adalah


pendayagunaan ICT
• Ada tiga teori belajar utama yang
digunakan sebagai dasar
pembelajaran jarak jauh ( E-
Learning ) yaitu behaviorisme,
• kognitivisme dan konstrukstivisme .
Keterbatasan ruang dan waktu
menjadikan kendala utama dalam
peningkatan kualitas pembelajaran
E-Learning
is not just "E-Training"
— it is the synergy of
information-on-demand,
multimedia communication,
social collaboration, instruction,
discovery and exploration
that interactively engages
the learner with greater
learning opportunity.

Richard Otto
Cognitive Design Solutions

Anda mungkin juga menyukai