Anda di halaman 1dari 10

LANGKAH-LANGKAH MENYELESAIKAN PEKERJAAN PAKET 4 UJIKOM TKJ 2023

Langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas "Troubleshooting Keamanan Jaringan Pada Jaringan WAN"
dengan opsi konfigurasi yang telah ditentukan adalah sebagai berikut:

1. Pertama, pastikan bahwa router WiFi yang akan digunakan sesuai dengan spesifikasi yang
diperlukan untuk membangun jaringan. Selanjutnya, pastikan bahwa Anda memiliki akses ke
router dan dapat melakukan konfigurasi yang diperlukan.

2. Konfigurasikan router WiFi untuk mengaktifkan DNS yang sesuai dengan yang diberikan oleh ISP
dan pastikan NTP sudah diaktifkan. Konfigurasi juga Web Proxy dengan Cache Administrator
dengan menggunakan nama_peserta@sekolah.sch.id.

3. Konfigurasi jaringan internet dengan IP Address yang sesuai dengan network yang diberikan oleh
ISP dan Gateway yang sesuai dengan IP yang diberikan oleh ISP.

4. Konfigurasi jaringan lokal dengan IP Address 192.168.100.1/25 dan DHCP Pool sebanyak 99
client.

5. Buat firewall agar IP 192.168.100.2-192.168.100.50 tidak dapat ping ke router dengan membuat
rule yang memblokir ping dari range IP tersebut.

6. Buat firewall agar IP 192.168.100.51-192.168.100.100 tidak dapat ping ke client wireless dengan
membuat rule yang memblokir ping dari range IP tersebut.

7. Buat rule agar setiap akses ke router tercatat di logging dan tersimpan di disk dengan membuat
rule pada router agar setiap akses ke router tercatat di logging dan tersimpan di disk.

8. Konfigurasi jaringan wireless dengan IP Address 192.168.200.1/24 dan SSID dengan


menggunakan nama_peserta@ProxyUKK.

9. Konfigurasi DHCP Pool untuk jaringan wireless sebanyak 99 client.

10. Membuat 20 account hotspot secara random di RADIUS.

11. Membuat rule pada RADIUS agar account hotspot hanya dapat menggunakan internet pada
pukul 07.00 - 16.00.

12. Membuat firewall yang memblokir situs https://www.linux.org dengan membuat rule pada
router yang memblokir akses ke situs tersebut.

13. Membuat firewall yang memblokir file dengan ekstensi .mp3 dan .mkv dengan membuat rule
pada router yang memblokir akses ke file-file tersebut.

14. Setelah konfigurasi selesai dilakukan, pastikan untuk melakukan uji coba jaringan dan melakukan
troubleshoot apabila terdapat masalah pada jaringan yang dibangun. Pastikan juga untuk
melakukan backup konfigurasi secara berkala agar data tidak hilang atau terhapus akibat
gangguan teknis.
# Pertama, pastikan bahwa router WiFi yang akan digunakan sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan
untuk membangun jaringan. Selanjutnya, pastikan bahwa Anda memiliki akses ke router dan dapat
melakukan konfigurasi yang diperlukan.

Untuk memastikan bahwa router WiFi yang akan digunakan sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan
untuk membangun jaringan, Anda perlu mempelajari spesifikasi teknis router tersebut, seperti
kecepatan transfer data, kapasitas pengguna, jumlah port yang tersedia, dan lain sebagainya.

Setelah mengetahui spesifikasi router yang diperlukan, pastikan bahwa Anda memiliki akses ke router
dan dapat melakukan konfigurasi yang diperlukan. Anda perlu melakukan koneksi ke router WiFi tersebut
dengan menggunakan kabel atau secara wireless dengan menggunakan username dan password yang
diberikan oleh produsen router atau penyedia layanan internet. Kemudian, pastikan bahwa router sudah
terhubung ke jaringan internet dan dapat menerima koneksi dari client melalui jalur kabel dan wireless
secara DHCP.

Setelah memiliki akses ke router dan sudah terhubung ke jaringan internet, Anda dapat melakukan
konfigurasi yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi dan tugas yang diberikan, seperti mengaktifkan
DNS, NTP, Web Proxy, Firewall, dan lain-lain. Pastikan juga untuk melakukan uji coba jaringan dan
melakukan troubleshoot apabila terdapat masalah pada jaringan yang dibangun.

# Konfigurasikan router WiFi untuk mengaktifkan DNS yang sesuai dengan yang diberikan oleh ISP dan
pastikan NTP sudah diaktifkan. Konfigurasi juga Web Proxy dengan Cache Administrator dengan
menggunakan nama_peserta@sekolah.sch.id.

Berikut ini adalah cara melakukan konfigurasi router WiFi untuk mengaktifkan DNS yang sesuai dengan
yang diberikan oleh ISP, serta memastikan NTP sudah diaktifkan dan mengkonfigurasi Web Proxy dengan
Cache Administrator dengan menggunakan nama_peserta@sekolah.sch.id:

1. Masuk ke antarmuka pengguna router WiFi dengan membuka browser dan mengetikkan IP
address default dari router, biasanya 192.168.1.1 atau 192.168.0.1, kemudian tekan Enter.

2. Masukkan username dan password login pada router. Jika Anda belum mengganti password
default dari router, Anda dapat mencarinya di internet dengan mengetikkan model router yang
digunakan.

3. Setelah berhasil login, pilih menu Setup atau Konfigurasi pada antarmuka pengguna router.

4. Pilih menu Internet Setup atau Konfigurasi Internet pada antarmuka pengguna router.

5. Pilih DHCP atau Dynamic IP sebagai jenis koneksi internet.

6. Masukkan DNS yang diberikan oleh ISP pada kolom DNS.

7. Pastikan opsi NTP sudah diaktifkan dan masukkan server NTP yang diinginkan.

8. Pilih menu Proxy atau Firewall pada antarmuka pengguna router.


9. Aktifkan opsi Web Proxy dan masukkan Cache Administrator dengan menggunakan
nama_peserta@sekolah.sch.id pada kolom yang tersedia.

10. Klik Simpan atau Apply untuk menyimpan konfigurasi yang telah diubah.

Setelah melakukan konfigurasi, pastikan untuk melakukan uji coba jaringan dengan menghubungkan
beberapa client ke jaringan WiFi yang telah dibangun dan melakukan browsing atau mengakses internet
untuk memastikan bahwa konfigurasi yang telah dilakukan berjalan dengan baik.

# Konfigurasi jaringan internet dengan IP Address yang sesuai dengan network yang diberikan oleh ISP
dan Gateway yang sesuai dengan IP yang diberikan oleh ISP.

Berikut ini adalah cara melakukan konfigurasi jaringan internet dengan IP Address yang sesuai dengan
network yang diberikan oleh ISP dan Gateway yang sesuai dengan IP yang diberikan oleh ISP:

1. Masuk ke antarmuka pengguna router WiFi dengan membuka browser dan mengetikkan IP
address default dari router, biasanya 192.168.1.1 atau 192.168.0.1, kemudian tekan Enter.

2. Masukkan username dan password login pada router. Jika Anda belum mengganti password
default dari router, Anda dapat mencarinya di internet dengan mengetikkan model router yang
digunakan.

3. Setelah berhasil login, pilih menu Setup atau Konfigurasi pada antarmuka pengguna router.

4. Pilih menu Internet Setup atau Konfigurasi Internet pada antarmuka pengguna router.

5. Pilih opsi Static IP atau IP Statis sebagai jenis koneksi internet.

6. Masukkan IP address yang diberikan oleh ISP pada kolom IP Address.

7. Masukkan subnet mask yang sesuai dengan network yang diberikan oleh ISP pada kolom Subnet
Mask.

8. Masukkan Gateway yang sesuai dengan IP yang diberikan oleh ISP pada kolom Gateway.

9. Pastikan opsi DHCP Server sudah diaktifkan pada jaringan lokal.

10. Klik Simpan atau Apply untuk menyimpan konfigurasi yang telah diubah.

Setelah melakukan konfigurasi, pastikan untuk melakukan uji coba jaringan dengan menghubungkan
beberapa client ke jaringan WiFi yang telah dibangun dan melakukan browsing atau mengakses internet
untuk memastikan bahwa konfigurasi yang telah dilakukan berjalan dengan baik.

# Konfigurasi jaringan lokal dengan IP Address 192.168.100.1/25 dan DHCP Pool sebanyak 99 client.

Berikut ini adalah cara melakukan konfigurasi jaringan lokal dengan IP Address 192.168.100.1/25 dan
DHCP Pool sebanyak 99 client:
1. Masuk ke antarmuka pengguna router WiFi dengan membuka browser dan mengetikkan IP
address default dari router, biasanya 192.168.1.1 atau 192.168.0.1, kemudian tekan Enter.

2. Masukkan username dan password login pada router. Jika Anda belum mengganti password
default dari router, Anda dapat mencarinya di internet dengan mengetikkan model router yang
digunakan.

3. Setelah berhasil login, pilih menu Setup atau Konfigurasi pada antarmuka pengguna router.

4. Pilih menu LAN Setup atau Konfigurasi LAN pada antarmuka pengguna router.

5. Pada kolom LAN IP Address, masukkan IP Address 192.168.100.1 dan Subnet Mask
255.255.255.128 atau /25.

6. Pastikan opsi DHCP Server sudah diaktifkan pada jaringan lokal.

7. Atur DHCP Pool sebanyak 99 client dengan mengatur Range DHCP dari 192.168.100.2 hingga
192.168.100.100.

8. Klik Simpan atau Apply untuk menyimpan konfigurasi yang telah diubah.

Setelah melakukan konfigurasi, pastikan untuk melakukan uji coba jaringan dengan menghubungkan
beberapa client ke jaringan WiFi yang telah dibangun dan memastikan bahwa client mendapatkan IP
Address dari DHCP Server dan dapat terhubung ke jaringan lokal.

# Buat firewall agar IP 192.168.100.2-192.168.100.50 tidak dapat ping ke router dengan membuat rule
yang memblokir ping dari range IP tersebut.

Berikut ini adalah cara melakukan pembuatan firewall agar IP 192.168.100.2-192.168.100.50 tidak dapat
ping ke router dengan membuat rule yang memblokir ping dari range IP tersebut:

1. Masuk ke antarmuka pengguna router WiFi dengan membuka browser dan mengetikkan IP
address default dari router, biasanya 192.168.1.1 atau 192.168.0.1, kemudian tekan Enter.

2. Masukkan username dan password login pada router. Jika Anda belum mengganti password
default dari router, Anda dapat mencarinya di internet dengan mengetikkan model router yang
digunakan.

3. Setelah berhasil login, pilih menu Firewall pada antarmuka pengguna router.

4. Pilih opsi Filter Rules atau Rules Filter pada antarmuka pengguna firewall.

5. Klik tombol Add atau Tambahkan untuk menambahkan rule baru.

6. Pada opsi Source, pilih opsi IP Address Range atau Rentang Alamat IP.

7. Masukkan rentang IP Address yang akan diblokir, yaitu 192.168.100.2-192.168.100.50.

8. Pada opsi Destination, pilih opsi This Device atau Perangkat Ini.
9. Pada opsi Protocol, pilih opsi ICMP.

10. Pada opsi Action, pilih opsi Block atau Blokir.

11. Klik Simpan atau Apply untuk menyimpan konfigurasi yang telah diubah.

Setelah melakukan konfigurasi, pastikan untuk melakukan uji coba dengan mencoba melakukan ping dari
IP Address 192.168.100.2-192.168.100.50 ke router. Jika konfigurasi berhasil, maka ping tidak akan
berhasil dan pesan error akan muncul.

# Buat firewall agar IP 192.168.100.51-192.168.100.100 tidak dapat ping ke client wireless dengan
membuat rule yang memblokir ping dari range IP tersebut.

Berikut ini adalah cara melakukan pembuatan firewall agar IP 192.168.100.51-192.168.100.100 tidak
dapat ping ke client wireless dengan membuat rule yang memblokir ping dari range IP tersebut:

1. Masuk ke antarmuka pengguna router WiFi dengan membuka browser dan mengetikkan IP
address default dari router, biasanya 192.168.1.1 atau 192.168.0.1, kemudian tekan Enter.

2. Masukkan username dan password login pada router. Jika Anda belum mengganti password
default dari router, Anda dapat mencarinya di internet dengan mengetikkan model router yang
digunakan.

3. Setelah berhasil login, pilih menu Firewall pada antarmuka pengguna router.

4. Pilih opsi Filter Rules atau Rules Filter pada antarmuka pengguna firewall.

5. Klik tombol Add atau Tambahkan untuk menambahkan rule baru.

6. Pada opsi Source, pilih opsi IP Address Range atau Rentang Alamat IP.

7. Masukkan rentang IP Address yang akan diblokir, yaitu 192.168.100.51-192.168.100.100.

8. Pada opsi Destination, pilih opsi IP Address dan masukkan IP Address dari client wireless.

9. Pada opsi Protocol, pilih opsi ICMP.

10. Pada opsi Action, pilih opsi Block atau Blokir.

11. Klik Simpan atau Apply untuk menyimpan konfigurasi yang telah diubah.

Setelah melakukan konfigurasi, pastikan untuk melakukan uji coba dengan mencoba melakukan ping dari
IP Address 192.168.100.51-192.168.100.100 ke client wireless. Jika konfigurasi berhasil, maka ping tidak
akan berhasil dan pesan error akan muncul.

# Buat rule agar setiap akses ke router tercatat di logging dan tersimpan di disk dengan membuat rule
pada router agar setiap akses ke router tercatat di logging dan tersimpan di disk.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat rule pada router agar setiap akses ke router tercatat
di logging dan tersimpan di disk:

1. Buka halaman konfigurasi router dengan masuk ke alamat IP router melalui browser web,
kemudian login menggunakan akun admin.

2. Pilih menu "Firewall" atau "Security" pada halaman konfigurasi.

3. Buat sebuah rule baru untuk memperbolehkan akses ke router, dengan memilih opsi "Add Rule"
atau "Create Rule".

4. Isi informasi pada form yang muncul, termasuk:

 Source: pilih "Any" atau IP range yang ingin di-logging aksesnya.

 Destination: pilih IP address router.

 Action: pilih "Allow".

 Protocol: pilih "Any" atau protokol yang ingin di-logging aksesnya.

5. Setelah selesai mengisi form, aktifkan opsi "Log" atau "Logging" pada rule tersebut.

6. Pilih opsi "Apply" atau "Save" untuk menyimpan rule yang telah dibuat.

Dengan cara ini, setiap akses ke router akan dicatat dan tersimpan di log file. Anda dapat memeriksa log
tersebut untuk melihat detail dari setiap akses ke router, termasuk waktu akses, sumber akses, tujuan
akses, dan protokol yang digunakan.

# Konfigurasi jaringan wireless dengan IP Address 192.168.200.1/24 dan SSID dengan menggunakan
nama_peserta@ProxyUKK.

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan konfigurasi jaringan wireless dengan IP Address
192.168.200.1/24 dan SSID menggunakan nama_peserta@ProxyUKK:

1. Masuk ke halaman konfigurasi router menggunakan browser web dan login dengan akun
administrator.

2. Pilih menu Wireless pada halaman konfigurasi.

3. Aktifkan jaringan wireless dengan memilih opsi Enable pada bagian Wireless Radio.

4. Tentukan SSID jaringan wireless dengan mengisi nama_peserta@ProxyUKK pada opsi Network
Name.

5. Pilih opsi WPA2-PSK pada bagian Wireless Security dan tentukan passphrase yang kuat pada opsi
WPA2-PSK Password.

6. Tentukan IP Address pada opsi IP Address dengan nilai 192.168.200.1 dan subnet mask
255.255.255.0 pada opsi Subnet Mask.
7. Simpan pengaturan dengan memilih opsi Save atau Apply Changes pada halaman konfigurasi.

Setelah langkah-langkah di atas dilakukan, jaringan wireless akan aktif dan dapat digunakan dengan SSID
nama_peserta@ProxyUKK dan IP Address 192.168.200.1/24.

# Konfigurasi DHCP Pool untuk jaringan wireless sebanyak 99 client.

Untuk melakukan konfigurasi DHCP Pool untuk jaringan wireless sebanyak 99 client, Anda dapat
mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Login ke router dengan menggunakan akun admin.

2. Pilih menu Wireless pada halaman konfigurasi router.

3. Pilih opsi DHCP Server pada sub-menu Wireless.

4. Pada opsi DHCP Server, pastikan bahwa DHCP Server sudah diaktifkan.

5. Pilih opsi Enable pada DHCP Server.

6. Isi Rentang IP dengan 192.168.200.2 hingga 192.168.200.100.

7. Isi Lease Time dengan waktu yang diinginkan, misalnya 24 jam.

8. Klik tombol Apply atau Save untuk menyimpan pengaturan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda telah berhasil melakukan konfigurasi DHCP Pool untuk
jaringan wireless sebanyak 99 client.

# Membuat 20 account hotspot secara random di RADIUS.

Untuk membuat 20 account hotspot secara random di RADIUS, Anda dapat mengikuti langkah-langkah
berikut:

1. Login ke router dengan menggunakan akun admin.

2. Pilih menu Hotspot pada halaman konfigurasi router.

3. Pilih opsi Radius pada sub-menu Hotspot.

4. Pastikan bahwa Radius sudah diaktifkan dengan memilih opsi Enable pada Radius.

5. Masukkan informasi Server Radius, seperti IP Address, Port, Secret, dan Authentication Type.
Pastikan informasi yang dimasukkan benar dan valid.

6. Klik tombol Apply atau Save untuk menyimpan pengaturan.

Setelah mengaktifkan Radius, selanjutnya Anda dapat membuat akun hotspot secara random dengan
menggunakan aplikasi atau website generator yang tersedia secara online. Anda dapat mencari
generator username dan password yang cocok dengan kebutuhan Anda. Setelah mendapatkan daftar
username dan password, Anda dapat memasukkannya ke dalam server Radius dengan langkah berikut:

1. Masuk ke halaman Radius pada router.

2. Pilih opsi User pada sub-menu Radius.

3. Klik tombol Add untuk menambahkan user baru.

4. Masukkan informasi Username dan Password yang telah di-generate sebelumnya.

5. Klik tombol Apply atau Save untuk menyimpan pengaturan.

Ulangi langkah di atas untuk membuat 20 akun hotspot secara random dengan username dan password
yang berbeda-beda. Setelah selesai, pengguna dapat menggunakan akun hotspot tersebut untuk
mengakses jaringan wireless.

# Membuat rule pada RADIUS agar account hotspot hanya dapat menggunakan internet pada pukul
07.00 - 16.00.

Untuk membuat rule pada RADIUS agar account hotspot hanya dapat menggunakan internet pada pukul
07.00 - 16.00, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Login ke RADIUS server menggunakan akun admin.

2. Buat group baru dengan nama "time-restricted" atau sesuai dengan keinginan Anda.

3. Tambahkan constraint baru dengan memilih "Time" dari daftar constraint yang tersedia.

4. Atur waktu akses sesuai dengan kebutuhan, misalnya dari pukul 07.00 - 16.00.

5. Tambahkan account hotspot ke dalam group "time-restricted".

6. Simpan konfigurasi dan cek apakah aturan sudah diterapkan dengan mencoba untuk melakukan
akses internet dari account hotspot di luar waktu yang diatur. Jika berhasil dibatasi, maka aturan
sudah berhasil diterapkan.

Catatan: Pastikan bahwa RADIUS server sudah terhubung dengan jaringan wireless dan sudah
terintegrasi dengan perangkat hotspot di router WiFi.

# Membuat firewall yang memblokir situs https://www.linux.org dengan membuat rule pada router
yang memblokir akses ke situs tersebut.

Berikut cara untuk membuat firewall yang memblokir situs https://www.linux.org:

1. Buka konfigurasi router dan cari opsi untuk membuat rule pada firewall.
2. Buat rule baru dengan menentukan jenis rule yang ingin dibuat. Pilih opsi "blokir situs web" atau
"blokir URL" atau "blokir domain".

3. Tambahkan situs yang ingin diblokir, dalam hal ini adalah https://www.linux.org.

4. Aktifkan rule yang telah dibuat agar diterapkan pada jaringan.

5. Uji coba rule dengan mencoba mengakses situs https://www.linux.org dari komputer pada
jaringan yang dilindungi oleh router. Jika berhasil, maka akses ke situs tersebut akan diblokir.

# Membuat firewall yang memblokir file dengan ekstensi .mp3 dan .mkv dengan membuat rule pada
router yang memblokir akses ke file-file tersebut.

Untuk membuat firewall yang memblokir file dengan ekstensi .mp3 dan .mkv, Anda dapat mengikuti
langkah-langkah berikut:

1. Masuk ke router WiFi dan buka konfigurasi firewall.

2. Buat rule baru pada konfigurasi firewall dengan memilih opsi "Add New Rule".

3. Atur rule dengan mengisi kolom-kolom yang diperlukan seperti IP Address, Port, Protocol, dan
Action.

4. Pilih Protocol yang digunakan oleh file .mp3 dan .mkv, misalnya TCP atau UDP.

5. Pilih Action yang diinginkan, yaitu "Block" atau "Drop".

6. Masukkan Port yang digunakan oleh file .mp3 dan .mkv, misalnya port 80 atau port 443 untuk
akses HTTP atau HTTPS.

7. Atur IP Address yang akan diblokir, yaitu IP Address yang digunakan oleh file tersebut atau IP
Address pengguna yang ingin di-blok.

8. Simpan rule baru dan pastikan bahwa rule tersebut berada di atas rule default.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat firewall yang memblokir akses ke file
dengan ekstensi .mp3 dan .mkv pada jaringan Anda. Pastikan untuk melakukan testing terhadap firewall
dan memastikan bahwa akses ke file tersebut benar-benar diblokir.

# Setelah konfigurasi selesai dilakukan, pastikan untuk melakukan uji coba jaringan dan melakukan
troubleshoot apabila terdapat masalah pada jaringan yang dibangun. Pastikan juga untuk melakukan
backup konfigurasi secara berkala agar data tidak hilang atau terhapus akibat gangguan teknis.

Setelah melakukan konfigurasi jaringan, ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan untuk
memastikan jaringan berfungsi dengan baik dan dapat digunakan oleh pengguna. Berikut adalah
beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melakukan uji coba jaringan dan troubleshoot jika terjadi
masalah:
1. Cek koneksi jaringan: Pastikan bahwa semua perangkat yang terhubung ke jaringan dapat saling
terhubung dan dapat terhubung ke internet.

2. Cek koneksi wireless: Jika jaringan memiliki koneksi wireless, pastikan bahwa koneksi tersebut
stabil dan dapat diakses dari semua area yang diinginkan.

3. Lakukan uji coba pada setiap fitur yang telah dikonfigurasi: Pastikan semua fitur yang telah
dikonfigurasi berfungsi dengan baik. Uji coba setiap fitur dengan cara yang sesuai untuk
memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan benar.

4. Troubleshoot masalah jaringan: Jika terdapat masalah pada jaringan, lakukan troubleshoot
dengan cara yang sesuai. Periksa konfigurasi jaringan dan pastikan bahwa semuanya telah
dikonfigurasi dengan benar. Periksa juga setiap perangkat yang terhubung ke jaringan dan
pastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik.

5. Backup konfigurasi secara berkala: Pastikan untuk melakukan backup konfigurasi secara berkala
agar data tidak hilang atau terhapus akibat gangguan teknis. Lakukan backup setiap konfigurasi
yang telah dilakukan sehingga jika terjadi masalah, dapat segera dipulihkan dengan mudah.

Dengan melakukan langkah-langkah di atas, Anda dapat memastikan bahwa jaringan berfungsi dengan
baik dan dapat digunakan oleh pengguna. Jangan lupa untuk melakukan backup konfigurasi secara
berkala untuk menghindari kehilangan data akibat gangguan teknis.

Anda mungkin juga menyukai