kantor atau dari tempat yang jauh, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut:
1. Pilih Sistem Operasi: Ada beberapa sistem operasi yang dapat Anda pilih, seperti
Windows Server, Linux, atau MacOS Server. Namun, sistem operasi yang paling umum
digunakan untuk server adalah Linux, seperti Ubuntu, CentOS, atau Debian. Pilihlah
sistem operasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda dalam
mengelolanya.
2. Instalasi Database: Pastikan Anda memiliki aplikasi database yang tepat yang dapat
digunakan di sistem operasi yang Anda pilih. Beberapa database populer termasuk
MySQL, PostgreSQL, MongoDB, dan Oracle. Pilihlah database yang sesuai dengan
kebutuhan aplikasi Anda.
3. Instalasi Aplikasi Server: Setelah database terinstal, selanjutnya Anda perlu menginstal
aplikasi server seperti Apache atau Nginx untuk mengelola permintaan dari pengguna.
Aplikasi server akan memproses permintaan dan mengirimkan data dari database ke
pengguna. Pastikan Anda menginstal aplikasi server yang sesuai dengan sistem operasi
yang dipilih.
4. Konfigurasi Jaringan: Pastikan jaringan Anda diatur dengan benar untuk mengakses
server Anda. Anda dapat mengkonfigurasi firewall atau router untuk mengizinkan akses
ke server. Juga, pastikan bahwa IP Address dan DNS server telah dikonfigurasi dengan
benar agar pengguna dapat mengakses server dengan mudah.
5. Pengaturan Keamanan: Jangan lupa untuk mengatur keamanan server Anda. Pastikan
Anda memiliki kata sandi yang kuat dan kompleks, menginstal firewall dan antivirus,
serta memperbarui sistem operasi dan aplikasi server secara teratur. Anda juga dapat
mengatur autentikasi dua faktor untuk meningkatkan keamanan server.
6. Backup Data: Penting untuk melakukan backup data secara teratur untuk memastikan
data yang disimpan aman. Anda dapat membuat backup data secara otomatis
menggunakan aplikasi backup atau dengan menggunakan perangkat penyimpanan
eksternal.
INSTALASI WINDOWS SERVER :
1. Persiapkan media instalasi Windows Server: Anda dapat menggunakan DVD atau USB
untuk memasang Windows Server. Pastikan media instalasi sudah siap sebelum memulai
proses instalasi.
2. Boot dari media instalasi: Masukkan DVD atau USB ke dalam komputer yang ingin
Anda instal dengan Windows Server. Kemudian, boot dari media instalasi dengan
mengatur boot order pada BIOS atau UEFI.
3. Pilih bahasa dan pilih "Install Now": Pada layar pertama instalasi, pilih bahasa, zona
waktu, dan pilih "Install Now" untuk memulai instalasi.
4. Pilih jenis instalasi: Windows Server memiliki dua jenis instalasi, yaitu instalasi dengan
desktop (GUI) atau instalasi tanpa desktop (core). Pilih jenis instalasi yang sesuai dengan
kebutuhan Anda.
5. Setujui Persyaratan Lisensi: Baca persyaratan lisensi dan pilih "I accept the license
terms" untuk melanjutkan proses instalasi.
6. Pilih Jenis Instalasi: Pilih jenis instalasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda dapat
memilih opsi "Custom: Install Windows only" untuk memasang sistem operasi ke drive
baru atau opsi "Upgrade: Install Windows and keep files, settings, and applications"
untuk mengupgrade sistem operasi yang sudah terpasang.
7. Pilih Lokasi Instalasi: Pilih drive atau partisi tempat Anda ingin menginstal Windows
Server. Anda juga dapat membuat partisi baru atau membersihkan drive sebelum
instalasi.
8. Tunggu Proses Instalasi: Setelah proses instalasi dimulai, tunggu hingga proses selesai.
Ini dapat memakan waktu beberapa menit hingga beberapa jam tergantung pada
kecepatan komputer Anda.
9. Buat Akun Administrator: Setelah instalasi selesai, Anda harus membuat akun
administrator yang akan digunakan untuk mengelola server. Anda dapat memberikan
nama, password, dan pertanyaan keamanan untuk akun administrator.
10. Konfigurasi jaringan: Setelah akun administrator dibuat, Anda harus mengonfigurasi
jaringan. Atur IP Address, DNS server, dan gateway untuk mengakses jaringan.
11. Aktifkan Windows: Terakhir, aktifkan Windows Server dengan memasukkan kode
produk yang Anda miliki.
KONFIGURASI JARINGAN PADA WINDOWS SERVER
Untuk melakukan instalasi jaringan pada server baru, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan
terlebih dahulu:
1. Pastikan perangkat keras yang dibutuhkan tersedia, seperti kabel jaringan, router, switch,
dan server yang akan digunakan.
2. Tentukan topologi jaringan yang akan digunakan, misalnya topologi bus, star, atau ring.
3. Persiapkan alamat IP yang akan digunakan pada masing-masing perangkat jaringan.
4. Pastikan firewall yang digunakan tidak menghalangi koneksi jaringan antar perangkat.
Setelah persiapan di atas telah dilakukan, berikut adalah langkah-langkah instalasi jaringan:
Setelah jaringan berhasil terhubung, pastikan untuk melakukan uji coba koneksi dengan
mengirimkan ping ke masing-masing perangkat. Selain itu, pastikan juga untuk memasang
software keamanan, seperti antivirus dan firewall, untuk melindungi jaringan dari serangan luar.
Untuk memungkinkan pengguna aplikasi pada server melakukan penginputan data dari jarak
jauh, Anda dapat menggunakan Remote Desktop Services (RDS) atau Virtual Private Network
(VPN).
Ya, untuk mengakses server dari jarak jauh, Anda memerlukan alamat IP publik yang dapat
diakses dari internet. Alamat IP publik adalah alamat unik yang diberikan oleh penyedia layanan
internet (ISP) yang digunakan untuk mengidentifikasi koneksi internet Anda di internet.
Anda dapat memeriksa alamat IP publik dengan mengunjungi situs web yang menampilkan
alamat IP publik Anda, seperti www.whatismyip.com. Setelah itu, Anda perlu memastikan
bahwa alamat IP publik Anda dikonfigurasi untuk memungkinkan akses dari jarak jauh, seperti
melalui port forwarding pada router Anda atau dengan mengizinkan akses pada firewall atau
perangkat lunak keamanan.