NIM : 3202202053
KELAS : MIT 3B
1. Remote Access
a. OpenSSH Server
#nano /etc/ssh/sshd_config
Konfigurasi sshserver
Simpan dengan menekan ctrl+x tekan y tekan enter , restart service ssh dengan perintah :
Atau selain anda dapat mengubah port ssh anda juga dapat memodifikasi tampilannya ketika
diremote di client yaitu dengan mengistall aplikasi figlet dan mengkonfigurasi nya
langkahlangkah nya yaitu :
b. FIGLET
c. TELNET
untuk mencoba atau mengunakan telnet ini anda dapat mengunakan windows ataupun linux
dengan perintah di terminal atau cmd yaitu
d. Web Server
Do you want to continue [Y/n]? <--- CUKUP TEKAN ENTER JIKA Y BESAR
Untuk melihat hasil dari apache2 atau webserver ini silahkan dari sisi client anda membuka
webbrowser masukan link yaitu ip server “192.168.137.2” maka akan muncul yang
Seluruh konten dari web ini dapat kalian tambah atau edit sesuka hati kalian dengan menaruh
konten webserver atau cms-smc tertentu di directori root milik apache2 yaitu di
“/var/www”
#nano /var/www/test.php
Perintah diatas digunakan untuk membuat file test.php di direcktori /var/www atau root
<?php phpinfo();
?>
Kemudian anda keluar dan simpan dengan tekan ctrl+x tekan y tekan enter
Buka kembali dari client yaitu 192.168.10.1/test.php maka akan muncul seperti gambar
dibawah ini :
Dan saya mencoba membuat halaman HTML data diri sendiri
Hasilnya
e. Database Server
Mengistall Database Server (MYSQL) di debian , dengan perintah :
Jika muncul pertanyaan yang sama seperti saat menginstall webserver tadi silahkan anda tekan
enter saja , tunggu beberapa saat sampai muncul seperti gambar dibawah ini:
Masukan password mysql sesuai yang anda inginkan tekan tab pilih ok tekan enter kemudian
anda akan diminta untuk memverifikasi seperti gambar di bawah ini :
Setelah itu pilih ok tekan enter , installasi selesai.
Selanjutnya
lalu pilih “yes” tekan enter, kemudian akan mucul kolom password seperti gambar dibawah
ini silahkan anda masukan password mysql server anda tadi , tekan tab pilih ok tekan enter
Setelah itu , anda diminta memasukan password untuk administrative user silahkan anda
masukan password nya atau anda dapat memasukan password yang sama dengan password
mysql , tekan tab pilih ok tekan enter. Lalu anda diminta untuk mengonfirmasi password anda
Pengujian membuat database dari phpmyadmin , silahkan anda buka browser client dan
masukan alamat ke ipserver/phpmyadmin atau contohnya : “192.168.10.1/phpmyadmin”
sepeti gambar di bawah ini
Pada phpmyadmin anda dapat login sebagai root dan mengunakan password administative
tadi.
DNS SERVER
1. INSTALL BIND9
Apt-get install bind9 (sebelum menginstall bind9 sebaiknya melakukan update dengan perintah apt-
get update)
Dengan perintah nano named.conf.local, kita membuka file konfigurasi lokal BIND9. Pada langkah ini, kita
menambahkan konfigurasi yang mendefinisikan zona untuk domain tertentu.
Setelah ditambahkan silahkan anda keluar dan simpan, tekan ctrl+x tekan y tekan enter.
Setelah itu anda simpan dan keluar tekan ctrl+x tekan y tekan enter.
Setelah itu anda simpan dan keluar tekan ctrl+x tekan y tekan enter.
7. Restart service bind9 service bind9 restart atau /etc/init.d/bind9 restart
Perintah cat /etc/resolv.conf digunakan untuk memeriksa konfigurasi DNS resolver pada sistem. Pastikan bahwa
DNS server lokal telah ditambahkan ke file ini.
9. Restart network
service networking restart
Perintah service networking restart digunakan untuk merestart layanan jaringan, memastikan bahwa
konfigurasi jaringan baru diterapkan.
nslookup www.dea.com
Perintah nslookup digunakan untuk menguji fungsi DNS server. Dua contoh digunakan di sini: nslookup
surianti.com dan nslookup www.surianti.com untuk memastikan bahwa server mengembalikan informasi DNS
yang benar.
11. Mengubah ip server dns di windows
Langkah terakhir adalah mengonfigurasi DNS pada perangkat Windows untuk menggunakan server DNS yang
baru dikonfigurasi. Setelah mengganti pengaturan, pengguna dapat membuka browser dan mengakses domain,
misalnya www.dea.com.
Setelah anda mengantinya ip servernya,silahkan anda buka browser dan buka alamat domain nya yaitu
www.dea.com .
Sistem Operasi Jaringan adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan mengatur
komunikasi antara berbagai perangkat dalam sebuah jaringan komputer. Fungsi utamanya adalah untuk
menyediakan layanan yang memungkinkan perangkat dalam jaringan untuk berbagi sumber daya seperti
file, printer, dan koneksi internet. Sistem Operasi Jaringan juga bertanggung jawab atas manajemen
akses, keamanan, dan efisiensi penggunaan sumber daya jaringan. Contoh sistem operasi jaringan yang
populer termasuk Windows Server, Linux, dan macOS Server.
2. Sebutkan jenis-jenis sistem operasi jaringan berbaris windows, Linux dan Unix ?
a. Windows
• Windows NT
c. Unix
• Darwin : Apple Computer (modifikasi dilakukan Apple dari kernel BSD dan diaplikasikan
pada Mac OS/X).
1. Routing: Menentukan jalur terbaik untuk mengirim paket data dari satu jaringan ke jaringan lain.
Ini melibatkan pemilihan rute tercepat dan paling efisien berdasarkan tabel routing.
2. Pengiriman Paket: Mengarahkan dan mengirim paket data ke tujuan yang sesuai dalam jaringan
berdasarkan alamat tujuan dan tabel routing.
3. Keamanan: Mengelola firewall, filter paket, dan aturan keamanan lainnya untuk melindungi
jaringan dari ancaman eksternal dan internal.
4. Manajemen Jaringan: Memberikan antarmuka untuk mengkonfigurasi, mengelola, dan
memantau pengaturan jaringan router, termasuk pengaturan IP, NAT (Network Address Translation),
dan QoS (Quality of Service).
5. Protokol Jaringan: Mendukung berbagai protokol jaringan seperti IPv4, IPv6, OSPF (Open
Shortest Path First), BGP (Border Gateway Protocol), dan banyak lainnya, sesuai dengan kebutuhan
jaringan.
Sistem operasi router dapat bervariasi tergantung pada produsen router tertentu, seperti Cisco IOS
(Internetwork Operating System) untuk router Cisco, atau OpenWrt dan DD-WRT untuk router rumah
tangga. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan kinerja dan keamanan router dalam mengarahkan lalu
lintas data di jaringan komputer.
Berikut adalah beberapa fitur umum yang terdapat pada sistem operasi router:
1. Routing: Kemampuan untuk menentukan jalur terbaik bagi paket data untuk mencapai tujuan
mereka dalam jaringan.
2. Firewall: Mampu mengatur peraturan keamanan untuk mengontrol lalu lintas masuk dan keluar
dari jaringan, melindungi jaringan dari ancaman potensial.
3. NAT (Network Address Translation): Mengizinkan router untuk mengubah alamat IP internal
menjadi satu alamat IP eksternal, memungkinkan beberapa perangkat di jaringan lokal untuk berbagi
satu alamat IP publik.
4. Quality of Service (QoS): Memungkinkan pengaturan prioritas dan alokasi bandwidth untuk
aplikasi atau layanan tertentu, memastikan kualitas layanan yang konsisten.
5. Protokol Jaringan: Mendukung berbagai protokol jaringan seperti IPv4, IPv6, OSPF, BGP, RIP,
dan lainnya sesuai dengan kebutuhan jaringan.
6. VLAN (Virtual Local Area Network): Memungkinkan pembagian jaringan fisik menjadi
beberapa jaringan virtual yang terisolasi, sering digunakan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi
jaringan.
7. Logging dan Monitoring: Menyediakan alat untuk pemantauan kinerja jaringan dan pencatatan
aktivitas yang berguna untuk analisis dan pemecahan masalah.
8. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol): Memungkinkan router untuk memberikan
alamat IP dinamis kepada perangkat yang terhubung ke jaringan.
9. VPN (Virtual Private Network): Mendukung pembuatan koneksi VPN untuk mengamankan
komunikasi jarak jauh melalui Internet.
10. Load Balancing: Mampu membagi lalu lintas jaringan antara beberapa jalur koneksi atau server
untuk meningkatkan kinerja dan ketersediaan.
11. Manajemen Jarak Jauh: Memungkinkan pengelolaan dan konfigurasi router dari lokasi jarak
jauh melalui antarmuka web atau protokol khusus seperti SSH.
12. Redundansi: Dukungan untuk konfigurasi dan mekanisme yang memungkinkan jaringan tetap
aktif bahkan jika ada kegagalan perangkat keras atau koneksi.
1. Ubuntu Server: Ubuntu Server adalah distribusi Linux yang populer yang memiliki siklus rilis
panjang dan dukungan komunitas yang besar. Ini cocok untuk berbagai tugas server.
2. CentOS (sekarang CentOS Stream): CentOS adalah turunan kode sumber dari Red Hat
Enterprise Linux (RHEL) dan sebelumnya menyediakan versi yang identik dengan RHEL.
Namun, perlu diperhatikan bahwa kebijakan CentOS berubah pada tahun 2021, dengan pemberhentian
dukungan jangka panjang untuk CentOS 8. Sebagai alternatif, pengguna dapat mempertimbangkan
CentOS Stream atau RHEL.
3. Debian: Debian adalah distribusi Linux yang terkenal karena stabilitasnya. Ini adalah pilihan
yang baik untuk server yang membutuhkan keamanan dan keandalan tinggi.
4. Red Hat Enterprise Linux (RHEL): RHEL adalah distribusi Linux berbayar yang biasanya
digunakan di lingkungan bisnis. Ini menawarkan dukungan jangka panjang dan banyak alat manajemen
untuk server.
5. SUSE Linux Enterprise Server (SLES): SLES adalah distribusi Linux yang dikelola oleh SUSE
dan cocok untuk penggunaan di lingkungan server perusahaan. Ini juga menawarkan dukungan jangka
panjang.
6. Fedora Server: Fedora adalah distribusi Linux yang lebih canggih dan cenderung memiliki
pembaruan lebih cepat. Meskipun mungkin kurang stabil daripada beberapa pilihan lainnya, ini masih
digunakan dalam beberapa lingkungan server.
7. Oracle Linux: Oracle Linux adalah distribusi Linux yang didukung oleh Oracle Corporation dan
biasanya digunakan dengan produk Oracle seperti database Oracle.
2.Klik baru/new yang berada pada pojok kiri atas kemudian pilih Next
3.Selanjutnya anda tinggal masukan nama, biar otomatis ketik nama sistem operasinya klik Next
4.Masukan memory atau RAM, cukup sedikit saja karena sistem operasi debian ini hanya
berkapasitas beberapa ratus Mega Byte klik Next
5.Lalu anda pilih Finish untuk membuat virtualbox debian
6.Setelah di klik Finish, akan muncul tampilan seperti ini dan langsung saja klik Start di sistem
operasi yang telah anda buat tadi.
7.Selanjutnya tekan enter untuk melanjutkan penginstallan debian 7 nya.
12.Untuk nama domain boleh biarkan atau kosongkan saja, klik Enter
13.Masukan password kata sandi root anda (saya sarankan untuk memasukan karakter yang mudah
untuk di ingat saja), tekan Enter
14.Masukan lagi kata sandi yang telah anda buat tadi untuk memverifikasi. Tekan Enter
15.Masukan nama lengkap anda atau mau apapun bebas terserah anda. Tekan enter
17.Masukan kata sandi untuk login ke akun yang telah di buat tadi, tekan enter
18.Sama seperti kata sandi root yang minta verifikasi, masukanlah kata sandi pengguna baru.
Tekan enter
20.Pada metode pemartisian hardisk, pilih manual untuk menentukan besar root (/), swap dan
FAT32
21.Arahkan ke bawah pada pilihan SCSI1, dan tekan enter
22.Buat tabel partisi baru yang kosong pada hardisk ini ? pilih Ya > enter
25.Berikan ukuran partisi untuk root(/) cukup 2 GB saja, sebenarnya ini sudah lebih dari cukup
untuk ukuran suatu root.
28.Pada pilihan ini arahkan ke tulisan titik kait lalu tekan enter
43.Nah tadi adalah partisi akhir yang saya buat, jadi kalau sudah membuat semua partisi yang di
butuhkan maka tinggal pilih selesai mempartisi dan tulis perubahannya ke hardisk > enter
46.Silahkan anda tunggu pada proses memasang sistem dasar, karena agak sedikit lama.
51.Memasang boot loader grub pada master boot record, pilih ya > enter
Langkah pertama yang perlu kita lakukan untuk memulai konfigurasi IP Address pada Debian 7 di
VirtualBox adalah membuka virtual machine yang telah dibuat sebelumnya.
Login ke sistem Debian 7 menggunakan akun dengan username root atau sesuai yang telah kamu
buat.
Setelah berhasil login ke Debian 7, masukkan password yang telah kamu buat sebelumnya. Jika
semua langkah berhasil, kamu akan masuk ke lingkungan Debian 7 dengan hak akses penuh.
Selanjutnya, buka file konfigurasi jaringan dengan memasukkan perintah berikut di menu editor:
nano /etc/network/interfaces
Setelah file terbuka di editor nano, hapuslah semua baris yang tidak perlu, kecuali yang berisi
konfigurasi jaringan yang sedang aktif. isi seperti gambar berikut
Setelah selesai menambahkan perintah di atas, simpan perubahan dengan menekan "Ctrl + O" dan
keluar dari editor dengan menekan "Ctrl + X".
/etc/init.d/networking restart
Apabila jaringan pada virtual machine Debian 7 telah direstart, lanjutkan tahap konfigurasi dengan
memberikan perintah berikut untuk mengecek IP Address:
ip a
Ip telah berhasil di konfigurasi.
Pembuktian
Bisa melakukan update dan upgrade apt
Buat VM Baru
Setelah itu klik tombol “ Baru ” untuk membuat mesin Virtual baru.
Berikan beberapa nama untuk mesin virtual Anda seperti “ Ubuntu 23.04 ” di mana pilih Type- Linux
dan versi ke Ubuntu .
Jika Anda berencana untuk menginstal Ubuntu 22.04 Server dengan antarmuka Desktop maka untuk
kinerja yang baik dan jika sistem host Anda mengizinkan, atur RAM ke 4GB atau kurang sesuai
konfigurasi sistem Anda.
Buat Harddisk Virtual
Biarkan opsi “ Buat hard disk virtual sekarang ” dipilih dan lanjutkan ke langkah berikutnya.
Jika Anda memiliki rencana untuk menggunakan hard disk Virtual nanti di VMware , pilih VMDK
jika tidak, biarkan opsi default VDI dipilih.
Selain itu, biarkan opsi default “ Alokasi Dinamis ” dipilih apa adanya. Alokasikan sekitar 15GB
ruang virtual.
Setelah mengklik ikon Folder , jendela pop-up akan terbuka untuk menambahkan file image ISO. Klik
tombol “ Tambah ” dan kemudian pilih file ISO yang Anda unduh.
Terakhir, klik tombol Mulai .
Lewati Proxy pada langkah berikutnya dan tekan tombol Enter lagi.
Setelah itu tekan lagi tombol Enter agar sistem memilih Mirror Ubuntu default untuk mengambil
paket.
Pada halaman Featured Server Snaps biarkan default pilih Done. maka akan muncul halaman
Installing system . Pada halaman ini kita tunggu proses instalasi berjalan.
Jika proses instalasi telah selesai pilih Reboot kemudian pada prompt Remove the installation media
tekan Enter.
Setelah reboot VM Linux Ubuntu Server 23.04 yang kita install dapat di gunakan.
Selesai dan siap digunakan.
CARA CONFIGURASI IP ADDRES UBUNTU SERVER DI VIRTUAL BOX 1. Konfigurasi Adapter di
VirtualBox Ubuntu Server
Sebelum melakukan konfigurasi, pastikan kita sudah Install Ubuntu Server 23.04 menggunakan dan
berikut ini cara untuk Konfigurasi Adapter pada Ubuntu Server.
• Adapter Bridge (hubungkan dengan wifi atau lan yang terhubung ke internet)
Untuk Restart hasil konfigurasi ip address dapat menggunakan perintah : systemctl restart
networking atau jika ingin menggunakan perintah lainya, dapat melakukan install tools dengan
perintah :
Jika sudah selesai konfigurasi IP Address di Ubuntu Server, berikutnya yaitu konfigurasi IP Address
di Windows pada adapter Host Only Adapter. Teman-teman dapat mengikuti tahap
berikut ini :
buka network and sharing center, atau mudah nya : Windows + R, kemudian ketik ncpa.cpl dan enter.
Silahkan lakukan pengujian pada Host dan Server lakukan proses ping antar Device seperti pada
Setelah itu akan muncul seperti gambar dibawah dan anda harus mengikuti langkah- langkah nya
seperti dibawah ini
Kemudian muncul seperti gambar dibawah ini silahkan tekan enter untuk ok
Kemudian akan muncul pilihan seperti gambar dibawah ini silahkan anda pilih “Internet site” lalu
tekan tab pilih ok tekan enter
Lalu muncul kotak seperti gambar dibawah ini silahkan anda masukan domain yang sudah di
konfigurasikan di dns server tadi yaitu “mail.amjapoltesa.net” tekan tap pilih ok & enter
Tunggu proses installasi dan lain lain selama beberapa saat kemudian akan muncul seperti gambar
dibawah ini silahkan anda pilih yes tekan enter
Tunggu proses sampai beberapa saat setelah itu anda siap untuk mulai mengkonfigurasi postfix mail
server
Dalam konfigurasi silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini , pertama buat folder mail dengan
perintah :
# maildirmake /etc/skel/Maildir
#nano /etc/postfix/main.cf
home_mailbox = Maildir/
Setelah itu simpan dan keluar dengan menekan ctrl+x tekan y tekan enter
Seperti langkah installasi tadi ini hanyalah langkan untuk re-install seperti di windows tetapi dengan
konfigurasi yang diubah oleh konfigurasi kita , seperti gambar dibawah ini silahkan tekan enter
untuk ok
Kemudian akan muncul pilihan seperti gambar dibawah ini silahkan anda pilih “Internet site” lalu
tekan tab pilih ok tekan enter
Lalu muncul kotak seperti gambar dibawah ini silahkan anda tekan tap pilih ok tekan enter
Lalu anda diminta memasukan postmaster silahkan anda kosongkan saja lalu tekan tap pilih ok
tekan enter
Kemudian akan muncul seperti kotak dibawah untuk alamat - alamat penerima email , tidak perlu
ditambahkan apapun default saja tekan tap pilih ok tekan enter
Kemudian muncul “Force synchronous updates on mail queue “ silahkan takan tap pilih No tekan
enter
Setelah itu muncul “local network” silahkan tambahkan “0.0.0.0/0” takan tab pilih ok tekan enter
seperti gambar dibawah ini
Lalu setelah itu muncul pertanyaan “use procmail for local delivery ?” silahkan tekan tab pilih no
tekan enter
Lalu muncul “mailbox size limit” 0 saja secara default tekan tab pilih ok tekan enter
Setelah itu muncul lagi “local address extension character” silahkan tekan tap pilih ok tekan enter
Lalu muncul piilhan internet protocol silahkan anda pilih IPV4 dengan tombol arah tekan tab pilih ok
tekan enter
Tunggu proses installasi nya selesai jika tidak ada masalah mail server telah selesai di konfigurasi
Lalu setelah install mailserver yaitu postfix , cuirier-pop, courier-imap silahkan anda restart semua
service tersebut dengan perintah :
Setelah installasi dan konfigurasi mail server selesai silahkan anda menambahkan user baru dengan
perintah :#adduser [nama user] , seperti gambar dibawah
Sebelum memulai instalasi Webmail Server, perlu kalian ketahui terlebih dahulu bahwa
Webmail berbeda dengan Mail. Webmail hanyalah merupakan frontend dari Mail. Inti
mekanismenya sebenarnya terdapat pada Mail Server, bukan pada Webmail Servernya. Karena
tujuan Webmail hanya untuk memudahkan user dalam mengakses Mail Server tersebut. Seperti
halnya sebuah Bank, apabila kalian ingin mengirim uang bukankah jauh lebih mudah dan praktis jika
kalian mengirim uang melalui ATM daripada harus mengirim uang dari pusat Bank nya langsung?
Akan tetapi, tanpa sebuah Bank, ATM tidak akan ada gunanya, sebaliknya tanpa ATM, Bank tetap
akan dapat berfungsi dengan normal. Begitu pula dengan Mail dan Webmail, tanpa adanya Mail
Server, Webmail Server tidak akan ada gunanya. Akan tetapi jika Mail Server tanpa Webmail Server,
Mail Server tersebut tetap dapat bekerja sebagaimana biasa. Beberapa contoh Webmail yang terkenal
adalah Squirrelmail, Zimbra, dan Roundcube. Squirrelmail saya pilih karena instalasi dan
konfigurasinya mudah, aplikasinya ringan, dan tampilannya cukup sederhana
Setelah terintall konfigurasi squirrelmain dan apache2 karena terkait sesama layanan yang berbasis
web include konfigurasi squirrel dengan manambahkan baris berikut ke
RADIO SERVER
Lalu dalam proses installasi akan muncul pertanyaan seperti gambar dibawah ini silahkan pilih yes
tekan enter. (LUPA SS)
Setelah “yes” maka anda diminta memasukan hostname dari server anda masukan nama host tekan
tab pilih ok tekan enter.
Setelah itu maka anda diminta memasukan password untuk user source-nya yaitu user penyiarnya
seperti gambar dibawah ini.
Setelah password source nya anda diminta memasukan password untuk user relay Masukan
passwordnya lalu tekan tab pilih ok tekan enter.
Setelah password relay anda diminta untuk mengisi password administration yaitu password untuk
log in admin melalui web , setelah itu masukan tekan tab tekan enter.
Tunggu beberapa saat hingga installasi selesai , selanjutnya anda harus memulai untuk
mengkonfigurasi , untuk konfigurasi radio server ada 2 file yaitu “/etc/icecast2/icecast.xml” dan
“/etc/default/icecast2 “ ikuti langkah-langkah dibawah ini , edit file “/etc/icecast2/icecast.xml” dengan
perintah.
#nano /etc/icecast2/icecast.xml
Lalu anda cari bagian authentication dengan mengunakan kata hackme , tekan ctrl+w masukan kata
hackme lalu tekan enter sepert gambar dibawah ini.
Setelah itu ubah bagian hackme dengan password sesuai yang anda masukan saat installasi icecast
tadi seperti gambar dibawah ini.
Setelah itu simpan dan keluar dengan menekan ctrl+x tekan y tekan enter , setelah itu anda edit file
“/etc/default/icecast2” dengan perintah.
#nano /etc/default/icecast2
Pada bagian terbawah terdapat kata “ENABLE=false” silahkan ubah menjadi “ENABLE=true” lalu
simpan dan keluar dengan menekan ctrl+x tekan y tekan enter , seperti gambar dibawah ini.
http://ipserver:8000
seperti gambar
dibawah ini.
Anda dapat login sebagai administration dengan username admin dan password passwordnya , lalu
bagaimana anda dapat on air atau siaran radio ? Anda dapat siarandengan aplikasi mixxx untuk linux
, mixx untuk windows , idjc untuk linux atau windows , bagaimana anda dapat mensitall mixxx di
linux (ubuntu) ? Sangat mudah anda tinggal memasukan perintah ( #apt-get install mixxx
libportaudio2 ) pada laptop client bersistem linux atau untuk windows silahkan download mixx(
http://www.mixxx.org ) dan install.
Setelah terinstall aplikasi tersebut kita mengunakanya cukup mudah yaitu dengan mengikuti langkah-
langkah berikut ini :
Pertama ,buak aplikasi mixxx yang terinstall di pc penyiar radionya, tekan ctrl+p atau klik option >
preferances > Live broadcasting , seperti gambar-gambar dibawah ini.
Setelah itu isikan bagian-bagian untuk pengaturan live broadcasting anda harus mengisi bagian : type,
host, login,mount,port,password , yaitu bagian-bagian yang paling penting ,
Type : type dari server radio broadcast yang digunakan contoh icecast1 ,icecast2 ,southcast
Log in : tempat untuk mengisi username yaitu untuk icecast2 usernamenya , source
Host : ip server atau domainnya dari server radio streaming yang digunakan
Password : password log in dari user source Anda juga harus memberi tanda centang pada bagian
Enable live broadcasting kemudian klik ok maka akan muncul seperi gambar dibawah.
Setelah itu kita putarkan lagu yang akan didengarkan oleh client ,seret lagu lalu tekan play.
Lalu buka melalui browser client yaitu http://ipserver:8000/ ,maka akan seperti gambar dibawah ini.
Maka untuk mendengarkan si penyiar anda dapat meng-klik bagian /radio seperti gambar diatas dan
akan muncul seperti gambar dibawah ini.