Anda di halaman 1dari 25

JARINGAN KOMPUTER

PROJECT UJIAN AKHIR SEMESTER


Dosen Pengampu:  Gede Arna Jude Saskara, S.T.,M.T

OLEH :

Nama Anggota Kelompok :

1. Putu Devi Angginova Pramitasiwi (2115051015)


2. I Nengah Dio Dwipa Karna (2115051055)
3. I Putu Bagus Surya Wijaya (2015051099)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2023
A. PROJEK JARINGAN SOHO (SMALL OFFICE HOME OFFICE)

1. Pendahuluan
Virtual Machine adalah sebuah lingkungan server virtual yang berfungsi
seperti komputer di dalam komputer. Konsepnya adalah kita bisa menjalankan
beberapa komputer virtual pada satu komputer fisik yang disebut sebagai host.
Setiap komputer virtual ini beroperasi di dalam partisi yang terisolasi dan
memiliki sumber daya seperti CPU, memori, dan sistem operasi sendiri. Dengan
demikian, pengguna dapat menjalankan berbagai aplikasi pada virtual machine
tersebut dan menggunakannya seolah-olah itu adalah perangkat fisik yang
terpisah.
Secara sederhana, Virtual Machine dapat diibaratkan sebagai komputer
maya yang ada di dalam komputer fisik. Ini berarti, dengan menggunakan
teknologi virtualisasi, kita dapat membuat beberapa "komputer" virtual di dalam
satu komputer fisik yang sebenarnya. Salah satu manfaat utama dari penggunaan
Virtual Machine adalah kemampuannya untuk menjalankan beberapa sistem
operasi secara bersamaan di satu perangkat keras. Misalnya, seseorang dapat
memiliki sebuah komputer fisik dengan sistem operasi Windows, namun di
dalamnya juga dapat menjalankan sistem operasi Linux tanpa harus membeli
komputer tambahan. Dalam hal ini, komputer fisik menjadi tuan rumah (host)
bagi beberapa komputer virtual yang masing-masing memiliki sistem operasi
sendiri.
Dalam project ini, kami memilih jenis software yang akan digunakan
dalam Virtual Machine yaitu Virtual Box. VirtualBox adalah perangkat lunak
virtualisasi open-source yang mendukung berbagai sistem operasi sesuai dengan
kebutuhan penggunanya, software ini digunakan di Mac, Windows, dan Linux.
Karena sifatnya yang open-source, VirtualBox dapat dengan mudah didapatkan.
Kami hanya perlu mengunjungi situs webnya dan mengunduhnya secara langsung
tanpa perlu membayar biaya lisensi. Virtual Box akan digunakan sebagai Web
Server dan E-Mail Server pada masing-masing perangkat (laptop) anggota
kelompok.
Dalam Web dan E-mail Server, kami memilih Ubuntu versi 22.04 sebagai
sistem operasi yang digunakan. Ubuntu versi 22.04.2 merupakan salah satu rilis
dari sistem operasi Ubuntu yang dirilis pada bulan April 2022. Sebagai versi LTS
(Long-Term Support), Ubuntu 22.04.2 memberikan dukungan dan pembaruan
keamanan jangka panjang untuk memastikan stabilitas dan kehandalan dalam
menjalankan layanan web dan e-mail. Dengan memilih Ubuntu sebagai sistem
operasi kami, kami dapat mengandalkan fitur dan perbaikan yang disediakan oleh
versi ini.
2. Web Server

● Login ke dalam Ubuntu Server.

● Login sebagai super user dengan perintah sudo su dan masukkan


password.

● Menginstal beberapa paket instalasi seperti DNS Server dengan ekstrak


wordpress dengan unzip

● Lalu tunggu sampai proses selesai.


● Lakukan konfigurasi untuk DNS Server.

● Membuka file nano db.192 dan mengubah nama localhost menjadi nama
domain yang akan saya digunakan yaitu devijarkom.ac.id.
● Konfigurasi untuk file db wordpress.

● File db.192 yang sudah di konfigurasi dan merubah localhost menjadi


nama domain yang saya digunakan yaitu devijarkom.ac.id dan
menginputkan IP dari server yaitu 192.168.111.1

● Untuk melakukan penyimpanan konfigurasi dengan cara cara CTRL+X+Y


lalu ENTER.
● Melakukan Konfigurasi pada default-zones dengan perintah nano
named.conf.default-zones.

● Tambahkan sebuah text, yang diletakan di paling bawah, dengan perintah :


zone "localhost" {

type master ;

file "/etc/bind/db.wordpress";

};

zone "111.168.192.in-addr.arpa" {

type master ;

file "/etc/bind/db.192" ;

};
● Lakukan penyimpanan konfigurasi dengan cara cara CTRL+X+Y lalu
ENTER.
Menambahkan teks pada resolv.conf dengan perintah nano /etc/resolv.conf

● Menginputkan name server

● Lakukan penyimpanan konfigurasi dengan cara cara CTRL+X+Y lalu


ENTER.
● Pengujian hasil Konfigurasi DNS Server dengan melakukan tes pada
server.

● Jika sudah selesai dengan konfigurasi DNS Server, selanjutnya saya restart
bind9 nya dengan perintah systemctl restart bind9.

● Pengujian hasil Konfigurasi DNS Server dengan melakukan tes pada


server.
● Membuat user baru pada mysql untuk config di wordpress nanti.

● Lalu buat database wordpress (create database wordpress) dan show


database

● Membuat akses grant all untuk user

● Mengunduh widget wordpress


● Membuat folder baru

● Hasil folder wordpress

● Memindahkan folder wordpress ke folder yang sudah dibuat

● Membuka web server

● Melakukan konfigurasi

● Define nama, username, password, dan hostname database


● Mengubah permision

● Mengubah konten wordpress dengan proses instalasi


● Menginputkan data akun

● Login ke wordpress sebagai user

● Tampilan Dashboard, disini saya menggunakan wordpress versi 6.2.2


● Tampilan Hasil Wordpress.

● Selesai.

3. Email Server
● Instal Net Tools :
sudo apt-get install net-tools
● Masuk ke Root :
su –
masukan password
● Edit file hosts :

nano /etc/hosts
● Install Postfix :
sudo apt-get install postfix

● Edit file postfix pada file main.cf


nano /etc/postfix/main.cf
tambahkan pada bagian paling bawah :s
home_mailbox = Maildir/
● Restart postfix dengan :
service postfix restart
● Buat folder maildir :
mkdir /etc/skel/Maildir
● Reconfigure postfix :
dpkg - reconfigure postfix
● Lakukan penginstalan courier-imap courier-pop
restart postfix, restart courier-imap courier-pop
Add beberapa user :
Seperti anggi, dio1
● Lakukan test mail melalui telnet dio.ac.id pada port 25:
Ikuti sesuai format berikut :

● Lakukan pengecekan melalui telnet dio.ac.id pada port 110:


● Selanjutnya install squirrelmail (disarankan menggunakan ssh mode
karena code lumayan banyak ):

Enable SSH ROOT auth


apt install openssh_server
FROM: sshd_conf
#PermitRootLogin prohibit-password
TO:
PermitRootLogin yes
OR :
sudo sed -i 's/#PermitRootLogin
prohibit-password/PermitRootLogin yes/'
/etc/ssh/sshd_config
restart ssh :
sudo systemctl restart ssh

Setelah selesai ikuti konfigurasi squirrelmail berikut


● Buat repository untuk php lalu lakukan apt-get update:
add-apt-repository ppa:ondrej/php -y ; apt-get update
Install sesuai sususan code berikut :
apt install -y apache2 build-essential mariadb-server
mariadb-client php7.2 libapache2-mod-php7.2 php7.2-cli
php7.2-fpm php7.2-cgi php7.2-bcmath php7.2-curl
php7.2-gd php7.2-intl php7.2-json php7.2-mbstring
php7.2-mysql php7.2-opcache php7.2-sqlite3 php7.2-xml
php7.2-zip php7.2-snmp php7.2-imap php7.2-common
php7.2-tidy php7.2-pgsql php7.2-ldap php7.2-soap
php7.2-xsl php7.2-redis php7.2-xmlrpc postfix dovecot-
imapd dovecot-pop3d

Lakukan konfigurasi pada file php.ini pada folder :

a2enmod rewrite expires ; sed -i


"s/;date.timezone.*/date.timezone = Asia\/\Kolkata/"
/etc/php/*/apache2/php.ini

● Lakukan restart apache mariadb kemudian enable apahe


mariadb kemudian amankan instalasi mysql

systemctl start apache2 mariadb ; systemctl enable


apache2 mariadb ; mysql_secure_installation

● lakukan pengambilan file squirrelmail dari link kemudian extract


dan pindahkan ke folder sesuai konfigurasi berikut:

https://sourceforge.net/projects/squirrelmail/files/stable/
1.4.22/squirrelmail-webmail-1.4.22.zip
unzip squirrelmail-webmail-1.4.22.zip
mv squirrelmail-webmail-1.4.22 /var/www/html/
mv /var/www/html/squirrelmail-webmail-1.4.22/
/var/www/html/squirrelmail
kemudian konfigurasi pada squirrelmail :
perl /var/www/html/squirrelmail/config/conf.pl

● Lakukan perubahan domain pada server setting


squirrelmail
● Ketik 2 untuk masuk ke server setting
● Dengan ketik 1 lalu masukan domain
Lakukan pemberian akses pada menu allow server side-sorting
dengan ketik no 11 dan mengubah value nya menjadi true
Setelah semua selesai save data
Kemudian ganti kepemilikan data dari folder berikut:

chown -R www-data:www-data /var/www/html/ ; chmod


-R 777 /var/www/html/
Edit file yourdomain.cf pada folder apache2 pada bagian
site available:
nano /etc/apache2/sites-available/yourdomain.conf
masukan pada file yourdomain.cf
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin admin@yourdomain.com
DocumentRoot /var/www/html/squirrelmail/
ServerName www.yourdomain.com
<Directory /var/www/html/squirrelmail/>
Options FollowSymLinks
AllowOverride All
Order allow,deny
allow from all
</Directory>
ErrorLog /var/log/apache2/yourdomain.com-error_log
CustomLog /var/log/apache2/yourdomain.com-
access_log common
</VirtualHost>
Lanjutkan konfigurasi lanjutan :

a2ensite yourdomain.conf ; a2dissite 000-default.conf ;


apache2ctl configtest ; echo "192.168.1.80
www.yourdomain.com" >> /etc/hosts ; systemctl reload
apache2 postfix dovecot
Buat folder data user squirrelmail
mkdir -p /var/local/squirrelmail/data/ ; chmod -R 777
/var/local/squirrelmail/data
useradd user1
passwd user1
buat folder dari user1 dan lakukan perun
mkdir /var/www/html/user1 ; usermod -m -d
/var/www/html/user1 user1 ; chown -R user1:user1
/var/www/html/user1
mv
/var/www/html/squirrelmail/config/config_default.php
config.php
lakukan instalasi courier-imap dan courier-pop
apt install courier-imap courier-pop
lalu lakukan restart seperti sebelumnya
service postfix restart
service courier-pop restart
service courier-imap restart


kemudian telnet ke IP hosts (dapat berubah tergantung koneksi
yang digunakan pada port enps03 port adapter dari laptop saya )
pada port imap yaitu port 25
setelah itu jika berhasil melakukan telnet ke IP hosts ke port 110
lalu cek email masuk
jika berhasil masuk ke port 25 dan 110 itu artinya instalasi imap
dan pop sudah berhasil
● kemudian lakukan cek pada domain dio.ac.id apakah sudah
terarahkan ke website localhost dari squirrelmail dan coba cek
email yang sudah dikirim di telnet tadi

● Login dengan salah satu user yaitu “dio” atau “anggi” (disini
saya mengirim file dari dio1 ke anggi)
● Lakukan testing pada squirrelmail pada websitenya dengan
mengirim via squirrelmail compose ke mail terkait
● Lakukan pengecekan pada mailbox daren pada file inbox
sedangkan pada jud kita cek pada folder sent

B. PROJEK PEMETAAN JARINGAN WIRELESS


Dalam projek yang kedua, kami memilih Gedung PGSD dalam membuat
pemetaan jaringan nirkabel (WiFi). Tujuan dari project ini adalah untuk
menentukan letak titik-titik akses WiFi sebaiknya ditempatkan agar sinyalnya bisa
mencakup area yang luas.
Setelah itu, akan dilakukan evaluasi untuk memeriksa apakah penempatan
titik akses WiFi sudah tepat. Evaluasi ini dilakukan dengan dua metode, yaitu
active survey dan passive survey. Active survey akan melibatkan pengujian
langsung dengan mengambil data sinyal WiFi di beberapa lokasi. Passive survey
akan melibatkan pemantauan data sinyal WiFi yang ada secara umum di gedung.
Laporan ini akan memberikan informasi tentang kekuatan dan kualitas
sinyal WiFi di gedung, serta saran untuk meningkatkan penempatan titik akses
WiFi jika diperlukan
1. Pemetaan Lantai 1
Pada Lantai 1 kami menganalisis penempatan Accesspoint yang
sesuai yaitu total ada 12 Accesspoint yang bisa di anggap sesuai untuk
mengkover seluruh ruangan pada lantai 1 gedung FIP B (PGSD) . Kenapa
kami memilih 12 Accesspoint karena dalam pemetaan dan survey saat
membuat denah gedung FIP B (PGSD), lantai 1 memiliki ruangan yang
padat dan tertutup jika dilihat pada map di atas. Dari proses survey kami
hanya melihat penempatan accesspoint sebanyak 3 yaitu di depan ruang
kuliah prodi BK, di depan Lab ICT antara ruang prodi dan ruang musik
dan di depan lab micro antara ruang dosen 1 dan ruang dosen 2 karena
keterbatasan akses dari ruangan ada beberapa hal yang kami evaluasi di
lantai ini sesuai pernyataan di awal. Dengan menggunakan auto planner
dan mempertimbangkan tempat yang berhimpit kami hanya menempatkan
12 AP pada tempat tertentu tentu saja dengan pertimbangan network
health juga.

2. Pemetaan Lantai 2
Pada Lantai 2 kami menganalisis penempatan Accesspoint yang
sesuai yaitu total ada 12 Accesspoint yang bisa dianggap sesuai untuk
mengkover seluruh ruangan pada lantai 2 gedung gedung FIP B (PGSD).
Kenapa kami memilih 12 Accesspoint karena dalam pemetaan dan survey
saat membuat denah gedung FIP B (PGSD), kami hanya melihat
penempatan accesspoint sebanyak 5 yaitu diantara rooftop dengan ruang
kuliah, di depan ruang kuliah, di depan ruang seminar 2 antara ruang
kuliah dan lab ips, di depan ruang lab pgpaud, di antara ruang lab bahasa
antara lab matematika dan ruang kuliah karena keterbatasan akses dari
ruangan ada beberapa hal yang kami evaluasi di lantai ini sesuai
pernyataan di awal.

3. Pemetaan Lantai 3
Pada Lantai 3 kami menganalisis penempatan Accesspoint yang
sesuai yaitu total ada 11 Accesspoint yang bisa dianggap sesuai untuk
mengcover seluruh ruangan pada lantai 3 gedung gedung FIP B (PGSD).
Kenapa kami memilih 11 Accesspoint karena dalam pemetaan dan survey
saat membuat denah gedung FIP B (PGSD), kami hanya melihat
penempatan accesspoint sebanyak 5 yaitu diantara rooftop dengan ruang
kuliah, di depan ruang kuliah, di depan ruang ruang kuliah antara ruang
kuliah dan ruang kuliah, diantara ruang ruang kuliah antara lab taman
baca, di depan antara taman baca dan ruang seminar 1 karena keterbatasan
akses dari ruangan ada beberapa hal yang kami evaluasi di lantai ini sesuai
pernyataan di awal.
4. Kesimpulan :
Dari active survey dan passive survey yang kami lakukan terdapat
perbedaan pada kecepatan jaringan. Kecepatan pada aktiv survey lebih
besar daripada passive survey, karena pada active survey target port
berfokus pada lalu lintas jaringan yang sedang digunakan oleh port dari
wifi dengan menargetkan IP yang diterima oleh adapter wifi laptop kami
sedangkan pada passive survey port adapter akan menganalisis seluruh
channel jaringan yang ada pada sekitar yang kemudian memperhitungkan
berapa kekuatan sinyal yang ada dari seluruh channel secara passive.

5. Active Survey
Pada aktiv survey yang kami lakukan pada koneksi di gedung FIP B
(PGSD) kami melakukan survey pada port device wifi adapter laptop kami
dengan berfokus pada IP yang terhubung di laptop kami dengan menjalankan
protocol ping ekahau pada IP tersebut

Data yang kami dapatkan adalah sebagai berikut sinyal strength nya
adalah -40dBm kedua sinyal noise rasionya itu adalah 58dB dengan kecepatan
transfer data yaitu 144Mbps total AP yang temukan total 1 AP untuk round trip
time itu sebesar 124ms serta loss 0%.
6. Passive Survey
Pada passive survey kami mendapatkan hasil sebagai berikut terdapat
banyak radio dan channel yang terdeteksi kemudian kekuatan sinyal yang
didapat 48 dBm dengan sinyal noise ratio sebesar 27dB dan untuk kecepatan
transfer rate data sebesar 173 Mbps pada adapter passive terdapat kekuatan
sinyal passive sebesar 43 dBm.

7. Dokumentasi Survey Gedung

● Gedung PGSD
● Pengukuran Ruangan

● Denah Gedung

● Gambar Ukuran Denah Gedung

Anda mungkin juga menyukai