OLEH :
1. Pendahuluan
Virtual Machine adalah sebuah lingkungan server virtual yang berfungsi
seperti komputer di dalam komputer. Konsepnya adalah kita bisa menjalankan
beberapa komputer virtual pada satu komputer fisik yang disebut sebagai host.
Setiap komputer virtual ini beroperasi di dalam partisi yang terisolasi dan
memiliki sumber daya seperti CPU, memori, dan sistem operasi sendiri. Dengan
demikian, pengguna dapat menjalankan berbagai aplikasi pada virtual machine
tersebut dan menggunakannya seolah-olah itu adalah perangkat fisik yang
terpisah.
Secara sederhana, Virtual Machine dapat diibaratkan sebagai komputer
maya yang ada di dalam komputer fisik. Ini berarti, dengan menggunakan
teknologi virtualisasi, kita dapat membuat beberapa "komputer" virtual di dalam
satu komputer fisik yang sebenarnya. Salah satu manfaat utama dari penggunaan
Virtual Machine adalah kemampuannya untuk menjalankan beberapa sistem
operasi secara bersamaan di satu perangkat keras. Misalnya, seseorang dapat
memiliki sebuah komputer fisik dengan sistem operasi Windows, namun di
dalamnya juga dapat menjalankan sistem operasi Linux tanpa harus membeli
komputer tambahan. Dalam hal ini, komputer fisik menjadi tuan rumah (host)
bagi beberapa komputer virtual yang masing-masing memiliki sistem operasi
sendiri.
Dalam project ini, kami memilih jenis software yang akan digunakan
dalam Virtual Machine yaitu Virtual Box. VirtualBox adalah perangkat lunak
virtualisasi open-source yang mendukung berbagai sistem operasi sesuai dengan
kebutuhan penggunanya, software ini digunakan di Mac, Windows, dan Linux.
Karena sifatnya yang open-source, VirtualBox dapat dengan mudah didapatkan.
Kami hanya perlu mengunjungi situs webnya dan mengunduhnya secara langsung
tanpa perlu membayar biaya lisensi. Virtual Box akan digunakan sebagai Web
Server dan E-Mail Server pada masing-masing perangkat (laptop) anggota
kelompok.
Dalam Web dan E-mail Server, kami memilih Ubuntu versi 22.04 sebagai
sistem operasi yang digunakan. Ubuntu versi 22.04.2 merupakan salah satu rilis
dari sistem operasi Ubuntu yang dirilis pada bulan April 2022. Sebagai versi LTS
(Long-Term Support), Ubuntu 22.04.2 memberikan dukungan dan pembaruan
keamanan jangka panjang untuk memastikan stabilitas dan kehandalan dalam
menjalankan layanan web dan e-mail. Dengan memilih Ubuntu sebagai sistem
operasi kami, kami dapat mengandalkan fitur dan perbaikan yang disediakan oleh
versi ini.
2. Web Server
● Membuka file nano db.192 dan mengubah nama localhost menjadi nama
domain yang akan saya digunakan yaitu devijarkom.ac.id.
● Konfigurasi untuk file db wordpress.
type master ;
file "/etc/bind/db.wordpress";
};
zone "111.168.192.in-addr.arpa" {
type master ;
file "/etc/bind/db.192" ;
};
● Lakukan penyimpanan konfigurasi dengan cara cara CTRL+X+Y lalu
ENTER.
Menambahkan teks pada resolv.conf dengan perintah nano /etc/resolv.conf
● Jika sudah selesai dengan konfigurasi DNS Server, selanjutnya saya restart
bind9 nya dengan perintah systemctl restart bind9.
● Melakukan konfigurasi
● Selesai.
3. Email Server
● Instal Net Tools :
sudo apt-get install net-tools
● Masuk ke Root :
su –
masukan password
● Edit file hosts :
nano /etc/hosts
● Install Postfix :
sudo apt-get install postfix
https://sourceforge.net/projects/squirrelmail/files/stable/
1.4.22/squirrelmail-webmail-1.4.22.zip
unzip squirrelmail-webmail-1.4.22.zip
mv squirrelmail-webmail-1.4.22 /var/www/html/
mv /var/www/html/squirrelmail-webmail-1.4.22/
/var/www/html/squirrelmail
kemudian konfigurasi pada squirrelmail :
perl /var/www/html/squirrelmail/config/conf.pl
kemudian telnet ke IP hosts (dapat berubah tergantung koneksi
yang digunakan pada port enps03 port adapter dari laptop saya )
pada port imap yaitu port 25
setelah itu jika berhasil melakukan telnet ke IP hosts ke port 110
lalu cek email masuk
jika berhasil masuk ke port 25 dan 110 itu artinya instalasi imap
dan pop sudah berhasil
● kemudian lakukan cek pada domain dio.ac.id apakah sudah
terarahkan ke website localhost dari squirrelmail dan coba cek
email yang sudah dikirim di telnet tadi
● Login dengan salah satu user yaitu “dio” atau “anggi” (disini
saya mengirim file dari dio1 ke anggi)
● Lakukan testing pada squirrelmail pada websitenya dengan
mengirim via squirrelmail compose ke mail terkait
● Lakukan pengecekan pada mailbox daren pada file inbox
sedangkan pada jud kita cek pada folder sent
2. Pemetaan Lantai 2
Pada Lantai 2 kami menganalisis penempatan Accesspoint yang
sesuai yaitu total ada 12 Accesspoint yang bisa dianggap sesuai untuk
mengkover seluruh ruangan pada lantai 2 gedung gedung FIP B (PGSD).
Kenapa kami memilih 12 Accesspoint karena dalam pemetaan dan survey
saat membuat denah gedung FIP B (PGSD), kami hanya melihat
penempatan accesspoint sebanyak 5 yaitu diantara rooftop dengan ruang
kuliah, di depan ruang kuliah, di depan ruang seminar 2 antara ruang
kuliah dan lab ips, di depan ruang lab pgpaud, di antara ruang lab bahasa
antara lab matematika dan ruang kuliah karena keterbatasan akses dari
ruangan ada beberapa hal yang kami evaluasi di lantai ini sesuai
pernyataan di awal.
3. Pemetaan Lantai 3
Pada Lantai 3 kami menganalisis penempatan Accesspoint yang
sesuai yaitu total ada 11 Accesspoint yang bisa dianggap sesuai untuk
mengcover seluruh ruangan pada lantai 3 gedung gedung FIP B (PGSD).
Kenapa kami memilih 11 Accesspoint karena dalam pemetaan dan survey
saat membuat denah gedung FIP B (PGSD), kami hanya melihat
penempatan accesspoint sebanyak 5 yaitu diantara rooftop dengan ruang
kuliah, di depan ruang kuliah, di depan ruang ruang kuliah antara ruang
kuliah dan ruang kuliah, diantara ruang ruang kuliah antara lab taman
baca, di depan antara taman baca dan ruang seminar 1 karena keterbatasan
akses dari ruangan ada beberapa hal yang kami evaluasi di lantai ini sesuai
pernyataan di awal.
4. Kesimpulan :
Dari active survey dan passive survey yang kami lakukan terdapat
perbedaan pada kecepatan jaringan. Kecepatan pada aktiv survey lebih
besar daripada passive survey, karena pada active survey target port
berfokus pada lalu lintas jaringan yang sedang digunakan oleh port dari
wifi dengan menargetkan IP yang diterima oleh adapter wifi laptop kami
sedangkan pada passive survey port adapter akan menganalisis seluruh
channel jaringan yang ada pada sekitar yang kemudian memperhitungkan
berapa kekuatan sinyal yang ada dari seluruh channel secara passive.
5. Active Survey
Pada aktiv survey yang kami lakukan pada koneksi di gedung FIP B
(PGSD) kami melakukan survey pada port device wifi adapter laptop kami
dengan berfokus pada IP yang terhubung di laptop kami dengan menjalankan
protocol ping ekahau pada IP tersebut
Data yang kami dapatkan adalah sebagai berikut sinyal strength nya
adalah -40dBm kedua sinyal noise rasionya itu adalah 58dB dengan kecepatan
transfer data yaitu 144Mbps total AP yang temukan total 1 AP untuk round trip
time itu sebesar 124ms serta loss 0%.
6. Passive Survey
Pada passive survey kami mendapatkan hasil sebagai berikut terdapat
banyak radio dan channel yang terdeteksi kemudian kekuatan sinyal yang
didapat 48 dBm dengan sinyal noise ratio sebesar 27dB dan untuk kecepatan
transfer rate data sebesar 173 Mbps pada adapter passive terdapat kekuatan
sinyal passive sebesar 43 dBm.
● Gedung PGSD
● Pengukuran Ruangan
● Denah Gedung