A. NGINX
Nginx (baca: engine x, pengucapan: /ˌɛndʒɪnˈɛks/ en-jin-eks) adalah server HTTP dan
Proxy dengan kode sumber terbuka yang bisa juga berfungsi sebagai proxy IMAP/POP3.
Kode sumber nginx ditulis oleh seorang warga negara Rusia yang bernama Igor Sysoev
pada tahun 2002 dan dirilis ke publik pada tahun 2004. Nginx terkenal karena stabil,
memiliki tingkat performansi tinggi dan minim mengonsumsi sumber daya.
Nginx juga memiliki fitur seperti reverse proxy multiple protocols (HTTP, Memcached,
PHP‑FPM, SCGI, uwsgi), Stream HTTP video (FLV, HDS, HLS, MP4) serta HTTP/2 gateway.
PHP disebut sebagai bahasa pemrograman server side karena ia diproses pada komputer
server saja. Hal inilah yang membedakan PHP dengan bahasa pemrograman client-side
seperti JavaScript. Untuk pembuatan web, kode PHP umumnya disisipkan pada dokumen
HTML. Karena kemampuan inilah PHP juga sering disebut sebagai bahasa pemrograman
script atau Scripting Language. Dalam hal ini, Dengan menggunakan PHP, Anda bisa
dimudahkan dalam membuat konten di dalam sebuah halaman karena lebih efektif.
C. MYSQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris:
database management system) atau DBMS yang multialur, multipengguna, dengan sekitar
6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat
lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual
di bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus di mana penggunaannya tidak cocok dengan
penggunaan GPL.
D. Wordpress
WordPress adalah sistem manajemen konten (CMS) yang bisa digunakan untuk membuat
dan mengelola website atau blog. Sistem WordPress berjalan menggunakan PHP dan
database MySQL atau MariaDB. Beberapa fitur unggulan WordPress antara lain adalah
plugin dan tema, yang mampu menambahkan berbagai fungsi pada platform ini.
Saat ini, WordPress adalah CMS terpopuler yang menaungi lebih dari 42% website di dunia,
dan angka ini diperkirakan masih terus meningkat. Dengan CMS, user bisa mengelola
website dan memublikasikan kontennya tanpa harus menguasai bahasa pemrograman
terlebih dulu.
Berikut langkah-langkah instalasi Nginx, Mysql, php, dan wordpress dalam sistem Debian 9.x
12. Lakukan konfigurasi mysql yang akan kita gunakan dengan perintah
mysql_secure_installation
13. Login ke dalam database untuk membuat user dan database pertama
mysql -u root -p
16. Berikan akses kepada user yang kita buat sebelumnya (no. 14) supaya dapat mengelola
database tersebut
GRANT ALL PRIVILEGES ON cms_wp.* TO 'akses_db'@'localhost';
18. Install php dan php-mysql untuk menjalankan aplikasi berbasis server
apt install php-fpm php-mysql -y
server {
listen 80;
listen [::]:80;
root /var/www/web_tkj;
index index.php index.html index.htm;
server_name _;
location / {
try_files $uri $uri/ =404;
}
location ~ \.php$ {
include snippets/fastcgi-php.conf;
fastcgi_pass unix:/var/run/php/php7.0-fpm.sock;
}
}
Simpan dengan menekan Ctrl+O kemudian keluar dengan menekan Ctrl+x
e. Restart service nginx supaya pengaturan yang kita buat diterapkan
systemctl restart nginx
i. Ubah kepemilikan semua berkas tersebut ke user dan group www-data supaya bisa
diakses melalui port 80 http
chown -R www-data:www-data /var/www/web_tkj
j. Periksa kembali hasilnya dengan perintah
ls -l /var/www/web_tkj
23. Buka kembali ip address debian masing-masing melalui browser
http://192.168.14.165/
24. Halaman akan menampilkan opsi instalasi wordpress
25. Lanjut ke halaman berikutnya
26. Isi konfigurasi berikutnya sesuai dengan yang kita buat sebelumnya
Database name: cms_wp
Username: akses_db
Password: 123654
Perhatikan kembali langkah 14 dan 15 di atas
27. Langkah selanjutnya
32.