Anda di halaman 1dari 7

Konfigurasi Web Server

(Apache, nginx)
Web server adalah Layanan yang digunakan agar klien dapat mengakses dokumen dan file yang
berbentuk html atau lebih dikenal dengan halaman web contohnya www.google.com,
www.facebook.com, dan sebagainya. Layanan web server menggunakan protokol http dan
https sebagai jalur komunikasi antara sever dan klien, dengan no port : 80 untuk layanan http
dan port 443 untuk layanan https (secure shell / jalur aman).
Kemampuan lain dari web sever adalah memungkinkan untuk menyediakan layanan email dan
ftp berbasis web, atau memberikan tampilan antar muka dalam bentuk halaman web untuk
layanan email dan ftp sehingga lebih menarik dan memudahkan user dalam menggunakan
layanan – layanan tersebut.

Aplikasi yang dapat di gunakan untuk memberi layanan web server secara umum adalah :
1. apache2
Apache adalah komponen server web dari paket perangkat lunak LAMP (Linux, Apache,
MySQL, PHP/Perl/bahasa pemrograman Python).
Apache HTTP Server ("httpd") diluncurkan pada 1995 dan telah menjadi server web paling
populer di internet sejak April 1996. Apache HTTP Server adalah hasil karya dari The Apache
Software Foundation. Suatu lembaga yang mengembangkan server HTTP yang bersifat
open-source untuk sistem operasi modern termasuk UNIX dan Windows. Tujuan dari proyek
ini adalah untuk menyediakan server yang aman, efisien dan dapat dikembangkan yang
menyediakan layanan HTTP yang selaras dengan standar HTTP saat ini.
(sumber https://httpd.apache.org/)
Bagaimana Cara Kerja Web Server Apache?
Meskipun disebut sebagai web server, Apache tidak hadir dalam bentuk server fisik,
melainkan software yang menjalankan sebuah server. Fungsinya adalah membuat koneksi
antara server dan browser milik pengunjung website (Firefox, Google Chrome, Safari, dan
lain-lain) sembari mengirimkan file bolak-balik (antara klien-server). Apache merupakan
software lintas platform, dan karena itulah server ini dapat berfungsi baik di server Unix
maupun server Windows.
Pada saat visitor loading halaman tertentu di website Anda, misalnya beranda utama atau
“Tentang Kami”, browser visitor mengirimkan permintaan ke server Anda dan Apache
mengirim jawabannya kembali dengan memuat semua file yang diminta (teks, gambar, dan
lain-lain). Server dan klien berkomunikasi melalui protokol HTTP, sementara Apache
bertanggung jawab terhadap kelancaran dan keamanan komunikasi antara server dan klien.
Kelebihan:
 Open-source dan gratis, bahkan untuk tujuan komersial.
 Software yang andal dan stabil.
 Patch keamanan yang terus-menerus diperbarui.
 Fleksibel karena memiliki struktur berbasis modul.
 Kemudahan konfigurasi dan tidak sulit bagi pemula.
 Lintas platform (dapat berfungsi baik di server Unix maupun Windows).
 Pun dapat digunakan di situs WordPress.
 Komunitasnya besar dan memudahkan pengguna jika menemukan masalah.
Kekurangan:
 Terjadi gangguan pada performa jika suatu website menerima traffic dengan jumlah
sangat tinggi.
 Terlalu banyak opsi konfigurasi yang bisa mengarah ke rentannya keamanan.
(sumber https://www.hostinger.co.id/)
2. Nginx (baca Engine-X)
Nginx adalah proyek yang dikembangkan oleh Igor Sysoev (Software Engineer asal Rusia)
dan dirilis pada Oktober 2004. Saat itu terdapat masalah yang dikenal dengan nama C10k
atau masalah kinerja sistem pada saat menangani 10 ribu koneksi secara bersamaan. Igor
mencoba untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Jadi Igor membuat Nginx yang menawarkan penggunaan konkurensi tinggi yang dapat
menangani ribuan koneksi secara bersamaan dengan penggunaan memori yang rendah.
Nginx menggunakan proses asynchronous (mengeksekusi kode sebelum perintah
sebelumnya selesai dijalankan) daripada membuat proses baru untuk setiap eksekusi baris
kode yang ada. Situs resmi nginx beralamat di http://nginx.org/en/.
Dalam menjalankan tugasnya, Nginx juga mempunyai beberapa fitur yang dapat
dimanfaatkan untuk mendukung performa web server yang andal seperti:
 Reverse proxy dengan proses cache
 Dukungan IPv6
 Load balancing
 Dukungan FastCGI dengan proses cache
 WebSockets
 Menangani file statis, file index, dan auto-indexing
 TLS/ Sertifikat SSL dengan SNI (Server Name Indication)

Kehebatan Nginx dibuktikan dengan kepercayaan dari berbagai macam website terkenal
mulai Netflix, Facebook, Twitter, GitLab, Microsoft, DuckDuckGo, IBM, Google, dan website
besar lainya. Seluruh website tersebut semuanya mempercayakan Nginx sebagai web server
di website yang dimilikinya.
(sumber https://www.niagahoster.co.id/)

NGINX adalah web server yang juga berfungsi sebagai email proxy, reverse proxy, dan load
balancer. Struktur software ini bersifat asinkron dan event-driven; yang memungkinkan
banyak request atau permintaan diproses pada waktu bersamaan. Selain itu, NGINX juga
dapat diskalakan sesuai dengan tumbuh dan berkembang jumlah trafik yang datang ke
website. NGINX dan Apache adalah dua dari sekian web server terbaik yang ada di pasaran.

3. php5
PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan
web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum (wikipedia).
PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The
PHP Group. Situs resmi PHP beralamat di http://www.php.net.
PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server.
Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript
yang diproses pada web browser (client).
Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan namanya,
PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya,
PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya
digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang
digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia, wordpress, joomla, facebook, dll.
Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan
rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri:
PHP: Hypertext Preprocessor.
PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam lisensi
PHP License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa
digunakan untuk proyek Open Source.
Kemudahan dan kepopuleran PHP sudah menjadi standar bagi programmer web di seluruh
dunia. Menurut wikipedia pada februari 2014, sekitar 82% dari web server di dunia
menggunakan PHP. PHP juga menjadi dasar dari aplikasi CMS (Content Management
System) populer seperti Joomla, Drupal, dan WordPress.
(Sumber www.duniailkom.com)
PHP bukanlah aplikasi web server paket php5 yang akan kita install pada mesin debian
merupakan suatu paket compiler dari script php yang umum digunakan dalam
pemrograman web, karena kemampuan php yang dapat menyajikan sebuah tampilan web
secara dinamis. Maka tugas anda sebagai seorang network engginering haruslah
mengetahui dan mampu mengkonfigurasi sebuah server yang mendukung halaman web
berbasis php.
Konfigurasi Web Server
A. apache2
Langkah pertama adalah install aplikasi apach2 di mesin debian, dan tunggu hingga proses
installasi selesai.
kemudian masuk ke direktori /etc/apache2/sites-available,kemudian copy kan file
000-default.conf menjadi websekolah.conf lalu buka file websekolah.conf.
(file ini akan menjadi konfigurasi dasar untuk alamat web dengan nama www.sekolah.sch.id,
apabila server ini nantinya menampung lebih dari 1 alamat web maka file .conf nya harus
menyesuaikan)
Berikut adalah isi dari file dengan nama websekolah.conf

1. Hapus tanda pagar dan ubah nama alamat web www.example.com sesuai dengan nama
domain yang kita buat misalnya www.sekolah.sch.id.
2. Ubah nama ServerAdmin webmaster@localhost sesuai nama user dan domain yang
sudah dibuat sukiman@sekolah.sch.id
3. Ubah nama direktori html menjadi sesuai nama direktori yang dibuat
/var/www/sekolah
4. Simpan dan keluar dari file websekolah.conf
5. Masuk ke direktori /var/www dan buat direktori baru dengan nama sekolah.
6. Lalu ketikan perintah a2dissite 000-default.conf (menonaktifkan file konfigurasi default
apache2).
7. Ketikan perintah a2ensite websekolah.conf (menjadikan file websekolah.conf sebagai
konfigurasi dasar untuk alamat web www.sekolah.sch.id).
8. lalu copikan file index.html pada direktori /var/www/html ke direktori
/var/www/sekolah tetap dengan nama yang sama.
Contoh : cp /var/www/html/index.html /var/www/sekolah/index.html
9. Restart service apache (bisa menggunakan init.d atau service apache restart).
10. Kemudian uji menggunakan prompt linux dengan perintah w3m <alamat web yang
dibuat> contoh w3m www.sekolah.sch.id, apabila muncul pesan seperti berikut :
Maka konfigurasi yang dibuat sudah berjalan.
11. Langkah terakhir pengecekan web server melalui mesin klien, klien yang kita gunakan
adalah windows 7, syarat utama untuk pengujian klien adalah klien harus berada pada
jaringan yang sama dengan server dan konfigurasi dns server harus berisi ip address
debian server. Jika ke dua syarat terebut sudah terpenuhi maka langkah berikutnya
adalah membuka aplikasi browser (internet explorer) lalu pada kolom address ketikan
www.sekolah.sch.id, perhatikan gambar berikut :

Jika semua pengaturan sudah sesuai maka akan tampil halaman seperti diatas.

 Halaman web diatas adalah halaman web default yang berasal dari file index.html, kita
dapat mengubah bentuk tampilan dengan cara mengedit file index.html atau mengganti
file tersebut, tetapi tetap menggunakan nama yang sama.
Dalam aturan pemrogaman web setiap halaman awal suatu web harus dinamai index.html
B. Kofigurasi Nginx (engine X)
Langkah pertama adalah install aplikasi NginX di mesin debian,
#apt-get install NginX
Dan tunggu hingga proses installasi selesai.
Kemudian untuk mengkonfigurasi NginX, masuk ke file default,
#nano /etc/nginx/sites-available/default
Kemudian pada baris 46. Dan masukkan alamat web sever yang akan digunakan.

Kofigurasi php5
Untuk dapat mengkonfigurasi php5 pada server debian maka langkah awal yang harus
dilakukan adalah menginstallasi paket php5 php5-cgi libapache2-mod-php5 php5-common
php-pear, sintak :
<perintah install> php5 php5-cgi libapache2-mod-php5 php5-common
php-pear
setelah proses installasi selesai maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi file
mime.conf yang berada pada direktori /etc/apache2/mods-enabled/ kemudian tambahkan
beris berikut : AddHandler php5-script .php
Tambahkan baris tersebut disini pada
Baris 220 untuk memudahkan gunakan perintah
cari kalimat (ctrl+w) lalu ketik “addhandler”

Lalu simpan dan keluar, kemudian buka file php.ini pada direktori /etc/php5/apache2/ dan
tambahkan date.timezone = Asia/Jakarta <menyesuaikan lokasi server berada>
Tambahkan baris tersebut disini pada
Baris 840 untuk memudahkan gunakan perintah
cari kalimat (ctrl+w) lalu ketik “date”

Kemudian masuk ke direktori /var/www/ dan buat file index.php menggunakan aplikasi text
editor cara nya ketik nano index.php, lalu tambahkan baris berikut :
php ?>
phpinfo();
?>
Kemudian simpan dan keluar dari aplikasi teks editor.
Langkah terakhir adalah lakukan restart service apache2.

Kemudian uji apakah konfigurasi php5 sudah berjalan pada server melalui mesin klien.
Caranya sama dengan pengujian web server di klien yang sudah di bahas pada halaman
sebelumnya. Lalu pada browser kolom address ketikan alamat web yang kita buat dan
tambahkan index.php.

Jika browser bisa menapilkan halaman web seperti diatas maka konfigurasi php5 yang kita
lakukan sudah berhasil.

Anda mungkin juga menyukai