Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

WEB SERVER

Disusun oleh : PUTRI OKTAVIANI

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR TEORI

Web server adalah sebuah aplikasi server yang melayani permintaan HTTP atau HTTPS dari browser dan
mengirimkannya kembali dalam bentuk halaman-halaman web. Halaman-halaman web yang dikirim
oleh web server biasanya berupa file-file HTML dan CSS yang nantinya akan diparsing atau ditata oleh
browser sehingga menjadi halaman-halaman web yang bagus dan mudah dibaca. Fungsi utama dari web
server adalah menempatkan situs web, selain situs web, web server dapat pula digunakan untuk
peyimpanan data ataupun untuk menjalankan sejumlah aplikasi. Web server berfungsi untuk
mentransfer berkas melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan atas permintaan pengguna.
Berkas yang ditransfer dapat berupa teks, gambar, video, dan lainnya yang merupakan elemen sebuah
halaman web.

Web server juga memiliki beberapa fitur lain, seperti:

1. Virtual Hosting

2. Bandwidth Throtting.

Web Server, untuk berkomunikasi dengan clientnya (web browser) mempunyai protokol sendiri yaitu
HTTP (HyperText Transfer Protocol). Dengan protokol ini, komunikasi antar web server dengan clientnya
(browser) dapat saling dimengerti dan lebih mudah. Seperti telah dijelaskan diatas, Standar format data
pada World Wide Web adalah SGML. Tapi sudah menjadi hal yang umum bahwa para pengguna internet
lebih banyak menggunakan format HTML (HyperText Markup Language) karena penggunaannya yang
lebih sederhana dan mudah dipelajari. Kata HyperText mempunyai arti bahwa seorang pengguna
internet dengan web browsernya dapat membuka dan mambaca dokumen-dokumen yang ada dalam
komputernya atau bahkan komputer yang jauh tempatnya sekalipun. Hal ini memberikan cita rasa dari
suatu proses yang tridimensional, artinya pengguna internet dapat membaca dari satu dokumen ke
dokumen yang lain hanya dengan mengklik beberapa bagian dari halaman-halaman dokumen (web) itu.
Proses yang dimulai dari permintaan webclient (browser), diterima web server, diproses, dan
dikembalikan hasil prosesnya oleh web server ke webclient lagi dilakukan secara transparan. Setiap
orang dapat dengan mudah mengetahui apa yang terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis besarnya
web server hanya memproses semua masukan yang diperolehnya dari web clientnya.

Macam - macam Web Server diantanya:

Apache Web Server - The HTTP Web Server

1. Apache Tomcat

2. Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS)

3. Lighttpd

4. Sun Java System Web Server

5. Xitami Web Server

6. Zeus Web Server

Namun web yang terkenal dan yang sering digunakan adalah Apache dan Microsoft Internet Information
Service (IIS).

Banyak sekali software web server yang berada di internet. Dengan berdasarkan pada 12 macam
pertimbangan diatas, maka dapat dipilih software mana saja yang cocok dengan kebutuhan kita.
Misalnya : Kita memasang web server untuk keperluan suatu perusahaan jasa internet (ISP ), maka
pertimbangan yang harus diambil adalah apakah mereka menginginkan software yang gratis
ataukomersial. Keuntungan dari software komersial adalah mereka punya dukungan teknis dan
dokumentasi yang lengkap, sedang pada kebanyakan software gratis tidak punya. Namun ada juga
software gratisan yang mempunyai dukungan teknis dari pembuatnya dan dengan dokumentasi yang
lengkap. Salah satu software web server gratisan seperti itu adalah Web server Apache.

seperti NCSA, IIS, dan lain-lain.

Apache ini dibuat versi pertamanya oleh Robert Mc Cool — yang terlibat di NCSA– padatahun 1996.
Ditulis dalam bahasa C, perkembangannya dilakukan bersama rekan-rekan melalui email. Dia
mengerjakan proyek itu bersama Apache groupnya : Brian Behlendorf, Roy T. Fielding, Rob Hartill, David
Robinson, Cliff Skolnick, Randy Terbush, Robert S. Thau, Andrew Wilson, Eric Hagberg, Frank Peters and
Nicolas Pioch.

Kenapa diberi nama Apache? Kata yang mendirikan karena pertama mereka ingin menghargai penduduk
asli Amerika Indian Apache yang dikenal ketahanan dan skilnya saat perang, dan kedua karena akar
proyek si apche ini merupakan sebuah ‘a patchy server’. Alasan kedua sebenarnya dengan hoki
ditemukan. Apache dikembangkan oleh komunitas terbuka yang di bawahi oleh Apache Software
Foundation. Aplikasinya dapat digunakan untuk OS yang beragam( tidak bergantung pada vendor
tertentu (cross platform)), sebut saja UNIX, FreeBSD, Linux, Novell netware, MacOS X, Windows.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari Web Server ?

2. Apa fungsi dari Web Server?

3. Bagaimana cara kerja dari Web Server ?

4. Bagaimana konsep dari Web Server ?

C. TUJUAN

1. Memahami konsep dan fungsi dari Web Server

2. Memahami cara kerja dari Web Server Web Server

BAB II

ISI

Cara Kerja Web Server

Cara kerja dari web server apabial membuka sebuah halaman website, yang biasanya berupa URL
http://www.wikipedia.org/home.htm. Kita akan mengetikkan URL tersebut di peramban atau browser
kemudian menekan tombol enter, tanpa kita ketahui proses yang terjadi di belakang layar atau di dalam
browser itu sendiri, maka akan muncullah halaman website di layar monitor komputerkita. Proses yang
akan terjadi pada browser adalah browser akan membentuk koneksi dengan web server, meminta
halaman website dan menerimanya. Web server kemudian mengecek permintaan tersebut apakah
tersedia atau tidak.

Apabila tersedia, maka web server akan mengirimkan data kepada browser. Apabila permintaan tidak
ditemukan atau terjadi error maka web server akan mengirimkan pesan error kepada browser.
Pembentukan koneksi, permintaan data, penerimaan data dari browser ke web server diatur dalam
sebuah kode RFC2616. RFC2616 mencantumkan status web server dalam bentuk kombinasi tiga angka
yang memiliki arti berbeda-beda. Status ini muncul di peramban saat kita mengakses web server
tertentu. Status-status dari web server tersebut adalah :

100 : Continue

101 : Switching protocols

200 : OK

201 : Created

202 : Accepted

203 : Non-authoritative information

204 : No Content

205 : Reset Content

206 : Partial Content

300 : Multiple choices

301 : Moved permanently

302 : Found

303 : See other

304 : Not modified

305 : Use proxy

307 : temporary redirect

400 : Bad request

401 : Unauthorized

402 : Payment required

403 : Forbidden

404 : Not found

405 : Method not allowed

406 : Not acceptable


Pada jaman sekarang ini, sudah banyak tersedia vendor-vendor yang menyediakan layanan web server,
baik yang berbayar maupun yang bersifat gratis, dengan masing-masing yang menawarkan kelebihan
yang dimiliki web server milik mereka. Vendor-vendor yang ada tersebut seperti IIS yang merupakan
kepemilikan Microsoft, Apache, Nginx dan Google GWS. Pangsa pasar yang dikuasai masing-masing
vendor inipun berbeda-beda. berdasarkan riset yang dilakukan Netcraft pada Mei 2013, diperoleh hasil
bahwa web server dengan penggunaan yang terbanyak adalah Apache dengan besar persentase
pemakai sebesar 53,42%, lalu diikuti oleh IIS dengan persentase pengguna 16,69%, Nginx sebesar
15,52% dan Google GWS dengan persentase sebesar 3,42%. Berikut akan dijelaskan secara singkat dan
jelas mengenai masing-masing web server yang dimiliki vendor-vendor tersebut.

Contoh Web Server yang paling banyak dikenal yaitu apache dan IIS (Internet Information Services)

a. Apache

Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft
Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan
situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini mengunakan HTTP. Apache
memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis
data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang
memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak sumber
terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah
naungan Apache Software Foundation.

Apache web server mendukung penambahan modul-modul. Diantara modul yang sering dipakai adalah
modul PHP. PHP (Personal Homep Page Tool) adalah salah satu jenis aalat yang digunakan untk
membuat halaman web anda menjadi lebih menarik, lebih aman, dan lebih dinamik. Pada dasrnya PHP
miirip dengan bahsa script yang lainnya seperti asp, Javascript , Visual BASic atau yang lainnya, namun
keuntungannya adalah pada PHP tidak diperlukan tambahan pada sisi webclient seperti halnya
Javascript dan Visual Basic script, sehingga lebih luas penggunaannya. Web server Apache mempunyai
kelebihan dilihat dari beberapa pertimbangan diatas :

1. Apache termasuk dalam kategori freeware.

2. Apache mudah sekali proses instalasinya jika dibanding web server lainnya seperti NCSA, IIS, dan
lain-lain.

3. Mampu beroperasi pada berbagai paltform sistem operasi.

4. Mudah mengatur konfigurasinya. Apache mempunyai hanya empat file konfigurasi.

5. Mudah dalam menambahkan peripheral lainnya ke dalam platform web servernya.

Kekuranga Apache :
Setelah anda mengetahui beberapa kelebihan dari Apache, maka kali ini saya akan menjelaskan tentang
beberapa kekurangan dari Apache, beberapa kekurangan dari Apache adalah :

1. Web Server Apache tidak memiliki kemampuan mengatur load seperti IIS, sehingga akan terus mem-
fork proses baru hingga nilai MaxClients tercapai atau hingga batas yang diizinkan oleh OS. Ini tentunya
menguntungkan penyerang karena habisnya RAM akan lebih cepat tercapai.

2. Apache tidak memproses karakter kutip dalam string Referrer dan User-Agent yang dikirimkan oleh
Client. Ini berarti Client dapat memformulasi inputnya secara hati-hati untuk merusak format baris log
akses.

3. Terganggunya proses upload data, yang bisa menyebabkan software salah dalam menerjemahkan
ukuran data yang masuk. Dengan celah tersebut, hacker dikabarkan dapat mengeksploitasi kerentanan
dengan cara mengirimkan request pada server Apache bersangkutan. Versi yang cacat tersebut adalah
seluruh generasi Apache 1.3 dan versi 2 hingga 2.0.36. Server yang diserang hacker memanfaatkan
kelemahan ini akan mengalami DoS, alias server itu tak bisa diakses. Dalam sejumlah kasus,
penyerangnya dapat menjalankan pilihan kodenya.

Fasilitas atau ciri khas dari web server Apache adalah :

a. Dapat dijadikan pengganti bagi NCSA web server.

b. Perbaikan terhadap kerusakan dan error pada NCSA 1.3 dan 1.4.

c. Apache merespon web client sangat cepat jauh melebihi NCSA.

d. Mampu di kopilasi sesuai dengan spesifikasi HTTP yang sekarang.

e. Apache menyediakan feature untuk multihomed dan virtual server.

f. Kita dapat menetapkan respon error yang akan dikirim web server dengan menggunkan file atau
skrip.

g. Server apache dapat otomatis berkomunikasi dengan client browsernya untuk menampilkan
tampilan terbaik pada client browsernya. Misalnya, browser ingin menampilkan dalam bahasa spanyol,
maka web server apache otomatis mencari dalam servicenya halaman-halaman dengan bahasa spanyol.

h. Web server Apache secara otomatis menjalankan file index.html, halaman utamanya, untuk
ditampilkan secara otomatis pada clientnya.

i. Web server Apache mempunyai level-level pengamanan.

j. Apache mempunyai komponen dasar terbanyak di antara web server lain

k. Ditinjau dari segi sejarah perkembangan dan prospeknya, Apache web server mempunyai prospek
yang cerah. Apache berasal dari web server NCSA yang kemudian dikembangkan karena NCSA masih
mempunyai kekurangan di bidang kompatibilitasnya dengan sistim operasi lain. Sampai saat ini, web
server Apache terus dikembangkan oleh tim dari apache.org.

l. Performasi dan konsumsi sumber daya dari web server Apache tidak terlalu banyak, hanya sekitar
20 MB untuk file-file dasarnya dan setiap daemonnya hanya memerlukan sekitar 950 KB memory per
child.

m. Mendukung transaksi yang aman (secure transaction) menggunakan SSL (secure socket layer).

n. Mempunyai dukungan teknis melalui web.

o. Mempunyai kompatibilitas platform yang tinggi.

p. Mendukung third party berupa modul-modul tambahan.

Membangun Web Server (Apache PHP MySQL)

Apache HTTP Server atau biasa disebut dengan Apache adalah aplikasi web server paling banyak
digunakan (Berdasarkan survey yang dilakukan W3Techs.com, saat ini 66% web server didunia
menggunakan Apache). Anda dapat dengan mudah menginstall aplikasi web server Apache ini didalam
cloudopen anda. Note: OS yang digunakan adalah Centos 6.X

KONFIGURASI HOSTNAME

Edit file /etc/hosts dengan text editor, ubah mymachine.com menjadi FQDN (Full Qualified Domain
Name) anda, dan mymachine dengan hostname anda.

127.0.0.1 localhost.localdomain localhost

192.168.1.1 mymachine.com mymachine

Berikutnya jalankan perintah berikut didalam mesin anda, ubah mymachine menjadi nama hostname
anda.

echo "HOSTNAME=mymachine" >> /etc/sysconfig/network

echo "mymachine" > /etc/hostname

hostname -F /etc/hostname

Untuk mengetahui apakah sudah berubah atau belum bisa dilakukan dengan menjalankan perintah
berikut:

hostname

hostname -f

INSTALLASI APACHE
yum update

yum install httpd

By default, file konfigurasi Apache terletak di /etc/httpd/conf/httpd.conf. Sebelum anda lakukan


perubahan sebaiknya backup konfigurasi tersebut terlebih dahulu,

cp /etc/httpd/conf/httpd.conf ~/httpd.conf.backup

Apabila kita membutuhkan Apache untuk digunakan oleh multiple domain, kita perlu menambahkan file
konfigurasi virtual host atau biasa disebut dengan vhost. Edit atau buat file /etc/httpd/conf.d/vhost.conf
dan tambahkan baris berikut didalamnya, contoh dibawah adalah vhost untuk dua buah domain yaitu
contoh.com dan contoh.org, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan.

Catatan

DocumentRoot dapat diarahkan kedirektori yang kita inginkan misalnya /home/nama/public_html

<VirtualHost *:80>

ServerAdmin webmaster@contoh.com

ServerName contoh.com

ServerAlias www.contoh.com

DocumentRoot /srv/www/contoh.com/public_html/

ErrorLog /srv/www/contoh.com/logs/error.log

CustomLog /srv/www/contoh.com/logs/access.log combined

</VirtualHost>

<VirtualHost *:80>

ServerAdmin webmaster@contoh.org

ServerName contoh.org

ServerAlias www.contoh.org

DocumentRoot /srv/www/contoh.org/public_html/

ErrorLog /srv/www/contoh.org/logs/error.log

CustomLog /srv/www/contoh.org/logs/access.log combined

</VirtualHost>
Setelah selesai, tinggal jalankan service apache.

service httpd start

Untuk menjadikan apache autorun, aktifkan dengan menjalankan perintah berikut

chkconfig --levels 235 httpd on

INSTALLASI MySQL

Umumnya pada saat menggunakan Cloud Server sebagai Web Server, walaupun ada namun jarang
sekali pengguna hanya menginstall Apache saja, itulah alasan biasanya disebut alam nama paket yaitu
LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP) atau LEMP (Linux, NginX, MySQL, PHP) apabila aplikasi web server
yang digunakan adalah EngineX atau NginX.

Install MySQL dengan perintah:

yum install mysql mysql-server

Jalankan MySQL untuk pertama kali:

service mysqld start

Setelah MySQL aktif, lakukan konfigurasi awal dengan perintah dibawah dan jawab setiap pertanyaan,
jawab sesuai default atau dengan menekan enter kecuali ada sesuatu yang ingin anda ubah. Masukkan
password baru apabila diminta.

mysql_secure_installation

Setelah melakukan konfigurasi awal, lanjutkan dengan mengakses MySQL dengan

mysql -u root -p

Buat database dan user yang akan menggunakan database tersebut dengan perintah:

create database namadatabase;

grant all on namadatabase.* to 'namauser' identified by 'passworduser';

Jalankan perintah quit untuk mengakhiri, database sudah siap digunakan untuk kebutuhan web server
dan server-side scripting.

INSTALLASI PHP

Lakukan installasi PHP dengan menjalankan perintah:

yum install php

Restart Apache untuk mengaktifkan PHP mode didalam web server anda,
service httpd restart

Edit file /etc/php.ini untuk melakukan konfigurasi PHP anda, selalu restart Apache setiap kali anda telah
melakukan perubahan. Berikut adalah beberapa perintah yang umumnya perlu disesuaikan dengan
kebutuhan web server.

error_reporting = E_COMPILE_ERROR|E_RECOVERABLE_ERROR|E_ERROR|E_CORE_ERROR

display_errors = Off

log_errors = On

error_log = /var/log/php.log

max_execution_time = 300

memory_limit = 64M

register_globals = Off

b. IIS

Internet Information Services

IIS atau Internet Information Services atau Internet Information Server adalah sebuah HTTP web server
yang digunakan dalam sistem operasi server Windows, mulai dari Windows NT 4.0 Server, Windows
2000 Server atau Windows Server 2003. Layanan ini merupakan layanan terintegrasi dalam Windows
2000 Server, Windows Server 2003 atau sebagai add-on dalam Windows NT 4.0. Layanan ini berfungsi
sebagai pendukung protokol TCP/IP yang berjalan dalam lapisan aplikasi (application layer). IIS juga
menjadi fondasi dari platform Internet dan Intranet Microsoft, yang mencakup Microsoft Site Server,
Microsoft Commercial Internet System dan produk-produk Microsoft BackOffice lainnya.

IIS telah berevolusi semenjak diperkenalkan pertama kali pada Windows NT 3.51 (meski kurang banyak
digunakan) hingga IIS versi 6.0 yang terdapat dalam Windows Server 2003. Versi 5.0 diintegrasikan
dalam Windows 2000, sedangkan Windows XP Professional memiliki IIS versi 5.1. Windows NT 4.0
memiliki versi 4.01 yang termasuk ke dalam add-on Windows NT Option Pack. Dalam Windows NT 4.0
Workstation atau Windows 95/98, IIS juga dapat diinstalasikan sebagai Microsoft Personal Web Server
(PWS).

BAB III
KESIMPULAN

Web Server adalah sebuah aplikasi server yang melayani permintaan HTTP atau HTTPS dari browser dan
mengirimkannya kembali dalam bentuk halaman-halaman web. Fungsi utama dari Web Server adalah
menempatkan situs web, selain situs web, web server dapat pula digunakan untuk peyimpanan data
ataupun untuk menjalankan sejumlah aplikasi. Macam-macam Web Server yang terkenal dan yang
sering digunakan adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS).

MAKALAH

DNS SERVER

Disusun oleh : PUTRI OKTAVIANI

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah berkat ridha dan berkah yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada
kesempatan ini, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Domain Name System“dalam
makalah ini kami buat berdasarkan refrensi yang kami cari dan kami temukan dari berbagai sumber
ilmu.

Pokok pembahasan pada makalah ini kami menekankan betapa pentingnya Domain Name System
digunakan untuk pertukaraan data sekaligus urutan masing-masing lapisan yang ada di dalam jaringan
komputer.
Kami hanya akan menjelaskan tentang sejarah terbentuknya ,definisi dan kelebihan serta kelemahan
DNS yang ada pada jaringan komputer agar penulis juga pembaca nantinya akan mengerti dasaar-dasar
jaringan komputer,sehingga akan mengerti apa itu sebenarnya jaringan komputer.

Akhir kata, mungkin dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan , penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun sehingga penulisan makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi
pembaca.

Sukabumi, 19 November 2016

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang & Sejarah DNS


Praktek menggunakan nama sebagai sederhana, abstraksi lebih berkesan alamat numerik host pada
jaringan tanggal kembali ke era ARPANET. Sebelum DNS diciptakan pada tahun 1982, setiap komputer
pada jaringan diambil file bernama HOSTS.TXT dari komputer di SRI (sekarang SRI International).
HOSTS.TXT dipetakan ke alamat numerik. Sebuah host file masih ada pada sistem operasi paling modern
secara default dan umumnya berisi pemetaan dari “localhost” ke alamat IP 127.0.0.1. Banyak sistem
operasi menggunakan nama logika resolusi yang memungkinkan administrator untuk mengkonfigurasi
prioritas pemilihan untuk metode resolusi nama yang tersedia.

Pesatnya pertumbuhan jaringan membuat terpusat dipertahankan berkas HOSTS.TXT kerajinan tangan
yang tidak berkelanjutan, menjadi perlu untuk menerapkan sistem yang lebih scalable mampu otomatis
menyebarluaskan informasi yang diperlukan.

Atas permintaan Jon Postel, Paul Mockapetris menemukan Domain Name System pada tahun 1983 dan
menulis implementasi pertama. Spesifikasi asli diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force di RFC
882 dan RFC 883 yang digantikan pada November 1987 oleh RFC 1034 dan RFC 1035. Beberapa
Permintaan tambahan untuk Komentar telah diusulkan berbagai ekstensi ke DNS inti protokol.

Pada tahun 1984, empat Berkeley siswa-Douglas Terry, Mark Painter, David Riggle, dan Songnian Zhou-
menulis pertama Unix implementasi server nama, yang disebut The Berkeley Internet Name Domain
(BIND) Server. [6] Pada tahun 1985, Kevin Dunlap dari Desember signifikan menulis ulang implementasi
DNS. Mike Karels, Phil Almquist, dan Paul Vixie mempertahankan BIND sejak saat itu. BIND adalah
porting ke platform Windows NT pada awal tahun 1990.

BIND didistribusikan secara luas, terutama pada sistem Unix, dan merupakan perangkat lunak DNS yang
dominan digunakan di Internet .server nama alternatif telah dikembangkan, dimotivasi sebagian oleh
keinginan untuk memperbaiki rekor BIND tentang kerentanan untuk menyerang. BIND versi 9 juga
ditulis dari awal dan memiliki catatan keamanan yang sebanding dengan software DNS modern lainnya.

B. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan disusunnya makalah ini antara lain :

Mengetahui Sejarah terbentuknya DNS


Mengetahui Pengertian DNS

Mengetahui Fungsi dan Cara Kerja DNS

Mengetahui Kelebihan yang dimiliki DNS

C. Batasan Pembahasan

Pembatasan pembahasan yang kami ambil hanyalah mengambil beberapa definisi serta kelemahan dan
kelebihan serta cara kerja dari DNS tersebut,

Membahas pengertian/desinisi Domain Name System

Bagaimana Cara kerja dari DNS

Memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan

BAB II

LANDASAN TEORI
A. Pengertian Domain Name System

Domain Name System (DNS) Adalah sebuah aplikasi service di internet yang menerjemahkan sebuah
domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang melayani permintaan pemetaan IP address
ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP address. DNS biasanya digunakan pada
aplikasi yang berhubungan ke internet sererti Web Browser atau e-mail, Dimana DNS membantu
memetakan host name sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di internet DNS juga dapat di
implementasikan ke private network atau internet.Implementasi Disconected.

Kemudian dapat didefinisikan bahwa DNS domain Internet menerjemahkan nama ke alamat IP host.
DNS secara otomatis mengkonversi nama ketika kita ketik alamat browser Web ke alamat IP dari server
Web hosting situs tersebut.

DNS menerapkan database terdistribusi untuk menyimpan nama dan informasi alamat untuk semua
host publik di internet. DNS menganggap alamat IP tidak berubah (secara statis ditugaskan daripada
yang ditetapkan secara dinamis). Database DNS berada pada hirarki database server khusus. Ketika klien
seperti browser Web permintaan masalah yang melibatkan nama host Internet, sebuah software yang
disebut DNS resolver (biasanya dibangun ke dalam sistem operasi jaringan) kontak pertama server DNS
untuk menentukan alamat IP server. Jika server DNS tidak berisi pemetaan dibutuhkan, maka pada
gilirannya akan meneruskan permintaan ke server DNS yang berbeda pada tingkat yang lebih tinggi
dalam hirarki. Setelah beberapa berpotensi forwarding dan pesan delegasi dikirim dalam hirarki DNS,
alamat IP untuk host yang diberikan akhirnya tiba di resolver, yang pada gilirannya melengkapi
permintaan over Internet Protocol.

DNS tambahan termasuk dukungan untuk caching permintaan dan untuk redundansi. Kebanyakan
operasi jaringan sistem konfigurasi dukungan, sekunder, tersier dan server DNS primer, yang masing-
masing dapat melayani permintaan awal dari klien. Internet Service Provider (ISP) memiliki server DNS
mereka sendiri dan menggunakan DHCP untuk secara otomatis mengkonfigurasi klien, menghilangkan
sebagian besar pengguna rumah dari beban konfigurasi DNS.

Domain Internet lebih besar dikelola swasta. Internet Protocol (IP) jaringan bergantung pada Domain
Name System (DNS) untuk membantu mengarahkan lalu lintas. DNS memelihara sebuah database
didistribusikan nama dan alamat jaringan, dan menyediakan metode untuk komputer untuk remote
query database. Beberapa orang menyebutnya DNS “buku telepon internet”.
DNS dan World Wide Web Semua situs Web publik berjalan di server yang terhubung ke Internet
dengan alamat IP publik. Web server di About.com, misalnya, memiliki alamat seperti 207.241.148.80.
Meskipun orang dapat mengetik informasi alamat seperti http://207.241.148.80/ ke dalam browser
Web mereka untuk mengunjungi situs, bisa menggunakan nama yang tepat seperti
http://www.about.com/ jauh lebih praktis.

Internet menggunakan DNS sebagai layanan resolusi nama di seluruh dunia untuk situs Web publik.
Ketika seseorang jenis nama situs ke dalam browser mereka, DNS mencari alamat IP yang sesuai untuk
situs tersebut, data yang dibutuhkan untuk membuat koneksi jaringan yang diinginkan antara Web
browser dan server Web.

Server DNS dan Nama Hirarki DNS menggunakan arsitektur klien / server jaringan. DNS server adalah
komputer yang ditunjuk untuk menyimpan catatan database DNS (nama dan alamat), sedangkan klien
dari DNS termasuk PC, ponsel dan perangkat lain dari pengguna akhir. DNS server juga berinteraksi
dengan satu sama lain, bertindak sebagai klien untuk satu sama lain ketika diperlukan.

DNS server mengatur ke dalam hirarki. Untuk Internet, disebut akar nama server berada di puncak
hirarki DNS. Internet akar server nama mengelola informasi server DNS untuk domain tingkat atas di
Web (TLD) (seperti “com.” Dan “. Uk”), khususnya nama dan alamat IP yang asli (yang disebut otoritatif)
DNS server bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan tentang setiap TLD individual. Server pada
tingkat yang lebih rendah berikutnya dari hirarki DNS lagu nama domain tingkat kedua dan alamat
(seperti “about.com”), dan tingkat tambahan mengelola domain web (seperti
“compnetworking.about.com”).

DNS server diinstal dan dikelola oleh perusahaan swasta dan badan-badan yang mengatur Internet di
seluruh dunia. Untuk Internet, 13 nama root server (renang benar-benar berlebihan mesin di seluruh
dunia) mendukung ratusan Internet top-level domain, sementara About.com menyediakan informasi
server DNS otoritatif untuk situs dalam jaringan. Organisasi yang sama dapat menyebarkan DNS pada
jaringan pribadi mereka secara terpisah, pada skala yang lebih kecil.

DNS Server merupakan Konfigurasi Jaringan untuk DNS, Klien DNS (disebut resolvers) ingin
menggunakan DNS harus dikonfigurasi pada jaringan mereka. Resolvers query DNS menggunakan
alamat IP tetap (statis) dari satu atau lebih server DNS. Pada jaringan rumah, alamat server DNS dapat
dikonfigurasi sekali pada router broadband dan secara otomatis dijemput oleh perangkat klien, atau
alamat dapat dikonfigurasi pada setiap klien secara individual. Rumah administrator jaringan bisa
mendapatkan alamat server DNS yang valid baik dari penyedia layanan internet mereka atau pihak
ketiga penyedia internet DNS seperti Google Public DNS dan OpenDNS

DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana
DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet,
DNS juga dapat di

implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:

Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah
komputer cukup host name (nama Komputer).

Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah

Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.

B. STRUKTUR DNS

Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang
terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:

1. Root-Level Domains

Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan
level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan
periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
2. Top-Level Domains

Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:

com Organisasi Komersial

edu Institusi pendidikan atau universitas

org Organisasi non-profit

net Networks (backbone Internet)

gov Organisasi pemerintah non militer

mil Organisasi pemerintah militer

num No telpon

arpa Reverse DNS

xx dua-huruf untuk kode Negara (id:indonesia)

3. Second-Level Domains

Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk
contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan
subdomain training.bujangan.com.

Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti:

client1.training.bujangan.com.

4. Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN)
untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah
host name dan detik.com adalah domain name.

C. CARA KERJA DNS

Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut
dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan
permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local
database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata
permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu
permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.

Resolvers mengirimkan queries ke name server

Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan
diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message

Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server

D. PENGATURAN NAMA DOMAIN

Ruang nama domain terdiri dari pohon nama domain. Setiap node atau daun di pohon memiliki nol atau
lebih catatan sumber daya, yang memegang informasi yang terkait dengan nama domain. Pohon sub-
terbagi menjadi zona awal di zona akar. Sebuah zona DNS dapat terdiri dari hanya satu domain, atau
dapat terdiri dari banyak domain dan sub-domain, tergantung pada kewenangan administratif yang
diwakilkan kepada manajer. Domain Name System hirarkis, disusun dalam zona, masing-masing dilayani
oleh server nama Tanggung jawab administratif atas zona apapun dapat dibagi dengan menciptakan
zona tambahan. Otoritas dikatakan didelegasikan untuk sebagian dari ruang lama, biasanya dalam
bentuk sub-domain, nama server lain dan entitas administratif. Zona lama berhenti menjadi otoritatif
untuk zona baru. Sintaks Domain name Uraian definitif aturan untuk membentuk nama domain muncul
dalam RFC 1035, RFC 1123, dan RFC 2181. Sebuah nama domain terdiri dari satu atau lebih bagian,
secara teknis disebut label, yang konvensional concatenated, dan dibatasi oleh titik, seperti
example.com. Paling kanan label menyampaikan top-level domain, misalnya, nama domain
http://www.example.com milik com top-level domain.
Hirarki domain turun dari kanan ke kiri, masing-masing label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-
divisi, atau subdomain dari domain ke kanan. Sebagai contoh: contoh label menetapkan subdomain dari
domain com, dan www adalah sub domain dari example.com. Ini pohon subdivisi mungkin memiliki
hingga 127 level. Setiap label dapat berisi hingga 63 karakter. Nama domain lengkap tidak boleh
melebihi panjang 253 karakter dalam representasi tekstual nya. Dalam representasi biner internal DNS
panjang maksimum membutuhkan 255 oktet penyimpanan, karena juga menyimpan panjang nama.
Dalam prakteknya, beberapa pendaftar domain mungkin memiliki batas singkat.

Nama DNS mungkin secara teknis terdiri dari setiap representable karakter dalam oktet. Namun,
diperbolehkan perumusan nama domain di zona akar DNS, dan sub domain yang lain, menggunakan
format pilihan dan set karakter. Karakter diperbolehkan dalam label adalah subset dari set karakter
ASCII, dan termasuk karakter melalui z, A sampai Z, angka 0 sampai 9, dan tanda hubung. Aturan ini
dikenal sebagai aturan LDH (huruf, angka, tanda hubung). Nama domain yang ditafsirkan dengan cara
kasus-independen. Label mungkin tidak memulai atau diakhiri dengan tanda hubung. Ada aturan
tambahan yang pada dasarnya mensyaratkan bahwa nama domain tingkat atas tidak semua-numerik.
Sebuah nama host adalah nama domain yang memiliki minimal satu alamat IP yang terkait. Sebagai
contoh, nama domain example.com http://www.example.com dan juga nama host, sedangkan domain
com adalah tidak. Nama domain internasional Keterbatasan set karakter ASCII diizinkan di DNS dicegah
representasi nama dan kata-kata dari berbagai bahasa dalam huruf atau skrip asli mereka. Untuk
membuat ini mungkin, ICANN menyetujui Internasionalisasi Nama Domain Aplikasi (IDNA) sistem,
dimana pengguna aplikasi, seperti web browser, peta Unicode string ke dalam karakter DNS yang sah
menggunakan Punycode. Pada tahun 2009 ICANN menyetujui instalasi internasionalisasi nama domain
kode negara top-level domain. Selain itu, banyak pendaftar yang ada nama domain tingkat atas (TLD) s
telah mengadopsi sistem IDNA.

Nama server/Domain Name System dikelola oleh sistem database terdistribusi, yang menggunakan
model client-server. Node dari database ini adalah nama server. Setiap domain memiliki setidaknya satu
server DNS otoritatif yang mempublikasikan informasi tentang domain dan server nama dari setiap
domain bawahan untuk itu. Bagian atas hirarki dilayani oleh root server nama, server untuk permintaan
ketika melihat ke atas (resolving) TLD. Server nama otoritatif Sebuah server nama otoritatif adalah
server nama yang memberikan jawaban yang telah dikonfigurasi oleh sumber asli, misalnya,
administrator domain atau dengan metode DNS dinamis, berbeda dengan jawaban yang diperoleh
melalui DNS query biasa ke nama server lain. Otoritatif-satunya hanya mengembalikan nama server
jawaban atas pertanyaan tentang nama domain yang telah dikonfigurasi secara khusus oleh
administrator. Dengan kata lain, sebuah nama server otoritatif memungkinkan server nama rekursif
mengetahui data DNS (IP IPv4, IP IPv6, daftar server surat masuk, dll) nama host yang diberikan (seperti
“www.example.com”) memiliki. Sebagai salah satu contoh, otoritatif nama server untuk “example.com”
memberitahu server nama rekursif yang “www.example.com” memiliki IP 192.0.43.10 IPv4. Sebuah
server nama otoritatif dapat menjadi server master atau server budak. Sebuah server master adalah
server yang menyimpan asli (master) salinan semua catatan zona. Sebuah server budak menggunakan
mekanisme update otomatis dari protokol DNS dalam komunikasi dengan tuannya untuk menjaga
salinan identik dari catatan master.

Satu set server nama otoritatif harus ditugaskan untuk setiap zona DNS. Sebuah catatan NS tentang
alamat dari himpunan yang harus disimpan di zona induk dan server sendiri (sebagai diri-referensi).
Ketika nama domain terdaftar dengan registrasi nama domain, instalasi mereka di registri domain dari
domain tingkat atas memerlukan penugasan nama server primer dan setidaknya satu server nama
sekunder. Kebutuhan beberapa server nama bertujuan untuk membuat domain masih fungsional
bahkan jika satu server nama menjadi tidak dapat diakses atau bisa dioperasi Penunjukan nama server
primer semata-mata ditentukan oleh prioritas diberikan kepada pendaftar nama domain. Untuk tujuan
ini, umumnya hanya nama domain berkualifikasi lengkap dari server nama diperlukan, kecuali server
yang terkandung dalam domain terdaftar, dalam hal alamat IP yang sesuai juga diperlukan.

Nama server primer sering menguasai server nama, sementara server nama sekunder
dapatdiimplementasikan sebagai server budak. Server otoritatif menunjukkan statusnya penyediaan
jawaban yang pasti, dianggap otoritatif, dengan menetapkan bendera perangkat lunak (struktur bit
protokol), disebut Jawaban Resmi (AA) bit dalam responnya. Bendera ini biasanya direproduksi
menonjol dalam output alat kueri DNS administrasi (seperti penggalian) untuk menunjukkan bahwa
menanggapi nama server adalah otoritas untuk nama domain yang bersangkutan. Operasi Mekanisme
resolusi alamat Resolvers nama domain menentukan domain name server sesuai yang bertanggung
jawab untuk nama domain yang dimaksud oleh sejumlah query dimulai dengan paling kanan (top-level)
label domain. Sebuah DNS recursor berkonsultasi tiga nama server untuk menyelesaikan alamat
www.wikipedia.org. Proses ini memerlukan: Sebuah host jaringan dikonfigurasi dengan cache awal
(disebut petunjuk) dari alamat yang dikenal dari root server nama. Seperti file petunjuk diperbarui
secara berkala oleh administrator dari sumber yang dapat dipercaya. Sebuah query ke salah satu root
server untuk menemukan server otoritatif untuk top-level domain. Sebuah query ke server yang
diperoleh TLD untuk alamat server DNS otoritatif untuk domain tingkat kedua. Pengulangan langkah
sebelumnya untuk memproses setiap label nama domain secara berurutan, sampai langkah terakhir
yang mengembalikan alamat IP dari host yang dicari. Diagram menggambarkan proses ini untuk host
www.wikipedia.org. Mekanisme dalam bentuk sederhana ini akan menempatkan beban operasi besar di
root server, dengan setiap pencarian untuk alamat awal dengan query salah satu dari mereka. Menjadi
sebagai penting karena mereka adalah untuk fungsi keseluruhan sistem, penggunaan berat seperti itu
akan menciptakan hambatan dapat diatasi untuk triliunan pertanyaan ditempatkan setiap hari. Dalam
prakteknya caching digunakan di server DNS untuk mengatasi masalah ini, dan sebagai hasilnya, nama
akar server sebenarnya terlibat dengan sangat sedikit dari total lalu lintas.
E. Istilah dalam DNS

1. Rekursif dan caching nama server

Secara teori, server nama otoritatif yang cukup untuk pengoperasian Internet. Namun, dengan nama
saja otoritatif operasi server, setiap query DNS harus memulai dengan permintaan rekursif di zona akar
Domain Name System dan setiap sistem pengguna harus menerapkan penyelesai perangkat lunak yang
mampu operasi rekursif. Untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi lalu lintas DNS di Internet, dan
meningkatkan kinerja aplikasi pengguna akhir, Domain Name System mendukung server cache DNS yang
menyimpan hasil query DNS untuk jangka waktu yang ditentukan dalam konfigurasi (time-to-live) dari
nama record domain yang bersangkutan. Biasanya, seperti caching DNS server, juga disebut DNS cache,
juga menerapkan algoritma rekursif yang diperlukan untuk menyelesaikan nama yang diberikan dimulai
dengan DNS root melalui server nama otoritatif dari domain tanya. Dengan fungsi ini diimplementasikan
dalam nama server, aplikasi pengguna mendapatkan efisiensi dalam desain dan operasi. Sebagai salah
satu contoh, jika klien ingin mengetahui IP untuk “www.example.com”, ia akan mengirim, untuk nama
caching server yang rekursif, DNS meminta menyatakan “Saya ingin IP IPv4 untuk ‘www.example.com ‘.
” Rekursif nama server akan kemudian query server nama otoritatif sampai mendapat jawaban bahwa
permintaan (atau kembali kesalahan jika tidak mungkin untuk mendapatkan jawaban) – dalam hal ini
192.0.43.10.

Kombinasi caching DNS dan fungsi rekursif di nama server tidak wajib, fungsi dapat diimplementasikan
secara independen di server untuk tujuan khusus.Penyedia layanan Internet (ISP) biasanya menyediakan
rekursif dan caching server nama untuk pelanggan mereka. Selain itu, banyak router jaringan rumah
menerapkan cache DNS dan recursor untuk meningkatkan efisiensi dalam jaringan lokal.

2. DNS resolver/ resolv.conf

Adalah Sisi-klien dari DNS disebut DNS resolver. Hal ini bertanggung jawab untuk memulai dan
sekuensing permintaan yang pada akhirnya mengarah pada resolusi penuh (terjemahan) dari sumber
daya yang dicari, misalnya, terjemahan dari nama domain ke alamat IP. Sebuah query DNS dapat berupa
permintaan non-rekursif atau query rekursif

Sebuah query non-rekursif adalah satu di mana server DNS memberikan catatan untuk domain yang
sangat berwibawa itu sendiri, atau memberikan hasil parsial tanpa query server lain.

Sebuah query rekursif adalah salah satu yang server DNS akan sepenuhnya menjawab pertanyaan (atau
memberikan kesalahan) dengan query server nama lain yang diperlukan. Server DNS tidak diperlukan
untuk mendukung permintaan rekursif. Resolver, atau server DNS lain secara rekursif bertindak atas
nama resolver, negosiasi penggunaan layanan rekursif menggunakan bit dalam header permintaan.
Menyelesaikan biasanya memerlukan iterasi melalui beberapa nama server untuk menemukan
informasi yang dibutuhkan. Namun, beberapa resolvers berfungsi dengan berkomunikasi hanya dengan
nama server tunggal. resolvers sederhana (disebut “stub resolver”) bergantung pada server nama
rekursif untuk melakukan pekerjaan mencari informasi bagi mereka. Nama server dalam delegasi
diidentifikasi berdasarkan nama, bukan berdasarkan alamat IP. Ini berarti bahwa nama server
menyelesaikan harus mengeluarkan permintaan DNS lain untuk mengetahui alamat IP dari server yang
telah dirujuk. Jika nama yang diberikan dalam delegasi adalah subdomain dari domain yang delegasi
yang disediakan, ada ketergantungan melingkar. Dalam kasus ini nama server menyediakan delegasi
juga harus menyediakan satu atau lebih alamat IP untuk server nama otoritatif yang disebutkan dalam
delegasi. Informasi ini disebut lem. Nama server menyediakan lem ini dalam bentuk catatan di bagian
tambahan dari respon DNS, dan memberikan delegasi pada bagian jawaban dari respon. Sebagai contoh,
jika nama server otoritatif untuk example.org adalah ns1.example.org, komputer mencoba untuk
menyelesaikan http://www.example.org pertama menyelesaikan ns1.example.org.

Karena ns1 terkandung dalam example.org, ini memerlukan menyelesaikan example.org pertama, yang
menyajikan ketergantungan melingkar. Untuk memecahkan ketergantungan, nama server untuk domain
tingkat atas termasuk org lem bersama dengan delegasi untuk example.org. Catatan lem adalah catatan
alamat yang menyediakan alamat IP untuk ns1.example.org. Resolver menggunakan satu atau lebih dari
alamat IP untuk query salah satu server otoritatif domain, yang memungkinkan untuk menyelesaikan
permintaan DNS.

3. Caching Rekam
Merupakan DNS Proses Resolusi mengurangi beban pada setiap server dengan caching catatan
permintaan DNS untuk jangka waktu setelah tanggapan. Hal ini memerlukan rekaman dan selanjutnya
konsultasi lokal dari copy bukan memulai permintaan baru hulu. Waktu yang penyelesai yang cache
respon DNS ditentukan oleh nilai yang disebut waktu untuk hidup (TTL) yang terkait dengan setiap
record. TTL diatur oleh administrator dari server DNS yang memberikan respon otoritatif. Masa berlaku
dapat bervariasi dari hanya beberapa detik untuk hari atau bahkan berminggu-minggu. Sebagai
konsekuensi penting dari arsitektur tersebar dan cache, perubahan catatan DNS tidak menyebarkan
seluruh jaringan segera, tetapi membutuhkan semua cache untuk berakhir dan menyegarkan setelah
TTL. RFC 1912 menyampaikan aturan dasar untuk menentukan nilai TTL yang sesuai. Beberapa resolvers
dapat mengesampingkan nilai TTL, sebagai protokol mendukung caching hingga 68 tahun atau tidak ada
cache sama sekali.

Caching negatif, yaitu caching fakta non-keberadaan catatan, ditentukan oleh server nama otoritatif
untuk zona yang harus mencakup Mulai dari Authority (SOA) catatan ketika melaporkan tidak ada data
jenis diminta ada. Nilai bidang MINIMUM dari catatan SOA dan TTL dari SOA itu sendiri digunakan untuk
menetapkan TTL untuk jawaban negatif.

4. Reverse lookup

Sebuah reverse lookup adalah permintaan dari DNS untuk nama domain ketika alamat IP diketahui.
Beberapa nama domain dapat dikaitkan dengan alamat IP. DNS menyimpan alamat IP dalam bentuk
nama domain sebagai nama khusus diformat dalam pointer (PTR) record dalam infrastruktur top-level
domain arpa. Untuk IPv4, domain adalah in-addr.arpa. Untuk IPv6, lookup domain reverse ip6.arpa.
Alamat IP direpresentasikan sebagai nama dalam representasi oktet reverse-memerintahkan untuk IPv4,
dan representasi menggigit reverse-memerintahkan untuk IPv6. Ketika melakukan reverse lookup, klien
DNS mengubah alamat ke format ini, dan kemudian query nama untuk catatan PTR mengikuti rantai
delegasi sebagai untuk setiap permintaan DNS. Sebagai contoh, asumsikan alamat IPv4 208.80.152.2
ditugaskan untuk Wikimedia. Hal ini direpresentasikan sebagai nama DNS dalam urutan terbalik seperti
ini: 2.152.80.208.in-addr.arpa. Ketika DNS resolver mendapat (reverse-lookup) permintaan PTR, dimulai
dengan query server root (yang mengarah ke The American Registry Untuk Bilangan ‘(ARIN) server untuk
zona 208.in-addr.arpa). Pada server ARIN, 152.80.208.in-addr.arpa ditugaskan untuk Wikimedia,
sehingga resolver mengirimkan permintaan lain untuk Wikimedia nama server untuk 2.152.80.208.in-
addr.arpa, yang menghasilkan respon yang berwibawa. Lookup Klien Urutan resolusi DNS Pengguna
umumnya tidak berkomunikasi secara langsung dengan DNS resolver. Sebaliknya resolusi DNS
berlangsung transparan dalam aplikasi seperti web browser, klien e-mail, dan aplikasi internet lainnya.
Bila aplikasi yang membuat permintaan yang memerlukan nama domain pencarian, program tersebut
mengirimkan permintaan ke DNS resolusi resolver dalam sistem operasi lokal, yang pada gilirannya
menangani komunikasi yang diperlukan. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat diatas) isi
pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban atas permintaan tersebut, resolver akan
kembali nilai dalam cache kepada program yang membuat permintaan. Jika cache tidak memiliki
jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke satu atau lebih server DNS yang ditunjuk. Dalam
kasus kebanyakan pengguna di rumah, penyedia layanan internet yang menghubungkan komputer
tersebut biasanya akan menyediakan server DNS ini: pengguna tersebut akan mendata telah
mengkonfigurasi alamat server secara manual atau diizinkan DHCP untuk mengaturnya, namun, dimana
administrator sistem telah mengkonfigurasi sistem untuk menggunakan server DNS mereka sendiri, DNS
resolvers mereka menunjukkan secara terpisah mempertahankan server nama organisasi. Dalam hal
apapun, nama server sehingga tanya akan mengikuti proses yang diuraikan di atas, sampai baik berhasil
menemukan hasil atau tidak. Kemudian kembali hasilnya kepada DNS resolver; asumsi itu telah
menemukan hasilnya, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan
tangan hasil kembali ke perangkat lunak yang memprakarsai permintaan.

5. Broken resolvers

Tingkat tambahan kompleksitas muncul ketika resolvers melanggar aturan protokol DNS. Sejumlah ISP
besar telah mengkonfigurasi server DNS mereka untuk melanggar aturan (mungkin untuk
memungkinkan mereka untuk dijalankan pada hardware yang lebih murah daripada penyelesai
sepenuhnya kompatibel), misalnya dengan tidak mematuhi TTLs, atau dengan menunjukkan bahwa
nama domain tidak ada hanya karena salah satu server namanya tidak merespon. Sebagai akhir dari
kerumitan ini, beberapa aplikasi (seperti web browser) juga memiliki DNS cache mereka sendiri, untuk
mengurangi penggunaan referensi DNS resolver. Praktek ini dapat menambah kesulitan tambahan
ketika debugging masalah DNS, karena mengaburkan kesegaran data, dan / atau data apa berasal dari
mana cache. Cache ini biasanya menggunakan caching kali sangat pendek-di urutan satu menit]. Internet
Explorer merupakan pengecualian: versi untuk IE 3.x DNS cache catatan selama 24 jam secara default.
Internet Explorer 4.x dan versi (hingga IE 8) mengurangi waktu default dari nilai setengah jam, yang
dapat berubah dalam kunci registri yang sesuai. Aplikasi lain Sistem yang dijabarkan diatas memberikan
skenario yang disederhanakan.

Domain Name System meliputi beberapa fungsi lainnya:

Hostname dan alamat IP tidak berarti terhubung secara satu-ke-satu. Beberapa nama host yang diwakili
melalui alamat IP tunggal: gabungan dengan virtual hosting, ini memungkinkan satu komputer untuk
malayani beberapa situs web. Atau, nama host tunggal dapat mewakili beberapa alamat IP: ini dapat
memfasilitasi toleransi kesalahan dan distribusi beban, dan juga memungkinkan sebuah situs untuk
memindahkan lokasi fisik mulus.
Ada banyak menggunakan DNS selain menerjemahkan nama ke alamat IP. Misalnya, agen mentransfer
Mail menggunakan DNS untuk mencari tahu di mana untuk mengirimkan e-mail untuk alamat tertentu.
The domain untuk pemetaan mail exchanger disediakan oleh MX mengakomodasi lapisan lain toleransi
kesalahan dan distribusi beban di atas nama untuk pemetaan alamat IP.

6. E-mail Blacklist DNS

Digunakan untuk penyimpanan dan distribusi alamat IP dari daftar hitam e-mail host efisien. Metode
yang biasa digunakan adalah menempatkan alamat IP dari host subjek ke dalam sub-domain dari nama
domain tingkat tinggi, dan menyelesaikan nama itu untuk catatan yang berbeda untuk menunjukkan
positif atau negatif. Berikut ini adalah daftar hitam contoh hipotesis:

102.3.4.5 yang hitam => Membuat 5.4.3.102.blacklist.example dan resolve ke 127.0.0.1

102.3.4.6 tidak => 6.4.3.102.blacklist.example tidak ditemukan, atau default 127.0.0.2

E-mail server kemudian dapat permintaan blacklist.example melalui mekanisme DNS untuk mengetahui
apakah host tertentu menghubungkan kepada mereka adalah dalam daftar hitam. Saat ini banyak
blacklist tersebut, baik gratis atau berbasis langganan, tersedia terutama untuk digunakan oleh
administrator email dan software anti-spam. Sender Policy Framework dan DomainKeys, bukan
menciptakan jenis catatan mereka sendiri, yang dirancang untuk mengambil keuntungan dari yang lain
DNS tipe record, catatan TXT. Untuk memberikan ketahanan dalam hal kegagalan komputer, beberapa
server DNS biasanya disediakan untuk cakupan setiap domain, dan pada tingkat atas, sangat kuat tiga
belas akar server nama yang ada, dengan tambahan “salinan” beberapa dari mereka didistribusikan di
seluruh dunia melalui anycast.

7. Dynamic DNS

(Kadang-kadang disebut DDNS) memungkinkan klien untuk memperbarui entri DNS sebagai perubahan
alamat IP mereka, seperti halnya, misalnya, ketika bergerak antara ISP atau mobile hot spot. Rincian
protokol DNS terutama menggunakan User Datagram Protocol (UDP) pada nomor port 53 untuk
melayani permintaan. permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien diikuti oleh jawaban
UDP tunggal dari server. Transmission Control Protocol (TCP) digunakan ketika ukuran data jawaban
melebihi 512 byte, atau untuk tugas-tugas seperti transfer zona. Beberapa implementasi resolver
menggunakan TCP untuk semua pertanyaan
8. Record Sumber Daya

Adalah elemen data dasar dalam sistem nama domain. Setiap record memiliki tipe (A, MX, dll), batas
waktu berakhirnya, kelas, dan beberapa tipe data khusus. Catatan sumber daya dari jenis yang sama
menentukan rekor sumber daya (RRset). Urutan catatan sumber daya dalam satu set, dikembalikan oleh
resolver untuk aplikasi, tidak terdefinisi, tetapi sering server menerapkan round-robin memesan untuk
mencapai Server Global Load Balancing. DNSSEC, bagaimanapun, bekerja pada catatan sumber daya
lengkap set dalam urutan kanonik. Ketika dikirim melalui jaringan IP, semua catatan menggunakan
format umum ditentukan dalam RFC 1035: RR (Resource record) Bidang Bidang Deskripsi Panjang (oktet)
Nama dari node yang catatan ini berkaitan (variabel) Jenis RR dalam bentuk angka (misalnya 15 untuk
MX RRS) 2 CLASS kode Kelas 2 TTL Count detik bahwa RR tetap berlaku (maksimum adalah 231-1, yaitu
sekitar 68 tahun) 4 RDLENGTH Panjang bidang RDATA

9. Tambahan Data RR-spesifik (variabel)NAME

Adalah nama domain berkualifikasi lengkap dari node di pohon. Pada kawat, nama dapat dipersingkat
menggunakan kompresi label mana ujung nama domain yang disebutkan sebelumnya dalam paket bisa
diganti untuk akhir nama domain saat ini. Sebuah berdiri @ bebas digunakan untuk menunjukkan asal
saat ini. TYPE adalah tipe record. Hal ini menunjukkan format data dan memberikan sedikit digunakan.
Sebagai contoh, catatan A digunakan untuk menerjemahkan dari nama domain ke alamat IPv4, NS
catatan daftar nama server yang dapat menjawab pencarian di zona DNS, dan MX record menentukan
mail server yang digunakan untuk menangani email untuk sebuah domain tertentu di alamat e-mail
(lihat juga Daftar jenis catatan DNS).

10. RDATA

Adalah data relevansi tipe-spesifik, seperti alamat IP untuk catatan alamat, atau prioritas dan nama host
untuk MX record. Jenis catatan terkenal dapat menggunakan kompresi label di bidang RDATA, tapi
“tidak diketahui” jenis catatan tidak boleh (RFC 3597). CLASS catatan yang dibuat untuk IN (Internet)
untuk catatan DNS umum yang melibatkan nama host Internet, server, atau alamat IP. Selain itu, kelas
Chaos (CH) dan Hesiod (HS) yang ada [16] Setiap kelas adalah ruang nama independen dengan delegasi
berpotensi berbeda zona DNS. selain catatan sumber daya didefinisikan dalam zona file, sistem nama
domain juga mendefinisikan beberapa jenis permintaan yang hanya digunakan dalam komunikasi
dengan node DNS lain (pada kawat), seperti ketika melakukan transfer zona (AXFR / IXFR) atau EDNS
(OPT).

11. Wildcard DNS record

Adalah nama-nama yang dimulai dengan label tanda bintang, ‘*’, misalnya, *. Misalnya catatan DNS
milik nama domain wildcard. Menetapkan aturan untuk menghasilkan catatan sumber daya dalam satu
DNS zona dengan menggantikan seluruh label dengan komponen pencocokan nama query, termasuk
keturunan tertentu. Misalnya, dalam x.example zona DNS, konfigurasi berikut menetapkan bahwa
semua subdomain (termasuk subdomain dari subdomain) dari x.example menggunakan axexample mail
exchanger. Catatan untuk axexample diperlukan untuk menentukan mail exchanger. Karena ini memiliki
hasil tidak termasuk nama domain dan subdomainnya dari pertandingan wildcard, semua subdomain
dari axexample harus didefinisikan dalam sebuah pernyataan terpisah wildcard. Peran catatan wildcard
disempurnakan dalam RFC 4592, karena definisi asli dalam RFC 1034 tidak lengkap dan mengakibatkan
salah tafsir oleh pelaksana.

Ekstensi protokol Protokol DNS asli memiliki ketentuan terbatas untuk perpanjangan dengan fitur baru.
Pada tahun 1999, Paul Vixie diterbitkan dalam RFC 2671 mekanisme perpanjangan, disebut mekanisme
Ekstensi untuk DNS (EDNS) yang memperkenalkan elemen protokol opsional tanpa meningkatkan biaya
overhead jika tidak digunakan. Hal ini dilakukan melalui OPT catatan pseudo-sumber daya yang hanya
ada di transmisi kawat protokol, tetapi tidak dalam file zona apapun. Ekstensi awal juga disarankan
(EDNS0), seperti meningkatkan ukuran pesan DNS di UDP datagrams.

12. Update zona Dinamis

Update DNS dinamis menggunakan DNS UPDATE opcode untuk menambah atau menghapus catatan
sumber daya secara dinamis dari zona basis data dipertahankan pada server DNS otoritatif. Fitur ini
dijelaskan dalam RFC 2136. Fasilitas ini berguna untuk mendaftarkan klien jaringan ke DNS ketika
mereka boot atau menjadi dinyatakan tersedia pada jaringan. Karena klien boot dapat diberi alamat IP
yang berbeda setiap kali dari server DHCP, tidak mungkin untuk memberikan statis DNS tugas untuk
klien tersebut. Masalah keamanan Awalnya, masalah keamanan tidak pertimbangan desain utama untuk
perangkat lunak DNS atau perangkat lunak untuk penyebaran di Internet awal, seperti jaringan itu tidak
terbuka untuk partisipasi oleh masyarakat umum. Namun, perluasan Internet ke sektor komersial pada
1990-an mengubah persyaratan untuk langkah-langkah keamanan untuk melindungi integritas data dan
otentikasi pengguna.Beberapa isu kerentanan ditemukan dan dimanfaatkan oleh pengguna yang jahat.
Salah satu isu tersebut adalah DNS cache keracunan, dimana data didistribusikan kepada caching
resolvers dengan dalih menjadi server asal otoritatif, sehingga mencemari menyimpan data dengan
informasi yang berpotensi palsu dan kedaluwarsa kali panjang (time-to-live). Selanjutnya, permintaan
aplikasi yang sah dapat diarahkan ke host jaringan dioperasikan dengan niat jahat. Tanggapan DNS
secara tradisional tidak cryptographically ditandatangani, menyebabkan banyak kemungkinan serangan,
Domain Name System Ekstensi Keamanan (DNSSEC) memodifikasi DNS untuk menambahkan dukungan
untuk tanggapan cryptographically ditandatangani. Beberapa ekstensi telah dirancang untuk
mengamankan zona transfer juga.

Beberapa nama domain dapat digunakan untuk mencapai efek spoofing. Misalnya, paypal.com dan
paypa1.com adalah nama-nama yang berbeda, namun pengguna mungkin tidak dapat membedakan
mereka dalam antarmuka pengguna grafis yang dipilih tergantung pada jenis huruf pengguna. Dalam
banyak font huruf l dan angka 1 terlihat sangat mirip atau bahkan identik. Masalah ini akut pada sistem
yang mendukung nama domain internasional, karena banyak kode karakter dalam ISO 10646, mungkin
muncul identik pada layar komputer biasa. Kerentanan ini kadang-kadang dimanfaatkan dalam
phishing.Teknik seperti maju-dikonfirmasi reverse DNS juga dapat digunakan untuk membantu
memvalidasi hasil DNS.

13. Registrasi nama domain

Hak untuk menggunakan nama domain didelegasikan oleh pendaftar nama domain yang diakreditasi
oleh Internet untuk Corporation Ditugaskan Nama dan Nomor (ICANNorganisasi yang bertugas
mengawasi nama dan sistem jumlah Internet. Selain ICANN, setiap domain tingkat atas (TLD) dikelola
dan dilayani secara teknis oleh organisasi administrasi, operasi registry. Registri adalah bertanggung
jawab untuk menjaga database nama yang terdaftar dalam TLD dikelolanya. Registri menerima informasi
pendaftaran dari masing-masing nama domain registrar berwenang untuk menetapkan nama di TLD
yang sesuai dan menerbitkan informasi menggunakan layanan khusus, protokol WHOIS. ICANN
menerbitkan daftar lengkap pendaftar TLD dan pendaftar nama domain. Informasi pendaftar terkait
dengan nama domain dipertahankan dalam sebuah database online dapat diakses dengan layanan
WHOIS. Untuk sebagian besar lebih dari 290 kode negara top-level domain (ccTLD), pendaftar domain
menjaga WHOIS (pendaftar dan nama server, tanggal kadaluwarsa, dll) informasi. Misalnya, DENIC,
Jerman NIC, memegang data domain DE. Sejak sekitar tahun 2001, kebanyakan pendaftar gTLD telah
mengadopsi apa yang disebut pendekatan registry tebal, yaitu menjaga data WHOIS di pendaftar pusat
bukan database registrar. Untuk COM dan NET nama domain, model registri tipis digunakan. Registri
domain (misalnya, VeriSign) memegang dasar WHOIS data (yaitu, registrar dan nama server, dll) Satu
dapat menemukan WHOIS rinci (pendaftar, server nama, tanggal kadaluwarsa, dll) di pendaftar.
Beberapa pendaftar nama domain, sering disebut pusat informasi jaringan (NIC), juga berfungsi sebagai
pendaftar ke pengguna-akhir. Para pendaftar domain top-level generik besar, seperti untuk COM, NET,
ORG, INFO domain, menggunakan model pendaftar-yang terdiri dari banyak pendaftar nama domain.
Dalam metode ini manajemen, registri saja. mengelola database nama domain dan hubungan dengan
pendaftar. Para pendaftar (pengguna nama domain) adalah pelanggan dari registrar, dalam beberapa
kasus melalui tambahan lapisan reseller.

F. Jenis-jenis catatan DNS

Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:

A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).

AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).

CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-
kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.

[MX record]] atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail
exchange server untuk domain tersebut.

PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut.
Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah
alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya
(saat penulisan / penerjemahan artikel ini), http://www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164,
tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya:
referrals.icann.org.

NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server
DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.

SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan
otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.

SRV record adalah catatan lokasi secara umum.

Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini
juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.

Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan
letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar
dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk
sebuah domain.

G. Perangkat lunak DNS

Beberapa jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa diantaranya:

BIND (Berkeley Internet Name Domain)

djbdns (Daniel J. Bernstein‘s DNS)

MaraDNS

QIP (Lucent Technologies)

NSD (Name Server Daemon)

PowerDNS

Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)

Utiliti berorientasi DNS termasuk:

dig (the domain information groper)


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari makalah ini, kami dapat menyimpulkan beberapa hal tentang DNS, Domain Name System (DNS)
adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution)
di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa
digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS
membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.

Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut
dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan
permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local
database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata
permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu
permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.

Anda mungkin juga menyukai