Anda di halaman 1dari 24

NAMA KELOMPOK

Dwy Juni Darmawanti


Rivia Novelita
Riya Ramadini
Sistem Operasi Jaringan
• Sistem operasi jaringan (network operating
system) adalah sebuah jenis sistem operasi
yang ditujukan untuk menangani jaringan.
Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas
banyak layanan atau service yang ditujukan
untuk melayani pengguna, seperti layanan
berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak
(printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain
sebagainya.
Beberapa sistem operasi jaringan yang
umum dijumpai adalah sebagai berikut

• 1. Banyan VINESBanyan
• VINES (Virtual Integrated Network Service)
adalah sebuah sistem operasi jaringan populer
pada akhir dekade 1980-an hingga awal
dekade 1990-an yang banyak digunakan dalam
jaringan-jaringan korporat. Vines pada
awalnya dibuat berdasarkan protokol jaringan
yang diturunkan dari Xerox Network System
(XNS).
• 2. Novell Netware
• Novell Netware adalah sebuah sistem operasi
jaringan yang umum digunakan dalam
komputer IBM PC atau nkompatibelnya.
• 3. Microsoft LAN
• ManagerLAN Manager adalah sebuah sistem
operasi jaringan yang dikembangkan oleh
Microsoft Corporation bersama dengan 3Com
Corporation.
• 4. Microsoft Windows NT Server
• Windows NT merupakan sebuah sistem operasi 32-bit dari Microsoft
yang menjadi leluhur sistem operasi Windows 2000, Windows XP,
Windows Server 2003, dan Windows Vista. Windows 98, Windows 2000
Profesional, Windows XP Profesional, dan Windows NT Workstation.
• 5. GNU/LINUX
• GNU/LINUX adalah turunan dari Unix yang merupakan freeware dan
powerfull operating system,memiliki implementasi lengkap dari
arsitektur TCP/IP.
• 6. UNIX
• UNIX dapat menangani pemrosesan yang besar sekaligus menyediakan
layanan internet seperti web server, FTP server, terminal emulation
(telnet), akses database, dan Network File System (NFS) yang
mengijinkan client dengan sistem operasi yang berbeda untuk
mengakses file yang di simpan di komputer yang menggunakan sistem
Menentukan Spesifikasi Hardware Server
Yang Dibutuhkan
• 1.Modem
• Modem digunakan oleh jaringan agar jaringan bisa
terhubung dengan internet.
• 2. NIC (Network Internet Card) atau kartu jaringan
• NIC adalah sebuah hardware untuk mendukung
jaringan komputer yang berfungsi untuk
menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya, bentuk NIC berupa kepingan
komponen yang bisa di bongkar pasang pada slot PCI
atau slot PCIE yang terdapat di main board komputer.
• 3. HUB
• Hub merupakan perangkat keras jaringan yang dapat
digunakan sebagai terminal port untuk menghubungkan
komputer dalam jaringan, HUB biasanya memiliki banyak
port RJ45, jumlah port dalam sebuah Hub minimal 4 port.
• 4. Kabel UTP
• Kabel UTP adalah kabel jaringan dengan 8 kabel warna-
warni didalamnya, untuk menghubungkan komputer satu
dengan lainnya dalam jaringan biasanya menggunakan
kabel UTP yang sudah dihubungkan dengan konektor RJ 4
• 5. Konektor RJ 45 adalah konektor yang digunakan untuk
menghubungkan kabel RJ 45, konektor RJ 45 semacam ject
• 6. Bridge
• Bridge digunakan untuk menghubungan antar jaringan
yang mempunyai protokol yang sama. Hasil akhirnya
adalah jaringan logis tunggal. Bridge juga dapat
digunakan jaringan yang mempunyai media fisik yang
berbeda.
• 7. Swich Merupakan pengembangan dari konsep
Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada
switch, yaitu cut-through dan store and forward.
• 8. Front – end Processor
• Front-end Processor menangani lalulintas Jaringan
komputer yang masuk dan keluar dari host komputer.
Menentukan Cara Instalasi Sistem Operasi
Jaringan
• A. Microsoft Windows 2012 Server
• Langkah instalasi sistem operasi jaringan Microsoft
Windows 2012 Server : Siapkan DVD Installer-nya atau File
ISO-nya ( jika melakukan Installasi pada Virtualisasi
VMWare Workstation, VMWare vSphere, VirtualBox atau
MS Virtual PC ). Spesifikasi PC atau Server atau VM yang
direkomendasikan adalah minimal Ram 2 GB, 1 Core
Processor, HDD minimal 80 GB.
• 1. Masukkan DVD atau ISO Installer. Lalu mulai hidupkan
Server / PC / VM.
• 2. Selanjutnya kita pilih Jenis Windows Server yang
akan digunakan. Kita bisa memilih Windows Server
2012 Datacenter Server with a GUI atau Essential
Server. Klik “I Accept the license terms” lalu klik Next.
• 3. Saat muncul pilihan klik “Custom : Install Windows
only (advanced)”.
• 4. Selanjutnya proses pemilihan harddisk, disarankan
agar melakukan partisi lebih dulu sebelum proses
installasi dengan meng-klik “Drive Option
(advanced)”.
• 5. Lakukan partisi masing-masing harddisk.
• 6. Pilih harddisk yang akan kita install OS Windows
Server 2012, lalu klik Next
• 7. Tunggu proses hingga selesai.
• 8. Setelah semua proses diatas selesai, selanjutnya
klik menu “Restart Now”
• 9. Selanjutnya tunggu proses konfigurasi awal hingga
selesai dan selanjutnya akan Administrasi Sistem
Jaringan (ASJ) melakukan proses Auto Restart.
• 10. Saat muncul tampilan untuk mengisi produk key,
kita bisa entry sesuai license yang kita miliki atau kita
klik menu Skip.
• 11. Selanjutnya akan muncul tampilan untuk entry
password Administrator (Admin Administrasi Sistem
Jaringan (ASJ) Local). Masukkan password sesuai
dengan yang kita inginkan lalu kita klik Finish.
• 12. Selanjutnya tekan tombol Ctrl + Alt + Del
bersamaan.
• 13. Lalu masukkan password Administrator yang
telah kita buat tadi.
• 14. Selanjutnya akan muncul tampilan yang
menunjukkan bahwa kita sudah masuk ke dalam
Windows Server 2012 dan siap kita konfigurasi untuk
keperluan sesuai kebutuhan kita.
• 15. Beberapa hal yang perlu kita konfigurasi lebih dulu
adalah mengenai harddisk kedua kita (jika menggunakan
lebih dari satu harddisk) yang biasanya belum di
Onlinekan. Masuk ke menu File and Storage Services
pada Server Manager. Pilih harddisk lalu Klik kanan dan
pilih Online.
• 16. Selanjutnya setelah status harddisk Online, klik
kanan lalu pilih New Volume untuk membuat partisi dan
format harddisk.
• 17. Kemudian kita juga perlu melakukan konfigurasi IP
Address untuk server kita ini. Masuk ke menu Network
and Sharing Center lalu kita setting IP Address untuk
• 18. Kita juga perlu melakukan konfigurasi pada
Hostname Server kita. Misalnya pada
Administrasi Sistem Jaringan (ASJ) contoh ini
saya berikan Hostname / Nama Komputer
dengan XPS-DC-SERVER.
• 19. Selesai
GNU/Linux Debian 8 (Jessie)
• Langkah instalasi sistem operasi jaringan
GNU/Linux Debian 8 (Jessie) :
• 1. Nyalakan PC, dan boot melalui CD/DVD setelah
memasukkan media sumber instalasi. 2. Tunggu
hingga menu instalasi tampil pada layar.
• 3. Setelah menu instalasi tampil, pilih menu Install
untuk memulai instalasi menggunakan antarmuka
CLI.
• 4. Pilih bahasa yang akan digunakan. Disarankan
untuk memilih English
• 5. Pilih lokasi dimana Anda berada. Untuk kali ini pilih
Indonesia, dengan cara memilih other, kemudian pilih Asia,
lalu pilih Indonesia.
• 6. Karena tidak ada kecocokan antara lokasi dan bahasa
yang kita pilih, maka Anda akan disuruh untuk memilih
mana yang diutamakan. Kali ini pilih United States.
• 7. Pilih tipe sususan keyboard yang kita gunakan. Untuk
keyboard yang memiliki susunan universal (QWERTY), pilih
American English.
• 8. Dilanjutkan dengan konfigurasi jaringan, awalnya sistem
akan mencoba meminta alamat IP pada DHCP Server yang
ada di dalam jaringan. Jika komputer tidak terhubung ke
dalam jaringan, pilih Continue.
• 9. Jika kita ingin melakukan konfigurasi jaringan secara
manual, pilih Configure network manually.
• 10. Ketikkan alamat IP yang ingin digunakan.
• 11. Lalu ketikkan subnetmask yang akan digunakan.
• 12. Kemudian ketikkan alamat gateway yang akan
digunakan.
• 13. Dilanjutkan dengan mengetikkan alamat Name (DNS)
Server.
• 14. Ketikkan hostname yang ingin digunakan.
• 15. Lalu ketikkan nama domain yang ingin digunakan.
• 16. Selanjutnya ketikkan password untuk pengguna root
(administrator).
• 17. Ketikkan kembali password yang Anda ketikkan
tadi untuk konfirmasi.
• 18. Dilanjutkan dengan mengetikkan nama lengkap
pengguna baru yang akan dibuat.
• 19. Lalu ketikkan username yang akan digunakan
untuk setiap kali login.
• 20. Ketikkan password untuk pengguna yang baru
dibuat tadi.
• 21. Ketikkan kembali password pengguna baru yang
Anda buat tadi untuk konfirmasi.
• 22. Pilih zona waktu sesuai dengan lokasi tempat
• 23. Dilanjutkan dengan pemartisian harddisk. Karena
kali ini kita akan membuat partisi secara manual, maka
pilih Manual.
• 24. Pilih harddisk fisik yang akan digunakan. 25. Pilih
Yes untuk membuat partisi baru.
• 25. Pilih Yes untuk membuat partisi baru.
• 26. Lalu pilih FREE SPACE.
• 27. Pilih Create a new partition. 28. Pertama-tama kita
buat partisi swap area. Kapasitas swap area yang ideal
adalah 2 kali kapasitas memory (RAM) yang digunakan.
• 29. Untuk type-nya, kita pilih Logical.
• 30. Untuk posisinya kita pilih Beginning.
• 31. Pada tulisan Use as, kita ganti menjadi swap
area.
• 32. Setelah itu, pilih Done setting up the partition.
• 33. Setelah membuat swap area, kita lanjutkan
dengan membuat partisi sistem atau partisi root (/).
Pilih FREE SPACE.
• 34. Pilih Create a new partition.
• 35. Gunakan seluruh kapasitas harddisk yang
tersisa.
• 36. Tipe partisinya, pilih Primary.
• 37. Pada tulisan Bootable flag, ubah tulisan off menjadi on.
• 38. Lalu pilih Done setting up the partition.
• 39. Setelah itu, pilih Finish partitioning and write changes to
disk
• 40. Pilih Yes untuk konfirmasi.
• 41. Kemudian akan dilanjutkan dengan instalasi sistem dasar.
Tunggu hingga muncul pengaturan berikutnya.
• 42. Sistem akan menawarkan Anda untuk memindai media
sumber instalasi lainnya (jika ada). Masukkan CD/DVD media
instalasi, lalu pilih Yes. Jika tidak ada, pilih No.
• 43. Setelah semua media sumber instalasi lainnya selesai
dipindai, masukkan kembali DVD 1 media sumber instalasi,
dan pilih No.
• 44. Selanjutkan Anda akan ditawarkan untuk berpartisipasi
dalam survey pengguna.
• 45. Lalu dilanjutkan dengan pemilihan paket software yang
akan diinstal. Kali ini cukup pilih Standard system utilities
saja. Lalu pilih Continue.
• 46. Tunggu sampai proses instalasi paket software selesai.
• 47. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan instalasi
GRUB boot loader. Pilih Yes untuk menginstal GRUB Boot
loader pada master boot record.
• 48. Lalu pilih lokasi master boot record.
• 49. Instalasi telah selesai. Pilih Continue untuk merestart
komputer.
• 50. Setelah komputer restart, akan tampil
menu GRUB boot loader. Pilih Debian
GNU/Linux.
• 51. Tunggu hingga tampilan login pengguna
muncul. Setelah tampilan login pengguna
muncul, ketikkan nama pengguna dan
passwordnya.
• 52. Selesai.

Anda mungkin juga menyukai