Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRATIKUM

SISTEM OPERASI JARINGAN


“Installasi SOJ”
Laporan Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Nilai Tugas Sistem Operasi Jaringan

Dosen pengampu : Syukhri, ST, M.CIO

Dibuat Oleh :
Alfiola Eka Putri Sayuti
17076051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
A. LEARNING OUTCOMES PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep, jenis dan fungsi Network Operating system dan mampu
merencanakan dan menginstallasi NOS untuk berbagai kebutuhan serta mengguasai pengguanaan
berbagai jenis NOS

B. ALAT dan BAHAN


1. Personal Computer
2. CD Installer Linux Debian
3. Koneksi Internet

C. Teori Singkat
Sistem operasi jaringan (Inggris: network operating system) adalah sebuah jenis sistem
operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas
banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi
berkas (file), layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS Service, HTTP Service, dan lain
sebagainya.

Karakteristik Sistem Operasi Jaringan


a. Pusat kendali sumber daya jaringan
b. Akses aman ke sebuah jaringan
c. Mengizinkan remote user terkoneksi ke jaringan
d. Mengizinkan user terkoneksi ke jaringan lain (misalnya Internet)
e. Back up data dan memastikan data tersebut tersedia

Jenis Sistem Operasi jaringan


1. Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI Adalah Sistem operasi yang dalam proses Instalasinya,
user tidak perlu menghafal sintax – sintax atau perintah DOS atau bahasa pemograman yang
digunakannya.
Berikut beberapa contoh Sistem Operasi jaringan berbasis GUI
a. Linux Redhat
b. Windows NT 3.51
c. Windows 2000 (NT 5.0)
d. Windows Server 2003
e. Windows XP
f. Microsoft MS-NET
g. Microsoft LAN Manager
h. Novell NetWare, dll

2. Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text Adalah sistem operasi yang proses instalasinya,
user diharapkan untuk menghafal sintax – sintax atau perintah DOS yang digunakan untuk
menjalankan suatu proses instalasi Sistem Operasi Jaringan tersebut, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Linux Debian
b. Linux Suse
c. Sun Solaris
d. Linux Mandrake
e. Knoppix
f. MacOS
g. UNIX, dll

D. Hasil pratikum
a. Virtual box
1. Buka aplikasi VB, lalu klik new pada pojok kiri atas untuk membuat virtual PC yang
baru.

2. Lalu akan muncul seperti gambar dibawah , pertama isi nama dari virtual machine
yang akan kita buat selanjutnya type OS dan versi apa yang akan kita install kedalam
VM tersebut. Name : DebianAlfiola_GUI , Type : Linux , Version : Debian (64-bit)
Tentukan memori size nya dengan menggeser sampai angka 4096 MB, Lalu pilih
apakah ingin membuat hard disk virtual atau tidak. Pilih “Create a virtual hard disk
now” jika ingin membuat hard disk virtual sekarang dan jika sudah di tentukan semua
klik “create”

3. Selanjutnya, untuk membuat virtual Hard Disk yang pertama kita tentukan file
location nya , lalu tentukan file size dengan jumlah 8.00 GB, setelah itu kita pilih
pilihan tipe hard disk virtual yang akan dipakai, Pilih VDI (Virtualbox Disk Image)
dan pilih bagaimana hard disk virtual tersebut akan disimpan di hard disk fisik. Pilih
“Dynamically allocated” dan klik “create”.
4. Setelah selesai dibuat, muncul virtual machine yang telah dibuat. Klik pada virtual
machine tersebut dan klik Settings.

5. Klik tab storage dan akan muncul seperti gambar dibawah, lalu pilih empty pada
bagisn bawah controller : IDE untuk memasukkan installer OS yang akan kita
install , lalu pilih gambar CD pada bagian kanan dari optical drive , lalu pilih
installer yang telah kita download dan klik “ OK”

b. Debian 10 berbasis GUI (Graphical User Interface):


1. Pilih virtual mechine yang telah kita buat tadi dan klik “start” pada bagian atas kanan,
jika sudah diklik maka akan muncul seperti gambar dibawah ini, lalu pilih debian
versi apa yang akan kita install untuk percobaan ini kita pilih “Graphical install”
yaitu berguna untuk mengintall debian berbasis GUI.
2. Selanjutnya kita akan diperintahkan untuk memilih bahasa apa yang akan kita
gunakan , pilih “English” lalu klik “continue” untuk melanjutkan.

3. Tahap selanjutnya yaitu memilih lokasi , pilih “Asia” lalu akan disuruh memilih
negara yang tempat kita berada , pilih “indonesia dan klik “continue”.
4. Lalu kita akan disuruh memilih format keyboard yang kita gunakan, pilih “
American English” karena kita telah terbiasa menggunakan format keyboard qwerty.

5. Kemudian muncul kotak Configure Locales. Pilih United States dan tekan Enter.
6. Lalu, tunggu hingga muncul kotak hostname.

7. Lalu ketika muncul kotak tentukan hostname , Masukkan hostname sesuai kebutuhan
dan tekan Enter. Lalu Masukkan Domain Name sesuai kebutuhan dan tekan Enter.
(Pada bagian ini saya lupa mengscreenshootnya )
8. Lalu muncul halaman root password. Masukkan password yang telah ditentukan 2
kali dan tekan Enter. Root adalah level akun tertinggi dalam Linux.
9. Tambahkan full name user yang akan ditampilkan pada saat login , masukan
“debianAlfiola”dan tekan Enter.

10. Lalu akan diminta mensetting username dari user yang baru akan kita buat ,
username ini akan diminta saat kita login nanti.
11. Setelah username kita setting maka bagian password lagi, isi password dua kali pada
kolom yang disediakan dan jangan upa hafalkan karena password itu akan diminta
saat kita akan login nanti.

12. Lalu, muncul kotak Configure Clock. Pilih Western jika berada di sekitar Sumatera,
Jawa, Kalimantan Barat dan Tengah, dan tekan Enter.
13. Setelah itu, muncul kotak Partition Disk. Untuk user baru, pilih “Guided – Use Entire
Disk” dan Tekan Enter. Pilihan ini akan mempartisi seluruh hard disk yang tersedia.
Pilih hard disk yang akan dipartisi dan Tekan Enter. (Lupa men-SS)
14. Setelah itu, muncul kotak Partitioning Scheme. Untuk user baru, pilih “All files in
one partition” dan tekan Enter. Pilihan ini akan meletakkan semua file di dalam satu
partisi hard disk.
15. Kemudian, hard disk dipartisi secara otomatis sehingga muncul 2 partisi. Jika sudah
selesai, pilih “Finish partitioning and write changes to disk” dan tekan Enter.

16. Muncul kotak konfirmasi pembuatan disk. Pilih Yes dan tekan Enter.

17. Lalu installer akan berjalan , dan akan muncul kotak package manager ,jika tidak ada
tambahan CD atau DVD kita pilih “no” lalu klik “continue”.
18. Lalu, muncul kotak memilih mirror network untuk instalasi package. pilih
kartolo.sby.datautama.net.id dan klik “continue”.

19. Instalasi kembali berlanjut beberapa saat.


20. Saat installasi akan muncul kotak Software selection. Karena ingin tampilan GUI,
centang “Debian Desktop Environtment” dan “Standar system utilities” dan tklik
“continue”.

21. Tunggu beberapa saat , hingga muncul kotak bahwa instalasi telah selesai. Tekan
Enter untuk me-restart kembali machine tersebut dan tunggu hingga muncul halaman
login.
22. Masukkan username dan password, lalu tekan login. Setelah itu muncul desktop
Debian 10 yang menandakan bahwa Debian 10 siap digunakan.

c. Instalasi Debian 10 berbasis CLI (Command Line Interface):


1. Langkahnya sama seperti GUI pada saat divirtual box, lalu pada saat Menu awal
pada installer debian 10 berbasis CLI kita memilih “Install” dan tekan enter.

2. Lalu pilih bahasa “English” dan tekan enter.


3. Pilih lokasi negara , klik other lalu pilih “Asia” selanjutnya pilih “indonesia” dan
tekan enter.

4. Kemudian muncul kotak Configure Locales. Pilih United States dan tekan Enter.
5. Kemudian, pilih keymap yang digunakan. Pilih American English dan tekan
Enter.

6. Lalu tunggu loading Additional component, akan muncul setting hostname ,


masukkan hostname sesuai kebutuhan lalu tekan enter. Selanjutnya Masukkan
domain name sesuai kebutuhan dan tekan Enter.
7. Lalu Masukkan password untuk root dan tekan Enter. Kemudian muncul pesan
untuk memasukkan kembali password root tadi dan tekan Enter.

8. Masukkan username dan password yang diinginkan dan tekan Enter.

9. Lalu, pilih zona waktu sesuai wilayah kita saat ini. Pilih Western jika berada di
sekitar Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat dan Tengah, dan tekan Enter.
10. Selanjutnya akan muncul pengaturan Partition disk. Untuk instalasi berbasis
CLI, ada beberapa partisi yang akan dibuat. lalu Pilih Manual dan tekan Enter.

11. Pilih hard disk yang akan dipartisi dan tekan Enter. Kemudian muncul pesan
konfirmasi bahwa hard disk akan dipartisi. Pilih Yes dan tekan Enter.
12. Selanjutnya akan muncul rincian dari harddisk tadi. Langsung pilih “pri/log 8.6
GB FREE SPACE” untuk membuat partisi dan tekan Enter. Muncul pesan
pilihan penggunaan free space pada partisi. Pilih Create a new partition dan tekan
Enter.

13. Pertama kita akan buat partisi untuk root atau “/” sebesar 1 GB dengan tipe
partisi primary lalu klik enter, jika sudah selesai, pilih bagian “Done setting up
the partition” tekan enter.
\
”/” atau root Yaitu partisi yang digunakan untuk menginstal sistem Linux. Partisi ini
hampir sama dengan direktori C: pada Windows.
14. kedua kita akan buat partisi untuk boot atau “/boot” sebesar 500 MB dengan tipe
partisi Logical lalu klik enter, jika sudah selesai, pilih bagian “Done setting up
the partition” tekan enter.

/boot yaitu partisi yang digunakan untuk menyimpan file GRUB Boor Loader
dan semua images dari kernel. Berisi informasi yang berkaitan dengan device dan
service yang dijalankan ketika komputer melakukan proses booting.

15. ketiga kita akan buat partisi untuk home atau “/home” sebesar 4 GB dengan tipe
partisi Logical lalu klik enter, jika sudah selesai, pilih bagian “Done setting up
the partition” tekan enter.
/
home yaitu partisi yang digunakan sebagai tempat penyimpanan data dari user.
Berisi data-data user dan konfigurasi tertentu yang dibuat oleh user.

16. keempat kita akan buat partisi untuk var atau “/var” sebesar 1 GB dengan tipe
partisi Logical lalu klik enter, jika sudah selesai, pilih bagian “Done setting up
the partition” tekan enter.

/
var yaitu partisi yang digunakan untuk menyimpan file log system yang sifatnya
berubah-ubah saat sistem berjalan dengan normal.
17. kelima, kita akan buat partisi untuk var atau “/tmp” sebesar 500MB dengan tipe
partisi Logical lalu klik enter, jika sudah selesai, pilih bagian “Done setting up
the partition” tekan enter.

/
tmp yaitu partisi yang digunakan khusus untuk menyimpan file sementara file-file
aplikasi yang berjalan pada Linux. File tersebut akan terhapus setiap komputer di
restart.
18. terakhir kita buat partisi swap, masukkan ukuran partisi sebesar 1.6 GB dengan
tipe partisi logical, untuk partisi swap yang kita ubah pasa bagian “use as” kita
ganti dengan swap area, jika sudah selesai, pilih bagian “Done setting up the
partition” tekan enter.

Swap adalah sebuah ruang pada harddisk yang dijadikan ruang virtual
memory yang digunakan ketika komputer/laptop membutuhkan lebih banyak
memory. Dalam artian partisi dengan filesystem Swap ini bekerja sebagai
cadangan , apabila RAM yang digunakan penuh.
19. Jika semua partisi sudah dibuat, pilih “finish partition and write changes to disk”
lalu tekan enter. Lalu akan muncul konfirmasi partisi ke harddisk, pilih yes lalu
tekan enter.

20. Lalu, muncul pesan memilih mirror network untuk instalasi package. Pilih
Indonesia dan pilih kartolo.sby.datautama.net.id dan tekan Enter.
21. Tunggu sebentar loading , akan muncul pesan mengisi HTTP Proxy, kosongkan
saja lalu enter, sesudah itu akan muncul lagi pesan untuk mengisi survey, pilih
saja “no” lalu enter kembali.
22. Setelah itu akan muncul pesan piliham packege software selection, kita pilih saja
pada bagian “Standart System Utilities” karena kita ingin berbasis CLI. Lalu pilih
“continue”.

23. Instalasi akan terus berlanjut , lalu kita akan diminta untuk menginstall GRUB
Boot Loader, Ini berfungsi untuk memilih OS apa yang akan kita gunakan
sebelum memasuki proses booting, pilih “yes” lalu tekan enter. Setelah itu akan
diminta memilih hard disk yang akan digunakan untuk installasi GRUB Boot
Loader dan tekan enter.

24. Lalu installasi akan terus berlanjut, hingga muncul pesan bahwa installasi
berhasil , tekan enter untuk me-restart debian tersebut dan tunggu hingga keluar
halam login , masukkan username dan password yang telah kita setting tadi saat
proses installasi.
E. ANALISA
Perbedaan Antara Debian Berbasis Gui Dan Cli :

Pada installasi Debian 10 ada 2 cara yaitu yang berbasis GUI (Graphical User Interface) dan CLI
(Command Line Interface). Masing-masing installasi tersebut memiliki guna masing-msing
sesuai kebutuhan user sendiri. Bisa dilihat digambar diatas perbedaan GUI dan CLI dilihat dari
tampilan, tampilan GUI lebih menarik tidak seperti tampilan CLI yang membosankan, dari segi
waktu penginstall-an GUI lebih memakan waktu yang lebih besar karena package yang diinstall
juga memiliki ukuran yang cukup besar ketimbang CLI. CLI lebih memakan waktu yang sedikit
karna tidak menggunakan resource yang banyak untuk mendukung tampilan grafis. Disini kita
bakalan lebih banyak menggunakan yang berbasis CLI karena kita akan menggunakannya
sebagai server . jadi disaran kan untuk menggunakan basis CLI karena sisa resource setelah
installasi PS dapat digunakan secara maksimal untuk layanan server lainnya serta penggunaan
akan lebih cepat dan efisien dibandingkan basis GUI.

F. KESIMPULAN
Pada mata kuliah Sistem Operasi Jaringan menggunakan Debian berbasis CLI (Command
Line Interface) agar efektif dan efisien jika digunakan pada komputer server terhadap
beberapa layanan yang akan diberikan pada client dalam satu jaringan, beberapa fitur
yang ada pada sistem operasi jaringan juga termasuk sistem keamanan seperti otoritas ,
pembatasan akses tertentu, dan juga pengontrolan akses secara umum.

Anda mungkin juga menyukai