Anda di halaman 1dari 16

BAB II

MENGIDENTIFIKASI SYSTEM OPERASI PADA JARINGAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengidentifikasi System


Operasi Pada Jaringan.

1.) Cara Mengidentifikasi Sistem Operasi Yang Berjalan Di Jaringan.

*)Sistem Operasi adalah perangkat lunak sistem yang mengatur


sumber daya dari perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak
(Software), serta sebagai daemon untuk program komputer. Tanpa sistem
operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi pada
komputer mereka, kecuali program booting. Sedangkan Sistem Operasi
Jaringan adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk
menangani jaringan.

*)Secara umum semua sistem operasi memiliki empat fungsi berikut :


1.) Pengendalian akses terhadap berbagai perangkat keras yang terhubung
ke komputer. (Manajemen perangkat keras)
2.) Pengelolaan file dan folder (Manajemen file dan folder
3.) Penyediaan user interface sebagai jembatan antar user dengan
perangkat keras komputer (Manajemen interaksi user)
4.) Pengelolaan aplikasi user (Manajemen aplikasi)

*)Dilihat dari penggunaannya sistem operasi dapat dibedakan menjadi dua


kelompok besar, yakni:
1.) Sistem operasi desktop, yang banyak digunakan di kantor-kantor, Small
Office/Home Office (SOHO), dengan jumlah user yang sedikit.
2.) Sistem operasi jaringan, Network Operating System (NOS), didesain
untuk dapat melayani user dalam jumlah besar untuk berbagai
keperluan dan banyak digunakan pada perusahaan berskala besar.
Saat ini di pasar, sistem operasi desktop dan server yang paling banyak
digunakan terbagi ke dalam tiga kelompok besar, yakni Microsoft Windows,
Apple Mac Os, dan UNIX/Linux.

*)Sistem operasi jaringan (Inggris : network operating system) adalah sebuah


jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan.
Sistem operasi jaringan menyediakan fungsi khusus untuk menghubungkan
sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan, mengelola
sumber daya jaringan, menyediakan layanan serta menyediakan keamanan
jaringan bagi multiple users.

*)Perbedaan mendasar antara sistem operasi desktop dan sistem operasi


jaringan yaitu :
1.) Sistem operasi dekstop hanya mengelola sumberdaya pada satu
komputer (dirinya sendiri).
2.) Sistem operasi jaringan selain mengelola sumber dayanya sendiri juga
mengelola sumber daya komputer-komputer lain yang terhubung
dengannya (workstation).

*)Sistem operasi jaringan memiliki karakteristik sebagai berikut:


Mendukung penggunaan oleh lebih dari satu user Menjalankan aplikasi yang
mampu digunakan oleh lebih dari satu user Stabil (robust), dimana kecil
kemungkinan untuk terdapat error pada program. Robustness adalah istilah
untuk menunjukkan kemampuan suatu sistem komputer menangani
masalah yang terjadi selama digunakan oleh user. Memiliki tingkat
keamanan data yang lebih tinggi dari sistem operasi desktop.

*)Berikut ini adalah sistem operasi jaringan yang banyak digunakan saat ini.
-UNIX/Linux, ini merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan
sebagai server saat ini, contoh sistem operasi jaringan dengan linux
diantaranya adalah Ubuntu, Red Hat, Caldera, SuSE, Debian, Fedora, dan
Slackware.
-Microsoft Windows, masih dari perusahaan yang sama, Microsoft juga
mengeluarkan Windows Server sebagai sistem operasi jaringannya, mulai
dari versi awalnya adalah Windows Server 2000, hingga yang terakhir
Windows Server 2019.

2.)Cara Menginstal Dan Mengkonfigurasi Sistem Operasi Jaringan.


2.1)Instalasi Windows Server 2016

Sebelum Instalasi yang harus di siapkan Adalah CD/DVD/Flashdisk


Bootable. System Requirement untuk Windows Server 2016 ini
sendiri adalah Sebagai Berikut :
- 1.4 GHz 64-Bit Processor
- 2 GB RAM / 4 GB RAM untuk yang ingin coba di Virtual Box.
- 32 GB Disk Space

1.)Untuk Instalasi silahkan Setting terlebih dahulu BIOS dengan urutan


Priority CD/DVD/Flashdisk Bootable pertama dan Hard Disk kedua.
Setelah di Setting, nanti secara otomatis akan muncul tulisan Press
any Key to Boot From CD or DVD. Kita bisa menekan tombol
apa saja untuk masuk ke Instalasi.

2. )Masuk ke Menu Instalasi, kita bisa memilih Bahasa, Waktu, dan


Keyboard yang akan kita gunakan untuk Install Windows. Disini
saya Setting Bahasa Inggris, Waktu Indonesia , dan Keyboard US.
Kalau sudah klik Next
3. )Klik Install Now.

4.)Kemudian ada 4 Opsi atau Pilihan saat akan Instalasi. Pilih Nomor
2 karena Merupakan Windows Server 2016 Standar dengan
Desktop Experience. Lalu klik next

5. Berikan tanda centang atau klik I Accept the license terms untuk
menyetujui menggunakan Produk ini atau Windows Server 2016 ini.
Lalu Klik Next.

6. Selanjutnya, pilih Custom Install Windows Only (advanced)

7. Hardisk yang kita gunakan kapasitasnya 50 GB, Harddisk ini akan


dibagi menjadi 2 partisi. 40 GB untuk C atau system dan sisanya
untuk D: atau partisi data. Selanjutnya, kita akan masuk ke Menu
Partisi. Klik "New" untuk membagi Hardisk menjadi 2 atau 3 Partisi.
Partisi pertama menjadi tujuan Instalasi dan Partisi kedua untuk
menyimpan data lain. Kalau sudah selesai membagi Partisi langsung
Next saja dan nantinya Proses Instalasi akan berlangsung.

8. Masukan ukuran Size harddisk sebesar 40000 MB lalu klik Apply.

9. Muncul kotak dialog yang memastikan bahwa semua fitur windows


berfungsi baik, windows akan membuat partisi tambahan untuk
system file. Kilik Ok

10.Partisi terbagi 3 :
- Drive 0 Partition 1: system Reserved dimana 1 partisi untuk
cadangan sistem yang defaultnya sekitar 500 MB
- Drive 0 Partitition 2, dimana 1 partisi utama yang digunakan
untuk instalasi sistem operasi
- Drive 0 Unallocated space, dimana 1 partisi yang belum diformat

11. Klik Ok Drive 0 Unallocated space, untuk diformat. Lalu klik New

12.Size nya kita gunakan semuanya atau tidak usah dirubah


ukurannya. Kilik Apply

13.Setelah di apply maka drive berubah menjadi Drive 0 Partition 3 dan


sudah diformat.

16.Setelah Instalasi Selesai PC akan Restart otomatis. Jika muncul


tampilan Press Any key untuk kedua kalinya Jangan menekan apa-
apa.Karena, jika kita menekan lagi, maka Instalasi akan kembali
seperti Awal. Selanjutnya akan muncul "Costumize Settings" dan
Anda akan dimintai mengisi Password.

17. Isi Password dengan kaidah keamanan bahwa harus mengandung


menggunakan Huruf Besar, Huruf Kecil, Angka dan
Karakter/simbol khusus seperti Buku123$. Klik finish

18. Akan muncul tampilan Desktop dengan keterangan jam, hari,


tanggal dan bulan. Untuk masuk ke sistem operasinya agar bisa
mengatur atau administrasi windowsnya. Maka kita harus menekan
tombol di keyboard yaitu tombol ctrl, alt dan delete secara
bersamaan.

19. Setelah menekan tombol di keyboard yaitu tombol ctrl, alt dan
delete secara bersamaan. Maka akan muncul bar putih untuk
mengisi password yang sudah dibuat.

20. Jika password yang dimasukan benar, maka akan masuk windows
seperti tampilan dibawah ini.

2.2 Instalasi Ubuntu Server 16.04


Persyaratan Sistem
untuk spesifikasi hardware yang dibutuhkan, Ubuntu 16.04 LTS Server
Edition mendukung tiga (3) arsitektur besar: Intel x86, AMD64 dan ARM.
Tabel di bawah ini daftar direkomendasikan spesifikasi hardware.
Tergantung pada kebutuhan Anda. semakin tinggi spesifikasinya
semakin baik performnya.

Langkah-langkah installasi Ubuntu Server 16.04

1. Pertama-tama, pastikan kalian punya file ISO


2. Jika Sudah didownload, silahkan Burn file ISO image ubuntu server
16.04 ke CD/DVD. Selanjutnya silahkan Setting Bios di Komputer atau
Laptop kalian dengan urutan Booting pertamanya nya menjadi
CD/DVD kalo pake CD/DVD atau Flashdisk kalo pake flashdisk. kalo
udah silahkan di restart. akan muncul penampakan seperti dibawah
ini, Silahkan pilih bahasa menurut bahasa masing masing.

3.Pilih Install Ubuntu Server

4.Pilih Bahasa untuk Installasi

5. Pada pilihan Select Your Location pilih other


6.Pilih Asia

7.Pilih Indonesia

8.Pilih United State


10.Jawab No pada pilihan Configure the keyboard

11.Pilih English (US)

12.pilih English (US)

13. Pada pilihan Primari network interface pilih sala satu yang akan dijadikan
primary
14.Disini terjadi failed pada Configure te network di karenakan disini tidak
mendapatkan ip dhcp maka abaikan saja dan pilih Continue

15.karna saya tidak terhubung ke internet maka pilih Do not configure the
network at this time

16.masukan nama untuk hostname


17.masukan Full name user

18.Masukan nama untuk user

19..Selanjutnya masukan Password untuk user


20.Masukan kembali password user

21.Konfirmasi Password, bahwa password yang digunakan adalah lemah

22.Untuk saat ini tidak perlu memilih encrypt your home directory

23.Silahkan sesuaikan pada kota masing masing


24.Pada pilihan Partition disk pilih Guide - use entire disk and set up LVM

25.Pemilihan hardisk untuk di partisi

26.Menulis perubahan pada harddisk dan di konfigurasi secara LVM


27.disini saya tidak membuat partisi partisi jadi saya biarkan default secara
otomatis akan membuat partisi untuk swap dan root partition

28.jawab yes untuk penulisan perubahan pada harddisk

29.Proses pembuatan file system

30.Proses Installasi
31.disini saya pilih No automatic update pada pilihan Configure tasksel

32.Pada pilihan Software selection saya hanya memilih OpenSSH Server

33.Proses Installasi Software


34.Jawab Yes untuk install Grub boot loader

35.Finishing instalasi

36.Pilih Continue

37.Oke siahkan login masukan username dan password


B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengidentifikasi System
Operasi Pada Jaringan
1. Mengidentifikasi Sistem Operasi Yang Berjalan Di Jaringan.
2. Menginstal Dan Mengkonfigurasi Sistem Operasi Jaringan.

C. Sikap Kerja dalam Mengidentifikasi System Operasi Pada Jaringan


1. Harus cermat, teliti, dan taat SOP dalam Mengidentifikasi Sistem Operasi
Yang Berjalan Di Jaringan.
2. Harus cermat, teliti, dan taat SOP dalam Menginstal Dan Mengkonfigurasi
Sistem Operasi Jaringan.

NAMA = ARIZAL JOE PETER MALLE


KELAS = XI TKJ 1

Anda mungkin juga menyukai